Bulan berikutnya di saat usia Kirana menginjak 4 bulan dan Rose sudah benar-benar sehat dan waras, Rose berniat berangkat menjadi TKW.
"Hari ini aku mau pergi ke agensi TKW, siapa tau aku bisa berangkat kerja," ucap Rose.
"Tapi kak, apa ga di coba kerja di sini aja," ucap Arif.
"Arif, kerja di sini ga akan cukup untuk biaya hidup kita. Aku mengadu nasib pergi ke negeri orang itu demi kamu juga," ucap Rose.
Tanpa menunggu pendapat Arif yang lainnya, Rose pun pergi langsung menuju ke agensi TKW di kota.
Hanya butuh waktu 30 menit, Rose sampai di kantor agensi TKW.
Dengan modal nekad, Rose mendaftar kan diri untuk menjadi TKW.
"Baik mba nanti kalau sudah ada kabar dari agensi kami di luar negeri, kami hubungi mba ya," ucap resepsionis kantor.
"Iya mba, saya tunggu kabar baiknya," ucap Rose.
Rose pun melangkah pergi dari lobi kantor untuk pulang ke rumahnya.
"Apa aku beres kan dulu hubungan ku dengan Wandi? Biar aku tenang bekerja di luar negeri, biar ga jadi pikiran juga," batin Rose.
Rose memutus kan untuk menemui Wandi tapi di tengah perjalanan Rose tidak sengaja melihat Wandi sedang bertengkar dengan wanita selingkuhan yang menjadi pilihan Wandi.
Rose hanya menyaksi kan bagaimana Wandi di sia-sia kan oleh wanita itu.
"Bagus lah, ternyata Tuhan memang adil. Memberi karma secara langsung," batin Rose.
"Lebih baik aku pulang saja lah, dari pada harus berurusan dengan manusia satu itu," gerutu Rose.
Rose pergi dengan senyuman di bibir tipis Rose setelah melihat kejadian mengejut kan di depan matanya.
"Rasanya senang aja liat dia seperti itu, dia ga mau tanggung jawab dan mencampakkan anaknya sendiri bahkan lebih memilih wanita selingkuhannya. Karma memang tidak akan salah alamat, sekarang dia mengalami sakitnya di campakkan oleh orang yang dia sayang," batin Rose.
Sepanjang jalan Rose terus membayang kan kejadian menyenang kan untuknya yang di lihat langsung dengan ke dua matanya sendiri.
...***...
2 hari kemudian.
Rose mendapat telpon dari nomor yang tidak di kenal.
"Siapa ya? ah siapa tau dari pihak agensi TKW," gerutu Rose.
"Halo," sapa Rose ragu.
"Halo selamat siang, bisa bicara dengan ibu Rose," ucap wanita di ujung telpon sana.
"Iya, saya sendiri. Maaf ini dari mana ya?" tanya Rose.
"Saya Nabila dari agensi TKW, saya mau memberi tau kan kalau ada lowongan di Arab saudi. Kerjanya menjaga dan merawat lansia usia 67 tahun," ucap Nabila.
"Jika ibu berminat, silah kan ibu datang ke kantor pukul 09.00 pagi untuk registrasi ulang dan pelatihan besok," sambung Nabila.
"Iya mba saya akan datang besok," jawab Rose.
"Baik, kalau begitu kami tunggu kedatangan ibu. Apa ada pertanyaan lain bu?" ucap Nabila.
"Untuk keberangkatan kapan mba?" tanya Rose.
"Untuk jadwal keberangkatannya nanti kita beri jadwal setelah ibu mengikuti pelatihan di sini, jadi besok hanya datang untuk registrasi dan pelatihan," jawab Nabila.
"Ada pertanyaan lainnya bu yang belum jelas," sambung Nabila.
"Sudah jelas mba, terima kasih," ucap Rose.
"Baik kalau begitu kami tunggu ke datangannya besok pukul 09.00 pagi ya bu, terima kasih. Selamat siang," ucap Nabila mengakhiri percakapannya di telpon.
"Selamat siang," jawab Rose.
Setelah menerima telpon barusan, Rose segera menemui adiknya Lia.
"Lia, besok kakak ada pelatihan di agensi TKW. Kalau jadi kakak berangkat, kakak titip Kirana sama kamu ya," ucap Rose.
"Tapi kak, apa ga di pikir kan lagi?" tanya Lia.
"Kakak sudah pikir kan semuanya baik-baik, setiap bulan kakak pasti kirim uang untuk kebutuhan Kirana biar ga jadi beban untuk kamu dan Arif," jawab Rose.
Lia sudah tidak bisa menahan keinginan Rose untuk bekerja di luar negeri.
"Kamu doa kan kakak agar sehat dan selamat selama kakak bekerja di sana ya dan pulang dalam keadaan sehat," sambung Rose.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments