Tidak Jadi Kebutik

pagi ini tepat 8:30 Lilyana sudah begitu rapi dan cantik, dia berniat pergi ke butik untuk mengecek para pegawainya dan lilyana sendiri lebih suka berada di butik di ruangan miliknya yang tertutup rapat sunyi dan menenangkan. tangannya meraih si coklat bersegi empat yang bertali panjang lantas mengaitkannya di pundak sebelah kiri dan segera berjalan keluar kamar menuruni anak tanggaa. saat sudah berada di halaman rumah lilyana hendak mengambil Mobilnya yang kemarin sudah di antarakan sang supir ayahnya, tapi geruman mobil dari arah pintu gerbang menghentikan langkah lilyana. si pengemudi menghentikan mobil tepat di depannya. seseorang keluar dari dalam mobil, dahi lilyana sedikit mengerenyit dia sebelumnya belum pernah melihat atau bertemu dengan si pria yang kini berjalan menghampirinya

"hay nyonya nugraha, selamat pagi" si pria tadi menyapa dengan senyum penuh seringai

"pagi" balas lilyana singkat dengan wajah datar, baru bertemu sekali saja sungguh lilyana muak dengan tampang pria di hadapannya tampang penggoda sangat melekat di wajah itu

"dimana suamimu aku ingin bertemu dengan keponakanku itu untuk membahas hal yang begitu penting" tanya si pria itu lagi yang ternyata paman rezza.

"ada didalam anda temui saja saya sedang terburu buru permisi" lilyana melangkah hendak pergi tapi cekalan tangan besar milik paman rezza membuatnya berhenti

"hei nyonya kau buru buru sekali kau bahkan tidak menjamu tamu suamimu, aku ini paman tersayang suamimu" ucapnya sungguh lilyana begitu muak

"anda bisa..." perkataan lilyana terpotong oleh suara keras disertai suara derap langkah kaki yang dihiasi sepatu mahal beradu dengan lantai

"Lepaskan istriku berani sekali kau menyentuhnya" rezza menghempaskan cekalan tangan hendrik pamannya, lalu menarik lilyana ke belakangnya

"hei keponakanku kau ini posesif sekali paman hanya ingin mengajak istrimu untuk berbincang bukan merebutnya" hendrik menjawab dengan tak tahu diri

"cih menjijikkan kau pikir aku tidak tau apa maumu, lebih baik segeralah pergi sebelum aku panggil seseorang untuk menarikmu dari sini" rezza menyahuti omongan pamannya dengan menyuruhnya pergi dengan sorot mata kewaspadaan serta kebencian

"ahhh baikla walaupun paman ingin sekali sebentar saja menetap disini dan ingin menyapa istrimu yang cantik ini" mata hendrik bergulir genit melirik lilyana dengan tatapan nakal

"cepat pergi sebelum aku benar-benar memanggil orang suruhan ku menyeret paman dari sini" rezza yang sudah hampir habis kesabaran berkata cukup keras

"oke oke aku akan pergi" hendrik berjalan masuk ke dalam mobil dan segera pergi

"Hondri hondriiii" rezza sedikit berteriak memanggil pria paruh baya yang sedang menutup gerbang kembali. dengan terburu buru si pria paruh baya itu segera berlari ke arahnya

"iya tuan muda" sahutnya penuh hormat

"lain kali jangan pernah memasukan orang itu kedalam rumah dan jika ada seseorang yang ingin bertemu denganku kabari aku dulu" titahnya tegas

"baik tuan" si pria paruh baya itu menyahuti dengan sedikit takut

"kau boleh pergi" setelah mengucapkan itu hondri cepat cepat undur diri

"kamu tidak apa apa, apa dia menyakitimu biar ku lihat" rezza meraih kedua tangan lilyana yang tadi di pegang hendrik

"aku tidak apa apa" jawab liliyana menghempaskan tangan rezza

"baguslah, aku hanya ingin mengatakan jika kamu bertemu dengannya lagi lebih baik menghindarlah dia bukan orang baik" rezza mengatakan dengan mata penuh kekhawatiran

" kenapa? bukanlah dia pamanmu, dan ya aku juga tidak berniat bertemu kembali dengan dia" jawab lilyana

"walaupun dia pamanku dia tidak begitu baik" rezza menyahuti dengan sedikit wajah penuh sedih

"baiklah akan ku ingat, minggur aku harus berangkat ke butik"

"bisakah untuk hari ini kamu tetap dirumah? nanti siang nenek akan berkunjung kesini" rezza menyahuti dengan berharap lilyana tetap di rumah

"nenek ckk... baiklah aku akan tetap dirumah jam berapa nenek datang" akhirnya lilyana memilih tidak pergi kalau sudah bersangkutan dengan nenek rezza. tidak mungkinkan dia asik di butik sedangkan nenek di rumah tanpanya walau bagaimanapun nenek rezza sangat baik kepadanya.

"jam 11 siang, aku akan memesan makanan untuk nanti kita makan bersma" rezza meraih ponselnya untuk memesan makanan terbaik yang lumayan membutuhkan jangka waktu cukup lama penyajian dan pengirimannya

"tidak usah bukankah kau berniat ke supermarket aku ingin ikut biar aku yang memasak saja nanti" lilyana menyahuti dengan sedikit malu karna jelas jelas tadi malam dia menolak rezza untuk menemaninya berbelanja

"ummm baiklah istriku asalkan masaknya jangan pake racun" rezza berkata dengan candaan teringat tadi malam saat lilyana menjawab pertanyaannya dengan masak racun karena begitu kesal.

"yang benar saja mana mungkin aku memasak racun tapi jika kau mau aku akan menambahkan racun kedalam makanmu" lilyana menjawab dengan kesal

"ahh baiklah tapi jika aku keracunan dan mati kau akan menjadi janda dalam jangka waktu pernikahan tiga hari apa kau mau" wajah rezza sungguh menyebalkan bagi lilyana saat ini ingin sekali dia menyumpal mulutnya itu.

"Sembarangan, ayo cepat pergi aku butuh waktu untuk memilih bahan makanan dan memasak mendengar ocehan mulutmu itu membuat telingaku sakit" lilyana mengomel menyahuti omongan rezza yang baginya selalu menyebalkan itu.

"baik istriku sayangku, sebentar aku ambil kunci mobil" rezza melangkah masuk kedalam rumah setelah mengatakan itu kepada istrinya hingga membuat pipi lilyana merona

"huh kenapa wajahku panas" guman lilyana dia mendudukkan tubuhnya di kursi panjang sa

di halaman rumah menunggu rezza, dan tak butuh waktu lama rezza keluar kembali langkah kakinya memasuki garasi untuk mengambil mobil koleksinya yang terdapat empat jejer mobil mewah miliknya. pilihannya jatuh ke si abu abu koenigsegg cckxr trevita si salah satu mobil koleksinya yang harganya tak main dan membawa keluar dari garasi lantas menghampiri lilyana, turun kembali dan membukakan pintu mobil untuk sang istri

" silahkan masuk nyonya" rezzja menarik sudut bibirnya keatas membentuk senyuman yang begitu manis

"terimaksih pak supir" sahut lilyana hingga mengundang gelak tawa rezza.

lantas dia menyusul sang istri masuk dan segera keluar dari area rumah menuju supermarket dengan sang istri tercintanya, rezza hari ini cukup senang karna dengan kedatangan neneknya dia bisa lebih berdekatan dengan istrinya yang super galak itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

puputgendis

puputgendis

ck, bner2 ya si lily nyebelin, semoga ada seseorang yg bikin lily cemburu 😏😏

2022-12-06

0

Rachmawati 8281

Rachmawati 8281

jangan jutek donk Neng kasihan Abang Rezza nya ,,,,
lanjoot kak

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Malam pengantin
2 2. Menyebalkan
3 Rumah
4 Masak Racun
5 Tidak Jadi Kebutik
6 Mantan Suamimu
7 Nenek
8 Ternyata Manja
9 Membawa Nenek Kerumah
10 Mengkhawatirkan
11 Pergi Kebutik
12 Perkara Ngompol
13 Lilyana Marah
14 Rezza Dan kendra
15 Tumpahan Kopi
16 Tahu Bulat
17 Tendangan Maut
18 Saling Menikmati
19 Hendrik Kabur
20 Leon drax
21 Istri Dan Suami
22 Brownies Panggang
23 kecurigaan
24 hallo Hero
25 Berbohong
26 Pengumuman Giveaway
27 Rencana Kiara
28 pertemuan Kendra dan Lilyana
29 Menunggumu
30 Mual
31 Langkah pertama
32 Sakit
33 Rujak keinginan lilyana
34 Aneh
35 Kedatangan Kiara
36 Pingsan
37 Hamil
38 Tidak Jadi mengatakan
39 Wilson
40 Ke Makam
41 Kerumah Daddy
42 Semakin Berisi
43 Berterus Terang
44 mengungkapkan rasa
45 Kemarahan Kendra
46 Mie Instant
47 Dua Lembar Photo
48 bermuka dua
49 Dio Bergerutu
50 Nasi Hijau
51 Salah Target
52 Kemalangan Dio
53 Bersikap Aneh Lagi
54 Kejujuran Rezza
55 Bertemu Zeana
56 mommy Dede Bayi Cantik
57 Keadaan berbeda
58 Kembali ke kantor
59 Rencan Licik Hendrik
60 Tertangkap
61 Aku Mencintaimu Suamiku
62 Cerita Masalalu
63 Nenek Lampir
64 Anak Siapa
65 Bertengkar
66 Asin
67 Hanya Mimpi
68 Rindu Berbalut Benci
69 Gara-Gara Dio
70 Cemburu
71 Mata Yang Mirip Denganku
72 Wanita Sulit Dimengerti
73 Usainya Kesalahpahaman
74 Usainya kesalahpahaman 2
75 Menuruti Para Wanita
76 Korban Ibu hamil
77 Telepon dari Sekertaris
78 Ulah Hendrik
79 Tak Setimpal
80 Pamitnya Kendra
81 Keinginan Nakal
82 Melepaskan
83 Baby Boy
84 Ending
85 Pengumuman Giveaway
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Malam pengantin
2
2. Menyebalkan
3
Rumah
4
Masak Racun
5
Tidak Jadi Kebutik
6
Mantan Suamimu
7
Nenek
8
Ternyata Manja
9
Membawa Nenek Kerumah
10
Mengkhawatirkan
11
Pergi Kebutik
12
Perkara Ngompol
13
Lilyana Marah
14
Rezza Dan kendra
15
Tumpahan Kopi
16
Tahu Bulat
17
Tendangan Maut
18
Saling Menikmati
19
Hendrik Kabur
20
Leon drax
21
Istri Dan Suami
22
Brownies Panggang
23
kecurigaan
24
hallo Hero
25
Berbohong
26
Pengumuman Giveaway
27
Rencana Kiara
28
pertemuan Kendra dan Lilyana
29
Menunggumu
30
Mual
31
Langkah pertama
32
Sakit
33
Rujak keinginan lilyana
34
Aneh
35
Kedatangan Kiara
36
Pingsan
37
Hamil
38
Tidak Jadi mengatakan
39
Wilson
40
Ke Makam
41
Kerumah Daddy
42
Semakin Berisi
43
Berterus Terang
44
mengungkapkan rasa
45
Kemarahan Kendra
46
Mie Instant
47
Dua Lembar Photo
48
bermuka dua
49
Dio Bergerutu
50
Nasi Hijau
51
Salah Target
52
Kemalangan Dio
53
Bersikap Aneh Lagi
54
Kejujuran Rezza
55
Bertemu Zeana
56
mommy Dede Bayi Cantik
57
Keadaan berbeda
58
Kembali ke kantor
59
Rencan Licik Hendrik
60
Tertangkap
61
Aku Mencintaimu Suamiku
62
Cerita Masalalu
63
Nenek Lampir
64
Anak Siapa
65
Bertengkar
66
Asin
67
Hanya Mimpi
68
Rindu Berbalut Benci
69
Gara-Gara Dio
70
Cemburu
71
Mata Yang Mirip Denganku
72
Wanita Sulit Dimengerti
73
Usainya Kesalahpahaman
74
Usainya kesalahpahaman 2
75
Menuruti Para Wanita
76
Korban Ibu hamil
77
Telepon dari Sekertaris
78
Ulah Hendrik
79
Tak Setimpal
80
Pamitnya Kendra
81
Keinginan Nakal
82
Melepaskan
83
Baby Boy
84
Ending
85
Pengumuman Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!