pov Lilyana
*****
"kau" ucapku begitu lantang bagaimana tidak dia berani-beraninya menciumku tanpa meminta ijin
"kenapa" dengan tidak tahu malunya dia bertanya seperti itu
"ka-kau barusan menciumku tanpa ijinku" balasku dengan sedikit gugup
"kenapa bukankah itu wajar sekalipun aku melakukan lebih itu hal wajar" ucanya sungguh membuatku ingin menyumpal mulut biadap itu dan tanpa ingin membalas perkataannya aku segera merebahkan tubuhku dengan tidur memunggunginya, aku terlalu kesal dan tak ingin melihat wajah menyebabkan itu, tapi saat aku baru saja memejamkan mata sebuah tangan besar nemeluku dari belakang dan aku sudah tau pelakunya. seketika aku bangun dengan menjauh darinya
"kenapa kau memeluku bisakah kau diam aku mengantuk aku lelah" ucapku dan ku lihat dia hanya diam tanpa menjawab sungguh menyebalkan. aku menarik selimut dan mengambil satu bantal menuju sopa lebih baik aku tidur di sopa daripada harus tidur dengan pria sialan itu bisa bisa aku di terkamnya dan sialnya dia hanya mengamati ku tanpa berkata maupun melarangku hah astaga berharapkah aku di larang pria menyebalkan itu. karna terlalu sebal aku merebahkan diri di atas sopa yang lumayan nyaman dan segera memejamkan mata aku harus banyak banyak istirahat untuk menyambut hari hari keesokannya entaha apa yang akan terjadi baru satu hari saja hidup bersamanya membuatku sudah ingin segera lepas.
.
.
.
.
.
pov Rezza
*****
aku menarik napas cukup dalam atas perlakuan lilyana terhadapku dan aku harus memaklumi karena pernikahan kami hanya aku yang menginginkan bukan dia maka aku harus benar-benar membuat lilyana bisa menerimaku dan pernikahan kami.
kulihat dia sudah terlelap di atas sopa dengan tubuh meringkuk. aku bergegas turun dan berjongkok di hadapannya ku amati wajah lelapnya begitu cantik, bibirnya sedikit mengerucut mungkin dalam tidur pun dia masih merasa kesal terhadapku hingga membuatku tertawa pelan. ku raih tubuhnya dan ku pindahkan ke atas ranjang ku tutupi tubuhnya dengan selimut agar tidak terkena hawa dingin, ku kecup keningnya cukup lama aku begitu meresapi rasa cintaku terhadapnya dan ku pastikan dia akan memakiku jika tahu aku mencium dia lagi tanpa ijinnya.
aku merebahkan tubuhku dengan alas bantal di kepalaku tanpa selimut aku memejmkan mata aku lebih memilih untuk tidur di sopa tidak ingin membuatnya kesal lagi terhadapku.
.
.
.
.
.
.
pukul dua malam lilyana terbangun terusik oleh hawa dingin yang ternyata selimut sudah merosot sebatas kakinya di luar hujan ternyata masih sangat deras. saat matanya memejam kembali namun beberapa derik lilyana kembali membuka mata dia ingat dia tidur di sopa lantas mengapa dia bisa berada di atas ranjang. lilyana melihat ke sampingnya kosong tidak ada pria tadi yang membuatnya kesal, pandangannya pun berpidah ke sebuah sopa disisi kanan tempat ranjang dari pencahayan remang remang hanya bernyalakan lampu tidur lilyana bisa melihat bahwa rezza sedang terlelap di sopa itu, dan dia tidak begitu bodoh pasti rezza yang memindahkannya ke atas ranjang sedangkan dia sendiri memilih tidur di atas sopa. sisi baik lilyana menyuruhnya turun dan berjalan ke arah nakas yang terdapat selimut lain disina yang sengaja disediakan. di ambilnya selimut itu lalu kakinya bergerak mendekati rezza membalut kan selimut sebatas dada suaminya, sejenak lilyana terdiam mengamati wajah suaminya yang terlelap begitu damai. jika di amati lebih teliti rezza Sangatlah tampan dengan rahang tegas di tumbuhi bulu bulu halus dan rapi alisnya tebal bibirnya seksi dan sedikit tebal sungguh sangat tampan pikurnya.
"astaga apa yang aku pikirkan ingat lily dia itu menyebalkan" lilyana berucap lirih dan segera naik kembali ketas ranjang dan kembali terlelap.
sedangkan rezza membuka matanya sebenarnya dia tadi juga terbangun kara hawa dingin menerpa tubuhnya berniat mengambil selimut cadangan namun dalam remang remang pencahayaan lampu tidur rezza dapat melihat lilyana berjalan ke arahnya dan membalut kan selimut di tubuhnya dan dia bisa merasakan bahwa lilyana mengamatinya bahkan tadi dia sempat merasakan lilyana mengusap pelan alisnya, dan tak lama kemudian rezza pun mendengar langkah lilyana menjauh. dia kembail membuka matanya dengan senyuman tersemat di bibirnya hanya dengan begitu saja dia sudah baper sungguh berbeda jauh dengan si wanita garang yang terlelap di atas ranjang. bila biasanya wanita lah yang baperan diiperlakukan begitu tapi sebaliknya berbeda.
rezza kembali memejamkan matanya dia harus siap menyabut hari dengan si wanita pujaannya yang seperti singa betina itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
puputgendis
cieee prikitiwwwww nyenyak deh tdur di selimuti pujaan hati 😍😍🤣🤣🤣
2022-12-06
0
puputgendis
bukan di maki lgi tp kurasa dpet bogem😆😆😆😆
2022-12-06
0
puputgendis
Dih km berharap di larang yaaaa.... 😜😜🤣🤣🤣🤣
2022-12-06
0