Masak Racun

pukul 8 malam lilyana terbangun dari tidurnya, ternyata setelah kejadian tadi dia mengurung diri dengan membuat berbagai desain untuk di pilih salah satunya untuk minggu depan dan secara tak sadar dia tertidur dengan posisi kepala telungkup dimeja.

bunyi keroncongan berasal dari perutnya membuat lilyana mengusap pelan perutnya, dia baru sadar sejak makan siang tadi dia belum makan kembali dan sekarang dia sudah sangat lapar dan itu sudah ke biasanya bilamana dia terbangun dari tidur pasti perutnya akan lapar. perlahan langkahnya menuju ke arah pintu membuka pelan menengok kanan kiri memastikan tidak ada orang, saat ini dia sangat tidak ingin bertemu dengan rezza setelah pembicaraan tadi entahlah lilyana merasa sedikit bersalah. setelah memastikan tidak ada rezza lilyana bergegas menuruni tangga, langkah kakinya menuju dapur mewah di rumah itu membuka kulkas dan mencari cari apa saja yang bisa dibuat makanan namun sayang kosong hanya ada minuman saja di dalamnya. lilyana sudah bisa menebak mungkin rezza belum mengisi kekosongan si kulkas mewah itu. "sayang sekali sungguh sayang mewah di luar di dalamnya kosong melompong" lilyana berdecak kesal. "lantas harus makan apa lapar begini" bibirnya sudah maju satu senti mirip pematuk bebek. matanya bergulir ke arah lemari sisi kanan tempat penyimpanan bumbu bumbu, seperti anak kecil matanya berbinar mendapatkan si tumpukan segi empat berwarna hitam itu melangkah maju dan meraih satu bungkus mie.

"untung ada kau aku bisa melahapmu wahai mie, tuanmu itu sungguh pelit tidak ada makanan sekali selain dirimu" lilyana bercakap cakap sendiri mengadukan pria menyebalkannya kepada si mie yang di pegangnya seolah mie itu akan menyahuti omongannya.

mengambil panci kecil dan mengisinya dengan air lilyana memanaskan air di atas api sedang hingga bergejolak lalu memasukan mie kedalamnya namun dia dikagetkan dengan sebuah tangan yang memeluknya dari belakang

"aahhh" lilyana yang kaget sedikit menjerit

"maaf aku mengagetkanmu" rezza mengurai pelukan dan berpindah ke sisi kiri lilyana

"sejak kapan kau disini seperti hantu saja" lilyana berbicara dengan melirik sekilas wajah rezza

"sejak tadi, kamu saja yang tidak sadar" mata rezza teralihkan ke arah panci hidungnya menghirup bau makanan yang di masak lilyana

"kamu masak apa" rezza bertanya dengan sedikit memijat pangkal hidungnya

"MASAK RACUN... kau tidak lihat dengan matamu yang tajam itu bahwa aku sedang memasak mie. aku lapar di dalam kulkas tidak ada yang bisa ku masak dasar kau pelit" lilyana mengomel tanpa jeda seperti ibu ibu pasar yang sedang menawar harga panci.

maksudku kenapa kau memasak mie malam malam begini untuk dimakan? dan soal kulkas kosong ya, aku belum mengisinya aku kurang mengerti kebutuhan dapur besok pagi baru akan ku isi temanilah aku ke supermarket terdekat bantu aku memilih milih kebutuhan dapur dan bahan bahan memasak , dan itu makanan itu kau tidak usah memakannya aku akan pesan makanan, tidak baik untuk kesehatan memakan mie malam malam begini " tak kalah dengan lilyana yang mirip ibu ibu penawar panci rezzapun menyahuti seperti tukang kredit karpet dengan menawarkan barang barang dan motip terbarunya dengan begitu panjang.

"enak saja kau menyuruhku membuang mie ini aku sudah memasaknya sayang sekali jika di buang aku akan tetap memakannya dan untuk menemanimu memilih peralatan dapur dan penghuni kulkas aku tidak bisa besok aku harus kebutik pekerjaanku sedang menumpuk" menolak dengan mentah mentah itulah yang lilyana lakukan

"baiklah kali ini kau boleh memakannya, terus bukankah kita sudah membuat cuti untuk seminggu sehabis menikah ini baru satu hari

"huh satu minggu itu seperti satu tahun bagiku, aku tidak bisa terus meninggalkan pekerjaanku dengan hal yang tak berguna" lilyana menjawab dengan santai tanpa tau lagi lagi perkataannya menyakiti hati rezza.

"baiklah terserah kamu, makanlah jangan lupa setelah itu tidur aku akan naik ke atas" rezza berjalan pergi dari hadapan lilyana yang berdecak malas

"biyiklah tersisrih kimi mikinlih jingin lipi setilih ini tidir iti niyik ki itis" bibir lilyana komat kamit menirukan perkataan rezza dengan nyinyir.

"hih memangnya dia siapa merintah sesuaka hatinya" terus begerutu lilyana membawa semangkuk mie kuah ke atas meja dan menyantapnya dengan lahap.

.

.

.

.

.

pov Rezza

*****

Aku masuk kedalam kamar hatiku sedikit sakit mendengar ucapan lily yang mengatakan waktu seminggu cutinya tak berguna untuk pernikahan kami, ku hela napasku. "sabar rezza ini belum apa apa kamu pasti bisa membuat lilyana menerima pernikahan ini" aku menyemangati diriku sendiri.

aku memijat pangkal hidungku, sore tadi aku pergi ke kantor mendapat kabar bahwa pamanku yang biadap itu membuat ulah di kantorku menyruhku datang kekantor hanya untuk membahas harta yang bahkan bukan jernih payahnya sungguh membuatku muak dengan kelakuannya jika dia bukan pamanku sudah kubunuh dari dulu namun aku tak setega itu, dan yang paling aku murka dengan beraninya dia mengatakan tidak akan membahas harta lagi jika dia memberikan istriku kepadanya untuk dijadikan budak nafsunya, aku yang sudah sangat emosi memukulnya mungkin jika bukan di lerai oleh dio sekertarisku sudah kubuat babak belur dia bahkan sudah tak bernyawa, entahlah kakau sudah menyangkut lilyana aku hilang kendali dan aku sadar bahwa lilyana kelemahanku dan saat pamanku berbicara seperti itu jika bisa ingin kurobek mulutnya.

mengingat itu membuatku muak.

aku masuk kekamar mandi ingin membasuh diri di bawah guyuran air mungkin itu akan membuatku sedikit menghilangkan penat.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

puputgendis

puputgendis

lily nyebelin dah rasa nya pingin aku getok ajh tuh dia biar sadar gtu😏😏😏😏elahhh paman LAKNAT mah buang ajh kelaut 😤😤😤

2022-12-06

0

puputgendis

puputgendis

heehhh markonah dia laki loh ituuuu😏😏😏loh mikir g sih nyebelin lohhh awas loh yaaa 😏😏😏😏

2022-12-06

0

puputgendis

puputgendis

aku curiga jngn2n author ini juga merangkap tukang keridit panci deh 🤣🤣🤣

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Malam pengantin
2 2. Menyebalkan
3 Rumah
4 Masak Racun
5 Tidak Jadi Kebutik
6 Mantan Suamimu
7 Nenek
8 Ternyata Manja
9 Membawa Nenek Kerumah
10 Mengkhawatirkan
11 Pergi Kebutik
12 Perkara Ngompol
13 Lilyana Marah
14 Rezza Dan kendra
15 Tumpahan Kopi
16 Tahu Bulat
17 Tendangan Maut
18 Saling Menikmati
19 Hendrik Kabur
20 Leon drax
21 Istri Dan Suami
22 Brownies Panggang
23 kecurigaan
24 hallo Hero
25 Berbohong
26 Pengumuman Giveaway
27 Rencana Kiara
28 pertemuan Kendra dan Lilyana
29 Menunggumu
30 Mual
31 Langkah pertama
32 Sakit
33 Rujak keinginan lilyana
34 Aneh
35 Kedatangan Kiara
36 Pingsan
37 Hamil
38 Tidak Jadi mengatakan
39 Wilson
40 Ke Makam
41 Kerumah Daddy
42 Semakin Berisi
43 Berterus Terang
44 mengungkapkan rasa
45 Kemarahan Kendra
46 Mie Instant
47 Dua Lembar Photo
48 bermuka dua
49 Dio Bergerutu
50 Nasi Hijau
51 Salah Target
52 Kemalangan Dio
53 Bersikap Aneh Lagi
54 Kejujuran Rezza
55 Bertemu Zeana
56 mommy Dede Bayi Cantik
57 Keadaan berbeda
58 Kembali ke kantor
59 Rencan Licik Hendrik
60 Tertangkap
61 Aku Mencintaimu Suamiku
62 Cerita Masalalu
63 Nenek Lampir
64 Anak Siapa
65 Bertengkar
66 Asin
67 Hanya Mimpi
68 Rindu Berbalut Benci
69 Gara-Gara Dio
70 Cemburu
71 Mata Yang Mirip Denganku
72 Wanita Sulit Dimengerti
73 Usainya Kesalahpahaman
74 Usainya kesalahpahaman 2
75 Menuruti Para Wanita
76 Korban Ibu hamil
77 Telepon dari Sekertaris
78 Ulah Hendrik
79 Tak Setimpal
80 Pamitnya Kendra
81 Keinginan Nakal
82 Melepaskan
83 Baby Boy
84 Ending
85 Pengumuman Giveaway
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Malam pengantin
2
2. Menyebalkan
3
Rumah
4
Masak Racun
5
Tidak Jadi Kebutik
6
Mantan Suamimu
7
Nenek
8
Ternyata Manja
9
Membawa Nenek Kerumah
10
Mengkhawatirkan
11
Pergi Kebutik
12
Perkara Ngompol
13
Lilyana Marah
14
Rezza Dan kendra
15
Tumpahan Kopi
16
Tahu Bulat
17
Tendangan Maut
18
Saling Menikmati
19
Hendrik Kabur
20
Leon drax
21
Istri Dan Suami
22
Brownies Panggang
23
kecurigaan
24
hallo Hero
25
Berbohong
26
Pengumuman Giveaway
27
Rencana Kiara
28
pertemuan Kendra dan Lilyana
29
Menunggumu
30
Mual
31
Langkah pertama
32
Sakit
33
Rujak keinginan lilyana
34
Aneh
35
Kedatangan Kiara
36
Pingsan
37
Hamil
38
Tidak Jadi mengatakan
39
Wilson
40
Ke Makam
41
Kerumah Daddy
42
Semakin Berisi
43
Berterus Terang
44
mengungkapkan rasa
45
Kemarahan Kendra
46
Mie Instant
47
Dua Lembar Photo
48
bermuka dua
49
Dio Bergerutu
50
Nasi Hijau
51
Salah Target
52
Kemalangan Dio
53
Bersikap Aneh Lagi
54
Kejujuran Rezza
55
Bertemu Zeana
56
mommy Dede Bayi Cantik
57
Keadaan berbeda
58
Kembali ke kantor
59
Rencan Licik Hendrik
60
Tertangkap
61
Aku Mencintaimu Suamiku
62
Cerita Masalalu
63
Nenek Lampir
64
Anak Siapa
65
Bertengkar
66
Asin
67
Hanya Mimpi
68
Rindu Berbalut Benci
69
Gara-Gara Dio
70
Cemburu
71
Mata Yang Mirip Denganku
72
Wanita Sulit Dimengerti
73
Usainya Kesalahpahaman
74
Usainya kesalahpahaman 2
75
Menuruti Para Wanita
76
Korban Ibu hamil
77
Telepon dari Sekertaris
78
Ulah Hendrik
79
Tak Setimpal
80
Pamitnya Kendra
81
Keinginan Nakal
82
Melepaskan
83
Baby Boy
84
Ending
85
Pengumuman Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!