"Edward, kamu mau cari mati hah?!" pekik Kendrick, kesal dan Edward tidak menggubris sama sekali. Dia tetap berjalan dengan santai menuju ruangan mereka.
"Kenapa kamu mengatakan seperti itu? apa kamu cemburu kalau aku menjalin hubungan dengan Jane?" Kendrick masih terlihat belum puas, karena Edward tidak merespon dirinya sama sekali.
"Buat apa aku cemburu? aku sama sekali tidak tertarik dengan Jane. Apa kamu sadar, semenjak kamu bersamanya, kamu sudah bukan seperti dirimu lagi. Duniamu hanya ada dia dan dia. Ok, kamu memang mencintainya, tapi sebagai seorang wanita yang baik, dia pastinya tidak akan menjauhkan kamu dari sahabatmu. Kenyataannya apa? kamu berubah, Ken. Kamu tidak bisa menjadi dirimu sendiri lagi, semuanya ada di bawah kendali, Jane. Apa kamu tidak pernah berpikir jernih, kenapa mama kamu, tidak menyukainya? aku rasa bukan karena dia bukan orang Indonesia, tapi karena atitudenya."
Kendrick mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya sudah memerah, bahkan rahangnya juga sudah mengeras. Ingin sekali dia meninju wajah sahabatnya itu, tapi dia tidak sanggup karena apa yang dikatakan oleh Edward itu ada benarnya.
"Coba kamu pikir? kenapa mama kamu tidak pernah bosan-bosan, menyuruh kamu menjauhinya? aku rasa, jika Jane, berusaha untuk mengambil hati, mamamu, lambat laun, mamamu pasti akan menerimanya. Karena setahu aku, mamamu orang yang sangat baik. Tapi apa? apa Jane mu itu melakukannya? tidak bukan? dia hanya sibuk memperkeruh suasana, dengan menangis di depanmu, seakan-akan dialah yang tersakiti. Dan Kamu? dengan bodohnya terpancing dan bahkan kamu sampai tega menyakiti hati wanita yang susah payah melahirkan dan membesarkanmu, demi membela wanita yang baru saja hadir di hidupmu." ucap Edward berapi-api, meluapkan semua yang sudah mengganjal di dalam hatinya selama ini.
Kendrick bergeming, tangan yang tadinya terkepal dengan kencang, kini berangsur-angsur terbuka. Rahangnya yang tadinya sudah mengeras, kini sudah kembali normal. Dia merasa kalau kalimat demi kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Edward tidak salah.
"Ken, kalau memang Jane wanita yang baik, dia tidak akan menjauhkan mu dari mamamu. Dia pasti menganjurkanmu, untuk tetap menghormati, Mamamu. Aku mau bertanya, apa dia pernah melakukannya? coba kamu ingat, apa yang sudah dia lakukan? dia malah menjauhkanmu, Ken." kali ini, bukan Edward yang berbicara, melainkan David yang buka suara.
Kendrick semakin tergugu. Bayangan yang dia membentak mamanya pagi ini, seketika berkelebat. Wajahnya mamanya sedih, dan sendu membuat Kendrick semakin menyesal.
"Ken! Sayang!" tiba-tiba wanita yang sedang mereka bicarakan, muncul. Siapa lagi dia kalau bukan Jane.
Edward langsung menatap sinis ke arah Jane dan langsung berlalu, disusul oleh David dari belakang. Mereka berdua, yakin kalau akan ada drama yang akan dipertontonkan oleh Jane, seperti biasanya, dan Edward serta David sudah muak melihatnya.
"Ken,lihat teman-teman kamu, mereka langsung pergi ketika aku datang. Mereka seperti menganggap aku kotoran, yang harus dihindari. Apa aku sehina itu, Ken? teman-teman macam apa mereka yang tidak menghargai kekasih teman mereka sendiri," benar dugaan Edward, Jane mulai mempraktekkan keahliannya dalam membuat drama.
"Kamu ke sini mau ngapain? kelas kamu bukan di sini," ucap Kedrick dingin. Mulai terpancing dengan ucapan Edward dan David.
"Kamu kenapa tanya seperti itu? biasanya kan aku memang ke sini nemuin kamu," Jane mengerucutkan bibirnya, ingin menunjukkan kalau dirinya tengah kesal.
Akan tetapi, kali ini Kendrick seakan tidak terpengaruh dengan drama yang dibuat oleh Jane. Pikirannya kini fokus ke kesalahan yang dia buat pagi ini pada mamanya.
"Sayangg! kenapa kamu diam saja? kamu tahu tidak, tadi aku ke rumah kamu untuk mencarimu, tapi mama kamu, malah mengusirku dan menghinaku. Mamamu memang bukan mama yang baik. Dia tidak pernah mendukung kebahagiaan anaknya,"
Kendrick sontak bereaksi, dia menatap tajam ke arah Jane, kekasihnya. Jane tidak menyadari kalau tatapan tajam Kendrick, kini sedang marah padanya. Dia merasa kalau Kendrick kini marah pada mamanya sendiri. Karena memang seperti itu lah biasanya. Kendrick akan selalu marah pada siapapun yang berani mengusik kekasihnya itu, sekalipun itu mamanya sendiri.
"Jane, bisa tidak, kamu berhenti berkata yang tidak-tidak tentang mamaku? aku rasa mamaku tidak seperti itu," bentak Kendrick, membuat Jane terkaget.
"Kenapa kamu membentakku? apa kamu sudah tidak percaya lagi padaku?" Jane, mulai berpura-pura sedih dengan menangis.
"Kamu sudah keterlaluan, memfitnah mamaku, Jane. Benar kata Edward dan David, seharusnya sebagai seorang kekasih yang baik, kamu harusnya tidak memperkeruh masalahku dengan mama. Aku sekarang menyadari, semenjak bersamamu, hubunganku dan mama semakin buruk." Tutur Kendrick, yeng membuat Jane,terbeliak kaget, sekaligus was-was.
"Oh, jadi ini gara-gara kedua sahabatmu itu? mereka mempengaruhimu, dengan mengatakan kalau aku tidak cukup baik untukmu? Jadi, sekarang kamu lebih mendengar mereka dari pada aku?"suara Jan
suara Jane mulai meninggi, dan sengit.
"Bukan seperti itu, mereka sama sekali tidak mempengaruhiku. Mereka hanya ingin __"
"Sudahlah! kamu tidak perlu membela mereka lagi.Aku cukup tahu, kalau sekarang kamu sudah tidak mencintaiku lagi, makanya dengan mudah kamu bisa dipengaruhi oleh mereka. Padahal kamu tahu sendiri, kalau dari awal mereka berdua tidak menyukai hubungan kita. Apa kamu tidak berpikir, kalau mereka pasti sengaja mengatakan itu. Buka mata kamu, Ken. Mereka itu hanya ingin hubungan kita hancur," Suara Jane semakin tidak terkendali. Hingga membuat banyak mata yang memperhatikan mereka.
Kendrick, bergeming. Dia bingung, perkataan siapa yang akan dia dengar. Kedua sahabatnya atau Jane, kekasihnya. Kalau diingat-ingat, kedua sahabatnya itu, memang dari awal sudah menentang hubungan mereka.
"Kalau kamu lebih mendengarkan mereka, ya udah, hubungan kita, berhenti sampai di sini!" ancam, Jane. Dia yakin Kendrick akan menolak, karena dia tahu, kalau Pria itu sangat mencintainya.
"Jangan begitu, Sayang! Ok, aku tidak akan mendengar ucapan mereka yang mengatakan kalau kamu tidak baik, lagi. Aku percaya, kalau kamu itu, wanita yang sangat baik," sesuai dugaan Jane, Kendrick pasti akan takut kehilangannya. Jane, tersenyum tipis, merasa berhasil membuat Kendrick kembali percaya padanya.
Jane, masih tetap dalam posisinya, yaitu berpura-pura marah. Dia menatap ke arah lain dan berpura-pura tidak mau menatap Kendrick.
"Sayang, jangan marah dong. Aku minta maaf!" Kendrick, menyentuh bahu Jane dengan kedua tangannya, mencoba untuk membuat gadis itu, menatapnya. Akan tetapi, Jane tetap pada posisinya.
"Hmm, kamu mau beli sesuatu ya? kalau iya, kamu mau beli apa? nanti aku kasih kamu uang. Tapi, yang penting, kamu mau memaafkanku," jurus terakhir yang selalu Kendrick lakukan, dan selalu berhasil.
"Hmm, Kamu benar-benar mau memberikan aku uang? Kemarin aku ingin membeli sepatu, tapi uang aku kurang, kamu mau beliin aku ya?" Jane langsung ceria, begitu Kendrick mengatakan akan memberikannya uang, untuk membeli apa yang dia inginkan.
"Iya. Tapi aku nggak bisa nemenin kamu untuk membelinya, ya? kamu bisa beli sendiri kan?". Jane, menganggukkan kepalanya menyanggupi, dengan senyum yang tidak ingin pergi dari bibirnya.
"Nih, kartu kreditnya! Sekarang,kamu kembali ke kelasmu dan belajar baik-baik!" Jane berjalan keluar dari kelas Kendrick dengan wajah yang berbinar bahagia, seakan tidak ada ketegangan yang terjadi baru saja di antara mereka.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
abdan syakura
Udahlah...
Ke laut sono.........
2023-06-12
2
Priska Jacob
hmm.. ratu drama beraksi
2022-10-22
0
꧁🦋⃟⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂
😏😏😏😏heh dasar parasit mau manfaatin kendrik ya,........ kendrik dengarkan kata sahabat mu, ibumu, yng terakhir hati nurani mu apakah benar Jane itu baik untuk mu, klo masih ragu sholat istikhoroh aja agar thu jawaban nya
2022-10-05
1