Kesedihan Dewi

Kendrick masuk ke dalam rumahnya dengan aura yang penuh kemarahan. Teringat jelas, Jane yang memaki-makinya dan menuduh, sengaja mempermalukan wanita itu. Apalagi penyebabnya kalau bukan karena kartu kredit yang terblokir. Kendrick yakin, kalau mamanya lah yang memblokir kartu kreditnya.

"Mah! mamah!" teriaknya memanggil-manggil mamanya. Akan tetapi, tidak ada sahutan sama sekali dari sang mama.

Kendrick kemudian berlari ke atas, untuk menuju kamar mamanya. Dia yakin, kalau wanita yang telah melahirkannya itu, pasti ada di dalam kamar.

"Ma-" Ucapan Kendrick, menggantung di udara, begitu melihat, wanita setengah baya itu sedang menangis sambil menatap ke arah ponselnya. Rasa amarah yang tadinya sudah sampai di ubun-ubun seketika menguap pergi entah kemana.

Dewi, mamanya Kendrick, meletakkan ponselnya dan beranjak dari tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi. Sedangkan Kendrick yang merasa penasaran, melangkah untuk melihat apa yang menyebabkan mamanya itu menangis.

"Gara-gara ini lagi," Kendrick menghela napas, dengan kesal begitu melihat apa yang menjadi penyebab mamanya itu menangis. Apalagi, kalau bukan mamanya menonton video 'wonderfull of Indonesia' di sebuah Chanel.

"Kamu lagi ngapain di kamar ini, Ken?" tiba-tiba Victor, papanya muncul. Sepertinya pria paruh baya itu, baru saja pulang kerja.

Kendrick tidak menjawab sama sekali, dia justru mendaratkan tubuhnya, duduk di atas ranjang orangtuanya

"Di mana mama kamu?" Viktor bertanya kembali.

"Mama, di kamar mandi, Pah. Mungkin lagi, mencuci wajahnya karena mama baru saja menangis," sahut Kendrick.

"Apa kamu yang menyebabkan mama kamu menangis lagi?" tukas, Victor dengan sudut mata yang terangkat, menatap Kendrick curiga.

"Apa menurut Papa, aku sejahat itu? bukan aku yang membuat mama menangis, tapi, lagi-lagi gara-gara ini. Sungguh menyebalkan!" Kendrick melempar ponsel mamanya ke arah papanya, dan berlalu pergi, begitu saja. Dia sangat kesal atas tuduhan papanya.

Victor meraih ponsel istrinya, dan melihat video yang menjadi penyebab istrinya itu menangis.

Perasaan bersalah kembali, menyelusup ke dalam hati Victor. Bagaimanapun, karena menikah dengannyalah, istrinya terbuang dari keluarganya, dan tidak pernah pulang ke Indonesia sama sekali, selama mereka menikah.

Flashback On

Dewi, seorang putri dari seorang panglima TNI, yang sangat nasionalis, dan sudah menyiapkan seorang pria yang akan dijadikannya sebagai seorang menantu, yang juga seorang TNI,lulusan terbaik dari Akmil. Akan tetapi, Dewi dan Victor jatuh cinta pada pandangan pertama, ketika mereka bertemu pada saat upacara kemerdekaan di Istana negara.

Pada saat itu, Victor yang merupakan seorang diplomat yang bertugas di kedutaan Besar Inggris Indonesia, adalah salah satu undangan di upacara kemerdekaan itu, dan Dewi, sebagai protokol upacara.

Mulai dari pertemuan pertama itu, Victor dan Dewi akhirnya sering melakukan pertemuan dan menjalin hubungan sebagai kekasih.

Victor yang memang benar-benar sangat mencintai, Dewi akhirnya berniat untuk datang melamar Dewi, menjadikan wanita itu sebagai istrinya.

"Tidak! papah tidak setuju!" suara bariton milik papanya Dewi, menolak dengan tegas.

"Tapi aku sangat mencintai putri anda, Tuan Surya. Demikian juga dengan putri anda." ucap Victor, masih berusaha untuk tidak menyerah.

"Aku tidak perduli, Tuan Victor. Yang jelas Dewi sudah aku jodohkan dengan pemuda yang berprofesi sama denganku. Jadi, lebih baik anda urungkan niat anda, untuk menjadikan putriku sebagai istrimu. Karena itu tidak akan mungkin." Surya, selaku papanya Dewi, tetap kekeh untuk menolak.

"Aku tidak mau, menikah dengan Bayu, Pah. Aku sama sekali tidak mencintainya." Kali ini Dewi yang buka suara, menolak keras, perjodohan sepihak yang dilakukan oleh papanya.

"Aku tidak meminta pendapatmu, setuju atau nggak. Yang jelas, kamu harus tetap menikah dengan Bayu. Masalah cinta, seiring berjalannya waktu, rasa itu pasti akan muncul dengan sendirinya. Bayu juga pria tampan dan bertanggung jawab. Tidak akan sulit untuk bisa menumbuhkan rasa cinta untuknya."

"Pah, please jangan memaksaku! bagaimanapun aku tidak mau menikah dengan Bayu, titik." Dewi, masih bersikeras untuk menolak.

"Tuan, izinkan aku menikahi putri anda. Aku berjanji, akan membuat dia bahagia." Victor kembali memohon dengan mengucapkan janjinya dengan sangat yakin.

"Aku tidak meragukan cintamu, Tuan Victor. Tapi, aku tidak ingin putriku menikah dengan orang luar, yang otomatis rasa nasionalisnya akan terbagi. Jadi, sekarang sebaiknya anda pergi dari sini, karena bagaimanapun kamu memohon, aku tidak akan merestui hubungan kalian berdua." pungkas Surya papanya Dewi, sambil menarik tangan Dewi, masuk ke dalam kamar serta menguncinya dari luar.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Sebulan sudah berlalu, sejak lamarannya ditolak. Akan tetapi, Victor tidak menyerah sama sekali. Akhirnya dengan nekad, Victor membawa lari Dewi ke negaranya, dan mendaftarkan pernikahan mereka di catatan sipil di negara itu.

Setelah resmi menjadi suami istri, Victor membawa Dewi kembali ke Indonesia, untuk meminta restu pada orangtua Dewi. Victor sangat yakin kalau Surya papanya Dewi, akan merestui pernikahan mereka. Ternyata, dugaannya salah. Pria setengah baya itu malah sangat murka pada Dewi dan dirinya.

"Kenapa kalian berdua datang ke sini? jangan harap, pernikahan kalian berdua aku restui. Sekarang lebih baik kalian berdua keluar dari rumah ini, karena di sini kalian berdua sama sekali tidak diterima." terdengar suara, Surya yang meninggi memenuhi ruangan itu. Suara yang sangat keras, ketika sedang memerintahkan atau membentak bawahan, kini terdengar menggelegar, hingga membuat Dewi, bersembunyi di belakang Victor suaminya.

"Tuan, Surya! kami mohon anda jangan begini. Bagaimanapun kami sudah menikah, dan sah menjadi suami-istri. Kami saling mencintai, Tuan, sehingga kami akan susah untuk dipisahkan." Victor masih berusaha bertahan, berharap pria yang secara tidak langsung sudah menjadi mertuanya itu, berubah pikiran dan menerima pernikahan mereka

"Iya, Om! restuilah mereka. Aku tidak apa-apa, karena aku juga tidak mau menikah dengan wanita yang sama sekali tidak mencintaiku." kali ini, Bayu yang kebetulan berada di tempat itu menimpali ucapan Victor.

"Bukannya aku sudah mengatakan, Bagaimanapun kalian memohon, aku tetap tidak mau merestui. Sekarang lebih baik, keluar dari rumahku," suara Surya terdengar sangat dingin.

"Pa, jangan begini. Aku mohon!" Dewi, membuka suara, menjatuhkan dirinya ke lantai, berlutut di depan papanya.

"Jangan panggil aku, Papa! kamu sudah kehilangan hak untuk itu. Sekarang kamu pergi dari rumah ini, dan jangan sekali-kali kamu injakkan kaki kamu di rumah ini. Aku anggap kamu sudah mati."

"Pah, jangan begitu! dia itu putri kita. Kamu jangan egois!" pekik istri Surya sekaligus mamanya Dewi, memprotes ucapan suaminya.

"Dia bukan putriku lagi, semenjak dia membangkang karena pria itu. Mama jangan ikut campur, masalah ini! Sekarang mama, sebaiknya masuk ke dalam kamar," ujar Surya, dengan rahang yang mengeras.

"Mama tidak mau, Pah! Mama--"

"Masuk!" bentak, Surya dengan suara yang sangat keras. Mamanya Dewi, akhirnya melangkah ke dalam kamar, dengan perasaan yang sangat kacau. Karena tahu, kalau sifat suaminya sangat keras, dan pantang untuk dibantah.

"Pah, Dewi mohon jangan--"

"Jangan panggil aku, Papa. Karena bagiku sekarang kamu adalah orang asing. KELUAR!" Suara mengacungkan jari telunjuk, menunjuk ke arah pintu.

Dewi bangkit berdiri dan beranjak keluar, dengan air mata yang tidak berhenti menetes.

"Maafkan aku! aku tidak bisa menolong kalian berdua!" ucap Bayu, yang mengikuti pasangan suami istri itu, keluar dari kediaman Surya.

"Tidak, pa-pa Bay. Aku juga minta maaf, karena aku tidak bisa menikah denganmu." ucap Dewi, tulus.

"Tidak apa-apa kok, Wi. Kamu tenang saja!" sahut Bayu, sambil menerbitkan senyuman di bibirnya.

"Kalau begitu, kami pergi dulu ya ,Bay. Aku titip orangtuaku padamu." Dewi, mengayunkan kaki, melangkah ke arah mobil bersama dengan Victor suaminya.

Flashback end.

Jangan lupa untuk tetap like, vote dan komen ya gais. Thank you 🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***