Damar Baskoro yang ketahuan mencuri pandang langsung mengelak dan membela diri.
“Siapa juga yang memandangimu, itu hanya perasaanmu saja.” Damar mengalihkan pandangannya ke arah yang berlawanan dengan posisi duduk Amelia.
“Dasar laki-laki yang aneh,” batin Amelia tidak banyak berpikir lagi.
“Wanita yang cantik, Aku suka!” batin Damar, dia mulai tertarik dengan Amelia, tapi harga dirinya sebagai laki-laki tidak mengizinkannya untuk langsung berterus terang.
Pelajaran di kelas berlanjut sampai akhirnya bel istirahat berbunyi, Amel mengemas barangnya dan berniat menuju ke kantin.
“Mau kemana?” tanya Damar.
“Ke kantin, kenapa?” jawab Amelia dengan pertanyaan.
“Memangnya kamu sudah tahu area sekolah? Sepertinya belum ya? Kalau begitu dengan berat hari, tuan muda Damar ini akan mengajakmu berkeliling sekolah,” ucap Damar percaya diri.
“Siapa yang mau bersama dengan laki-laki terlalu narsis sepertimu, lebih baik aku kesana sendiri daripada bersama denganmu,” ucap Amelia yang berlalu begitu saja.
“Sepertinya kamu lebih menarik daripada yang aku pikirkan, tapi biarlah seperti itu, karena aku akan mendapatkanmu, Amelia Gunawan!” batin Damar tidak menyerah.
Tanpa persetujuan Amelia, Damar berjalan di sampingnya, dia terus mengikuti perempuan itu sampai di kantin.
Disana dia bertemu dengan beberapa temannya dari kelas lain dan bertanya pada Damar, siapa perempuan cantik yang ada di sebelahnya.
Amelia tidak peduli dan langsung menuju ke salah satu kantin untuk membeli lalapan ayam goreng.
“Dia murid baru di kelas gue, jangan berpikiran untuk merebutnya, jika tidak, baku hantam lah kita semua!” canda Damar pada teman-temannya itu.
“Wooo … wooo … akhirnya tuan muda Damar yang selama ini sangat cuek dan tidak peduli dengan sekitar menemukan tambatan hati, kalau begitu kami tidak akan mengganggu lagi,” ucap teman-temannya.
Semua teman-temannya itu sangat mendukung perubahan Damar, mereka adalah orang-orang terdekat Damar yang selama ini selalu menemaninya selama di sekolah.
Beberapa diantara mereka juga ada yang tahu mengenai permasalahan Keluarga Baskoro atau lebih tepatnya keluarga Damar itu sendiri.
Itu sebabnya, mereka semua senang dengan perubahan Damar yang lebih banyak tersenyum dan menemukan tujuan hidup lagi.
Damar pamit ke teman-temannya dan memesan makanan serta duduk tepat di depan Amelia, dia duduk di salah satu kursi panjang yang ada di kantin.
“Jangan banyak-banyak kalau makan sambalnya, nanti perutmu bisa sakit,” ucap Damar tiba-tiba.
“Memangnya kamu siapa? Apakah kamu dokter? Dan sejak kapan kamu tiba-tiba menjadi begitu ramah padaku?” tanya Amelia cepat.
“Bukankah sebelumnya, kamu acuh padaku? Lalu kenapa sekarang tiba-tiba sok perhatian seperti ini? Kamu tahu itu sangat mengganggu bukan?” protes Amelia lagi.
“Setidaknya aku tidak akan merelakan kamu diganggu oleh laki-laki bajingan yang ada di sekolah ini, hanya aku yang boleh mengganggumu,” ucap Damar Baskoro tak merasa bersalah.
“Dasar aneh,” batin Amelia, dia tidak menjawab ocehan Damar yang bercerita mengenai sekolah ini, dia hanya mendengarkan laki-laki itu mengoceh sambil terus menghabiskan makanannya.
Disisi lain, rombongan kelas 3 datang dan duduk di kursi panjang yang tak jauh dari tempat duduk Damar dan Amelia.
“Siapa perempuan itu? Apakah ada adik kelas kita yang secantik itu?” tanya Siswa paling jangkung diantara mereka.
“Mungkin dia murid baru bos, kalau tidak salah aku tadi melihatnya di ruang guru, kenapa bos? Jangan-jangan lo tertarik membuat dia jadi mangsa ya?” tanya salah satu siswa dalam rombongan itu.
“Hehehe, kenapa tidak? Ketika aku bisa mendapatkannya, apakah pesonaku sebagai Ketua Tim Bola sudah tidak menarik lagi?” tanya siswa yang dipanggil bos itu sensitif.
“Bukan-bukan bos, tapi lihatlah laki-laki yang ada di depannya, bukankah itu Damar? Sejak kapan dia begitu dekat dengan perempuan? Lu tau maksud gue kan bos?” tanya anak buahnya.
“Sang Petarung yang kehilangan sayapnya ya, sepertinya sainganku kali ini berat, tapi tenang saja aku sudah memikirkan cara untuk mendapatkan perempuan itu!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments