Kenapa Kamu Malah Bersamanya?

20.10.2000.

Aku sebenarnya sangat sakit hari ini baik fisik maupun batin, tapi aku tidak akan bisa mengungkapkannya padamu Lia. Tapi kenapa kamu malah bersama dengan bajingan itu?

“Ooo … jadi kamu meminta beberapa perban untuk Tuan muda Damar, sepertinya dia teman yang berharga bagimu ya, Amel?” tanya Fajar Ganendra.

Damar sangat marah ketika melihat Amelia digandeng oleh Fajar Ganendra, sejak kapan keduanya begitu dekat, ingin sekali rasanya dia bertanya, tapi Amelia tidak memberikannya waktu.

“Dia adalah pacarku, sejak kamu tidak masuk kemarin, Kak Fajar sering sekali membantuku melakukan banyak hal, terutama masalah acara organisasi siswa yang sekarang aku adalah anggotanya,” ucap Amelia menceritakan.

“Dia baik dan selalu perhatian padaku, terlebih lagi Kak Fajar adalah ketua ekstrakurikuler olahraga dan kebetulan aku ditempatkan di satu divisi dengannya,” sambung Amelia sambil mulai mengganti perban Damar.

“Jadi, aku merasa dia sangat baik dan akhirnya kita jadian, maaf sebelumnya aku tidak memperkenalkan padamu, karena beberapa alasan,” jelas Amelia.

Fajar Ganendra yang berdiri di belakang Amelia memandang Damar dengan tatapan kemenangan, dia sudah menggunakan banyak cara untuk mendapatkan hati Amelia dalam beberapa hari terakhir.

Meskipun dia bajingan, tapi semua siswi di sekolah ini kebanyakan mengidolakannya, selain karena tampan. Fajar Ganendra adalah seorang yang sangat berprestasi.

Fajar Ganendra bisa menarik simpati Amelia Gunawan karena mengandalkan peristiwa perkelahian waktu itu, dia membuat skenario yang mana membuat seakan-akan dirinya adalah korban.

Amelia yang mendengar penjelasan Fajar sebelumnya ikut merasa bersalah, karena akibat pukulan Damar, wajah Fajar menjadi seperti itu, sejak saat itulah mereka berdua semakin sering bertemu.

Damar yang awalnya sudah senang karena Amelia sudah mau berbicara dengannya lagi, tapi sekarang dirinya sudah kehilangan moodnya lagi dan berdiam diri saja atas ejekan Fajar itu.

“Apa yang sudah dikatakan bajingan Fajar ini pada Lia? Menurut sifatnya yang pengecut, kemungkinan besar dia menjadikanku sebagai kambing hitam,” batin Damar.

“Awas saja kau nanti Fajar Ganendra, kau tidak akan kubiarkan melakukan hal-hal mesum itu pada Lia, jika sampai kau berani, aku akan membunuhmu!” tekad Damar dalam hati.

Setelah mengganti perban Damar, bel masuk sudah berbunyi, Fajar Ganendra kembali ke kelasnya dan berbicara sedikit dengan Amelia di depan kelas.

Amelia kemudian tersenyum ketika berjalan masuk ke kelas.

“Kenapa kamu tersenyum? Dan apakah kamu tahu seperti apa sifat bajingan itu?” tanya Damar yang hampir tidak bisa mengendalikan diri.

“Ada apa denganmu, kamu hanya temanku saja tidak lebih, berbeda dengan Kak Fajar yang sekarang sudah menjadi pacarku, kamu tidak berhak melarangku berhubungan dengan siapa saja di sekolah ini,” jawab Amelia ketus.

“Aku tidak ingin ikut campur masalah apa pun, tapi aku hanya ingin kamu tidak terbodohi olehnya. Tanyalah beberapa teman perempuan lainnya jika kamu ingin tahu kebenarannya,” ucap Damar masih mencoba untuk sabar.

Amelia memandang Damar dengan tatapan curiga, dia berpikiran bahwa Damar ingin membuat hubungannya hancur, dia yang sudah memaafkan Damar sebelumnya, kini terpancing untuk kembali marah.

“Tidak baik berpikiran buruk pada seseorang! Apalagi kamu mendengarnya dari orang lain! Jika kamu memang tidak suka dengan Kak Fajar, maka aku juga tidak akan menjadi temanmu lagi,” bentak Amelia sambil ingin berpindah dari tempat duduknya lagi.

“Baiklah, aku tidak akan mengganggu hubunganmu, tapi tetaplah duduk di sini!” Damar menahan tangan Amelia, setelah beberapa saat kemudian, Amelia tidak jadi pindah dan tetap duduk di samping Damar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***