Semesta bercanda

Keesokan harinya kesibukan terlihat di dapur rumah Arumi sejak sebelum azan Subuh. Seperti biasa, Arumi harus membantu ibunya memasak nasi uduk yang akan dijajakan setiap pagi. Hasil jualan inilah yang dipakai Bu Isma—ibunya Arumi—untuk membiayai anaknya sekolah.

“Sayang, jangan kebanyakan garam. Kemarin pelanggan Ibu pada protes,” ujar Bu Isma.

Arumi yang sedang mengocek telur pun tertawa kecil. “Maaf, Bu. Kemarin aku ngantuk.”

“Kalau ngantuk, nggak usah bantu Ibu. Lagian, tugasmu itu sekolah. Bukan cari uang.”

“Nggaklah, Bu. Aku nggak mau Ibu doang yang banting tulang buat bayar hutang bekas Ayah sama sekolah aku.”

Kepergian sang Ayah satu tahun lalu karena sakit kanker pun meninggalkan tumpukan hutang. Semakin hari, semakin berbunga. Namun, Bu Isma sebagai orang tua berusaha melunasi.

Bu Isma menatap Arumi. Memperhatikan wajah anak gadisnya yang tak tahu akan seperti apa saat mendengar keputusannya.  “Nak, mungkin ini hari terakhir Ibu jualan.”

Sontak Arumi mengangkat kepala. Melihat balik ibunya. “Ibu, dapat kerjaan, ya?”

Bu Isma mengangguk cepat. “Ya, Nak.”

“Alhamdulillah. Di mana, Bu?” Arumi ikut bahagia. Setidaknya, jika ibunya bekerja di tempat yang layak. Tidak perlu bangun sepagi ini. Bukankan jika bekerja dimulai dari jam delapan pagi? Itu yang ada di pikiran Arumi saat ini.

Bu Isma terdiam. Menimbulkan rasa penasaran dalam diri anaknya. 

“Kok, Ibu diam aja?” Arumi mulai mengendus hal yang tidak wajar. “Ibu, kan, harusnya senang dapat kerjaan.”

Bu Isma menarik napas panjang. Mengembuskannya perlahan. Ia tak tega. Namun, keadaan yang memaksa. “Sebelumnya, Ibu, minta maaf sama kamu, Nak.”

Dari sini saja Arumi sudah tidak enak hati. Berusaha mendengarkan sampai selesai perkataan ibunya.

“Ibu, harus kerja keluar negeri,” ungkap Bu Isma.

Arumi tersentak. Tubuhnya terdiam.

“Cuma itu yang bisa menghasilkan banyak uang. Hutang kita semakin bertambah. Ini memang salah Ibu karena meminjam uang ke rentenir,” sambung Bu Isma.

Arumi bergeming. Tak ada yang bisa dilakukan lagi. 

“Kalau Ibu pergi. Aku sendirian,” tutur Arumi.

Bu Isma mendekat. Memeluk anak semata wayangnya dengan erat. “Ibu, minta maaf. Sebenarnya, rumah ini harus Ibu jual untuk menebus setengah dari hutang Ibu.”

Lagi-lagi Arumi dibuat terkejut. Ada apa ini? Kenapa begini? Banyak pertanyaan yang timbul di benaknya. Akan tetapi, terpendam dengan sendiri.

“Kalau gitu. Aku tinggal di mana, Bu?” kali ini air mata Arumi hampir saja menetes. Membayangkan hidup tanpa orang tua saja sudah susah. Apalagi jika harus tanpa adanya tempat tinggal. Manis sekali permainan takdir ini.

“Ibu, mau titipin kamu ke teman Ibu. In syaa Allah, Beliau ini orang baik, Sayang.” Bu Isma melepaskan pelukan. Rasa bersalah menggunung, tetapi tak bisa berbuat apa pun. “Jangan sedih, Ibu minta maaf."

Arumi bergeming di pelukan ibunya. Semesta sedang bercanda, menurutnya. Mengapa harus hal ini yang terjadi? Bayangkan saja ia akan tinggal dengan keluarga yang sama sekali tidak dikenalinya.

"Bu, bilang kalau ini nggak bener?" tanya Arumi.

Bu Isma hanya diam, lalu tangisnya beranak sungai. Keputusan paling berat harus diambil karena tak ada lagi jalan keluar. "Ibu, minta maaf, Nak. Semoga Allah membantu kita untuk bisa sama-sama lagi. Ibu, nggak mungkin bawa kamu karena sekolah itu penting, Nak. Kamu harus jadi orang yang punya pendidikan tinggi dan akhlak yang baik."

Awalnya keputusan itu sulit diterima Arumi. Anak mana yang bisa segampang itu berpisah dengan orang tuanya? Namun, Bu Isma terus menasihati dan membujuk Arumi.

"Mereka juga punya anak, Nak. In syaa Allah, anaknya baik. Kamu pasti betah karena Tante sama Om-nya juga baik," imbuh Bu Isma.

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

up dong kak.....
seru nih!!!

2023-01-16

0

Bahdi Anur

Bahdi Anur

LANJUTAN X MNA THOR

2022-10-11

1

Abdul Somad

Abdul Somad

ko gitu

2022-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!