Tak disangka

Arumi tak takut. Ia bergerak mendekati lelaki yang membuatnya kesal di sekolah tersebut dan berdiri di depan mobil. "Hei, Kamu! Aku nggak tau, ya, siapa kamu. Tapi, aku tuh nggak bermaksud ngalangin jalan."

Anak remaja yang memakai jaket jeans bermerk itu pun menatap penuh kekesalan. Tak ingin melanjutkan perdebatan dan langsung tancap gas ke depan.

Jelas saja Arumi kesal. Sebenarnya yang tidak punya sopan santu itu bukan dirinya, melainkan pemilik mobil tersebut. "Dasar, Cowok Aneh!" Astagfirullah." Arumi kehabisan kata-kata. Tak ada lagi kalimat yang bisa menggambarkan isi hatinya.

Bu Isma mendekat. "Nak, sudahlah. Lagian kita yang salah berdiri di depan pagar. Ayo, pulang. Nanti malam kita ke sini lagi."

Arumi terpaksa menuruti keinginan sang Ibu. Pada dasarnya ini menyakiti harga diri, sebab lelaki gila itu mengatakan dengan suara yang keras dan tidak memiliki kesopanan.

***

Arumi sendiri sedang tidak bersekolah karena memang libur. Mengingat akan berpisah dengan ibunya saja, sudah berhasil memporakporandakan jiwa. Setelah kepulangan dari rumah mewah teman ibunya, wanita manis itu mengunci diri di rumah. Tak ingin makan ataupun mengisi perut. Terlalu sedih harus menerima kenyataan.

Hanya saja, setiap manusia punya jalan takdir sendiri. Arumi perlu mendamaikan diri dengan keadaan agar bisa menerima dengan baik. Pada akhirnya setiap manusia akan berpisah dengan orang tersayang. Baik itu oleh perpisahan dunia ataupun kematian.

Sampai menjelang Magrib, Arumi barulah keluar kamar. Ia menemukan ibunya sedang membenah beberapa barang yang akan dibawa nanti, seperti pakaian untuk ganti di tempat kerja nanti.

Tak kuasa melihat, Arumi bergerak ke dapur. Rumah penuh kenangan ini harus segera terjual karena hutang dan bunganya yang mencekik dan perlu diselesaikan. Tidak ada yang bisa dilakukan Arumi kecuali mengikuti alur Tuhan.

Begitu Azan Magrib berkumandang, Arumi segera mandi dan mengambil wudu juga salat. Ia harus mempersiapkan diri lagi bertemu dengan teman sang Ibu. Barangkali malam ini bisa bertemu.

Bu Isma sudah siap, begitu pun dengan Arumi. Mereka membawa sedikit oleh-oleh makanan kue basah yang sengaja dibuat untuk pemilik rumah. Ibu dan anak ini saling berpegangan tangan keluar rumah seolah sedang menguatkan jiwa masing-masing.

Singkat cerita, mereka sampai di depan rumah Bu Rossa. Arumi sempat meminta pulang, rasa tak siapnya semakin menggunung. Padahal ini hanya perkenalan saja, bukan penyerahan dirinya.

"Kamu pasti suka sama pemilik rumah ini. Mereka pengen anak perempuan, tapi dikasih satu anak laki-laki saja. Ibu, lebih tentram menitipkanmu di sini." Wajah Bu Isma yang sanggup membujuk Arumi sampai di depan pintu.

Arumi berdiri tegap penuh kebimbangan. Untuk ukuran kesenangan, jelas saja siapa yang tidak suka berada di rumah besar ini? Namun, itu tak akan bersifat lama jika perasaan hati tidaklah tenang. Hanya sepi yang menemani, mungkin itu yang ditakuti Arumi.

Bu Isma dengan cepat memencet bel. Mereka menunggu sekitar dua menit, sampai akhirnya seorang anak lelaki yang ditemui tadi siang pun muncul dari balik pintu. "Cari siapa, ya?" tanyanya dengan ekor mata kanan melirik Arumi.

Penampilan anak lelaki memakai celana training panjang dengan baju kaos rumahan.

"Assalamualaikum," kata Bu Isma.

"Wa'alaikum salam." Anak lelaki itu mengangguk pelan. "Tante, mau cari siapa, ya?"

Bu Isma memperhatikan sejenak anak lelaki di depannya, lalu bertanya, "Bu Rossanya ada, Nak?"

Anak itu diam sejenak, lalu berteriak kencang ke dalam rumah. "Mah, ada yang nyari!"

Arumi tersentak bukan main. Kedua kakinya mendadak gemetaran. Tak salah dengarkah dirinya?

Suara derap langkah kaki terdengar dari dalam. Suara wanita yang lembut pun menyapa telinga Arumi juga Bu Isma. "Siapa, Nak?"

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!