"Rain tunggulah aku yang akan balas perbuatan mereka, kau tidak perlu khawatir sekarang aku adalah pelindung mu" Gumam Chris sendiri.
***
Ruang rapat Kantor Pt. Geho.
Setiap 10 menit Chris terus memeriksa hpnya karna menunggu kabar dari sang Mama yang berada di rumah. Chris sudah mengingat Mamanya supaya mengabarinya lewat pesan saja kalau Hellen sudah bangun. Walaupun masih harus fokus dengan presentasi dari wakil kantor cabang kecil, Chris juga masih tetap memikirkan keadaan Hellen.
Setelah selama 5jam itu selesai. Chris langsung menuju ke ruangannya di ikuti dengan sekretaris dan asisten pribadinya.
"Hmm Britney tolong periksa lagi dokumen apa yang harus saya tanda tangan dari kantor cabang dan untuk dokumen yang lain tadi hantarkan ke bahagian Audit ya. " Perintah Chris kepada sekretarisnya.
"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi. " Jawab Britney.
"Jerry kau boleh lanjutkan yang tadi aku bicarakan, hmm jangan lupa laporannya sebelum aku pulang harus ada" Seru Chris menyeringai.
"Baiklah Tuan, saya permisi. " Jawab Jerry.
Chris menggunakan waktunya dengan memeriksa dokumen yang di berikan oleh sekretarisnya. Setengah jam sebelum Chris hendak pulang Jerry telah berada di ruangannya untuk memberi laporan atas tugas yang di perintahkan. Ketua tim TI PT. Geho juga menghantar laporan langsung ke ruangan Chris.
Tepat jam 7 malam, Chris bersiap siap untuk pulang ke rumah dan baru ada kesempatan untuk cek hpnya. Tapi harapan Chris jadi turun karna Mamanya tidak ada memberi kabar sama sekali.
"Apa Rain belum bangun juga, aku harus cepat pulang dan melihatnya" Gumam Chris yang bergegas memakai kembali jasnya yang sempat di lepas sewaktu sibuk memeriksa dokumen tadi.
***
Rieta yang gusar karna dapat kiriman foto putrinya Aulie yang sedang telanjang bersama laki laki lain. Rieta sudah berkali kali telefon Aulie tapi hpnya tetap tidak aktif. Dia takut kelakuan Aulie akan menjadi berita kalau bocor.
Tiba tiba ada pesan masuk di hp Rieta dengan nomor yang tidak di kenali.
"Kalau anda mau anak anda selamat silakan datang ke Gudang belakang Pura, Jl. Waltrose. Datang sendiri kalau berani bawa orang lain anak anda akan saya hancurkan **foto Aulie** . "
Tanpa berpikir panjang Rieta langsung memanggil sopirnya dan menuju ke tempat yang nyatakan di dalam pesan tersebut.
Setelah sampai di gudang itu Rieta mengarahkan supaya sopirnya jangan ikut masuk dan harus tunggu dia di luar.
Rieta dengan perasaan yang bercampur aduk memasuki gedung yang agak seram itu. Rieta memanggil Aulie tapi tidak ada sahutan dari Aulie. Tanpa ia sadar seseorang muncul di belakangnya dan langsung mendorongnya hingga jatuh dan menendangnya di bahagian perut.
Rieta gementar dan terasa sakit sekali.
"Kau siapa cepat kembalikan anakku aku sudah di sini! Berani kau melakukan ini kepada kami, kau akan tau akibatnya setelah kau tau siapa kami! " Seru Rieta dengan nada mengancam.
Rieta tidak bisa melihat muka laki laki yang menendangnya karna dia memakai topeng. Mereka membawa Aulie keluar dari belakang kotak besar yang ada di gudang itu dan mendorong Aulie hingga terjatuh dekat ibunya.
"Aulie sayang kamu tidak apa apa nak?" Ucap Rieta kepada anaknya yang kelihatan pucat.
"Nyonya Gramor, anak anda baik baik saja tapi sayang *menunjukkan foto telanjang Aulie bersama pria di hotel" Ini sungguh memalukan." Kata salah satu laki laki bertopeng itu.
"Hahhh kau mau apa?! Kau mau uang? Aku bisa kasih kau uang! Tapi kau harus hapus foto itu! " Seru Rieta dengan nada cemas dan takut.
"Hahahaha kami tidak mau uang tapi ada syaratnya yang harus kamu ikuti kalau tidak foto ini bakal aku sebar ke media. " Kata laki laki itu lagi.
"Baiklah apa syaratnya?! Cepat katakan dan hapus foto itu! " Seru Rieta.
"Nikahlah dengan Henry Amsterd secepatnya, kami akan tunggu saat mereka sudah menikah foto ini akan aku hapus. " Jawab laki laki bertopeng itu.
"Bagaimana aku bisa percaya denganmu, mungkin ini adalah jebakan saja. " Kata Rieta curiga.
"Yah kalau tidak mau siapkan mental karna besok nama Aulie Gren Gramor akan jadi top cerita hangat di media **sambil menunjukkan foto Aulie** bagaimana nyonya? " Kata laki laki bertopeng itu dengan nada mengancam Rieta dan Aulie.
"Baiklah baiklah aku akan bicarakan ini dengan Henry besok! " Jawab Rieta.
"Ok di tunggu hari nya. " Seru laki laki bertopeng itu dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua di gudang itu.
Rieta menahan sakit di tubuhnya demi membantu putri kesayangannya dan memapahnya hingga masuk ke mobil mereka.
Rieta melihat Aulie banyak diam dan hanya menunduk saja. Dalam perjalanan pulang mereka hanya diam dan tidak berbicara sepatah kata pun.
***
Henry yang berada di klub malam itu minum alkohol dengan banyak karna pikirannya sangat kusut.
"Apa aku harus rela melepaskan dia, padahal dari awal dia yang aku cinta tapi aku benar tidak sangka dia buat hal begitu di belakangku **terisak-isak** Hellen tega sekali kau! " Gumam Henry sambil menangis di meja bar.
Henry sudah merasa terlalu sakit kepalanya, dia berdiri dan menuju kecil untuk ke kamar kecil tetapi tiba tiba dia merasa ada yang mendorongnya jatuh ke lantai. Henry tidak bisa melihat orang yang mendorongnya karna memang lorong itu lampurnya agak samar samar. Tiba tiba satu orang lagi muncul dan langsung menendang kaki dan perut Henry lalu pergi begitu saja meninggalkan Henry yang tergeletak di lantai lorong itu.
Pemandangan Henry sudah mulai gelap dan Henry pun pingsan di lorong itu. Seorang penjaga bar lewat lorong itu kaget melihat Henry dan terlentang di lantai lorong itu. Henry langsung di bawah ke rumah sakit terdekat karna penjaga bar itu kenal dengan keluarga Henry.
"Hellen." Teriak Henry setelah sadar dari pingsannya, Henry bergegas untuk coba duduk tapi perutnya sakit sekali.
"Henry jangan terlalu memaksa diri, aku di sini menemanimu. " Seru Aulie dengan senyum manisnya.
"Hell- Aulie kau menemaniku di sini? Dari kapan? " Tanya Henry kepada Aulie
"Hmm jujur aku datang tadi pagi karna dengar kau masuk rumah sakit. Hmm Henry apakah kau berkelahi dengan orang di klub? " Kata Aulie penasaran.
"Aku-aku tidak ingat apa yang terjadi semalam, aku cuma tau aku mabuk semalam, eeemm Aulie apa Hellen ada kembali ke rumah? " Seru Henry dengan nada sayu.
"Ckk masih sempatnya bertanya tentang ****** itu padahal aku yang di sini" Gumam Aulie dalam hati.
"Sejak kemarin itu dia tidak pernah pulang, ya mungkin dia sudah jadi perempuan simpanan Tuan Chris. " Jawab Aulie sengaja melibatkan Chris.
"Hmm aku sudah beritahu keluargaku yang ingin aku nikahi itu adalah kau, aku harap jagalah baik baik sikapmu" Ucap Henry dengan nada terpaksa.
"Hellen sebenarnya kalau kau datang hari ni mungkin aku masih bisa kasih kau kesempatan tapi kau pulang ke rumah mu pun kau tidak mau, apakah takdir kita memang begini Hellen" Gumam Henry sendiri.
"Kau serius Henry? Kau tidak bercandakan? " Tanya Aulie agak kaget.
"Iya Aulie aku tidak bercanda lagian keluargaku mau aku cepat menikah agar bisa jadi pewaris perusahaan dan ada yang menjagaku, selama ni aku sering mendesak Hellen supaya menikah denganku cepat tapi alasannya dia masih harus kuliah dan ingin mencapat cita citanya tapi ternyata dia hanya berbohong dia-dia menjijikan sekali. " Ucap Henry dengan penekanan bila teringat dengan Hellen yang sering menolaknya.
"Jangan khawatir Henry lagian dia sudah dapat karmanya, karna orang kaya seperti keluarga Lee itu mana mungkin mau menerima perempuan ****** palingan Hellen cuma jadi simpanan saja saat Tuan Chris sudah bosan pasti dia akan di tendang keluar. " Seru Aulie dengan mada sinis.
"Tidak sia sia aku datang berarti aku tidak perlu cari cara licik supaya Henry menikahiku, akhirnya Henry juga menyerahkan diri kepadaku. " Gumam Aulie sendiri sambil pura pura tersenyum polos.
Aulie menjaga Henry sehingga Henry bisa keluar dari rumah sakit. Dia juga melakukan seperti akan menjadi istri yang sempurna karna dia membawa makanan dan menyuapi Henry makan. Semua ini di lakukan agar dia bisa di terima dan di cintai oleh Henry.
Rieta mengirim pesan kepada laki laki bertopeng dengan isi pesan "tanggal 24 Juni, 2 minggu akan datang itu adalah hari penikahan Aulie dan Henry , tolong hapus fotonya setelah Aulie menikah dengan Henry".
Pesan itu di baca langsung oleh Jerry dan dia pun mengirimkan pesan itu kepada Chris.
***
Kembali ke kediaman keluarga Lee.
Chris masuk ke rumah tanpa berkata apa apa malah langsung bergegas ke kamar untuk melihat Hellen.
Chris membuka pintu kamar, dan masuk Chris menuju ke tempat tidur tetapi Hellen tidak ada. Dia langsung panik dan dia melihat pintu kamar mandi agak terbuka Chris langsung cepat menolak pintunya dan kaget melihat Hellen sedang memakai pakaian dalam saja, tubuh Chris menjadi kaku.
"Arrrgghhhh, JANGAN LIHAT CHRIS KELUAR ! SEKARANG ! " teriak Hellen karna dia juga kaget Chris tiba tiba berdiri di pintu kamar mandi.
"Ma-maaf aku keluar aku keluar. " Seru Chris yang tergesa gesa keluar dari kamar mandi dan menutup kembali pintunya.
Jantung Chris berdegup kencang karna melihat Hellen dalam keadaan begitu. Chris hanya mampu menunggu Hellen keluar dari kamar mandi dan akan menerangkan kejadian tadi bukan sengaja di lakukan olehnya. Chris duduk di sofa kecil yang berhadapan dengan tempat tidurnya.
"Ckk semua ini salah Mama, coba kalau Mama kabari aku tadi hmmm apa Rain marah dengan aku ya, lama sekali dia di kamar mandi. " Gerutu Chris sendiri.
"Aduuhh hampir copot deh jantung ku, memang dasar Chris mesum main terobos saja, cihh tapi muka Chris ko merah sekali, apa dia sakit? Hmmm atau mungkin pikiran dia mulai mesum karna lihat aku cuma memakai ini, dasar mesum kamu Chris. " Gerutu Hellen yang masih betah berdiri di kamar mandi.
Bersambung...
Jangan lupa komen reader kesayangan author supaya makin semangat updatenya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments