Hari Pertama Devi Masuk Sekolah

Mengenakan seragam milik Amasya, Devi nampak begitu cantik.Tas berwarna merah muda yang menjadi warna kesukaan Devi. Menutupi hampir seluruh punggung Devi. Devi tak henti memperhatikan kemolekan tubuhnya di depan cermin sebelum berangkat ke sekolah.

Didalam mobil, Amasya dan sopirnya Tarno sudah menunggu Devi yang masih bercermin. Lama menunggu Devi, akhirnya Amasya turun untuk segera mengajak Devi masuk kedalam mobil.

Sifat egois Devi seketika nampak. Bukannya meminta maaf pada Amasya yang telah menunggu cukup lama. Devi justru marah saat Amasya memintanya untuk segera masuk mobil.

"Dev ayo kita berangkat." Ajak Amasya di depan pintu kamar Devi.

Devi menghampiri Amasya dengan raut wajah cemberut.

"Iya ini juga mau berangkat. Gak sabar banget sih kamu." Ucap Devi ketus.

"Bukan gak sabar Dev, tapi aku takut telat. Nanti kita bisa dihukum kalau telat." Ucap Amasya.

"Kamu salah sopir kamu kalau telat, suruh siapa bawa mobilnya pelan. Kalau kencangkan gak mungkin kita telat." Devi melipat kedua tangannya diatas perut.

Mendengar suara Devi yang terdengar marah. Ratna datang menghampiri Devi dan Amasya.

"Ada apa ini, kenapa kalian ribut?" Tanya Ratna.

"Ini ma si Amasya gak sabaran banget. Udah tahu aku lagi rapi-rapi. Tapi malah disuruh cepat sama orang ini." Tegas Devi.

"Devi lama banget ma, aku takut telat. Nanti kita bisa dihukum kalau telat." Bela Amasya.

Ratna melihat kearah sekitar rumahnya. Begitu tak ada tanda-tanda suaminya. Dia langsung mencubit tangan Amasya dengan begitu kerasnya. Dia lantas memarahi Amasya yang tak mau menunggu Devi.

"Dengar yah Amasya. Devi itu harus cantik, gak kayak kamu yang gak bisa dandan. Jadi dia harus serapi mungkin untuk pergi ke sekolah. Paham kamu!" Tegas Ratna.

"Tapi ma, di sekolah kita gak boleh dandan terlalu mencolok. Nanti bisa dimarahi sama guru." Jawab Amasya.

"Udah kamu gak usah banyak bicara. Berangkat sana." Ucap Ratna mendorong Amasya.

Melihat Amasya diperlakukan kasar oleh mamanya. Devi begitu senang. Dia tertawa melihat semuanya. Sebelum akhirnya dia berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

Keributan Amasya dan Devi kembali terjadi didalam mobil. Dimana Devi menolak untuk duduk di kursi belakang. Dia meminta Amasya yang duduk di kursi belakang. Sementara dia dengan berlagak seperti bos, menginginkan duduk disamping sopir.

Sempat menolak, namun waktu yang semakin mepet. Akhirnya membuat Amasya mengalah, dia merelakan tempat duduknya dikuasai oleh Devi.

Apa yang ditakutkan oleh Amasya benar adanya. Ulah Devi yang tak henti bercermin sambil merias wajah. Akhirnya membuat Amasya terlambat masuk sekolah.

Amasya mengutarakan kekesalannya pada Devi yang menyebabkan Amasya telat masuk sekolah. Didepan gerbang, Amasya mengutarakan semua kekesalannya pada Devi.

"Apa aku bilang. Kita terlambatkan akhirnya." Ucap Amasya.

"Kok kamu nyalahin aku sih. Ini semua karena sopir kamu yang bawa mobilnya pelan banget. Makanya kita telat." Jawab Devi.

Amasya tak menggubris lagi ucap Devi. Dia berusaha untuk melakukan lobi pada satpam sekolah untuk membiarkan mereka berdua masuk. Namun peraturan yang sudah ada, tidak ingin dia langgar. Pak Faisal tetap menolak membuka gerbang sekolah.

Untung ada seorang guru baik bernama bu Amel. Dia mengizinkan pak Faisal untuk membuka pintu gerbang. Bu Amel menjaminkan diri sebagai ganti jika Amasya kembali telat. Bu Amel sendiri adalah sahabat dekat almarhumah ibu Amasya. Sehingga dia tak begitu tega melihat Amasya diluar gerbang sekolah.

Amasya dan Devi akhirnya diizinkan untuk masuk. Devi sebagai murid diminta untuk ke ruangan kepala sekolah terlebih dahulu. Dia diminta menghadap kepala sekolah, sebelum masuk kelas. Sedangkan Amasya yang merupakan kakak kelas Devi, masuk kedalam kelas bersama bu Amel.

"Perempuan itu teman kamu?" Tanya bu Amel.

"Siapa? Devi bu. Dia adik tiri Amel."

"Oh ayah kamu telah menikah lagi?" Tanya Bu Devi kembali.

"Beberapa hari yang lalu, ayah menikah dengan ibunya Devi." Jawab Amasya.

Bu Amel yang sempat memiliki rasa pada ayahnya Amasya. Hanya bisa ikhlas menerima kenyataan bahwa dia bukan jodoh dari ayah Amasya.

Didalam ruangan kepala sekolah, sikap arogan Devi nampak. Dia duduk dengan menyilang kaki kanannya diatas kaki kiri. Tangan kanannya juga tak henti memainkan rambut panjangnya. Pandangannya pun entah kemana. Devi seolah tak takut dengan pak Gufron yang terkenal galak itu.

"Jadi kamu pindahan dari smp Pelita?" Tanya pak Gufron.

"Kan bapak bisa baca disitu. Kenapa harus nanya saya lagi." Jawab Devi.

"Kalau begitu selamat bergabung disekolah kami. Nanti saya minta bu Eliz yang akan jadi wali kelas kamu untuk mengantar ke kelas." Ucap pak Gufron sambil mengulurkan tangannya

Bukannya menjabat tangan kepala sekolah. Devi justru malah bertanya keberadaan dari bu Eliz. Sebab dia ingin segera masuk kedalam kelas.

Tak lama setelah Devi menanyakan keberadaan Bu Eliz. Bu Eliz yang ditunggu akhirnya datang. Berkenalan terlebih dahulu dengan Devi. Setelah itu dia langsung berjalan berdampingan dengan Devi menuju kelas.

Devi dipersilakan untuk memperkenalkan diri. Dengan gaya centilnya, Devi memperkenalkan namanya pada semua teman sekelasnya. Penampilan Devi yang menor langsung menjadi pusat perhatian. Beragam cemoohan berdatangan padanya. Mengingat make up Devi yang cukup tebal untuk anak seusianya.

Sedikit kesal dengan cemoohan dari teman-teman. Devi sedikit marah, namun nasehat lembut dari bu Eliz akhirnya membuat Devi sedikit bisa tersenyum. Bu Eliz meminta Devi untuk bisa berpenampilan yang sesuai dengan anak seusianya. Sebab penampilan yang menor dari Devi terlihat aneh bagi teman-teman di kelasnya.

Nasehat dari bu Eliz sedikit mempengaruhi pemikiran Devi. Dia pun berjanji tidak akan berdandan menor lagi ketika pergi sekolah. Devi memilih untuk duduk dibarisan depan. Mengingat itu adalah satu-satunya kursi yang masih tersedia.

Bel istirahat berbunyi, Amasya yang tak sabar mendengar cerita Devi. Segera mungkin menghampiri Devi dikelasnya. Amasya langsung duduk disamping kursi duduk Devi.

"Gimana Dev hari pertama sekolah?" Tanya Amasya antusias.

"Gak gimana-gimana, biasa aja." Jawab Devi sambil menulis.

"Kita ke kantin yuk." Ajak Amasya.

"Kamu gak lihat aku lagi ngerjain tugas. Sana kamu pergi sendiri ke kantin. Kalau bisa beliin aku makan. Aku lapar banget." Jawab ketus Devi.

Amasya terdiam.

"Kenapa diam? Katanya mau ke kantin. Udah sana beliin aku makan." Titah Devi.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Amasya.

"Apa aja. Terpenting bukan batu yang gak bisa dimakan."

"Kalau gitu aku beliin kamu cemilan aja yah." Ucap Amasya berdiri.

"Iya terserah. Sana cepat kamu beliin buat aku. Lapar banget soalnya." Usir Devi.

Amasya segera bergegas menuju kantin.

Dikantin, Amasya bertemu dengan Rehan. Teman baiknya yang begitu perhatian pada Amasya. Rehan yang bercita-cita menjadi seorang guru juga begitu tekun belajar. Dia salah satu murid yang cerdas di sekolah. Rehan dan Amasya berteman sangat baik. Keduanya sering belajar bersama.

"Amasya, kamu mau beli apa?" Tanya Rehan.

"Aku mau beli cemilan." Jawab Amasya.

"Aku dengar-dengar adik tiri kamu sekolah disini juga. Mana dia?" Tanya Rehan kembali.

"Dia lagi di kelas, lagi ngerjain tugas. Kamu mau ketemu sama dia?" Jawab Amasya.

"Boleh."

"Tapi bentar, aku beli cemilan dulu buat dia."

Sambil menjinjing sekantong plastik berisi cemilan permintaan Devi. Amasya berjalan berdampingan bersama dengan Rehan menuju kelas Devi. Tak banyak yang diobrolkan, selain sikap malu-malu diantara keduanya.

Sampai di kelas Devi, Rehan begitu mempesona Devi. Hidung yang mancung, wajah yang tirus dengan bulu mata lebat. Seakan menjadi gambaran pangeran yang ada di mimpi-mimpi Devi selama ini. Dia begitu terpesona pada ketampanan Rehan. Dia yang awalnya begitu fokus mengerjakan tugas sekolah. Tiba-tiba langsung menutup bukunya.

"Ini adik tiri kamu?" Tanya Rehan.

"Iya. Aku adik tiri Amasya. Kebalin kak aku Devi." Ucap Devi menyodorkan tangan.

"Aku Rehan, teman Amasya." Rehan menjabat tangan Devi.

"Ini Dev cemilan yang kamu mau." Amasya menyodorkan plastik berisi makanan Devi.

"Makasih yah kak." Devi menerima dengan manis.

Rehan yang akan mengikuti pemilihan ketua OSIS. Meminta izin untuk pergi meninggalkan Amasya dan Devi. Namun Devi berusaha menahan Rehan dengan berpura-pura memintanya mengajarkan soal matematika yang cukup sulit. Rehan yang gemar belajar dan senang membantu, tak keberatan dengan permintaan dari Devi. Dengan segera dia mengajarkan Devi penyelesaian soal tersebut. Sementara Amasya memilih untuk menyingkir.

Episodes
1 Pernikahan Ayah Amasya Dengan Ratna
2 Hari Kedua Pernikahan
3 Hari Pertama Devi Masuk Sekolah
4 10 Tahun Kemudian
5 Pertemuan Antara Ayah Amasya Dengan Sahabat SMA-nya
6 MAKAN MALAM
7 PDKT ANTARA JUAN DENGAN AMASYA
8 Makan Malam Amasya Dan Juan
9 Juan Menolong Devi
10 Amasya Mengobati Luka Lebam Juan
11 Juan Menyatakan Cinta pada Amasya
12 keinginan Putus Devi
13 Ajakan Nonton Dari Juan Untuk Amasya
14 Waktu Menonton Film
15 Pertemuan Kedua Juan Dengan Devi
16 Bi Eem Siuman
17 Juan Bertemu Bi Eem
18 Permintaan Terakhir Bi Eem
19 Rencana Lamaran Juan Dan Amasya
20 Persiapan Lamaran Amasya Dengan Juan
21 Lamaran Amasya Dan Juan
22 Malam Yang Buruk Untuk Devi
23 Kekhawatiran Amasya Pada Devi
24 Kedatangan Kepala Sekolah Baru
25 Mencari Gaun Pengantin
26 Rehan Mengenali Amasya
27 Ajakan Balikan Dari Willy
28 Photo Prewedding Juan dan Amasya
29 Viral Photo Prewedding Amasya dan Juan
30 Pertemuan Dengan Pemilik WO
31 Permintaan Maaf Dari Rehan
32 Keributan Devi Dengan Amasya
33 Sehari Jelang Pernikahan Amasya Dan Juan
34 Ijab qobul Juan dan Amasya
35 Resepsi Pernikahan Amasya dan Juan
36 Malam Pertama
37 Bulan Madu Amasya dan Juan
38 Bulan Madu ll
39 Bulan Madu lll
40 Bulan Madu lV
41 Devi Terkena PCOS (Polycystic ovary syndrome)
42 Amasya dan Juan Pulang Bulan Madu
43 Harapan Kedua Orangtua Juan
44 Devi Kembali Bekerja Di Rumah Sakit
45 Rumah Baru Juan dan Amasya
46 Amasya Hamil
47 Kabar Kehamilan Amasya
48 Kedatangan Rini
49 Kepindahan Rini Ke Rumah Baru Juan
50 Make a Love Yang Gagal
51 Rencana Syukuran Di Rumah Baru Juan Dan Amasya
52 Syukuran Di Rumah Baru Amasya dan Juan
53 Keributan Yang Ditimbulkan Oleh Devi
54 Upaya Jahat Devi Yang Gagal
55 Aksi Tak Terpuji Willy Pada Devi
56 Kejutan Special Untuk Amasya
57 Devi Menghapus Photo Bugilnya
58 Minggu Pagi di Rumah Tangga Amasya dan Juan
59 Devi Kembali Putus Dari Willy
60 Amasya Mangantar Rini Mencari Kampus Baru
61 Devi Mengundurkan Diri Lagi
62 Klinik Baru Devi
63 Rencana Jahat Devi Dan Ratna Kepada Alvin
64 Kekesalan Willy Akan Klinik Baru Devi
65 Pembakaran Klinik Devi
66 Devi Mendapat Kabar Buruk
67 Devi Menuduh Amasya Dan Juan Membakar Klinik Miliknya
68 Alvin Jadi Sasaran Amuk Devi
69 Ajakan Makan Siang Dari Willy
70 Makan Siang Devi Dan Willy
71 Upaya Ratna Mencelakai Alvin
72 Keributan Alvin Dan Ratna Di Rumah Sakit
73 Amasya Datang Ke Rumah Sakit
74 Keinginan Cerai Alvin Dengan Ratna
75 Hari Pertama Rini Masuk Kampus
76 Boim Ditangkap Polisi
77 Kekesalan Devi Pada Ratna
78 Kepanikan Seorang Willy
79 Penangkapan Willy
80 Permohonan Dari Orangtua Willy
81 Devi Mencabut Laporan Atas Willy
82 Klinik Baru Devi
83 Juan Mengantar Amasya Check Kandungan
84 Juan Mencari Pembantu Dan Sopir
85 Amasya Mendatangi Agensi Pembantu
86 Alvin Jatuh Sakit
87 Amasya Menjenguk Alvin
88 Pertemuan Kedua Prince Dengan Rini
89 Alvin Siuman
90 Ajakan Ratna Pada Devi Untuk Menjenguk Alvin
91 Devi Ribut Dengan Juan
92 Pembantu Baru Ratna
93 Alvin Pulang Ke Rumah Amasya
94 Ryan Di Maki Ratna
95 Ryan Menjemput Alvin di Rumah Amasya
96 Prince Mengantar Rini Pulang
97 Kedatangan Teman Amasya
98 Devi Bertemu Dengan Rehan
99 Keributan Rehan Dan Isma
100 Amasya Membuat Surat Pengunduran Diri
101 Ratna Ingin Segera Mengeksekusi Amasya
102 Amasya Resmi Mengundurkan Diri
103 Seorang Pria Bayaran
104 Kekecewaan Rehan
105 Juan Menyewa Dua Bodyguard Untuk Melindungi Amasya
106 Kedatangan Seorang Rendi
107 Bodyguard Baru Amasya
108 Ratna Meminta Pria Bayarannya Untuk Segera Mengeksekusi Amasya
109 RENDI BERTEMU DENGAN RINI DAN JUAN
110 Dimas Yang Tertangkap Oleh Bodyguard Juan
111 Juan Melabrak Ratna
112 Ngidam Pertama Amasya
113 Rendi Mengantar Amasya ke Supermarket
114 Rendi Keliling Jakarta bersama Rini
115 Darmi Yang Di Usir Oleh Ratna
116 Darmi Di Tolong Juan
117 Ryan Dan Pian Kehilangan Darmi
118 Amasya Mengobati Darmi
119 Devi Memilih Calon Dokter
120 Darmi Ancaman Bagi Parni
121 Grace Penasaran Dengan Rini
122 Parni Meminjam Uang Pada Amasya
123 Devi Menginterview Calon Dokter Di Kliniknya
124 Pillow Talk Juan Dan Amasya
125 Aris Yang Mambuat Devi Bahagia
126 Parni Kembali di Tagih Debt kolektor
127 Kedatangan Seorang Aris
128 Keributan Darmi Dengan Parni
129 Amasya Tidak Memberikan Parni Pinjaman Uang
130 Juan Mendukung Keputusan Dari Amasya
131 Parni Bertemu Dengan Sopia
132 Darmi Melaporkan Aksi Dari Parni
133 Devi Semakin Tertarik Pada Aris
134 Parni Mengajak Devi Bertemu
135 Rini Dilabrak Oleh Grace
136 Pertemuan Parni Dengan Devi
137 Menghadiri Undangan
138 Rendi Cemburu Pada Prince
139 Juan Naik Jabatan
140 Ratna Berusaha Mengklaim Harta Alvin
141 Waktu Eksekusi
142 Amasya Keguguran
143 Juan Mencari Tahu
144 Juan Mencari Tahu
145 Kebahagiaan Devi
146 Orangtua Juan Menjenguk Amasya
147 Rini Dan Prince Menjenguk Amasya
148 Devi Cemburu Pada Pacar Aris
149 Ratna Menjenguk Amasya
150 Juan Berusaha Tabah
151 Amasya Di Jenguk Rehan
152 Juan Datang Ke Seorang Psikiater
153 Juan Yang Kembali Optimis
154 Ratna Meminta Devi Menjenguk Amasya
155 Aris Membatalkan Rencana Jalan Bersama Pacarnya
156 Ismi Meluapkan kekesalannya Pada Rehan
157 Devi Dan Aris Menjenguk Amasya
158 Keributan Aris Dengan Pacarnya
159 Amasya Pulang Ke Rumah
160 Sambutan Meriah Amasya Di Rumah
161 Ismi Pergi Ke Psikiater
162 Ratna Mengusir Devi Dari Rumah
163 Ratna Mencoba Merayu Amasya Dan Juan
164 Devi Meminta Bantuan Aris Membersihkan Apartemen Miliknya
165 Pan Cake Asin
166 Juan Melihat Tutorial Masak
167 Amasya Dan Juan Berkonsultasi Pada Dokter
168 Rini Dikurung Di Toilet
169 Juan Mencoba Peruntungan
170 Usaha Rendi Mendekati Seorang Rini
171 Devi Bertemu Parni Kembali
172 Devi Ribut Dengan Ratna
173 Pertemuan Tidak Sengaja Rehan Dan Amasya
174 Ratna Membawa Makanan
175 Malam Bergairah Amasya Dan Juan
176 Upaya Sabotase Seorang Devi Pada Widi
177 Hadiah Untuk Juan
178 Ratna Memecat Ryan Dan Pian
179 Nasehat Ibu Mertua
180 Ryan Melamar Pekerjaan Pada Devi
181 Prince Memperkenalkan Rini Pada Orangtuanya
182 Widi Berhenti Dari Pekerjaannya
183 Devi Memberikan Obat KB Bubuk Pada Parni
184 Ratna Kesusahan
185 Amasya Dan Juan Makin Mesra
186 Ibu Juan Kesal
187 Ratna Meminta Tinggal Bersama Dengan Amasya
188 Juan Bertemu Kembali Dengan Delvira
189 Darmi Merusak Rencana Parni
190 Aris Menolak Cinta Devi
191 Darmi Menemukan Bubuk KB Parni
192 Juan Memasak Dengan Chef Juan
193 Rasa Bersalah Seorang Dokter Dani
194 Aris Meminta Maaf Pada Widi
195 Ratna Gila
196 Devi Di Tilang Polisi
197 Prince Menyatakan Cintanya Pada Rini
198 Devi Meminta Parni Segera Mengeksekusi Obat KB Untuk Amasya
199 Aris Mendapatkan Panggilan Kerja
200 Alvin Sembuh
201 Devi Ketakutan
202 Pertemuan Dokter Dani Dengan Juan
203 Parni Menerima Racun
204 Kabar Dari Juan
205 Jebakan Untuk Parni
206 Devi Di Jemput Paksa Oleh Polisi
207 Amasya Bersyukur
208 Devi Meminta Maaf Pada Amasya
209 Grace Menyudahi Konflik Dengan Rini
210 Amasya Menjenguk Ratna
211 Amasya Hamil
212 5 Tahun Kemudian
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Pernikahan Ayah Amasya Dengan Ratna
2
Hari Kedua Pernikahan
3
Hari Pertama Devi Masuk Sekolah
4
10 Tahun Kemudian
5
Pertemuan Antara Ayah Amasya Dengan Sahabat SMA-nya
6
MAKAN MALAM
7
PDKT ANTARA JUAN DENGAN AMASYA
8
Makan Malam Amasya Dan Juan
9
Juan Menolong Devi
10
Amasya Mengobati Luka Lebam Juan
11
Juan Menyatakan Cinta pada Amasya
12
keinginan Putus Devi
13
Ajakan Nonton Dari Juan Untuk Amasya
14
Waktu Menonton Film
15
Pertemuan Kedua Juan Dengan Devi
16
Bi Eem Siuman
17
Juan Bertemu Bi Eem
18
Permintaan Terakhir Bi Eem
19
Rencana Lamaran Juan Dan Amasya
20
Persiapan Lamaran Amasya Dengan Juan
21
Lamaran Amasya Dan Juan
22
Malam Yang Buruk Untuk Devi
23
Kekhawatiran Amasya Pada Devi
24
Kedatangan Kepala Sekolah Baru
25
Mencari Gaun Pengantin
26
Rehan Mengenali Amasya
27
Ajakan Balikan Dari Willy
28
Photo Prewedding Juan dan Amasya
29
Viral Photo Prewedding Amasya dan Juan
30
Pertemuan Dengan Pemilik WO
31
Permintaan Maaf Dari Rehan
32
Keributan Devi Dengan Amasya
33
Sehari Jelang Pernikahan Amasya Dan Juan
34
Ijab qobul Juan dan Amasya
35
Resepsi Pernikahan Amasya dan Juan
36
Malam Pertama
37
Bulan Madu Amasya dan Juan
38
Bulan Madu ll
39
Bulan Madu lll
40
Bulan Madu lV
41
Devi Terkena PCOS (Polycystic ovary syndrome)
42
Amasya dan Juan Pulang Bulan Madu
43
Harapan Kedua Orangtua Juan
44
Devi Kembali Bekerja Di Rumah Sakit
45
Rumah Baru Juan dan Amasya
46
Amasya Hamil
47
Kabar Kehamilan Amasya
48
Kedatangan Rini
49
Kepindahan Rini Ke Rumah Baru Juan
50
Make a Love Yang Gagal
51
Rencana Syukuran Di Rumah Baru Juan Dan Amasya
52
Syukuran Di Rumah Baru Amasya dan Juan
53
Keributan Yang Ditimbulkan Oleh Devi
54
Upaya Jahat Devi Yang Gagal
55
Aksi Tak Terpuji Willy Pada Devi
56
Kejutan Special Untuk Amasya
57
Devi Menghapus Photo Bugilnya
58
Minggu Pagi di Rumah Tangga Amasya dan Juan
59
Devi Kembali Putus Dari Willy
60
Amasya Mangantar Rini Mencari Kampus Baru
61
Devi Mengundurkan Diri Lagi
62
Klinik Baru Devi
63
Rencana Jahat Devi Dan Ratna Kepada Alvin
64
Kekesalan Willy Akan Klinik Baru Devi
65
Pembakaran Klinik Devi
66
Devi Mendapat Kabar Buruk
67
Devi Menuduh Amasya Dan Juan Membakar Klinik Miliknya
68
Alvin Jadi Sasaran Amuk Devi
69
Ajakan Makan Siang Dari Willy
70
Makan Siang Devi Dan Willy
71
Upaya Ratna Mencelakai Alvin
72
Keributan Alvin Dan Ratna Di Rumah Sakit
73
Amasya Datang Ke Rumah Sakit
74
Keinginan Cerai Alvin Dengan Ratna
75
Hari Pertama Rini Masuk Kampus
76
Boim Ditangkap Polisi
77
Kekesalan Devi Pada Ratna
78
Kepanikan Seorang Willy
79
Penangkapan Willy
80
Permohonan Dari Orangtua Willy
81
Devi Mencabut Laporan Atas Willy
82
Klinik Baru Devi
83
Juan Mengantar Amasya Check Kandungan
84
Juan Mencari Pembantu Dan Sopir
85
Amasya Mendatangi Agensi Pembantu
86
Alvin Jatuh Sakit
87
Amasya Menjenguk Alvin
88
Pertemuan Kedua Prince Dengan Rini
89
Alvin Siuman
90
Ajakan Ratna Pada Devi Untuk Menjenguk Alvin
91
Devi Ribut Dengan Juan
92
Pembantu Baru Ratna
93
Alvin Pulang Ke Rumah Amasya
94
Ryan Di Maki Ratna
95
Ryan Menjemput Alvin di Rumah Amasya
96
Prince Mengantar Rini Pulang
97
Kedatangan Teman Amasya
98
Devi Bertemu Dengan Rehan
99
Keributan Rehan Dan Isma
100
Amasya Membuat Surat Pengunduran Diri
101
Ratna Ingin Segera Mengeksekusi Amasya
102
Amasya Resmi Mengundurkan Diri
103
Seorang Pria Bayaran
104
Kekecewaan Rehan
105
Juan Menyewa Dua Bodyguard Untuk Melindungi Amasya
106
Kedatangan Seorang Rendi
107
Bodyguard Baru Amasya
108
Ratna Meminta Pria Bayarannya Untuk Segera Mengeksekusi Amasya
109
RENDI BERTEMU DENGAN RINI DAN JUAN
110
Dimas Yang Tertangkap Oleh Bodyguard Juan
111
Juan Melabrak Ratna
112
Ngidam Pertama Amasya
113
Rendi Mengantar Amasya ke Supermarket
114
Rendi Keliling Jakarta bersama Rini
115
Darmi Yang Di Usir Oleh Ratna
116
Darmi Di Tolong Juan
117
Ryan Dan Pian Kehilangan Darmi
118
Amasya Mengobati Darmi
119
Devi Memilih Calon Dokter
120
Darmi Ancaman Bagi Parni
121
Grace Penasaran Dengan Rini
122
Parni Meminjam Uang Pada Amasya
123
Devi Menginterview Calon Dokter Di Kliniknya
124
Pillow Talk Juan Dan Amasya
125
Aris Yang Mambuat Devi Bahagia
126
Parni Kembali di Tagih Debt kolektor
127
Kedatangan Seorang Aris
128
Keributan Darmi Dengan Parni
129
Amasya Tidak Memberikan Parni Pinjaman Uang
130
Juan Mendukung Keputusan Dari Amasya
131
Parni Bertemu Dengan Sopia
132
Darmi Melaporkan Aksi Dari Parni
133
Devi Semakin Tertarik Pada Aris
134
Parni Mengajak Devi Bertemu
135
Rini Dilabrak Oleh Grace
136
Pertemuan Parni Dengan Devi
137
Menghadiri Undangan
138
Rendi Cemburu Pada Prince
139
Juan Naik Jabatan
140
Ratna Berusaha Mengklaim Harta Alvin
141
Waktu Eksekusi
142
Amasya Keguguran
143
Juan Mencari Tahu
144
Juan Mencari Tahu
145
Kebahagiaan Devi
146
Orangtua Juan Menjenguk Amasya
147
Rini Dan Prince Menjenguk Amasya
148
Devi Cemburu Pada Pacar Aris
149
Ratna Menjenguk Amasya
150
Juan Berusaha Tabah
151
Amasya Di Jenguk Rehan
152
Juan Datang Ke Seorang Psikiater
153
Juan Yang Kembali Optimis
154
Ratna Meminta Devi Menjenguk Amasya
155
Aris Membatalkan Rencana Jalan Bersama Pacarnya
156
Ismi Meluapkan kekesalannya Pada Rehan
157
Devi Dan Aris Menjenguk Amasya
158
Keributan Aris Dengan Pacarnya
159
Amasya Pulang Ke Rumah
160
Sambutan Meriah Amasya Di Rumah
161
Ismi Pergi Ke Psikiater
162
Ratna Mengusir Devi Dari Rumah
163
Ratna Mencoba Merayu Amasya Dan Juan
164
Devi Meminta Bantuan Aris Membersihkan Apartemen Miliknya
165
Pan Cake Asin
166
Juan Melihat Tutorial Masak
167
Amasya Dan Juan Berkonsultasi Pada Dokter
168
Rini Dikurung Di Toilet
169
Juan Mencoba Peruntungan
170
Usaha Rendi Mendekati Seorang Rini
171
Devi Bertemu Parni Kembali
172
Devi Ribut Dengan Ratna
173
Pertemuan Tidak Sengaja Rehan Dan Amasya
174
Ratna Membawa Makanan
175
Malam Bergairah Amasya Dan Juan
176
Upaya Sabotase Seorang Devi Pada Widi
177
Hadiah Untuk Juan
178
Ratna Memecat Ryan Dan Pian
179
Nasehat Ibu Mertua
180
Ryan Melamar Pekerjaan Pada Devi
181
Prince Memperkenalkan Rini Pada Orangtuanya
182
Widi Berhenti Dari Pekerjaannya
183
Devi Memberikan Obat KB Bubuk Pada Parni
184
Ratna Kesusahan
185
Amasya Dan Juan Makin Mesra
186
Ibu Juan Kesal
187
Ratna Meminta Tinggal Bersama Dengan Amasya
188
Juan Bertemu Kembali Dengan Delvira
189
Darmi Merusak Rencana Parni
190
Aris Menolak Cinta Devi
191
Darmi Menemukan Bubuk KB Parni
192
Juan Memasak Dengan Chef Juan
193
Rasa Bersalah Seorang Dokter Dani
194
Aris Meminta Maaf Pada Widi
195
Ratna Gila
196
Devi Di Tilang Polisi
197
Prince Menyatakan Cintanya Pada Rini
198
Devi Meminta Parni Segera Mengeksekusi Obat KB Untuk Amasya
199
Aris Mendapatkan Panggilan Kerja
200
Alvin Sembuh
201
Devi Ketakutan
202
Pertemuan Dokter Dani Dengan Juan
203
Parni Menerima Racun
204
Kabar Dari Juan
205
Jebakan Untuk Parni
206
Devi Di Jemput Paksa Oleh Polisi
207
Amasya Bersyukur
208
Devi Meminta Maaf Pada Amasya
209
Grace Menyudahi Konflik Dengan Rini
210
Amasya Menjenguk Ratna
211
Amasya Hamil
212
5 Tahun Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!