hari ini adalah waktu yang di janjikan oleh Nyai Laila untuk mengundang semua gadis muda yang susah mereka pilih.
enam gadis datang, dan mereka mengenakan kain jarik dan kebaya sesuai permintaan dari Nyai Laila.
terlebih keluarga ini masih menjunjung tinggi adat Jawa, setelah mereka datang, mereka sedang di minta menunggu di pendopo bale agung.
Rinjani, Ariana, dan Hasna tiga hadis ini terlihat tenang duduk sambil menunggu pemilik rumah.
sedang Ayusta, Tika dan Helen terlihat sedikit tak tenang karena kaki mereka mulai kram.
tapi demi menjadi menantu keluarga jaya raya ini, mereka bertiga pun rela menahan semua rasa sakitnya.
Andika melihat gadis yang dulu pernah menjadi teman sekolahnya, dan dia mengagumi kepribadian gadis itu dari lama.
pintu utama terbuka, terlihat nyai Laila datang berjalan dengan anggun.
wanita itu duduk di depan keenam gadis itu, "selamat datang di istana Bangura, silahkan kalian semua berdiri,"
keenamnya berdiri, tapi hanya Rinjani yang bisa berdiri tegak, sedang yang lain sedikit merasa pegal.
pasalnya bagi Rinjani duduk menindih kaki yang terlipat sudah biasa karena dia sudah terbiasa karena itu ajaran di sekolah karawitan milik Ndoro Shaka.
Nyai Laila tersenyum, sekarang dia yakin jika Rinjani adalah gadis yang kuat.
akhirnya ke enamnya di bawakan kursi, Rinjani duduk berdampingan dengan Ayusta.
terlihat sekali perbedaan antara keduanya, Laila berharap putranya itu bisa memilih Rinjani.
"jadi apa kita harus menarik wanita yang jadi saksi itu? sepertinya akan menarik, boleh aku memilihnya?" tanya Angga dengan penasaran ingin mengenal Rinjani.
"kamu tak melihat bagaimana ibu mengatur kursi itu, kamu tentu harus memilih di antara dua gadis yang duduk di kursi milik mu," kata Ndaru dengan dingin.
"lah iya, bari sadar ternyata mereka duduk di kursi yang selama ini kita gunakan makan,sekarang aku mengerti gunanya kursi kosong itu," jawab Dika.
Ndaru memanggil Hasto asistennya,begitupun dengan dua adeknya itu.
Hasto di minta membawa dua pedang ke depan dua wanita yang akan menjadi istrinya itu.
sedang Angga memberikan dua cambuk pada asistennya Banyu, sedang Dika memberikan sebuah tongkat pada Dewo asistennya.
"ini adalah benda yang sering di gunakan oleh calon dari kalian semua," kata Nyai Laila.
Rinjani sedikit heran, bagaimana pria lumpuh itu bisa mengunakan pedang.
sedang Ayusta merasa kesal, pasalnya menyentuh benda itu saja dia tak pernah, tapi sekarang malah harus menggunakannya.
"kalian bisa berganti baju di belakang, mbok mban, antar mereka semua sesuai dengan kamar yang sudah di sediakan," kata nyai Laila.
"baik Nyai," jawab ketiganya pamit.
ternyata benar Ayusta dan Rinjani di kamar yang sama, tapi betapa terkejutnya mereka saat melihat isi kabar itu.
ada lima bangkai ayam yang tergantung terbalik dengan darah yang masih menetes di ranjang.
bahkan di sana mulai tergenang darah dan aroma anyir itu begitu menyengat.
Ayusta berlari ke arah luar tapi ternyata pintu di kunci, Ndaru Mentawai keduanya dari ruang CCTV.
Rinjani nampak tenang, dia sudah berganti baju,"kak Ayusta lekas ganti baju,"
"kamu gila, bagaimana bisa kamu begitu tenang?"
"karena ini adalah salah satu ujian kita," jawab Rinjani yang mengambil pedang itu dan memotong tali kelima ayam itu.
dan saat ayam itu jatuh dia pun mengumpulkan semuanya dan mengetuk sebanyak lima kali.
pintu pun terbuka dan Rinjani menyerahkan ayam mati pada mbok mban.
"Monggo ikut saya neng," kata Hasto.
Rinjani mengenali pria itu tang sudah menolongnya beberapa hari yang lalu.
tapi dia harus menjaga sikap dan tak boleh menunjukkan sesuatu yang akan membuatnya gagal.
terlebih dia ingin mengangkat derajat dari keluarganya, yang sudah lama diremehkan orang.
Angga berpakaian serba hitam dan tak lupa membawa pisau, dan berdiri di belakang gadis itu.
"kamu masuk perangkap," bisiknya.
Rinjani menoleh tapi tak menemukan siapapun, dia juga tak melihat pria yang mengantarkan dirinya.
Rinjani kaget saat seseorang berdiri di kegelapan lorong itu sambil bersiul, dan membuat suara dari pisau dan dinding.
Rinjani sudah mundur ketakutan, sekarang Ndaru mengerti jika ketakutan dari gadis itu adalah sosok psikopat.
Rinjani berbalik dan lari tapi dia melihat ada sebuah pedang yang dulu di gunakan oleh Laila
dia pun mengambilnya dan membuka pedang itu dan berdiri memberanikan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
N Wage
masih puyeng tapi penasaran😁
2022-10-16
0
🌷Pandan Wangi🌷
gila
2022-10-16
0
🎎 Lestari Handayani 🌹
ujian yg menggetarkan jiwa
2022-10-11
0