Nyai Laila dan Ndoro Shaka,baru sampai rumah bersama para rombongan.
saat mereka masuk kedalam rumah, mereka melihat Dika dan Angga sedang duduk bermain PS.
"Adit sedihnya, ibu pulang tak ada yang menyambut," kata Laila sedikit menyindir kedua anaknya itu
"selamat datang ibu dan ayah,maaf kami sedang fokus," kata Dika.
"Dika..." suara bariton milik Ndoro Shaka langsung membuat kedua pria itu langsung berlari mencium tangan kedua orang tuanya.
pasalnya jika Ndoro Shaka marah, maka itu lebih menakutkan setidaknya mereka bisa di Ruruh lari tanpa ampun.
"kalian cuma berdua,mana mas Ndaru kok gak kelihatan," kata Laila yang tak melihat putra pertamanya.
"saya di sini Bu, selamat datang di rumah, bagaimana perjalanan dan apa ada yang nyantol?" kata pria itu yang berjalan menghampiri Nyai Laila dan Ndoro Shaka.
"tentu ada dong sudah ibu pilihkan untuk kalian semua, dan ibu senang melihatmu sudah mau cukur jenggot dan kumis mu itu, masak masih muda usah kayak pria tua saja," kesal Nyai Laila.
"sudah sekarang kami akan menunjukkan keenam gadis yang akan datang ke rumah ini dan kalian bisa mengawasi mereka, dan kami mengundangnya saat hari Minggu ini," kata Ndoro Shaka.
"baiklah kami akan menyediakan waktu, dan untuk mu ibu, tolong jangan memilih wanita yang melihat hanya dari harta kita," kata Angga.
"tentu saja tidak," jawab wanita itu dengan yakin.
malam itu hujan rintik-rintik pun turun membasahi bumi, seorang pria berjalan sambil menggoreskan sebuah pisau tajam ke dinding rumah warga.
ternyata ada seorang pria yang sedang menunggu angkutan umum sepertinya.
dia nampak sendirian, tapi meski bukan seorang wanita itu tak menyurutkan niatnya untuk melakukan hobinya.
tapi saat dia melihat siapa yang sedang di tunggu ya, dia pun mengurungkan niat jahatnya.
dua pun mencari sosok lain untuk di burunya, dan seperti pucuk di cinta ulam pun tiba, dia melihat sosok wanita yang menjadi saksi terakhir kali.
dia pun bergegas mengejar gadis itu, Rinjani mendengar suara siulan dari kegelapan.
mendengar itu Rinjani berlari sekuat mungkin, tapi dia melihat sosok hitam mengejarnya.
tanpa sadar dia berlari hingga ke pinggir jalan raya dan dia tertabrak sebuah mobil.
seorang pria yang sudah cukup tua turun dari mobil itu, "apa anda baik-baik saja nona,"
"pak tolong pak, saya di kejar orang tak tak di kenal, dia membawa pisau, dia pembunuh yang sedang di cari polisi," kata Rinjani dengan ketakutan.
bahkan gadis itu gemetar dan menangis histeris, "kalau begitu mari saya antar," kata pria itu mengajak gadis itu ke dalam mobil.
sosok pria itu berpakaian hitam itu tersenyum melihat gadis yang menjadi incarannya malah masuk kedalam mobil yang dia kenali.
sedang ada sosok pria yang sedang tidur kaget melihat ada gadis yang masuk ke kursi di samping pengemudi.
"apa ini Hasto?"
"maaf Ndoro, Kuta antar gadis ini dulu, karena dia ketakutan dan ada pembunuh yang mengejarnya," kata Hasto.
pria itu hanya sedang melihat ke arah luar kaca mobil, sedang Rinjani terus gemetaran tak bisa tenang.
"Hasto beri dia air minum, atau dia terus seperti itu," kata pria itu dengan dingin.
Hasto memberikan botol minuman baru, dan memberikannya pada gadis itu.
dengan gemetar Rinjani minum, dan perlahan gadis itu bisa tenang, dia tak mengira niatnya untuk sekedar menikmati waktu luang.
ternyata malah bertemu hal seperti ini, "jadi nona, anda mau di antar ke mana?"
"di ujung jalan belok kanan rumah yang memiliki pagar dari tumbuhan baluntas," kata Rinjani.
akhirnya mobil itu sampai di rumah yang di sebutkan oleh gadis itu, "terima kasih tuan, apa anda mau mampir dulu?" tawar gadis itu.
"tidak usah, dan lain kali jangan berjalan sendirian terlebih saat malam, kamu memang dari mana?" tanya Hasto.
"saya dari tempat anak-anak untuk mengajar les, dan lain kali aku akan lebih hati-hati, terima kasih sudah mengantarkan saya," kata Rinjani.
gadis itu menunggu hingga mobil itu jauh meninggalkan rumah,dia baru masuk kedalam rumah.
sedang Ndaru tersenyum, dia tak mengira jika niatnya menjemput adiknya malah menolong gadis yang dia cari.
mobil sampai di tempat penjemputan, seorang pria berpakaian hitam datang dan langsung masuk kedalam mobil.
"bisa kamu tak menarik perhatian,kamu bikin orang bisa saja menangkap dirimu," kata Ndaru melihat Angga.
"memang peduli apa, aku tak akan tertangkap kak, tapi lihatlah sepertinya kalian sangat berjodoh hingga bisa bersama seperti tadi," kata Angga tertawa
tapi Ndaru tetap tak bergeming, "sudahlah tak usah mengatakan omong kosong, Hasto kita pulang,"
mobil pun melesat menuju ke istana Bangura, dan terlihat beberapa penjaga yang sedang bersiaga.
sedang di rumah Rinjani kaget melihat kedua orang tuanya, "kamu dari mana dan siapa yang mengantar mu," tanya pak Selo.
"maaf ayah, aku dari mengajar les tapi saat pulang aku di kejar seorang pria berbaju hitam mengejar ku, dan saat aku berlari aku di tabrak mobil tadi, dan dia memberikan tumpangan untuk pulang," jelas Rinjani
"ya Allah nduk kamu ini sudah tau sekarang banyak kasus pembunuhan, sudah mulai sekarang bapak tak izinkan kamu memberikan les malam," kata pak Selo.
"baik ayah," jawab Rinjani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
N Wage
mari kita berpuyeng2 dulu...penasaran...lanjut baca biar jelas misteri ini😁
2022-10-16
0
🌷Pandan Wangi🌷
jadi anaknya ndoro shaka yg jadi pembunuh dua orang ya, angga sama ndaru, apa adeknya yg polisi gk tau kalo abang2nya pembunuh
2022-10-16
2
🎎 Lestari Handayani 🌹
mengerikan
2022-10-11
0