Bab. 3

Untung orang Itu sigap membantu Rina agar tidak mencium dinginnya lantai depan Toilet. Orang itu terus saja memandangi wajah cewek yang ada dalam pelukannya. Bahkan dia terpana dan hanya bisa tersenyum tak hentinya.

Rina segera melepaskan pegangannya dari pinggang orang itu, Karena Rina ingin mengeluarkan seluruh isi perutnya. Tapi, Rina Belum berhasil bergerak, Rina Sudah memuntahkan seluruh isi perutnya ke atas pakaian orang tersebut. Rina kemudian berlari ke Toilet karena masih ingin muntah dan Rina tidak ingin menambah kotoran di pakaian orang itu.

Rina merasakan mual setelah mencium aroma dari bakso yang hendak Rina Cicipi. Untung saja bakso menjadi makanan pilihan terakhir dari Rina yang mampir ke mangkoknya. Tapi, belum sempat Rina menyendok bakso itu ke dalam mangkoknya, rasa mual langsung muncul. Rina segera meminta izin kepada Dessy untuk ke Toilet.

Rina sudah tidak tahan dengan rasa mual nya. Bahkan Rina sudah merasakan pusing. Rina segera mempercepat langkah kakinya, sehingga ia tidak menyadari dan memperhatikan dengan baik jalan yang dilaluinya.

Tiba-tiba bruk…

Rina hampir saja terjatuh ke lantai andai saja tidak ada orang yang berhasil menolongnya. Rina menutup matanya karena merasa kalau dirinya sudah terjatuh. Rina terjatuh ke dalam pelukan pria yang berhasil menolongnya. Mereka saling bertatapan, Rina merasa dejavu dengan sentuhan dari pria itu.

Sedangkan Emre merasakan degup jantungnya yang berdetak lebih kencang daripada biasanya. Senyuman dari wajah Emre tidak pernah pudar. Rina tidak kuasa lagi untuk menahan dari isi perutnya yang ingin keluar.

Rina tanpa aba-aba langsung muntah di atas pakaian pria yang berhasil menolongnya. Rina berusaha untuk melepaskan pegangan tangannya dari tubuh Emre karena ingin muntah lagi. Rina segera berlari ke arah toilet karena tidak ingin menambah kotoran muntahannya di pakaian Emre.

"Owek.. owek.." begitulah suara Rina.

Wajah Rina sudah nampak pucat dan sekujur tubuhnya sudah penuh dengan peluh keringat. Rina tidak henti-hentinya memuntahkan isi perutnya. Bahkan Rina Sudah tidak sanggup lagi. Kepala Rina semakin pusing saja. Sekujur tubuhnya gemetaran karena tidak sanggup menahan pusing di kepalanya.

Akhirnya Rina pun tumbang juga dengan kondisi yang pucat pasi. Kondisi Rina sangat mengkhawatirkan, pakaiannya sudah bau muntahan makanan. Semua makanan yang dia makan dikeluarkan kembali. Emre menunggu Rina di depan Toilet khusus perempuan.

Emre mondar mandir kesana kemari seperti setrikaan saja. Emre memeriksa jam di pergelangan tangannya. Dan sudah sekitar 15 menit Rina belum keluar juga dari Toilet. Emre dibuat khawatir. Dia ingin ke dalam memeriksa keadaan Rina, tetapi takut juga karena itu toilet khusus wanita.

Emre sudah dipolototin oleh orang-orang yang keluar masuk ke Toilet tersebut. Tetapi Emre bahkan sudah nampak cemas karena Emre tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ada cewek yang lewat di depannya, Emre pun minta tolong kepada perempuan itu.

"Permisi Mbak, boleh minta tolong??" ucap Emre.

Cewek itu terpesona melihat tampan Emre yang selalu membuat pangling siapa pun yang memandangnya. Cewek itu hanya bisa menikmati ciptaan Tuhan yang begitu sempurna. Emre segera mengayunkan tangannya di depan wajah cewek itu.

"Mbak halo!" ucap Emre yang keheranan melihat perempuan yang ada di depannya.

"Eeehh iya Pak" ucap cewek itu.

"Bapak cari siapa kalau boleh tahu??" tanya cewek itu.

"Bisa Mbak bantuin Saya cek istri Saya karena sedari tadi masuk ke Toilet tapi sampai sekarang belum keluar juga" ucap Emre.

"Ciri-ciri istri bapak gimana??" tanya Mbak itu lagi dengan kepo.

Emre segera membuka handphonenya kemudian memperlihatkan Foto Rina.

"Istri bapak cantik yah!" ucapnya yang mencoba menebak saja.

Mbak tersebut segera ke dalam Toilet. Dan sudah mencari keberadaan Rina, tetapi belum ketemu juga, tersis satu toilet yang belum diperiksa. Tapi toilet itu terkunci dari dalam dan air dari kerang mengalir terus.

Mbak itu segera mendatangi Emre dan langsung menginformasikan kepada Emre kalau ada pintu Toilet yang terkunci dari dalam dan kerang airnya jalan terus. Emre kaget mendengar penjelasan dari Mbak itu.

Emre tidak perduli dengan tatapan dari orang-orang yang ada di sana. Emre segera mendobrak pintu itu, beberapa saat kemudian, pintu itu berhasil didobrak oleh Emre.

......................

Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya yang alur ceritanya tidak kalah menarik dari cerita Kekuatan Cinta judulnya ada dibawah ini:

Hikayat Cinta Syailendra

Pelakor Pilihan

Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan

Cinta Kedua CEO

Hanya Sekedar Baby Sitter

Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..

Mohon Maaf jika banyak sekali terdapat kesalahan atau typo kata dalam penulisan maupun pengetikannya...

I love you all Readers…

Terpopuler

Comments

Zaini

Zaini

lanjut

2022-10-04

0

Sri Ayudesrisya46

Sri Ayudesrisya46

ya ampun emre main ngaku istri aja padahal ga kenal

2022-10-02

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!