Chapter 3 - Para Vampireman mulai bergerak

Saking terkejutnya melihat seorang gadis tiba-tiba jatuh dipelukkannya, Rayvor sontak melepaskan pelukannya pada Zchaira, yang sontak membuat gadis itu terjatuh.

“Akh…”

“Hei, kenapa kau menjatuhkanku?!” Zchaira berdiri kembali dan langsung membentak pemuda itu sambil berteriak.

“Eh, maaf kukira sebelumnya kau itu adalah rakun… Aku sebenarnya takut pada hewan itu,” respon Rayvor.

“Apa kau bilang…? Berani sekali kau menyebut perempuan cantik sepertiku ini sebagai rakun.” Mendengar ucapan dari pemuda itu, Zchaira menjadi tidak senang dan kembali membentaknya.

“Maafkan aku. Aku tadi tidak sengaja menjatuhkanmu karena terkejut,” kata pemuda itu sambil membuang pandangannya pada gadis tersebut.

“Hei, apa sebenarnya kau takut pada perempuan cantik sepertiku?” Melihat pemuda itu tidak mau menatapnya, Zchaira pun sedikit menggodanya.

Zchaira kemudian menatap wajah pemuda itu, namun Rayvor sontak kembali memalingkan pandangannya. Gadis itu mencobanya berulang kali, tetapi pemuda tersebut tetap tidak mau menatap wajahnya.

Tiba-tiba Zchaira merasakan sesuatu setelah melihat dengan seksama wajah pemuda tersebut. Dia kemudian memegang kepala pemuda itu lalu menatap matanya.

Rayvor yang tersipu melihat wajah gadis cantik didepannya itu, sontak membelokkan pandangan matanya ke samping.

“Matamu mirip denganku,” kata Zchaira.

“Kau berasal dari luar kan?” Lanjutnya, bertanya.

Wajah Rayvor terlihat memerah karena dipegang oleh gadis itu. Dia kemudian melepaskan tangan gadis tersebut pada kepalanya dengan kasar.

“Memangnya kenapa jika mataku ini mirip denganmu? Ada banyak orang yang memiliki warna mata yang sama denganku di belahan dunia ini,” kata Rayvor.

“Eh… Tunggu dulu.” Setelah mengatakan hal tersebut, pemuda itu nampak mengingat sesuatu.

“Maaf nona, apakah kau bisa mengatakan siapa namamu?” Tanya Rayvor.

“Namaku…? Namaku Zchaira,” jawab gadis itu dengan sedikit kebingungan.

“Iya, maksudku nama panjangmu,” kata Rayvor.

“Nama panjangku...? Hmph... Zchairaaaaaa…” Gadis itu sontak menyebut namanya dengan gurauan kemudian tersenyum.

Mendengar gurauan yang dirasanya tidak lucu tersebut, Rayvor pun nampak geram. Pemuda itu kemudian memegang erat pundak gadis itu.

“Aku serius… Apakah kau adalah salah satu anggota clan Hairowl?” Tanya pemuda itu dengan ekspresi serius.

“Hairowl? Memang benar itu adalah nama clanku… Tapi, kami jarang memakai saat memperkenalkan diri kami,” jawab Zchaira.

“Berarti tidak salah lagi…” Mendengar jawaban dari gadis itu, Rayvor seketika langsung tersenyum.

“Kau adalah kera…” Belum sempat menyelesaikan ucapannya pemuda itu seketika mendengar suara dari seekor hewan buas.

Benar saja, seekor beruang tiba-tiba saja berpapasan dengan mereka. Saat melihat dua orang berada di depannya, hewan tersebut seketika langsung mendekat hendak menyerang gadis dan pemuda itu.

Rayvor yang kebingungan melihat beruang tersebut mendekatinya hanya bisa terngangah.

“Awas…!” Seketika Zchaira langsung memegang pemuda itu dan melompat bersamanya kesamping menghindari serangan hewan buas itu.

“Ayo lari…” Zchaira yang nampak panik seketika berdiri kembali dan langsung menarik tangan pemuda itu untuk menjauh dari beruang tersebut.

“Tenang saja, biar aku yang menanganinya.” Namun, Rayvor menolak untuk pergi dari tempat itu karena berniat untuk melawan beruang tersebut.

“Dasar bodoh… Lakukan saja semaumu.” Tidak mau membahayakan dirinya, Zchaira pun lari menjauh dari tempat itu.

“Hah… Kukira orang-orang pedalaman tidak akan takut dengan binatang buas,” kata Rayvor, melihat gadis itu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Perhatian pemuda itu kemudian terarah pada beruang tersebut, yang kini mulai mendekat untuk menyerangnya kembali.

“Ayo kemari hewan bodoh…” Rayvor pun dengan santai menunggu beruang itu mendekatinya.

Saat hewan itu telah berada satu titik dihadapannya, dengan sigap pemuda itu melompat ke samping menghindari serangan beruang itu.

Tidak mau menyerah, hewan buas itu seketika menyerangnya kembali. Namun, Rayvor dengan sigap kembali menghindarnya.

Rayvor pun terus menghindari serangan dari beruang itu hingga membuatnya bergerak lebih jauh dari tempat awalnya berdiri.

Setelah melihat hewan buas itu nampak kelelahan mencoba untuk menyerangnya dari tadi, pemuda itu dengan cepat memunculkan sebuah lingkaran sihir tepat di depannya.

“Difesa sillabare…” Pemuda itu lalu mendorong lingkaran sihir tersebut hingga membuat beruang itu terlempar menghantamnya.

Rayvor kemudian memunculkan proyeksi energi sihirnya dan membentuknya menjadi berbentuk pedang, saat hewan tersebut kembali berdiri.

Dengan cepat Rayvor meluncur mendekati beruang itu dan langsung menebasnya, hingga terkapar tak berdaya.

“Padahal aku ingin menunjukkan kehebatanku pada perempuan itu,” ucap pemuda tersebut.

Tak berapa lama, saudara laki-laki dari Zchaira berpapasan dengannya.

“Siapa kau?” Tanya saudara laki-laki Zchaira itu.

“Hei, apa kau teman dari perempuan itu?” Tanya Rayvor menyapa saudara dari Zchaira.

Melihat Rayvor berada di depannya, tiba-tiba pemuda itu mengeluarkan proyeksi energi sihirnya dan langsung meluncurkan ke arah Rayvor.

Sadar akan bahaya, dengan refleks Rayvor melompat menghindari serangan dari pemuda itu.

Serangan tersebut seketika menciptakan sebuah ledakan hingga merobohkan pohon yang berada di dekatnya.

Pemuda itu kemudian memunculkan pedang dari energi sihirnya. Dia kemudian maju mendekati Rayvor dan langsung menganyunkan proyeksi energi tersebut.

“Hei, tunggu dulu… Ada apa ini?” Rayvor sontak menghindari seluruh ayunan serangan dari pemuda itu.

**

Di saat yang bersamaan, Zchaira kembali ke tempat tersebut. Dia sontak melihat saudaranya tersebut sedang menyerang pemuda yang ditemuinya barusan.

“Kakak…! Jangan lakukan itu,” teriak gadis itu, mencoba menghentikan saudaranya tersebut.

**

Rayvor yang menghindari serangan dari pemuda itu, seketika kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.

Kesempatan tersebut sontak dimanfaatkan oleh pemuda tersebut dengan langsung menganyunkan pedang proyeksi sihirnya saat Rayvor tengah lengah.

“Megathirio, hentikan…!” Teriak Zchaira.

Mendengar teriakan dari saudaranya, pemuda bernama Megathirio itu sontak mengurungkan niatnya untuk menyerang Rayvor.

“Zchaira…? Aku mencarimu sedari tadi,” ucapnya.

“Kakak, walaupun aku belum mengetahui niat pemuda itu, tapi jangan lakukan tindakan yang gegabah seperti tadi,” kata Zchaira sambil mendekat dan membantu Rayvor berdiri.

“Dan kau… Aku belum mengetahui kenapa kau berada di tempat ini?” Tanya Zchaira pada pemuda bernama Rayvor itu.

“Sebelumnya, perkenalkan namaku adalah Rayvor Silkbar. Aku kemari bersama dengan rombongan dari kota Workyen… Ngomong-ngomong rombonganku itu mendirikan perkemahan di pinggiran sungai dekat perbatasan negeri seberang,” jawab pemuda itu.

*

“Silkbar…?” Gumam saudara Zchaira, setelah mendengar nama clan dari pemuda itu.

**

“Aku berhasil masuk ke dalam wilayah ini karena berusaha keras sejak semalam. Aku ingin mengikuti ayahku ke wilayah ini. Kurasa dia pergi ke tempat kalian,” lanjut Rayvor, menceritakan mengapa dirinya berada di tempat tersebut.

“Begitu yah…” Zchaira pun nampak menganggukkan kepalanya, mengerti dengan penjelasan pemuda itu.

“Kalau begitu, biar kuantar kau ke desaku… Mungkin saja ayahmu itu berada disana sekarang, lagipula pemukiman dekat hutan ini hanyalah desa kami,” kata Zchaira.

“Apa…? Kau mau membawa orang ini ke desa kita?” Mendengar perkataan dari adiknya tersebut, pemuda bernama Megathirio itu nampak tidak menyetujuinya.

“Kakak, dia itu mau menemui ayahnya saja… Benarkan?”

“Iya…” Rayvor pun menganggukkan kepalanya.

“Ayo ikuti aku sekarang.” Zchaira kemudian berjalan lebih dulu dari dua pemuda itu.

**

Saat dalam perjalanan terlihat Megathirio menghampiri Rayvor. Ekspresi dari pemuda itu nampak tidak senang setelah adiknya itu setuju untuk mengantarkan pemuda bernama Rayvor itu ke desa mereka.

“Hei, untuk apa clan Silkbar berada di tempat ini,” kata Megathirio dengan berbisik.

“Kau mengetahui clan kami?” Rayvor pun tampak terkejut mendengar pemuda itu mengetahui tentang clannya.

“Heh… Kau pikir aku ini sepolos adikku itu? Aku bahkan tahu bahwa ibuku itu memiliki hubungan dengan clan kalian,” kata Megathirio.

“Apa kau kemari untuk menceritakannya pada adikku? Awas saja jika kau menceritakan hal itu pada adikku.”

*

“Apa mungkin mereka adalah anak-anak dari paman Hefaistos?” Gumam Rayvor dalam hati, menduga sesuatu dari dua saudara itu.

**

“Tidak kakak, aku hanya mau mencari ayahku saja. Aku bahkan tidak mengerti dengan yang kau bahas itu,” kata Rayvor, beralasan sambil tersenyum.

“Kakak, apa kau mengancamnya?” Tanya Zchaira, mendengar mereka berbicara, namun tidak mengetahui apa yang dibahas oleh kedua pemuda itu.

“Eh, tidak, bukan apa-apa,” jawab Megathirio.

***

Di desa, Lucierence duduk dengan perasaan khawatir karena tidak kunjung menemukan anaknya setelah mencari semalaman penuh.

“Haah… Dasar anak itu, membuatku khawatir saja,” gumam pria itu.

Tak berapa lama, Artemis bersama dengan tetua desa datang menghampiri pria yang mengkhawatirkan anaknya itu.

“Lucierence, jangan khawatir anakmu itu pasti akan segera ditemukan,” kata Artemis.

“Iya tuan, aku sudah mengatakan kepada para warga yang sering ke hutan, jika mereka melihat seorang pemuda di dalam hutan, maka mereka harus mengantarkannya ke desa ini,” sambung tetua desa.

“Tuan, terima kasih atas bantuan anda,” ucap Lucierence.

“Tidak masalah,” balas tetua desa.

Beberapa saat kemudian, Rayvor, Zchaira bersama dengan Megathirio akhirnya sampai ke desa.

“Ayah… Ternyata benar kau berada disini.” Melihat ayahnya, Rayvor seketika memanggil pria itu dan menghampirinya.

“Hei anak nakal, beraninya kau membuatku khawatir sejak semalaman. Sudah kubilang untuk tetap bersama dengan para rombongan. Tapi, kau dengan nekatnya masuk ke dalam hutan. Bagaimana jika kau bertemu dengan hewan buas?” Melihat Rayvor tiba-tiba datang ke desa itu, Lucierence sontak membentak anaknya tersebut karena tidak mematuhi perintahnya.

“Hei ayah, tenang… Aku hanya penasaran saja tentang wilayah pedalaman ini. Jadi, aku berniat mengikutimu,” ucap pemuda itu.

“Dasar kau, membuatku geram saja.” Lucierence pun nampak kesal setelah mendengar ucapan dari pemuda itu.

“Lucierence hentikan…” Sontak Artemis langsung menahannya agar tidak melakukan sesuatu yang buruk pada pemuda itu nantinya.

Kekesalan Lucierence pada anaknya itu sontak redah saat mendengar perkataan dari Artemis.

“Megathirio… Zchaira… Kalian bertemu dengan pemuda ini dimana?” Tanya Artemis pada anak-anaknya.

“Tentu saja kami bertemu dengannya di dalam hutan ibu,” jawab Megathirio.

“Ibu, kau tahu, Megathirio tadi sebenarnya menyerang…” Belum sempat mengatakan sesuatu pada ibunya, seketika menutup mulut adiknya itu.

“Apa yang kau maksud dengan menyerang?” Tanya Artemis, kebingungan.

“Maksud Zchaira, sebelumnya kami berpapasan dengan seekor beruang. Jadi, aku langsung menyerang hewan itu.” Megathirio membuat sebuah alasan agar diperyacai oleh ibunya.

“Benarkan kawan?” Dia kemudian bertanya kepada Rayvor untuk memperjelas alasannya tersebut.

“Iya kakak, benar,” jawab Rayvor, walaupun sedikit ragu.

“Untung saja kalian baik-baik saja,” kata Artemis.

*

“Hmph… Apa mungkin wanita ini adalah bibi Artemis?” Gumam Rayvor dalam hati, memperhatikan wanita yang berada di hadapannya itu.

**

“Maaf sebelumnya, apakah anda nyonya Artemis?” Tanya Rayvor.

“Iya...” jawab wanita itu.

“Ternyata benar… Perkenalkan aku adalah Rayvor Silkbar, putra sulung dari Lucierence dan Flophia. Aku masih bisa mengenali anda sejak terakhir kali. Aku tidak menyangka bisa para saudaraku disini,” kata Rayvor sambil menatap Zchaira dan Megathirio.

Mendengar hal tersebut, Artemis, Lucierence, tetua desa bahkan Megathirio sontak terkejut.

*

“Dasar bodoh… Sudah kubilang untuk jangan mengatakan hal itu,” gumam Megathirio dalam hati.

**

“Para saudara…? Apa maksudmu?” Tanya Zchaira tidak mengerti dengan ucapan dari Rayvor barusan.

“Eh… Zchaira begini, tamu kita yang datang ini sebenarnya informan dari luar. Mereka datang kemari untuk memberitahukan bahwa wilayah luar akan segera melakukan penyerangan mereka kembali. Kami menganggap mereka saudara karena berada di pihak kita,” kata Artemis, beralasan agar dipercayai oleh putrinya tersebut.

Zchaira nampak percaya walaupun masih bingung dan curiga dengan penjelasan yang ibunya buat itu.

Begitu juga dengan Rayvor yang tampak bingung dengan penjelasan tersebut, nampak tetap diam setelah menatap ayahnya yang kode padanya untuk tetap diam.

Di saat yang bersamaan, beberapa warga sampai ke desa itu dengan tergesa-gesa, layaknya sedang dikejar oleh seekor hewan buas.

“Ada apa?” Tanya tetua desa, melihat mereka datang dengan tergesa-gesa.

“Tuan Timonar, para clan Bridgehunts berhasil melewati penghalang dan masuk ke wilayah kita. Saat ini mereka menyerang desa Dismonees,” ucap salah satu warga.

“Apa…? Ini tidak bisa dibiarkan.”

“Ayo ikut aku sekarang… Kita kumpulkan para pasukan untuk mempertahankan desa kita.”

Tetua desa bersama para warga yang baru saja datang tersebut kemudian meninggalkan mereka untuk mengumpulkan para pasukan. Artemis yang ingin mengikuti para warga sontak ditahan oleh Lucierence.

“Kakak, lebih baik kita menghindar sekarang,” kata Lucierence dengan berbisik.

“Kurasa ini bukan saatnya. Lagipula yang menyerang wilayah ini bukanlah Machora Tira.” Namun, Artemis sontak menolak Lucierence karena beranggapan bahwa pasukan yang menyerang daerah tersebut hanyalah para clan Lightio yang lain.

***

Di desa Dismonees, yang disebutkan oleh para warga sebelumnya, terlihat para pasukan dari clan Bridgehunts serta para Vampireman berhasil mengalahkan warga desa tersebut.

Para Vampireman nampak melumpuhkan para warga dengan mehisap darah mereka sampai tak berdaya.

Ketua clan dari Bridgehunts yang melihat hal tersebut nampak terkejut melihat perbuatan dari para ras keturunan campuran itu.

“Tuan, apakah harus seperti ini kalian melumpuhkan mereka?” Tanya ketua clan itu.

“Tenang saja, aku tidak akan membunuh para warga. Setidaknya kita harus membuat mereka jerah agar wilayah kalian tidak terpecah,” kata Vampireman bernama Silvan.

*

“Kuharap ucapannya benar,” ucap ketua clan itu, nampak mengkhawatirkan para warga.

**

“Kalau begitu, ayo kita pergi ke desa selanjutnya,” kata Vampireman itu.

Para pasukan clan Bridgehunts dan Vampireman kemudian berjalan meninggalkan desa tersebut menuju ke desa tempat tinggal dari Zchaira.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zchaira
3 Chapter 2 - Pertemuan pertama
4 Chapter 3 - Para Vampireman mulai bergerak
5 Chapter 4 - Menyembunyikan kebenaran
6 Chapter 5 - Alasan sebenarnya wilayah utara terisolasi
7 Chapter 6 - Menyergap para penyerang
8 Chapter 7 - Aku ingat sekarang
9 Chapter 8 - Dimana ini?
10 Chapter 9 - Mereka datang untuk mengincarmu
11 Chapter 10 - Vampireman menemukan Zchaira
12 Chapter 11 - Naga merak
13 Chapter 12 - Merasa dekat
14 Chapter 13 - Pemimpin yang bijak dibanding Hefaistos
15 Chapter 14 - Batu kristal
16 Chapter 15 - Saudara Zchaira selain Megathirio
17 Chapter 16 - Belum pernah memanggil seseorang dengan sebutan ayah
18 Chapter 17 - Memutuskan sebuah pilihan
19 Chapter 18 - Zchaira meninggalkan wilayah utara
20 Chapter 19 - Merekrut salah satu Venerate
21 Chapter 20 - Pandai besi
22 Chapter 21 - Kematian ayah dari Artemis
23 Chapter 22 - Artemis meninggalkan wilayah utara
24 Chapter 23 - Hefaistos dan yang lain beraksi
25 Chapter 24 - Ras keturunan campuran Machora Tira
26 Chapter 25 - Bala bantuan dari Fuegonia
27 Chapter 26 - Pertemuan yang tidak terduga
28 Chapter 27 - Kedatangan dua World Venerate Machora Tira
29 Chapter 28 - Hefaistos vs Hanzfilge
30 Chapter 29 - Para Venerate Machora Tira mundur dari medan pertempuran
31 Chapter 30 - Hefaistos menjadi presiden penyihir
32 Chapter 31 - Kota Workyen
33 Chapter 32 - Tamu yang tak terduga
34 Chapter 33 - Hari demi hari memikirkan kalian
35 Chapter 34 - Membencinya sejak hari itu
36 Chapter 35 - Kota Hawkingson
37 Chapter 36 - Kalung bunga salju
38 Chapter 37 - Berharap bertemu dengannya lagi
39 Chapter 38 - Sedikit ketakutan melihatnya
40 Chapter 39 - Menyukai orang yang pernah menolongku
41 Chapter 40 - Acara penobatan Artemis
42 Chapter 41 - Gadis cantik yang merindukannya
43 Chapter 43 - Acara penobatan berubah menjadi pertarungan
44 Chapter 43 - Masa lalu Astrapi
45 Chapter 44 - Menunjukan sifat aslinya
46 Chapter 45 - Memori terburuk
47 Chapter 46 - Ruangan misterius
48 Chapter 47 - Rencana pelarian
49 Chapter 48 - Astrapi dan yang lain bergabung ke wilayah barat
50 Chapter 49 - Perpisahan keluarga
51 Chapter 50 - Zchaira mendapatkan senjata suci
52 Chapter 51 - Hari pertama di akademi sihir
53 Chapter 52 - Seseorang misterius mendekat
54 Chapter 53 - Megathirio menyerang Lucia
55 Chapter 54 - Tujuan sebenarnya
56 Chapter 55 - Penentuan tingkatan Venerate
57 Chapter 56 - Tingkatan tertinggi dalam rana Venerate
58 Chapter 57 - Menetap di akademi sihir
59 Chapter 58 - Hari kedua di akademi sihir
60 Chapter 59 - Pelajaran pertama
61 Chapter 60 - Hari sial Megathirio
62 Chapter 61 - Kesialan Megathirio terus berlanjut
63 Chapter 62 - Pertarungan fisik
64 Chapter 63 - Andras dan Shaevanjoe
65 Chapter 64 - Pelajaran kedua
66 Chapter 65 - Konsep sihir
67 Chapter 66 - Kesalahpahaman kecil
68 Chapter 67 - Informasi menggemparkan
69 Chapter 68 - Murid perempuan terkuat
70 Chapter 69 - Pemberontakan di wilayah barat
71 Chapter 70 - Pertarungan kecil
72 Chapter 71 - Reuni kecil
73 Chapter 72 - Pertemuan rahasia
74 Chapter 73 - Teknik aneh
75 Chapter 74 - Sihir pertahanan
76 Chapter 75 - Sihir penyerangan
77 Chapter 76 - Teknik berisiko
78 Chapter 77 - Empat teknik sihir yang lain
79 Chapter 78 - Pertarungan antar murid Division Venerate
80 Chapter 79 - Raja kelas
81 Chapter 80 - Pergerakan kembali di daerah Xetas
82 Chapter 81 - Sihir kuno
83 Chapter 82 - Bantuan dari Venerate negeri Pavonas
84 Chapter 83 - Para pembasmi
85 Chapter 84 - Megathirio vs Lucia
86 Chapter 85 - Megathirio vs Andras
87 Chapter 86 - Masalah yang cukup rumit
88 Chapter 87 - Melakukan sebuah misi
89 Chapter 88 - Rencana menyelinap keluar dari akademi sihir
90 Chapter 89 - Menuju ke daerah Xetas
91 Chapter 90 - Kota Thouson
92 Chapter 91 - Rencana penyerangan
93 Chapter 92 - Para murid akademi mulai menjalankan misi
94 Chapter 93 - Menyelinap
95 Chapter 94 - Lucia terdesak
96 Chapter 95 - Perubahan sikap dari Megathirio
97 Chapter 96 - Menyelamatkan para warga
98 Chapter 97 - Bantuan dalam perjalanan
99 Chapter 98 - Bala bantuan para pemberontak
100 Chapter 99 - Perubahan yang terjadi pada Toner
101 Chapter 100 - Para Venerate pemberontak melarikan diri
102 Chapter 101 - Bala bantuan mulai berdatangan
103 Chapter 102 - Penyerangan berlanjut
104 Chapter 103 - Penghianatan Venerate Pavonas
105 Chapter 104 - Illios dan Astrapi datang membantu
106 Chapter 105 - Kemunculan Anmaguel
107 Chapter 106 - Lucia tertangkap
108 Chapter 107 - Mulai menyukainya
109 Chapter 108 - Identitas Lucia terungkap
110 Chapter 109 - Kesalahpahaman
111 Chapter 110 - Terlalu meremehkan lawan
112 Chapter 111 - Rencana kerja sama
113 Chapter 112 - Continent Venerate baru
114 Chapter 113 - Menuju ke tempat persembunyian para pemberontak
115 Chapter 114 - Penyerangan di tempat persembunyian
116 Chapter 115 - Illios vs Anmaguel
117 Chapter 116 - Penyamaran Anmaguel terungkap
118 Chapter 117 - Zchaira kembali mengaktifkan kekuatan makhluk suci
119 Chapter 118 - Teknik pertukaran posisi
120 Chapter 119 - Kemampuan meniru sebuah teknik
121 Chapter 120 - Aiver hampir dikalahkan
122 Chapter 121 - Kerjasama Joker dan Astrapi
123 Chapter 122 - Arlias dan para Venerate Xetas datang membantu
124 Chapter 123 - Aiver berhasil dikalahkan
125 Chapter 124 - Kedatangan Hefaistos dan Artemis
126 Chapter 125 - Menghentikan pergerakan pemberontakan
127 Chapter 126 - Tahanan misterius
128 Chapter 127 - World Venerate Ogreman
129 Chapter 128 - Semua murid akademi sihir berkumpul
130 Chapter 129 - Sedikit canggung
131 Chapter 130 - Kembali membuat semua terpukau
132 Chapter 131 - Gagal mencapai tingkatan paling tinggi
133 Chapter 132 - Megathirio mencapai tingkatan Land Venerate
134 Chapter 133 - Giliran para murid kelas Continent Venerate
135 Chapter 134 - Penentuan tingkatan kekuatan selesai
136 Chapter 135 - Pergi ke kota Xemico
137 Chapter 136 - Kompetisi di jalanan
138 Chapter 137 - Turnamen Venerate
139 Chapter 138 - Bekerja lebih keras
140 Chapter 139 - Meminta maaf
141 Chapter 140 - Sebuah janji
142 Chapter 141 - Merekrut anggota
143 Chapter 142 - Rayvor dan Flogaz bergabung ke dalam tim
144 Chapter 143 - Anggota keempat
145 Chapter 144 - Zchaira mencapai tingkatan District Venerate
146 Chapter 145 - Anggota terakhir yang bergabung
147 Chapter 146 - Misi ke negeri Fuegonia
148 Chapter 147 - Bersiap berangkat
149 Chapter 148 - Tim Fuegonia
150 Chapter 149 - Para murid akademi sihir tiba di kota Novacurve
151 Chapter 150 - Kecurigaan terhadap Astrapi
152 Chapter 151 - Tujuan datang ke kota Novacurve
153 Chapter 152 - Penginapan mewah
154 Chapter 153 - Para peserta dari bagian selatan benua Aizolica
155 Chapter 154 - Momen yang gagal
156 Chapter 155 - Misi penyelinapan dimulai
157 Chapter 156 - Penyamaran menjadi pelayan
158 Chapter 157 - Drakon tertangkap
159 Chapter 158 - Merasakan kehadiran naga merak
160 Chapter 159 - Kedatangan peserta turnamen yang lain
161 Chapter 160 - Turnamen Venerate dimulai
162 Chapter 161 - Pertandingan pertama
163 Chapter 162 - Kemampuan observasi yang tinggi
164 Chapter 163 - Zchaira mendapatkan giliran
165 Chapter 164 - Seruling Hawlail
166 Chapter 165 - Zchaira memenangkan pertandingan
167 Chapter 166 - Mencurigai kehadiran Astrapi
168 Chapter 167 - Menemui naga merak
169 Chapter 168 - Bertemu dengan keluarga yang tidak diketahui
170 Chapter 169 - Naga merak menemui Zchaira
171 Chapter 170 - Mencari keberadaan Drakon
172 Chapter 171 - Kral vs Achilles
173 Chapter 172 - Ibu dari Artemis
174 Chapter 173 - Wakil presiden penyihir datang ke Novacurve
175 Chapter 174 - Mode kesuburan abadi
176 Chapter 175 - Pernyataan Astrapi
177 Chapter 176 - Turnamen hari kedua
178 Chapter 177 - Ras Bansheeman
179 Chapter 178 - Ras Beastman Centaurus
180 Chapter 179 - Rayvor mendapatkan giliran bertarung
181 Chapter 180 - Rayvor terdesak
182 Chapter 181 - Kemenangan bagi tim Mormist
183 Chapter 182 - Misi menyelinap
184 Chapter 183 - Seperti mengenal mereka
185 Chapter 184 - Informasi kedatangan Venerate Machora Tira
186 Chapter 185 - World Venerate Machora Tira
187 Chapter 186 - Yang ingin disampaikan
188 Chapter 187 - Momen yang kurang tepat
189 Chapter 188 - Hari keempat turnamen Venerate
190 Chapter 189 - Kemenangan Neyndra
191 Chapter 190 - Membicarakan sesuatu
192 Chapter 191 - Belum mengalami kekalahan
193 Chapter 192 - Hal yang tak terduga
194 Chapter 193 - Pengintai
195 Chapter 194 - Pernyataan perasaan yang ditolak
196 Chapter 195 - Ras Lamiaman
197 Chapter 196 - Membatalkan perintahnya
198 Chapter 197 - Identitas para penyusup diketahui
199 Chapter 198 - Potensi tertinggi kekuatan kesuburan abadi
200 Chapter 199 - Bertindak bodoh
201 Chapter 200 - Astrapi melawan para ras campuran
202 Chapter 201 - Salah satu anak menghilang
203 Chapter 202 - Bersama dengan para Venerate Lightio
204 Chapter 203 - Memegang janji sebagai ucapan terima kasih
205 Chapter 204 - Informasi yang berguna
206 Chapter 205 - Kemampuan ras Fairyman
207 Chapter 206 - Pertandingan usai dengan dua peserta tersisa
208 Chapter 207 - Hasil seri
209 Chapter 208 - Menarik kembali kata-kata yang sudah diucapkan
210 Chapter 209 - Tiga tim dengan poin tertinggi
211 Chapter 210 - Tempat penyimpanan rahasia
212 Chapter 211 - Kebiasaan mengambil sesuatu
213 Chapter 212 - Benda yang dicari akhirnya ditemukan
214 Chapter 213 - Mengetahui pedang yang sementara diacungkan
215 Chapter 214 - Harta berharga negeri Fuegonia
216 Chapter 215 - Tetap akan menjalankan rencana utama
217 Chapter 216 - Berjanji akan menjadi Venerate kuat
218 Chapter 217 - Melakukan tindakan pengkhianatan demi orang yang dianggap keluarga
219 Chapter 218 - Beastman Bugbear
220 Chapter 219 - Senjata suci khusus dari benua seberang
221 Chapter 220 - Aphrodia mendapat giliran bertarung
222 Chapter 221 - Ras Tricloman si tiga mata
223 Chapter 222 - Senjata suci terkutuk
224 Chapter 223 - Kekalahan Aphrodia
225 Chapter 224 - Keadaan Aphrodia memburuk
226 Chapter 225 - Kemampuan memanipulasi fungsi tubuh
227 Chapter 226 - Kehadiran Artemis dan yang lain diketahui oleh Rox
228 Chapter 227 - Berpihak ke sisi lain
229 Chapter 228 - Vampireman dengan kemampuan Venerate pembasmi
230 Chapter 229 - Berjuang untuk melindungi
231 Chapter 230 - Mengakses ruang spasial secara diam-diam
232 Chapter 231 - Turnamen babak kedua dimulai
233 Chapter 232 - Teknik peningkatan kecepatan pergerakan
234 Chapter 233 - Haniwa berhasil mengalahkan Sligo
235 Chapter 234 - Kemunculan Rayvor
236 Chapter 235 - Rayvor terdesak
237 Chapter 236 - Rayvor menggunakan kekuatan pelepasan kedua
238 Chapter 237 - Wujud hibrida naga merak
239 Chapter 238 - Zchaira memenangkan pertarungan
240 Chapter 239 - Potensi anggota tim Lightio
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zchaira
3
Chapter 2 - Pertemuan pertama
4
Chapter 3 - Para Vampireman mulai bergerak
5
Chapter 4 - Menyembunyikan kebenaran
6
Chapter 5 - Alasan sebenarnya wilayah utara terisolasi
7
Chapter 6 - Menyergap para penyerang
8
Chapter 7 - Aku ingat sekarang
9
Chapter 8 - Dimana ini?
10
Chapter 9 - Mereka datang untuk mengincarmu
11
Chapter 10 - Vampireman menemukan Zchaira
12
Chapter 11 - Naga merak
13
Chapter 12 - Merasa dekat
14
Chapter 13 - Pemimpin yang bijak dibanding Hefaistos
15
Chapter 14 - Batu kristal
16
Chapter 15 - Saudara Zchaira selain Megathirio
17
Chapter 16 - Belum pernah memanggil seseorang dengan sebutan ayah
18
Chapter 17 - Memutuskan sebuah pilihan
19
Chapter 18 - Zchaira meninggalkan wilayah utara
20
Chapter 19 - Merekrut salah satu Venerate
21
Chapter 20 - Pandai besi
22
Chapter 21 - Kematian ayah dari Artemis
23
Chapter 22 - Artemis meninggalkan wilayah utara
24
Chapter 23 - Hefaistos dan yang lain beraksi
25
Chapter 24 - Ras keturunan campuran Machora Tira
26
Chapter 25 - Bala bantuan dari Fuegonia
27
Chapter 26 - Pertemuan yang tidak terduga
28
Chapter 27 - Kedatangan dua World Venerate Machora Tira
29
Chapter 28 - Hefaistos vs Hanzfilge
30
Chapter 29 - Para Venerate Machora Tira mundur dari medan pertempuran
31
Chapter 30 - Hefaistos menjadi presiden penyihir
32
Chapter 31 - Kota Workyen
33
Chapter 32 - Tamu yang tak terduga
34
Chapter 33 - Hari demi hari memikirkan kalian
35
Chapter 34 - Membencinya sejak hari itu
36
Chapter 35 - Kota Hawkingson
37
Chapter 36 - Kalung bunga salju
38
Chapter 37 - Berharap bertemu dengannya lagi
39
Chapter 38 - Sedikit ketakutan melihatnya
40
Chapter 39 - Menyukai orang yang pernah menolongku
41
Chapter 40 - Acara penobatan Artemis
42
Chapter 41 - Gadis cantik yang merindukannya
43
Chapter 43 - Acara penobatan berubah menjadi pertarungan
44
Chapter 43 - Masa lalu Astrapi
45
Chapter 44 - Menunjukan sifat aslinya
46
Chapter 45 - Memori terburuk
47
Chapter 46 - Ruangan misterius
48
Chapter 47 - Rencana pelarian
49
Chapter 48 - Astrapi dan yang lain bergabung ke wilayah barat
50
Chapter 49 - Perpisahan keluarga
51
Chapter 50 - Zchaira mendapatkan senjata suci
52
Chapter 51 - Hari pertama di akademi sihir
53
Chapter 52 - Seseorang misterius mendekat
54
Chapter 53 - Megathirio menyerang Lucia
55
Chapter 54 - Tujuan sebenarnya
56
Chapter 55 - Penentuan tingkatan Venerate
57
Chapter 56 - Tingkatan tertinggi dalam rana Venerate
58
Chapter 57 - Menetap di akademi sihir
59
Chapter 58 - Hari kedua di akademi sihir
60
Chapter 59 - Pelajaran pertama
61
Chapter 60 - Hari sial Megathirio
62
Chapter 61 - Kesialan Megathirio terus berlanjut
63
Chapter 62 - Pertarungan fisik
64
Chapter 63 - Andras dan Shaevanjoe
65
Chapter 64 - Pelajaran kedua
66
Chapter 65 - Konsep sihir
67
Chapter 66 - Kesalahpahaman kecil
68
Chapter 67 - Informasi menggemparkan
69
Chapter 68 - Murid perempuan terkuat
70
Chapter 69 - Pemberontakan di wilayah barat
71
Chapter 70 - Pertarungan kecil
72
Chapter 71 - Reuni kecil
73
Chapter 72 - Pertemuan rahasia
74
Chapter 73 - Teknik aneh
75
Chapter 74 - Sihir pertahanan
76
Chapter 75 - Sihir penyerangan
77
Chapter 76 - Teknik berisiko
78
Chapter 77 - Empat teknik sihir yang lain
79
Chapter 78 - Pertarungan antar murid Division Venerate
80
Chapter 79 - Raja kelas
81
Chapter 80 - Pergerakan kembali di daerah Xetas
82
Chapter 81 - Sihir kuno
83
Chapter 82 - Bantuan dari Venerate negeri Pavonas
84
Chapter 83 - Para pembasmi
85
Chapter 84 - Megathirio vs Lucia
86
Chapter 85 - Megathirio vs Andras
87
Chapter 86 - Masalah yang cukup rumit
88
Chapter 87 - Melakukan sebuah misi
89
Chapter 88 - Rencana menyelinap keluar dari akademi sihir
90
Chapter 89 - Menuju ke daerah Xetas
91
Chapter 90 - Kota Thouson
92
Chapter 91 - Rencana penyerangan
93
Chapter 92 - Para murid akademi mulai menjalankan misi
94
Chapter 93 - Menyelinap
95
Chapter 94 - Lucia terdesak
96
Chapter 95 - Perubahan sikap dari Megathirio
97
Chapter 96 - Menyelamatkan para warga
98
Chapter 97 - Bantuan dalam perjalanan
99
Chapter 98 - Bala bantuan para pemberontak
100
Chapter 99 - Perubahan yang terjadi pada Toner
101
Chapter 100 - Para Venerate pemberontak melarikan diri
102
Chapter 101 - Bala bantuan mulai berdatangan
103
Chapter 102 - Penyerangan berlanjut
104
Chapter 103 - Penghianatan Venerate Pavonas
105
Chapter 104 - Illios dan Astrapi datang membantu
106
Chapter 105 - Kemunculan Anmaguel
107
Chapter 106 - Lucia tertangkap
108
Chapter 107 - Mulai menyukainya
109
Chapter 108 - Identitas Lucia terungkap
110
Chapter 109 - Kesalahpahaman
111
Chapter 110 - Terlalu meremehkan lawan
112
Chapter 111 - Rencana kerja sama
113
Chapter 112 - Continent Venerate baru
114
Chapter 113 - Menuju ke tempat persembunyian para pemberontak
115
Chapter 114 - Penyerangan di tempat persembunyian
116
Chapter 115 - Illios vs Anmaguel
117
Chapter 116 - Penyamaran Anmaguel terungkap
118
Chapter 117 - Zchaira kembali mengaktifkan kekuatan makhluk suci
119
Chapter 118 - Teknik pertukaran posisi
120
Chapter 119 - Kemampuan meniru sebuah teknik
121
Chapter 120 - Aiver hampir dikalahkan
122
Chapter 121 - Kerjasama Joker dan Astrapi
123
Chapter 122 - Arlias dan para Venerate Xetas datang membantu
124
Chapter 123 - Aiver berhasil dikalahkan
125
Chapter 124 - Kedatangan Hefaistos dan Artemis
126
Chapter 125 - Menghentikan pergerakan pemberontakan
127
Chapter 126 - Tahanan misterius
128
Chapter 127 - World Venerate Ogreman
129
Chapter 128 - Semua murid akademi sihir berkumpul
130
Chapter 129 - Sedikit canggung
131
Chapter 130 - Kembali membuat semua terpukau
132
Chapter 131 - Gagal mencapai tingkatan paling tinggi
133
Chapter 132 - Megathirio mencapai tingkatan Land Venerate
134
Chapter 133 - Giliran para murid kelas Continent Venerate
135
Chapter 134 - Penentuan tingkatan kekuatan selesai
136
Chapter 135 - Pergi ke kota Xemico
137
Chapter 136 - Kompetisi di jalanan
138
Chapter 137 - Turnamen Venerate
139
Chapter 138 - Bekerja lebih keras
140
Chapter 139 - Meminta maaf
141
Chapter 140 - Sebuah janji
142
Chapter 141 - Merekrut anggota
143
Chapter 142 - Rayvor dan Flogaz bergabung ke dalam tim
144
Chapter 143 - Anggota keempat
145
Chapter 144 - Zchaira mencapai tingkatan District Venerate
146
Chapter 145 - Anggota terakhir yang bergabung
147
Chapter 146 - Misi ke negeri Fuegonia
148
Chapter 147 - Bersiap berangkat
149
Chapter 148 - Tim Fuegonia
150
Chapter 149 - Para murid akademi sihir tiba di kota Novacurve
151
Chapter 150 - Kecurigaan terhadap Astrapi
152
Chapter 151 - Tujuan datang ke kota Novacurve
153
Chapter 152 - Penginapan mewah
154
Chapter 153 - Para peserta dari bagian selatan benua Aizolica
155
Chapter 154 - Momen yang gagal
156
Chapter 155 - Misi penyelinapan dimulai
157
Chapter 156 - Penyamaran menjadi pelayan
158
Chapter 157 - Drakon tertangkap
159
Chapter 158 - Merasakan kehadiran naga merak
160
Chapter 159 - Kedatangan peserta turnamen yang lain
161
Chapter 160 - Turnamen Venerate dimulai
162
Chapter 161 - Pertandingan pertama
163
Chapter 162 - Kemampuan observasi yang tinggi
164
Chapter 163 - Zchaira mendapatkan giliran
165
Chapter 164 - Seruling Hawlail
166
Chapter 165 - Zchaira memenangkan pertandingan
167
Chapter 166 - Mencurigai kehadiran Astrapi
168
Chapter 167 - Menemui naga merak
169
Chapter 168 - Bertemu dengan keluarga yang tidak diketahui
170
Chapter 169 - Naga merak menemui Zchaira
171
Chapter 170 - Mencari keberadaan Drakon
172
Chapter 171 - Kral vs Achilles
173
Chapter 172 - Ibu dari Artemis
174
Chapter 173 - Wakil presiden penyihir datang ke Novacurve
175
Chapter 174 - Mode kesuburan abadi
176
Chapter 175 - Pernyataan Astrapi
177
Chapter 176 - Turnamen hari kedua
178
Chapter 177 - Ras Bansheeman
179
Chapter 178 - Ras Beastman Centaurus
180
Chapter 179 - Rayvor mendapatkan giliran bertarung
181
Chapter 180 - Rayvor terdesak
182
Chapter 181 - Kemenangan bagi tim Mormist
183
Chapter 182 - Misi menyelinap
184
Chapter 183 - Seperti mengenal mereka
185
Chapter 184 - Informasi kedatangan Venerate Machora Tira
186
Chapter 185 - World Venerate Machora Tira
187
Chapter 186 - Yang ingin disampaikan
188
Chapter 187 - Momen yang kurang tepat
189
Chapter 188 - Hari keempat turnamen Venerate
190
Chapter 189 - Kemenangan Neyndra
191
Chapter 190 - Membicarakan sesuatu
192
Chapter 191 - Belum mengalami kekalahan
193
Chapter 192 - Hal yang tak terduga
194
Chapter 193 - Pengintai
195
Chapter 194 - Pernyataan perasaan yang ditolak
196
Chapter 195 - Ras Lamiaman
197
Chapter 196 - Membatalkan perintahnya
198
Chapter 197 - Identitas para penyusup diketahui
199
Chapter 198 - Potensi tertinggi kekuatan kesuburan abadi
200
Chapter 199 - Bertindak bodoh
201
Chapter 200 - Astrapi melawan para ras campuran
202
Chapter 201 - Salah satu anak menghilang
203
Chapter 202 - Bersama dengan para Venerate Lightio
204
Chapter 203 - Memegang janji sebagai ucapan terima kasih
205
Chapter 204 - Informasi yang berguna
206
Chapter 205 - Kemampuan ras Fairyman
207
Chapter 206 - Pertandingan usai dengan dua peserta tersisa
208
Chapter 207 - Hasil seri
209
Chapter 208 - Menarik kembali kata-kata yang sudah diucapkan
210
Chapter 209 - Tiga tim dengan poin tertinggi
211
Chapter 210 - Tempat penyimpanan rahasia
212
Chapter 211 - Kebiasaan mengambil sesuatu
213
Chapter 212 - Benda yang dicari akhirnya ditemukan
214
Chapter 213 - Mengetahui pedang yang sementara diacungkan
215
Chapter 214 - Harta berharga negeri Fuegonia
216
Chapter 215 - Tetap akan menjalankan rencana utama
217
Chapter 216 - Berjanji akan menjadi Venerate kuat
218
Chapter 217 - Melakukan tindakan pengkhianatan demi orang yang dianggap keluarga
219
Chapter 218 - Beastman Bugbear
220
Chapter 219 - Senjata suci khusus dari benua seberang
221
Chapter 220 - Aphrodia mendapat giliran bertarung
222
Chapter 221 - Ras Tricloman si tiga mata
223
Chapter 222 - Senjata suci terkutuk
224
Chapter 223 - Kekalahan Aphrodia
225
Chapter 224 - Keadaan Aphrodia memburuk
226
Chapter 225 - Kemampuan memanipulasi fungsi tubuh
227
Chapter 226 - Kehadiran Artemis dan yang lain diketahui oleh Rox
228
Chapter 227 - Berpihak ke sisi lain
229
Chapter 228 - Vampireman dengan kemampuan Venerate pembasmi
230
Chapter 229 - Berjuang untuk melindungi
231
Chapter 230 - Mengakses ruang spasial secara diam-diam
232
Chapter 231 - Turnamen babak kedua dimulai
233
Chapter 232 - Teknik peningkatan kecepatan pergerakan
234
Chapter 233 - Haniwa berhasil mengalahkan Sligo
235
Chapter 234 - Kemunculan Rayvor
236
Chapter 235 - Rayvor terdesak
237
Chapter 236 - Rayvor menggunakan kekuatan pelepasan kedua
238
Chapter 237 - Wujud hibrida naga merak
239
Chapter 238 - Zchaira memenangkan pertarungan
240
Chapter 239 - Potensi anggota tim Lightio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!