Chapter 2 - Pertemuan pertama

“Jawab pertanyaanku, jangan hanya mengangah seperti itu,” kata ibu dari Zchaira.

“Kakak... Bagaimana bisa kau bisa menjadi kasar seperti ini? Padahal kau selalu bersikap baik padaku.”

“Lucierence, berhenti membuat alasan…” Karena merasa kesal, tiba-tiba wanita itu mengeluarkan tekanan kekuatannya, yang sontak membuat tempat tersebut seketika bergetar.

**

“Eh… Gempa bumi.”

Getaran tersebut sontak langsung dirasakan oleh para warga desa.

***

“Ada apa ini?” Pemuda bernama Rayvor yang sedang berusaha melewati penghalang juga sampai merasakan getaran tersebut walaupun dalam jarak seratus enam puluh mil jauhnya.

**

“Kakak… Tenang dulu. Aku tidak bermaksud jahat,” ucap Lucierence, nampak was-was dengan yang dilakukan oleh wanita itu.

“Tujuan utamaku kemari, sebenarnnya bukan untuk membujukmu untuk berdmai.”

Mendengar pernyataan dari pria tersebut, ibu dari Zchaira itu berhenti mengeluarkan tekanan kekuatannya.

“Apa maksudmu?” Tanya wanita itu.

“Iya, awalnya kak Hefaistos menyuruhku kemari untuk membujukmu… Tapi, aku yakin bahwa pasti kau akan menolaknya… Disamping itu, sebenarnya maksud kedatanganku kemari adalah ingin memberitahukan sesuatu padamu kakak.”

“Apa itu?” Tanya wanita itu lagi.

“Tempat ini tidak akan aman lagi untuk menyembunyikan putrimu… Beberapa hari yang lalu, para ras campuran dari Machora Tira datang dan menetap di wilayah Lightio.”

“Orang-orangku pernah mendengar pembicaraan mereka tentang daerah pedalaman utara Lightio ini. Sepertinya mereka mulai mengincar putrimu kembali,” jawab Lucierence.

“Tidak mungkin…” Wanita itu sontak setelah mendengar informasi dari Lucierence.

Dia kemudian terlihat merenung, memikirkan jalan keluar dari informasi yang diberikan oleh Lucierence.

“Kakak, lebih baik kau ikut denganku. Kita pergi tinggalkan daerah ini sementara waktu untuk menyembunyikan putrimu.” Melihat wanita itu nampak kebignungan, Lucierence memberikan sebuah tawaran untuk pergi dari tempat itu.

“Tapi, bagaimana dengan para warga desa? Aku takut jika mereka datang kemari dan tidak menemui apa yang mereka cari.” Namun, ibu dari Zchaira itu nampak ragu untuk menyetujui tawaran tersebut.

“Kakak, mereka tidak bisa menyerang para warga desa... Jika mereka mencoba melakukannya, para pimpinan Lightio tidak akan tinggal diam.”

“Yang harus kau pentingkan terlebih dahulu adalah putrimu.” Namun, Lucierence juga tetap meyakinkan wanita itu untuk tetap membawa lari putrinya tersebut.

Wanita itu pun nampak tidak bisa berkata apa-apa dan berpikir keras mempertimbangkan hal tersebut.

“Apa kau yakin?” Tanyanya.

“Iya, itu adalah pilihan yang terbaik untuk sekarang,” jawab Lucierence.

“Baiklah, jika itu yang terbaik maka aku akan menyetujuinya.” Wanita itu pun sontak menyetujui tawaran dari Lucienrence.

Lucierence pun tampak tersenyum mendengar wanita itu menyetujui tawarannya tersebut.

“Kalau begitu, aku kembali dulu… Orang-orangku mendirikan tenda di pinggiran danau dekat perbatasan negeri Fuegonia.”

Setelah mengatakan hal tersebut, Lucierence kemudian terbang meninggalkan tempat itu.

***

Berpindah pada pemuda bernama Rayvor, yang masih berusaha melewati penghalang yang berada di depannya. Walaupun terus-terusan terlempar saat mencoba melewati pengahalang tersebut dengan kekuatannya, pemuda itu tidak pernah menyerah untuk mencobanya kembali.

“Urgh… Kenapa sulit sekali melewatinya?” Keluhnya.

Karena sedari tadi tidak kunjung berhasil melewati penghalang tersebut, dia pun berhenti dan duduk beristirahat memejamkan matanya mencoba memulihkan energinya yang sudah terkuras habis.

“Sial, padahal aku sudah menirukan teknik yang dilakukan oleh ayah… Tapi, kenapa aku selalu saja gagal?” Gumam pemuda itu, memikirkan letak kesalahan dari tekniknya tersebut.

Karena berpikir dengan keras, tiba-tiba sesuatu pun terlintas dalam benak pemuda itu, dimana dia nampak mengingat tentang sihir tingkat atas yang pernah dia lihat sebelumnya.

Pemuda itu pun nampak merapatkan kedua tangannya dan memejamkan mata untuk berkonsentrasi karena penasaran ingin memasukki wilayah yang dihalangi oleh sebuah penghalang tersebut

“Incantesimo segreto… Coup de poignard…” Sontak sebuah pancaran energi sihir keluar menmancar dari dalam tubuhnya.

Dalam sekejap dia meluncur lurus ke depan dan seketika melewati penghalang tersebut tanpa kesulitan sedikitpun. Pemuda itu meluncur sekitar satu kilometer dari tempat awalnya berdiri sehingga membuat pepohonan yang dilewatinya tersebut seketika roboh akibat efek dari tekniknya.

“Eh… Mungkin aku terlalu berlebihan,” ucapnya.

Tidak mau memikirkan hal yang diperbuatnya lebih lama lagi, pemuda itu kemudian menciptakan sebuah cahaya dari energi sihirnya untuk dijadikan penerangan menyusuri hutan tersebut lebih dalam lagi.

***

Beberapa saat kemudian, terlihat Lucierence sampai di dekat perkemahan para prajurit Lightio yang berada di pinggiran danau.

“Penetrans sillabare…” Pria itu mengeluarkan energi siihirnya untuk kembali melewati penghalang tersebut.

Setelah melewatinya, dia kemudian menghampiri para prajurit bawahannya yang berada di dekat situ.

“Tuan Lucierence, ini gawat… Putramu tuan Rayvor sedari tadi tidak terlihat di tempat ini,” ucap salah satu prajurit.

“Apa…? Bagaimana bisa?” Lucierence pun sontak terkejut mendengar bahwa anaknya tersebut sedari tadi tidak berada di perkemahan.

“Karena terlalu sibuk membangun tenda, aku bersama yang lain baru menyadari bahwa tuan Rayvor tidak berada disini,” kata salah satu prajurit.

Tak lama kemudian, beberapa prajurit yang sepertinya mencari keberadaan dari Rayvor datang menghampiri Lucierence dan yang lainnya.

“Tuan Lucierence? Eh… Kami sebenarnya sudah berjalan menyusuri pinggiran danau melihat keberadaan tuan Rayvor, tapi tidak menemukannya,” kata salah satu prajurit yang baru datang.

“Kemana anak itu sebenarnya?” Kata Lucierence, nampak khawatir tentang keberadaan anaknya yang tidak diketahui berada dimana.

Tiba-tiba pria itu seperti memikirkan sesuatu saat melihat hutan dibalik penghalang.

“Tidak mungkin… Apa mungkin dia masuk ke dalam?”

“Ke dalam…? Bagaimana mungkin tuan? Bahkan seorang Land Venerate saja akan kesulitan penghalang itu,” kata salah satu prajurit.

“Itu hanya sulit saja, bukan tidak mungkin… Rayvor bisa meniru teknik sihir bahkan dalam sekali lihat saja.”

Lucierence pun kembali mengeluarkan pancaran energi sihirnya, masuk ke dalam wilayah yang di dalam penghalang.

Tanpa berlama-lama lagi, pria itu seketika terbang dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat tersebut untuk mencari keberadaan dari anaknya, yang sebelumnya telah masuk ke dalam hutan.

***

Di pedesaan terlihat ibu dari Zchaira tampak sedang duduk di dekat api unggun sambil memikirkan tentang pembicaraannya dengan Lucierence sebelumnya.

Tak berapa lama kemudian, tetua desa yang sebelumnya berada di tempat itu datang menghampiri wanita tersebut dan duduk di dekat api unggun itu.

“Artemis… Kenapa kau masih berada diluar?” Tanya tetua itu.

“Oh, tuan Timonar… Kapan kau datang?” Karena berpikir keras tentang pembicaraannya dengan Lucierence sebelumnya, wanita tampak tidak menyadari bahwa tetua desa tersebut telah berada di tempat itu.

“Apa yang sedang kau pikirkan sampai-sampai tidak menyadariku berada disini?” Tanya tetua itu lagi.

“Sebenarnya, seseorang dari luar datang kemari,” jawab wanita yang bernama Artemis tersebut.

“Seseorang dari luar…? Siapa dia?” Tetua itu nampak terkejut mendengar jawaban dari wanita tersebut.

“Dia adalah Lucierence Silkbar, adik dari Hefaistos.”

“Tenang saja, mereka tidak datang untuk menyerang kita… Adik Hefaistos itu kemari untuk memperingatiku bahwa para ras campuran Machora Tira masuk ke negeri ini untuk mengincar kembali Zchaira.”

Mendengar pernyataan dari wanita bernama Artemis itu membuat tetua desa tersebut menjadi lebih terkejut lagi.

“Akan lebih baik jika aku membawa Zchaira pergi dari sini… Dia akan membantuku menyembunyikan putriku untuk sementara waktu dari para ras campuran.”

“Tapi, jika aku pergi dari tempat ini, bagaimana dengan kalian yang berada disini? Aku takut jika kalian diserang oleh Machora Tira.”

Wanita bernama Artemis itu nampak ragu untuk menentukan pilihannya yang dirasanya sangat sulit tersebut.

“Artemis… Melindungi Zchaira itu bukanlah hanya menjadi masalahmu saja. Kau tidak perlu khawatir, kami pasti bisa melindungi diri kami dari mereka.” Namun, tetua tersebut meyakinkan Artemis untuk menetapkan pilihannya untuk membawa pergi putrinya dari tempat itu.

“Apakah anda yakin, tuan Timonar?” Tanya Artemis.

Tetua itu pun sontak menganggukkan kepalanya, berusaha meyakinkan Artemis agar menyembunyikan putrinya tersebut.

Saat Artemis tersenyum karena yakin dengan pilihan yang akan dipilihnya, dalam waktu bersamaan Lucierence datang menghampirinya dan tetua desa tersebut.

Melihat pria datang secara tiba-tiba sontak membuat mereka berdua menjadi terkejut.

“Lucierence… Kenapa kau kembali?”

“Maaf kakak, aku datang secara mendadak lagi… Namun, apakah kau melihat seorang pemuda datang ke desa ini?” Tanya pria itu.

“Seorang pemuda…? Tidak ada siapapun yang datang ke desa ini sedari tadi. Lagipula ini sudah sangat larut. Siapa pemuda yang kau maksud ini?” Jawab Artemis, kemudian bertanya balik.

“Dia adalah putraku Rayvor. Kemungkinan anak itu telah melewati penghalang dan terjebak di dalam hutan.” Jawab Lucierence.

“Kau membawa putramu kemari juga?”

“Aku tidak membawanya. Anak itu yang mengikuti kami diam-diam,” kata Lucierence, terlihat sudah mulai khawatir tentang putranya tersebut.

Artemis pun berdiri dari tempat duduknya, dan memunculkan lingkaran sihir tepat berada di bawah kakinya. Wanita itu kemudian memejamkan kedua matanya dan berusaha berkonsentrasi.

“Hmph… Aku hanya merasakan hawah keberadaan beberapa manusia di pinggiran danau dekat perbatasan Fuegonia.”

“Itu pasti adalah orang-orang yang datang bersamaku. Mereka sedang berkemah di tempat itu,” kata Lucierence.

“Selain tempat itu dan desa ini, tidak ada lagi hawah keberadaan manusia pada radius seratus enam puluh mil,” kata Artemis.

“Dasar anak itu… Bahkan dalam tingkatan Regional Venerate saja dia sudah bisa menyamarkan hawah keberadaannya.” Lucierence masih merasa khawatir karena wanita itu juga tetap masih tidak bisa mendeteksi keberadaan dari putranya tersebut.

Artemis lalu kembali membuka matanya dan menghilangkan lingkaran sihir yang berada di bawah kakinya.

“Sebaiknya kita berpencar mencari anakmu itu,” kata Artemis.

“Baik kakak.”

“Tuan Timonar, aku pergi mencari keponakanku dulu,” kata Artemis pada tetua desa.

“Hati-hatilah kalian,” respon tetua tersebut.

Setelah Artemis berpamitan pada tetua desa, kedua orang itu kemudian terbang ke udara meninggalkan pedesaan tersebut.

***

Di tempat lain, tepatnya pada daerah yang berdekatan dengan wilayah pedalaman utara yang terisolasi, nampak sebuah rombongan beberapa kendaraan datang memasukki sebuah kota.

Kendaraan-kendaraan tersebut kemudian berhenti saat terlihat beberapa orang warga sedang berdiri di depan, yang sepertinya telah menunggu kedatangan dari rombongan tersebut.

Beberapa saat kemudian, terlihat seorang berkulit pucat yang merupakan salah satu dari ras Vampireman turun dari salah satu kendaraan.

“Selamat datang tuan di kota Ferreson… Perkenalkan namaku adalah Hayliver, ketua clan Bridgehunts dan sekaligus pemimpin dari negeri bagian Risoumi,” kata salah satu warga yang merupakan pimpinan dari daerah tersebut.

“Terima kasih atas sambutannya tuan gubernur. Aku adalah Silvan, ketua dari clan Blowner, yang diutus Machora Tira ke tempat ini,” balas pria Vampireman itu.

Setelah pria itu memperkenalkan diri, terlihat semua anggota rombongan dari pria tersebut turun dari kendaraan-kendaraan mereka.

Ketua clan beserta beberapa warga yang menanti mereka terlihat tegang setelah orang-orang yang turun dari kendaraan-kendaraan tersebut nampak memiliki warna kulit yang sama seperti pria Vampireman yang pertama kali turun.

Setelah itu, terlihat dua perempuan bersama satu laki-laki datang mendekati pria Vampireman tersebut.

“Tuan, perkenalkan ini adalah istriku, Edana… laki-laki ini adalah Joker, anak sulungku… Serta perempuan ini adalah Lucia, anak bungsuku.” Pria itu nampak memperkenalkan ketiga Vampireman tersebut, yang merupakan anggota keluarganya.

“Oh, ternyata anda membawa keluarga anda juga sedang bertugas,” respon ketua clan itu sambil tersenyum.

*

“Tapi, mereka seperti diusir dari negeri mereka saja.” Namun, di dalam hatinya nampak mencurigai rombongan Vampireman tersebut.

**

“Keluarga bagiku adalah yang terpenting, jadi aku selalu membawa mereka saat sedang menjalani tugas,” kata Vampireman bernama Silvan tersebut.

“Benar sekali tuan,” respon ketua clan tersebut.

“Eh, lebih baik kalian beristirahat terlebih dahulu. Kami sudah menyiapkan tempat untuk kalian semua.”

“Terima kasih banyak tuan.”

Ketua clan itu kemudian menuntun para rombongan Vampireman menuju ke tempat yang telah disediakan olehnya.

Saat perjalanan menuju tempat tujuan mereka, ketua clan tersebut bersama Vampireman bernama Silvan nampak sedang membicarakan tentang wilayah pedalaman utara Lightio.

“Jadi, kalian mengalami kesulitan untuk masuk ke wilayah memiliki sebuah penghlang itu?” Tanya Silvan.

“Benar sekali tuan… Selain sulit untuk masuk, orang-orang yang berada di dalam juga sering menyerang kami,” jawab ketua clan.

“Hmph… Sepertinya teknik penghalang itu dibuat oleh para Venerate tingkat atas, sehingga sulit untuk diterobos.”

“Tidak tuan, teknik itu hanya berasal dari satu Venerate saja.”

“Hanya satu orang saja?” Vampireman tersebut nampak sedikit terkejut setelah mengetahui kebenaran dari penghalang tersebut.

“Iya, orang yang menciptakan penghalang itu adalah Artemis Hairowl, mantan wakil presiden penyihir, salah satu Venerate terkuat yang dimiliki negeri Lightio.”

*

“Artemis Hairowl yah… Sepertinya akan sulit untuk menculik pemegang kekuatan naga merak jika wanita itu ada,” gumam Silvan dalam hati.

–11 Mei 3024–

Keesokan harinya terlihat Zchaira di sebuah hutan bersama dengan saudara laki-lakinya, yang sedang mengendap-ngendap dibalik semak-semak sambil membidik seekor rusa dengan sebuah panah.

Setelah merasa bahwa bidikannya tersebut akan tepat mengenai sasaran, pemuda itu langsung meluncurkan dua buah anak panah sekaligus ke arah rusa tersebut.

Dalam sekejap dua panah yang meluncur itu, menamcap ke bagian vital tubuh hewan tersebut hingga membuatnya sempat meronta dan kemudian terkapar tak berdaya.

“Wah… Kau hebat kakak,” puji gadis bernama Zchaira itu.

“Heh, jelas saja… Apa kau bisa melakukan seperti yang kulakukan?” Tanya saudara gadis itu.

“Kau meremehkanku yah…” Kata Zchaira, merasa tertantang dengan perkataan saudaranya tersebut.

Dia kemudian melihat ke sekitaran, mencari keberadaan rusa lain yang berada di dekat tempat tersebut.

“Hmph… Sepertinya tidak rusa yang lewat disekitar sini.” Namun, setelah memperhatikan sekitaran tempat itu sedikit lama, gadis itu tidak melihat satu rusa yang lewat.

Zchaira kemudian terlihat memanjat salah satu pohon yang berada di dekatnya.

“Hei, mau apa kau?” Tanya saudara Zchaira, melihat gadis itu memanjat pohon.

“Aku mau mencari rusa di tempat lain.” Setelah mengatakan hal tersebut, Zchaira kemudian melompat dari satu pohon ke pohon yang lainnya meninggalkan saudaranya sendiri di tempat tersebut.

***

Tak terlalu jauh dari tempat Zchaira sebelumnya, terlihat Rayvor yang dari semalaman masih menyusuri hutan tersebut.

“Haah… Ternyata pedasaannya masih jauh. Aku bahkan sudah semalaman berjalan tapi tidak menemukannya,” gumam pemuda itu, mulai kesal.

Tak berapa lama, Zchaira lewat dari atas pohon tanpa disadari oleh pemuda itu.

“Siapa dia?” Zchaira pun bertanya-tanya melihat pemuda yang berjalan itu nampak memiliki penampilan yang berbeda dengannya.

Gadis itu kemudian mengikuti pemuda bernama Rayvor tersebut dari atas pohon tanpa diketahui sedikitpun.

“Uaah…!” Saat berada tepat diatas pemuda itu, tanpa gadis itu sadari dia menginjak sebuah cabang pohon yang rapuh sehingga membuatnya langsung terjun ke bawah.

Dengan refleks Rayvor menangkap gadis itu hingga membuat kedua mata mereka saling bertatapan satu sama lain.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zchaira
3 Chapter 2 - Pertemuan pertama
4 Chapter 3 - Para Vampireman mulai bergerak
5 Chapter 4 - Menyembunyikan kebenaran
6 Chapter 5 - Alasan sebenarnya wilayah utara terisolasi
7 Chapter 6 - Menyergap para penyerang
8 Chapter 7 - Aku ingat sekarang
9 Chapter 8 - Dimana ini?
10 Chapter 9 - Mereka datang untuk mengincarmu
11 Chapter 10 - Vampireman menemukan Zchaira
12 Chapter 11 - Naga merak
13 Chapter 12 - Merasa dekat
14 Chapter 13 - Pemimpin yang bijak dibanding Hefaistos
15 Chapter 14 - Batu kristal
16 Chapter 15 - Saudara Zchaira selain Megathirio
17 Chapter 16 - Belum pernah memanggil seseorang dengan sebutan ayah
18 Chapter 17 - Memutuskan sebuah pilihan
19 Chapter 18 - Zchaira meninggalkan wilayah utara
20 Chapter 19 - Merekrut salah satu Venerate
21 Chapter 20 - Pandai besi
22 Chapter 21 - Kematian ayah dari Artemis
23 Chapter 22 - Artemis meninggalkan wilayah utara
24 Chapter 23 - Hefaistos dan yang lain beraksi
25 Chapter 24 - Ras keturunan campuran Machora Tira
26 Chapter 25 - Bala bantuan dari Fuegonia
27 Chapter 26 - Pertemuan yang tidak terduga
28 Chapter 27 - Kedatangan dua World Venerate Machora Tira
29 Chapter 28 - Hefaistos vs Hanzfilge
30 Chapter 29 - Para Venerate Machora Tira mundur dari medan pertempuran
31 Chapter 30 - Hefaistos menjadi presiden penyihir
32 Chapter 31 - Kota Workyen
33 Chapter 32 - Tamu yang tak terduga
34 Chapter 33 - Hari demi hari memikirkan kalian
35 Chapter 34 - Membencinya sejak hari itu
36 Chapter 35 - Kota Hawkingson
37 Chapter 36 - Kalung bunga salju
38 Chapter 37 - Berharap bertemu dengannya lagi
39 Chapter 38 - Sedikit ketakutan melihatnya
40 Chapter 39 - Menyukai orang yang pernah menolongku
41 Chapter 40 - Acara penobatan Artemis
42 Chapter 41 - Gadis cantik yang merindukannya
43 Chapter 43 - Acara penobatan berubah menjadi pertarungan
44 Chapter 43 - Masa lalu Astrapi
45 Chapter 44 - Menunjukan sifat aslinya
46 Chapter 45 - Memori terburuk
47 Chapter 46 - Ruangan misterius
48 Chapter 47 - Rencana pelarian
49 Chapter 48 - Astrapi dan yang lain bergabung ke wilayah barat
50 Chapter 49 - Perpisahan keluarga
51 Chapter 50 - Zchaira mendapatkan senjata suci
52 Chapter 51 - Hari pertama di akademi sihir
53 Chapter 52 - Seseorang misterius mendekat
54 Chapter 53 - Megathirio menyerang Lucia
55 Chapter 54 - Tujuan sebenarnya
56 Chapter 55 - Penentuan tingkatan Venerate
57 Chapter 56 - Tingkatan tertinggi dalam rana Venerate
58 Chapter 57 - Menetap di akademi sihir
59 Chapter 58 - Hari kedua di akademi sihir
60 Chapter 59 - Pelajaran pertama
61 Chapter 60 - Hari sial Megathirio
62 Chapter 61 - Kesialan Megathirio terus berlanjut
63 Chapter 62 - Pertarungan fisik
64 Chapter 63 - Andras dan Shaevanjoe
65 Chapter 64 - Pelajaran kedua
66 Chapter 65 - Konsep sihir
67 Chapter 66 - Kesalahpahaman kecil
68 Chapter 67 - Informasi menggemparkan
69 Chapter 68 - Murid perempuan terkuat
70 Chapter 69 - Pemberontakan di wilayah barat
71 Chapter 70 - Pertarungan kecil
72 Chapter 71 - Reuni kecil
73 Chapter 72 - Pertemuan rahasia
74 Chapter 73 - Teknik aneh
75 Chapter 74 - Sihir pertahanan
76 Chapter 75 - Sihir penyerangan
77 Chapter 76 - Teknik berisiko
78 Chapter 77 - Empat teknik sihir yang lain
79 Chapter 78 - Pertarungan antar murid Division Venerate
80 Chapter 79 - Raja kelas
81 Chapter 80 - Pergerakan kembali di daerah Xetas
82 Chapter 81 - Sihir kuno
83 Chapter 82 - Bantuan dari Venerate negeri Pavonas
84 Chapter 83 - Para pembasmi
85 Chapter 84 - Megathirio vs Lucia
86 Chapter 85 - Megathirio vs Andras
87 Chapter 86 - Masalah yang cukup rumit
88 Chapter 87 - Melakukan sebuah misi
89 Chapter 88 - Rencana menyelinap keluar dari akademi sihir
90 Chapter 89 - Menuju ke daerah Xetas
91 Chapter 90 - Kota Thouson
92 Chapter 91 - Rencana penyerangan
93 Chapter 92 - Para murid akademi mulai menjalankan misi
94 Chapter 93 - Menyelinap
95 Chapter 94 - Lucia terdesak
96 Chapter 95 - Perubahan sikap dari Megathirio
97 Chapter 96 - Menyelamatkan para warga
98 Chapter 97 - Bantuan dalam perjalanan
99 Chapter 98 - Bala bantuan para pemberontak
100 Chapter 99 - Perubahan yang terjadi pada Toner
101 Chapter 100 - Para Venerate pemberontak melarikan diri
102 Chapter 101 - Bala bantuan mulai berdatangan
103 Chapter 102 - Penyerangan berlanjut
104 Chapter 103 - Penghianatan Venerate Pavonas
105 Chapter 104 - Illios dan Astrapi datang membantu
106 Chapter 105 - Kemunculan Anmaguel
107 Chapter 106 - Lucia tertangkap
108 Chapter 107 - Mulai menyukainya
109 Chapter 108 - Identitas Lucia terungkap
110 Chapter 109 - Kesalahpahaman
111 Chapter 110 - Terlalu meremehkan lawan
112 Chapter 111 - Rencana kerja sama
113 Chapter 112 - Continent Venerate baru
114 Chapter 113 - Menuju ke tempat persembunyian para pemberontak
115 Chapter 114 - Penyerangan di tempat persembunyian
116 Chapter 115 - Illios vs Anmaguel
117 Chapter 116 - Penyamaran Anmaguel terungkap
118 Chapter 117 - Zchaira kembali mengaktifkan kekuatan makhluk suci
119 Chapter 118 - Teknik pertukaran posisi
120 Chapter 119 - Kemampuan meniru sebuah teknik
121 Chapter 120 - Aiver hampir dikalahkan
122 Chapter 121 - Kerjasama Joker dan Astrapi
123 Chapter 122 - Arlias dan para Venerate Xetas datang membantu
124 Chapter 123 - Aiver berhasil dikalahkan
125 Chapter 124 - Kedatangan Hefaistos dan Artemis
126 Chapter 125 - Menghentikan pergerakan pemberontakan
127 Chapter 126 - Tahanan misterius
128 Chapter 127 - World Venerate Ogreman
129 Chapter 128 - Semua murid akademi sihir berkumpul
130 Chapter 129 - Sedikit canggung
131 Chapter 130 - Kembali membuat semua terpukau
132 Chapter 131 - Gagal mencapai tingkatan paling tinggi
133 Chapter 132 - Megathirio mencapai tingkatan Land Venerate
134 Chapter 133 - Giliran para murid kelas Continent Venerate
135 Chapter 134 - Penentuan tingkatan kekuatan selesai
136 Chapter 135 - Pergi ke kota Xemico
137 Chapter 136 - Kompetisi di jalanan
138 Chapter 137 - Turnamen Venerate
139 Chapter 138 - Bekerja lebih keras
140 Chapter 139 - Meminta maaf
141 Chapter 140 - Sebuah janji
142 Chapter 141 - Merekrut anggota
143 Chapter 142 - Rayvor dan Flogaz bergabung ke dalam tim
144 Chapter 143 - Anggota keempat
145 Chapter 144 - Zchaira mencapai tingkatan District Venerate
146 Chapter 145 - Anggota terakhir yang bergabung
147 Chapter 146 - Misi ke negeri Fuegonia
148 Chapter 147 - Bersiap berangkat
149 Chapter 148 - Tim Fuegonia
150 Chapter 149 - Para murid akademi sihir tiba di kota Novacurve
151 Chapter 150 - Kecurigaan terhadap Astrapi
152 Chapter 151 - Tujuan datang ke kota Novacurve
153 Chapter 152 - Penginapan mewah
154 Chapter 153 - Para peserta dari bagian selatan benua Aizolica
155 Chapter 154 - Momen yang gagal
156 Chapter 155 - Misi penyelinapan dimulai
157 Chapter 156 - Penyamaran menjadi pelayan
158 Chapter 157 - Drakon tertangkap
159 Chapter 158 - Merasakan kehadiran naga merak
160 Chapter 159 - Kedatangan peserta turnamen yang lain
161 Chapter 160 - Turnamen Venerate dimulai
162 Chapter 161 - Pertandingan pertama
163 Chapter 162 - Kemampuan observasi yang tinggi
164 Chapter 163 - Zchaira mendapatkan giliran
165 Chapter 164 - Seruling Hawlail
166 Chapter 165 - Zchaira memenangkan pertandingan
167 Chapter 166 - Mencurigai kehadiran Astrapi
168 Chapter 167 - Menemui naga merak
169 Chapter 168 - Bertemu dengan keluarga yang tidak diketahui
170 Chapter 169 - Naga merak menemui Zchaira
171 Chapter 170 - Mencari keberadaan Drakon
172 Chapter 171 - Kral vs Achilles
173 Chapter 172 - Ibu dari Artemis
174 Chapter 173 - Wakil presiden penyihir datang ke Novacurve
175 Chapter 174 - Mode kesuburan abadi
176 Chapter 175 - Pernyataan Astrapi
177 Chapter 176 - Turnamen hari kedua
178 Chapter 177 - Ras Bansheeman
179 Chapter 178 - Ras Beastman Centaurus
180 Chapter 179 - Rayvor mendapatkan giliran bertarung
181 Chapter 180 - Rayvor terdesak
182 Chapter 181 - Kemenangan bagi tim Mormist
183 Chapter 182 - Misi menyelinap
184 Chapter 183 - Seperti mengenal mereka
185 Chapter 184 - Informasi kedatangan Venerate Machora Tira
186 Chapter 185 - World Venerate Machora Tira
187 Chapter 186 - Yang ingin disampaikan
188 Chapter 187 - Momen yang kurang tepat
189 Chapter 188 - Hari keempat turnamen Venerate
190 Chapter 189 - Kemenangan Neyndra
191 Chapter 190 - Membicarakan sesuatu
192 Chapter 191 - Belum mengalami kekalahan
193 Chapter 192 - Hal yang tak terduga
194 Chapter 193 - Pengintai
195 Chapter 194 - Pernyataan perasaan yang ditolak
196 Chapter 195 - Ras Lamiaman
197 Chapter 196 - Membatalkan perintahnya
198 Chapter 197 - Identitas para penyusup diketahui
199 Chapter 198 - Potensi tertinggi kekuatan kesuburan abadi
200 Chapter 199 - Bertindak bodoh
201 Chapter 200 - Astrapi melawan para ras campuran
202 Chapter 201 - Salah satu anak menghilang
203 Chapter 202 - Bersama dengan para Venerate Lightio
204 Chapter 203 - Memegang janji sebagai ucapan terima kasih
205 Chapter 204 - Informasi yang berguna
206 Chapter 205 - Kemampuan ras Fairyman
207 Chapter 206 - Pertandingan usai dengan dua peserta tersisa
208 Chapter 207 - Hasil seri
209 Chapter 208 - Menarik kembali kata-kata yang sudah diucapkan
210 Chapter 209 - Tiga tim dengan poin tertinggi
211 Chapter 210 - Tempat penyimpanan rahasia
212 Chapter 211 - Kebiasaan mengambil sesuatu
213 Chapter 212 - Benda yang dicari akhirnya ditemukan
214 Chapter 213 - Mengetahui pedang yang sementara diacungkan
215 Chapter 214 - Harta berharga negeri Fuegonia
216 Chapter 215 - Tetap akan menjalankan rencana utama
217 Chapter 216 - Berjanji akan menjadi Venerate kuat
218 Chapter 217 - Melakukan tindakan pengkhianatan demi orang yang dianggap keluarga
219 Chapter 218 - Beastman Bugbear
220 Chapter 219 - Senjata suci khusus dari benua seberang
221 Chapter 220 - Aphrodia mendapat giliran bertarung
222 Chapter 221 - Ras Tricloman si tiga mata
223 Chapter 222 - Senjata suci terkutuk
224 Chapter 223 - Kekalahan Aphrodia
225 Chapter 224 - Keadaan Aphrodia memburuk
226 Chapter 225 - Kemampuan memanipulasi fungsi tubuh
227 Chapter 226 - Kehadiran Artemis dan yang lain diketahui oleh Rox
228 Chapter 227 - Berpihak ke sisi lain
229 Chapter 228 - Vampireman dengan kemampuan Venerate pembasmi
230 Chapter 229 - Berjuang untuk melindungi
231 Chapter 230 - Mengakses ruang spasial secara diam-diam
232 Chapter 231 - Turnamen babak kedua dimulai
233 Chapter 232 - Teknik peningkatan kecepatan pergerakan
234 Chapter 233 - Haniwa berhasil mengalahkan Sligo
235 Chapter 234 - Kemunculan Rayvor
236 Chapter 235 - Rayvor terdesak
237 Chapter 236 - Rayvor menggunakan kekuatan pelepasan kedua
238 Chapter 237 - Wujud hibrida naga merak
239 Chapter 238 - Zchaira memenangkan pertarungan
240 Chapter 239 - Potensi anggota tim Lightio
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zchaira
3
Chapter 2 - Pertemuan pertama
4
Chapter 3 - Para Vampireman mulai bergerak
5
Chapter 4 - Menyembunyikan kebenaran
6
Chapter 5 - Alasan sebenarnya wilayah utara terisolasi
7
Chapter 6 - Menyergap para penyerang
8
Chapter 7 - Aku ingat sekarang
9
Chapter 8 - Dimana ini?
10
Chapter 9 - Mereka datang untuk mengincarmu
11
Chapter 10 - Vampireman menemukan Zchaira
12
Chapter 11 - Naga merak
13
Chapter 12 - Merasa dekat
14
Chapter 13 - Pemimpin yang bijak dibanding Hefaistos
15
Chapter 14 - Batu kristal
16
Chapter 15 - Saudara Zchaira selain Megathirio
17
Chapter 16 - Belum pernah memanggil seseorang dengan sebutan ayah
18
Chapter 17 - Memutuskan sebuah pilihan
19
Chapter 18 - Zchaira meninggalkan wilayah utara
20
Chapter 19 - Merekrut salah satu Venerate
21
Chapter 20 - Pandai besi
22
Chapter 21 - Kematian ayah dari Artemis
23
Chapter 22 - Artemis meninggalkan wilayah utara
24
Chapter 23 - Hefaistos dan yang lain beraksi
25
Chapter 24 - Ras keturunan campuran Machora Tira
26
Chapter 25 - Bala bantuan dari Fuegonia
27
Chapter 26 - Pertemuan yang tidak terduga
28
Chapter 27 - Kedatangan dua World Venerate Machora Tira
29
Chapter 28 - Hefaistos vs Hanzfilge
30
Chapter 29 - Para Venerate Machora Tira mundur dari medan pertempuran
31
Chapter 30 - Hefaistos menjadi presiden penyihir
32
Chapter 31 - Kota Workyen
33
Chapter 32 - Tamu yang tak terduga
34
Chapter 33 - Hari demi hari memikirkan kalian
35
Chapter 34 - Membencinya sejak hari itu
36
Chapter 35 - Kota Hawkingson
37
Chapter 36 - Kalung bunga salju
38
Chapter 37 - Berharap bertemu dengannya lagi
39
Chapter 38 - Sedikit ketakutan melihatnya
40
Chapter 39 - Menyukai orang yang pernah menolongku
41
Chapter 40 - Acara penobatan Artemis
42
Chapter 41 - Gadis cantik yang merindukannya
43
Chapter 43 - Acara penobatan berubah menjadi pertarungan
44
Chapter 43 - Masa lalu Astrapi
45
Chapter 44 - Menunjukan sifat aslinya
46
Chapter 45 - Memori terburuk
47
Chapter 46 - Ruangan misterius
48
Chapter 47 - Rencana pelarian
49
Chapter 48 - Astrapi dan yang lain bergabung ke wilayah barat
50
Chapter 49 - Perpisahan keluarga
51
Chapter 50 - Zchaira mendapatkan senjata suci
52
Chapter 51 - Hari pertama di akademi sihir
53
Chapter 52 - Seseorang misterius mendekat
54
Chapter 53 - Megathirio menyerang Lucia
55
Chapter 54 - Tujuan sebenarnya
56
Chapter 55 - Penentuan tingkatan Venerate
57
Chapter 56 - Tingkatan tertinggi dalam rana Venerate
58
Chapter 57 - Menetap di akademi sihir
59
Chapter 58 - Hari kedua di akademi sihir
60
Chapter 59 - Pelajaran pertama
61
Chapter 60 - Hari sial Megathirio
62
Chapter 61 - Kesialan Megathirio terus berlanjut
63
Chapter 62 - Pertarungan fisik
64
Chapter 63 - Andras dan Shaevanjoe
65
Chapter 64 - Pelajaran kedua
66
Chapter 65 - Konsep sihir
67
Chapter 66 - Kesalahpahaman kecil
68
Chapter 67 - Informasi menggemparkan
69
Chapter 68 - Murid perempuan terkuat
70
Chapter 69 - Pemberontakan di wilayah barat
71
Chapter 70 - Pertarungan kecil
72
Chapter 71 - Reuni kecil
73
Chapter 72 - Pertemuan rahasia
74
Chapter 73 - Teknik aneh
75
Chapter 74 - Sihir pertahanan
76
Chapter 75 - Sihir penyerangan
77
Chapter 76 - Teknik berisiko
78
Chapter 77 - Empat teknik sihir yang lain
79
Chapter 78 - Pertarungan antar murid Division Venerate
80
Chapter 79 - Raja kelas
81
Chapter 80 - Pergerakan kembali di daerah Xetas
82
Chapter 81 - Sihir kuno
83
Chapter 82 - Bantuan dari Venerate negeri Pavonas
84
Chapter 83 - Para pembasmi
85
Chapter 84 - Megathirio vs Lucia
86
Chapter 85 - Megathirio vs Andras
87
Chapter 86 - Masalah yang cukup rumit
88
Chapter 87 - Melakukan sebuah misi
89
Chapter 88 - Rencana menyelinap keluar dari akademi sihir
90
Chapter 89 - Menuju ke daerah Xetas
91
Chapter 90 - Kota Thouson
92
Chapter 91 - Rencana penyerangan
93
Chapter 92 - Para murid akademi mulai menjalankan misi
94
Chapter 93 - Menyelinap
95
Chapter 94 - Lucia terdesak
96
Chapter 95 - Perubahan sikap dari Megathirio
97
Chapter 96 - Menyelamatkan para warga
98
Chapter 97 - Bantuan dalam perjalanan
99
Chapter 98 - Bala bantuan para pemberontak
100
Chapter 99 - Perubahan yang terjadi pada Toner
101
Chapter 100 - Para Venerate pemberontak melarikan diri
102
Chapter 101 - Bala bantuan mulai berdatangan
103
Chapter 102 - Penyerangan berlanjut
104
Chapter 103 - Penghianatan Venerate Pavonas
105
Chapter 104 - Illios dan Astrapi datang membantu
106
Chapter 105 - Kemunculan Anmaguel
107
Chapter 106 - Lucia tertangkap
108
Chapter 107 - Mulai menyukainya
109
Chapter 108 - Identitas Lucia terungkap
110
Chapter 109 - Kesalahpahaman
111
Chapter 110 - Terlalu meremehkan lawan
112
Chapter 111 - Rencana kerja sama
113
Chapter 112 - Continent Venerate baru
114
Chapter 113 - Menuju ke tempat persembunyian para pemberontak
115
Chapter 114 - Penyerangan di tempat persembunyian
116
Chapter 115 - Illios vs Anmaguel
117
Chapter 116 - Penyamaran Anmaguel terungkap
118
Chapter 117 - Zchaira kembali mengaktifkan kekuatan makhluk suci
119
Chapter 118 - Teknik pertukaran posisi
120
Chapter 119 - Kemampuan meniru sebuah teknik
121
Chapter 120 - Aiver hampir dikalahkan
122
Chapter 121 - Kerjasama Joker dan Astrapi
123
Chapter 122 - Arlias dan para Venerate Xetas datang membantu
124
Chapter 123 - Aiver berhasil dikalahkan
125
Chapter 124 - Kedatangan Hefaistos dan Artemis
126
Chapter 125 - Menghentikan pergerakan pemberontakan
127
Chapter 126 - Tahanan misterius
128
Chapter 127 - World Venerate Ogreman
129
Chapter 128 - Semua murid akademi sihir berkumpul
130
Chapter 129 - Sedikit canggung
131
Chapter 130 - Kembali membuat semua terpukau
132
Chapter 131 - Gagal mencapai tingkatan paling tinggi
133
Chapter 132 - Megathirio mencapai tingkatan Land Venerate
134
Chapter 133 - Giliran para murid kelas Continent Venerate
135
Chapter 134 - Penentuan tingkatan kekuatan selesai
136
Chapter 135 - Pergi ke kota Xemico
137
Chapter 136 - Kompetisi di jalanan
138
Chapter 137 - Turnamen Venerate
139
Chapter 138 - Bekerja lebih keras
140
Chapter 139 - Meminta maaf
141
Chapter 140 - Sebuah janji
142
Chapter 141 - Merekrut anggota
143
Chapter 142 - Rayvor dan Flogaz bergabung ke dalam tim
144
Chapter 143 - Anggota keempat
145
Chapter 144 - Zchaira mencapai tingkatan District Venerate
146
Chapter 145 - Anggota terakhir yang bergabung
147
Chapter 146 - Misi ke negeri Fuegonia
148
Chapter 147 - Bersiap berangkat
149
Chapter 148 - Tim Fuegonia
150
Chapter 149 - Para murid akademi sihir tiba di kota Novacurve
151
Chapter 150 - Kecurigaan terhadap Astrapi
152
Chapter 151 - Tujuan datang ke kota Novacurve
153
Chapter 152 - Penginapan mewah
154
Chapter 153 - Para peserta dari bagian selatan benua Aizolica
155
Chapter 154 - Momen yang gagal
156
Chapter 155 - Misi penyelinapan dimulai
157
Chapter 156 - Penyamaran menjadi pelayan
158
Chapter 157 - Drakon tertangkap
159
Chapter 158 - Merasakan kehadiran naga merak
160
Chapter 159 - Kedatangan peserta turnamen yang lain
161
Chapter 160 - Turnamen Venerate dimulai
162
Chapter 161 - Pertandingan pertama
163
Chapter 162 - Kemampuan observasi yang tinggi
164
Chapter 163 - Zchaira mendapatkan giliran
165
Chapter 164 - Seruling Hawlail
166
Chapter 165 - Zchaira memenangkan pertandingan
167
Chapter 166 - Mencurigai kehadiran Astrapi
168
Chapter 167 - Menemui naga merak
169
Chapter 168 - Bertemu dengan keluarga yang tidak diketahui
170
Chapter 169 - Naga merak menemui Zchaira
171
Chapter 170 - Mencari keberadaan Drakon
172
Chapter 171 - Kral vs Achilles
173
Chapter 172 - Ibu dari Artemis
174
Chapter 173 - Wakil presiden penyihir datang ke Novacurve
175
Chapter 174 - Mode kesuburan abadi
176
Chapter 175 - Pernyataan Astrapi
177
Chapter 176 - Turnamen hari kedua
178
Chapter 177 - Ras Bansheeman
179
Chapter 178 - Ras Beastman Centaurus
180
Chapter 179 - Rayvor mendapatkan giliran bertarung
181
Chapter 180 - Rayvor terdesak
182
Chapter 181 - Kemenangan bagi tim Mormist
183
Chapter 182 - Misi menyelinap
184
Chapter 183 - Seperti mengenal mereka
185
Chapter 184 - Informasi kedatangan Venerate Machora Tira
186
Chapter 185 - World Venerate Machora Tira
187
Chapter 186 - Yang ingin disampaikan
188
Chapter 187 - Momen yang kurang tepat
189
Chapter 188 - Hari keempat turnamen Venerate
190
Chapter 189 - Kemenangan Neyndra
191
Chapter 190 - Membicarakan sesuatu
192
Chapter 191 - Belum mengalami kekalahan
193
Chapter 192 - Hal yang tak terduga
194
Chapter 193 - Pengintai
195
Chapter 194 - Pernyataan perasaan yang ditolak
196
Chapter 195 - Ras Lamiaman
197
Chapter 196 - Membatalkan perintahnya
198
Chapter 197 - Identitas para penyusup diketahui
199
Chapter 198 - Potensi tertinggi kekuatan kesuburan abadi
200
Chapter 199 - Bertindak bodoh
201
Chapter 200 - Astrapi melawan para ras campuran
202
Chapter 201 - Salah satu anak menghilang
203
Chapter 202 - Bersama dengan para Venerate Lightio
204
Chapter 203 - Memegang janji sebagai ucapan terima kasih
205
Chapter 204 - Informasi yang berguna
206
Chapter 205 - Kemampuan ras Fairyman
207
Chapter 206 - Pertandingan usai dengan dua peserta tersisa
208
Chapter 207 - Hasil seri
209
Chapter 208 - Menarik kembali kata-kata yang sudah diucapkan
210
Chapter 209 - Tiga tim dengan poin tertinggi
211
Chapter 210 - Tempat penyimpanan rahasia
212
Chapter 211 - Kebiasaan mengambil sesuatu
213
Chapter 212 - Benda yang dicari akhirnya ditemukan
214
Chapter 213 - Mengetahui pedang yang sementara diacungkan
215
Chapter 214 - Harta berharga negeri Fuegonia
216
Chapter 215 - Tetap akan menjalankan rencana utama
217
Chapter 216 - Berjanji akan menjadi Venerate kuat
218
Chapter 217 - Melakukan tindakan pengkhianatan demi orang yang dianggap keluarga
219
Chapter 218 - Beastman Bugbear
220
Chapter 219 - Senjata suci khusus dari benua seberang
221
Chapter 220 - Aphrodia mendapat giliran bertarung
222
Chapter 221 - Ras Tricloman si tiga mata
223
Chapter 222 - Senjata suci terkutuk
224
Chapter 223 - Kekalahan Aphrodia
225
Chapter 224 - Keadaan Aphrodia memburuk
226
Chapter 225 - Kemampuan memanipulasi fungsi tubuh
227
Chapter 226 - Kehadiran Artemis dan yang lain diketahui oleh Rox
228
Chapter 227 - Berpihak ke sisi lain
229
Chapter 228 - Vampireman dengan kemampuan Venerate pembasmi
230
Chapter 229 - Berjuang untuk melindungi
231
Chapter 230 - Mengakses ruang spasial secara diam-diam
232
Chapter 231 - Turnamen babak kedua dimulai
233
Chapter 232 - Teknik peningkatan kecepatan pergerakan
234
Chapter 233 - Haniwa berhasil mengalahkan Sligo
235
Chapter 234 - Kemunculan Rayvor
236
Chapter 235 - Rayvor terdesak
237
Chapter 236 - Rayvor menggunakan kekuatan pelepasan kedua
238
Chapter 237 - Wujud hibrida naga merak
239
Chapter 238 - Zchaira memenangkan pertarungan
240
Chapter 239 - Potensi anggota tim Lightio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!