saat itu aku mau ke kampus, tp putra menyusul di kampus, baru juga sampai dia uda datang juga, aku parkirkan motor nmax kesayangan, dia menunggu di depan parkiran, lalu aku melangkah ke arahnya,
"ikut aku sebentar" ucapnya singkat
"kemana? nanti jam 10 aku ada kuliah" jawabku
"sebentar aja gk jauh kok" sambil isyaratkan aku naik motornya
akupun naik lalu motor itu melaju ke arah rumahnya tp di belokan terakhir harusnya belok kanan tp ini ke kiri, lalu berhenti di depan rumah lumayan besar dari pada rumah yg ia tinggal i, aku turun dari motor penuh rasa heran lalu muncul ibu ibu seumuran ibuku menyambut kami.
"ketemu orang tuaku bentar ya " ucapnya kepadaku
aku tak bisa mengelak lagi dan aku merasa buruk setelah naik motor dari jombang muka masih banyak debu di ajak ketemu orang tuanya, "kenapa dia gk ngomong dulu sih kn aku bisa cuci muka dan pakai bedak dulu" batinku
"tapi apalah daya sudah terlanjur kalau gk suka ya udah" batinku protes
"utinya putra" ibu ibu tadi memperkenalkan diri dengan wajah senangnya
"saya nina" mengulurkan tangan
lalu uti berteriak memanggil dua nama yang kemudian muncul dari belakang ibu ibu sama mas mas yg aku kira ini kakaknya putra tp ternyata
"ibunya putra" sambil senyum mengulurkan tangannya padaku, aku melihat mereka menyambutku dengan baik
lalu ibunya memperkenalkan lelaki di sebelahnya
"ini omnya"
lalu kami berbincang bincang bersama, aku masih cangguh karena ini pertemuan pertama kami, lalu lbunya membuka obrolan tentang aku dan putra
"aku sih iya aja" sambil tersenyum
" aku juga setuju tp katanya ibu kamu gk setuju ya" uti mempertanyakan keputusan ibu
"iya uti" jawabku singkat
"kenapa gk setuju?" Tanya uti yang membuatku binggung mau jawab apa
"karena kakak iparku orang surabaya sering bicara kasar sm ibu" kujawab ragu ragu
"putra beda, insya allah gk bisa bicara kasar, mintak tolong kakak kakakmu aja biar bicara sama ibumu" pendapat uti
tak terasa waktu sudah jam 9 lebih aku isyaratkan ke putra karena aku juga ingin bicara padanya sebelum mata kuliahku di mulai, lalu kami berpamitan putra antarkan aku ke kampus sesampainya di kampus aku mulai aksi protesku padanya
"kenapa gk bilang si mau ketemu keluarga km??"
"kan cumak bentar, mereka ingin kenal km? sambil senyum menatapku
"tp lihat ini" aku usap debu di kening dan di pipiku kutunjukan padanya
"tp masih cantik kok, buktinya mereka suka" kata katanya mencoba membuatku tenang
"tp seharusnya km kasih kesempatan aku buat tampil lebih baik" masih tak terima
"sayank km itu selalu cantik walau kotor, tidak mengurangi cantikmu" berkata sambil memegang pipi dan menatapku membuat aku luluh tp gk boleh kelihatan donk kalau aku baper
"sayank sayank emangnya aku siapamu pcr jg bukan" membubarkan suasana romantis
"kan calon istri aku, sini sayank dulu" mengodaku dengan menarikku lebih dekat
aku yang jadi malu mendorongnya sedikit menjauh "idih genit, aku gk mau ya jd korbanmu" lalu melangkah menuju kelas sesekali menoleh kearahnya yang masih tersenyum melihatku pergi, akupun senyum sembunyi sembunyi agar dia tidak tahu betapa senangnya perasaanku.
ternyata di lantai 3 teman temanku melihat adegan tadi saat aku di bawah ngobrol dengan putra dan waktu aku datang semua pada mengodaku
"cie yang pacarannya sembunyi sembunyi biar gak traktir teman" goda anton
"aku gk pacaran sm dia" sanggahku
"gak pacaran tp romantis gitu" dini ikut mengoda
"beneran gk pacaran tanya aja sm dia" masih mengelak
"iya iya gk pacaran tapi kasmaran sampek jalan keatas aja kita lihat in gk tau, serius senyum senyum sendiri" goda anton lg
"iya senyum trus dia juga gitu senyum terus" dini semakin memojokanku
"ih apaan si" aku sangat malu dan ku pukul mereka dengan buku yang ku pegang
akhirnya terjadi kejar kejaran karena mereka masih aja mengodaku sampai aku bener bener malu. putra sampai kantor pun langsung wa aku dan lagi lagi mereka tau putra wa akhirnya di godain terus
terjawab sudah keraguanku pada putra aku kira dia akan mundur dan memilih kembali pada mantannya tapi dia meneruskan niatnya memperistri aku, buktinya keluarganya di kenalkan padaku dan mereka juga membahas tentang rencana lamaran walau mereka tau ibuku belum setuju.
sebenarnya aku juga ingin tau gimana respon putra pada mantannya yang menghubunginya lewat adik putra, aku tau hal itu karena saat aku memegang ponselnya ada wa dari adeknya karena merasa terganggu dengan mantan kakaknya dan dikirimkan gambar percakapan mereka. aku sangat penasaran bagaimana dia bersikap dengan mantannya.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments