bab 4 ibuku tak setuju

selasa pagi putra datang ke rumahku, ingin bicara dengan ibuku, berniat melamarku pada ibu, saat baru datang seperti biasa di temui ibuku dan aku membuat minuman untuknya, setelah itu aku kembali duduk di sebelah ibu putra yang duduk di depan ibu memulai pembicaraan.

"bu saya ingin melamar putri ibu, kalau ibu berkenan saya akan bawah keluarga saya kesini melamar nina" putra mengawali pembicaraan

aku dan putra menatap ibu dengan cemas menunggu ibu bicara, tp ibu tidak bicara malah melangkah pergi

yang tadinya ngobrol saat aku buat minum kini berubah saat tau niat putra melamarku

"sepertinya ibu tidak suka" uncapku cemas

"tenang saja aku akan berusaha mengambil hati ibu" jawabnya meyakinkanku

"jangan di ambil hati ibuku " mengoda putra agar wajahnya tak masam lagi

"gak gitu maksudnya" sambil mencubit pipiku

"sakit tauk, hilang deh kecantikanku" ucapku manja sambil memegang pipi

lalu putra pamit pulang, kasian sekali jauh jauh dari surabaya ke jombang naik motor kepanasan malah di cuekin sama ibu

"bu kok td diam aja, ibu gk suka sama dia??" aku penasaran kenapa ibu tak suka

"aku gk suka anak surabaya, sudah cukup 1 aja" jawab ibuku kesal

"tapi kan beda orang beda bu, jangan di samakan" sangahku

"sama aja" langsung pergi meninggalkanku

ya dia trauma punya menantu dari surabaya, yang sering bicara kasar pada ibu, tp putra sepertinya gak begitu dari keluarganya juga beda, pendidikan keluarganya juga beda, lingkungan tempat tinggalnya orangnya rama rama gk kasar kayak lingkungan keluarganya kakak iparku.

ibu marah padaku, dia menjauhi ku, saat lihat tv aku datang dia langsung masuk kamar, biasanya tidur denganku sekarang pindah ke kamarnya sendiri, ibu marah tanpa bicara sedikitpun.

"gk di restu i ya gka nikah, masih banyak kandidat selanjutnya yang menunggu jawabanku, ngapain sih ibu ngambek segala" batinku

akhirnya aku cerita ke mbk kiki yang ikut suaminya di banten tadinya aku ingin cerita kalau ibu uda setuju, dan ternyata di ceritakan juga ke kakakku yang ada di Jakarta, akhirnya aku di telp sama mereka panggilan bertiga,

"gini aja kamu ajak kesini, ajak dia kesini aku pingin ngerti" kata mas aldi

"nanti kalau anaknya baik, aku yang ngomong sama ibu" lanjutnya

"iya ajak kesini juga, aku sama mas juga akan menilai kalau baik kita ngomong ke ibu baik, heran sama ibu kamu sm temannya mas juga gk boleh, bolehnya cumak sama tetangga" kata mbk kiki sambil meledekku karena di jodokan sm anak tetangga.

"ih ogah aku sama tetangga nanti kalau ribut emaknya ikut ngomel" ucapku sambil ketawa

dan akhirnya aku di tertawakan karena ibu sukanya sma anak tetangga, mereka sesekali meledek agar aku menerima calon dari ibu dan aku menolak, kami ngobrol dan tertawa bersama.

setelah aku tutup telp, tak lama kemudian hpku bergetar ternyata putra meneleponku, aku angkat dan aku bicarakan yang tadi aku bahas dengan kakak kakakku termasuk membicarakan calon dari ibu

"jadi ibu uda punya calon buat kamu" tanya putra

"iya tapi aku gk suka" jawabku singkat dan ingin tau apa tanggapannya.

"kalau begitu aku akan ambil cuti kita ke jakarta ketemu kakakmu, aku gk mau keduluan tetanggamu" ungkapnya polos

aku tersenyum dan berkata "lagian siapa juga yang mau nikah sama tetangga" sambil terkekek

"tp kamu bisa luluh kalau dia berjuang apalagi ibu setujunya sama dia bukan sama aku" jawabnya kuatir

"kalau aku mau da dari dulu aku nikah sama dia" ucapku sambil tersenyum

"aku akan ambil cuti buat ke jakarta" ucapnya

"niat bener bang" mengodanya

"iya donk demi kamu akan aku perjuangankan"

"ya udah buruan kerja gih nanti telat, assalamualaikum" ucapku mengakhiri panggilan

"walaikumsalam, tut tut tut"

kukira akan semanis itu dalam perjuangan menuju pernikahan banyak juga hal paitnya, karena saat dia yakin memilihku, mantan kekasihnya menyesal meninggalkannya, dia menghubungi melalui keluarganya, terutama adik dam neneknya, aku tau itu semua saat aku memegang handphone milik putra, walau uda di blokir dia masih berusaha menarik hati putra, mungkin saat ini ujian pula bagi putra karena kehadiran sang mantan, mantan yang sangat di cintainya dan mantan yang selama ini masih di teman i jalan jalan, makan bahkan di belikan hadiah karena berharap dia kembali, kini benar benar dia kembali, entah apa keputusannya nanti.

aku merasa aku akan kalah, aku yang baru hadir dan ibuku pun tak merestui bisa saja putra memilih kembali dengan mantannya yang cantik, langsing, gayanya juga ok, gk sebanding jika aku bersaing dengannya, aku gemuk, gk pinter dandan dan ibuku mempersulit.

atau mungkin ibuku juga ingin mengujinya seberapa serius dia denganku, seberapa pengorbanan untukku, aku tak mengerti apa yang ibu fikirkan dan apa yang sebenarnya putra rasakan padaku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!