Hari keberangkatan Intan dan Justin sudah tiba, hari mereka berdua akan ke Thailand untuk mengerjakan beberapa pekerjaan penting. Intan Justin bawa karena Intan cukup berguna untuk membantu nya mempersiapkan semua perlengkapan nya.
"Hmmm aku akan keluar negeri, memang si hidup dengan tuan Justin jauh lebih baik dari pada di rumah, tetapi aku sangat merindukanmu rumah, apa ya yang mereka lakukan di rumah sekarang, pasti mereka sedang bahagia dengan uang hasil menjual ku," batin Intan.
"Kau kenapa, jangan berniat kabur dari ku," ucap Justin.
"Tidak tuan, kalau saya kabur saya mau kemana, saya tidak ada tempat pagi selain tuan. Orang tua saya saja menjual saya," kata Intan.
"Tu kau tau, memang kau tak di harapkan. Jangan menjual kesedihan mu pada ku," ucap Justin..
"Apa pria ini tidak memiliki hati, siapa yang menjual kesedihan, dia bertanya aku menjelaskan semua nya. Jangan macam macam tuan, aku yang memasak makanan mu, aku tak suka bisa aku racun makanan mu," batin Intan.
Intan langsung menggerakkan kepala nya, apa yang ia pikirkan sudah terlalu jauh, mana mungkin ia berani melakukan hal itu, kalau Justin langsung mati ia paling di penjara, tetapi kalau Justin tidak mati diri nya lah yang akan mati.
Mereka berdua pun berangkat pergi meninggalkan kota itu menggunakan jet pribadi, ini pertama kalinya Intan naik pesawat terbang, ia sangat takut sekali sampai mencengkram tangan Justin dengan sangat kuat.
"Kau mau mati," bisik Justin.
"Maaf tuan, maaf.." Intan langsung melepaskan tangan Justin.
"Tidur sana."
"Tidak bisa takut," ucap Justin.
"Kalau begitu aku yang tidur.." Justin ingin bangkit dari tempat nya, tetapi Intan menahan tangan nya
"Tuan sini saja, saya sangat takut, kali ini saja tuan. Saya benar-benar sangat takut sekali," ucap Intan.
Justin kembali duduk ke tempat nya. Ia masih sedikit sabar menghadapi Intan yang sangat menyebalkan di mata nya.
"Sudah jangan Merengek seperti anak kecil, orang tidak akan lama juga," ucap Justin.
Perjalanan memang hanya beberapa jam saja, tidak terlalu lama karena jarak yang cukup dekat Justin langsung di jemput oleh beberapa orang yang menyeramkan di mata Intan.
Intan pikir mereka langsung ke tempat kerja Justin, ternyata mereka berdua pergi ke hotel terlebih dahulu. Justin hanya memesan satu kamar hotel agar tida ribet ke depan nya. Lagi pula satu kamar hotel memiliki dua kamar tidur, jadi tak ada yang perlu di khawatir kan.
"Tugas mu siapkan pakaian ku, aku ingin mandi. Setelah itu siapkan makan siang untuk ku, nanti ada yang mengantarkan," ucap Justin.
"Siap tuan.."
Justin pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Sungguh malang nasib mu," ucap Justin sambil melihat ke junior nya yang tiba-tiba bangun dari tidurnya.
Ia kasihan dengan junior nya yang seperti sudah lama menganggur, semenjak mantan pacar nya meninggal beberapa tahun yang lalu Junior nya sudah tidak Ian gunakan selain untuk membuang air kecil saja.
"Ah Justin kenapa kau berpikir kotor, jangan kau langgar janji mu," ucap Justin.
Di luar Intan sedang mempersiapkan pakaian Justin, dari dalaman sampai ke pakaian luar semua Intan siapkan. Jujur Intan sedikit geli tetapi ya mau bagaimana lagi, sudah menjadi tugasnya. Dari pada ia dijual Justin untuk melayani pria hidung belang, lebih baik seperti ini.
"Hmmm besar sekali ya, hihihi lucu ada tempat anu nya," ucap Intan yang terheran heran dengan dalaman milik Justin.
"Sudah ah.."
Intan keluar dari kamar Justin sebelum Justin memergoki nya. Pasti sangat malu jika hal itu benar terjadi.
Makanan yang Justin maksud sudah di antar, sambil menunggu Justin datang Intan menyiapkan semuanya di atas meja makan.
Tak lama Justin datang dengan pakaian yang Intan siapkan tadi. Jujur sebenarnya Justin sangat malu tampan, wajahnya benar-benar tegas sekali, mata yang tajam dan alis yang tebal, bibir tipis nya membuat siapapun ingin mencium bibir itu. Sayang nya Justin sudah tak tertarik dengan hal seperti itu, itu semua karena diri nya terikat sumpah yang ia buat sendiri.
"Sudah," tanya Justin.
"Sudah tuan," jawab Intan.
"Makan lah, apalagi," ucap Justin.
Suasana mendadak hening, hanya ada suara sedok dan pering yang saling bersentuhan. Sambil makan Intan masih memikirkan masa depan nya yang seperti sangat suram. Semua nya ada di tangan Justin.
"Begitu suylit, lupakan Reyhan..." Justin tida sengaja melihat potongan video yang lagi viral tersebut.
"Ini kau," tanya Justin.
"Eh tidak tuan, mana mungkin saya."
"Hahaha nama kalian sangat mirip, sama sama Intan, mana sama sama ada upil lagi di hidung nya," kata Justin.
"Apa.." Intan langsung memeriksa nya, tetapi ternyata tidak ada.
"Tuan Justin berbohong," ucap Intan.
"Hahaha kau sangat lucu ternyata, begitu syulit lupakan Reyhan."
"Nama kami saja yang mirip tetapi kami tak sama," ucap Intan.
Ia tidak terima di samakan oleh wanita itu, kenal saja tidak untuk apa di samakan.
"Mungkin kalian kembar yang terpisah kan," ucap Justin.
"Tidak tuan Justin, kami tidak mirip."
Hari ini Intan rasa Justin lebih banyak berbicara pada nya, Justin juga mulai bercanda kepada nya, jujur itu sedikit membuat Intan senang. Bukan apa apa Justin terlihat lebih baik seperti ini dari pada mode marah nya.
"Sudah aku mau pergi, kau tunggu di sini saja," ucap Justin.
"Saya tidak ikut," tanya Intan.
"Tidak lah, kau akan membuat susah kalau ikut," jawab Justin sambil pergi meninggalkan Intan.
Intan senang saja tidak di ajak Justin, ia bisa tenang di kamar nya dan menonton televisi. Dari pada ikut dengan Justin yang pasti akan membuat nya kemakan hati.
Justin segera menyelesaikan semuanya, waktu nya hanya dua hari saja. Kalau sampai lebih dari dua hari ia tetap harus menunda pertemuan Intan dengan nenek nya.
Pukul 12 malam Justin baru kembali dari luar, sedangkan Intan baru mandi, ia keasikan nonton drama Korea di televisi yang membuat nya sampai lupa mandi.
Kamar hotel tampak sepi, Justin berjalan ke kamar Intan tetapi tak ada Intan di kamarnya. Ia memutuskan untuk mengganti pakaian nya terlebih dahulu, ia rasa Intan sedang mandi. Ada yang ingin ia berikan pada Intan yang membuat nya harus bertemu dengan Intan...
Justin merasa tubuh nya kurang enak badan karena terlalu ngebut bekerja, tubuh nya terasa hangat yang membuat nya hanya memakai kaus oblong saja, ia rasa paling enak minum teh hangat untuk menghangatkan tenggorakan nya.
"Dimana wanita itu, lama sekali mandi nya," ucap Justin dengan suara yang kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Ara Bella si ledies lemah
lanjut thor...
2022-10-05
0
May Yadi
gx lama bucin km tuh jastin
2022-10-04
0
Apriyanti
lanjut thor
2022-10-04
0