Setelah toko tutup. Intan langsung pulang menggunakan sepeda kesayangan nya, hari ia ia mendapatkan uang lebih yang ingin ia belikan beberapa buku untuk belajar di rumah. Saat di perjalanan pulang Intan ingin menghentikan sepeda nya di toko buku yang sudah tak jauh lagi dari tempat nya berada.
Tatapi ntah apa yang terjadi, rem sepeda intan secara tiba-tiba blong, hal itu membuat Intan kebingungan dan sepeda terus melaju tanpa henti.
"Minggir," teriak Intan.
Dah tiba tiba ada mobil dari lawan arah, Intan benar-benar kebingungan ia sudah tidak bisa apa apa lagi, seperti yang terduga sepeda Intan dan Intan nya menabrak mobil itu.
"Oh ****.." Justin menekan rem secara mendadak, ia hampir saja ikut menabrak Intan.
Justin keluar dari dalam mobil, ia melihat Intan dan sepeda nya sudah terbaring di depan mobil nya. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan Justin membawa Intan masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan sepeda nya.
"Sial sekali aku hari ini," ucap Justin.
Justin rasa wanita ini tidak papa, ia masih belum Mengingat siapa Intan mungkin karena diri nya cukup panik.Justin tidak membawa Intan ke rumah sakit, ia membawa gadis itu ke rumah nya langsung, ia akan memanggil dokter untuk menangani Intan.
Sesampainya di rumah Intan Justin serahkan pada orang rumah. Sedangkan diri nya memilih masuk ke kamar untuk istirahat, semua pekerjaan ia cancel hari ini. Justin benar-benar cuek dengan wanita, Ia saja sama sekali tidak peduli dengan Intan yang jelas jelas tertabrak mobil nya, ntah apa yang membuat Justin seperti ini, apa karena sumpah nya pada sang mantan pacar, ntahlah hanya Justin yang tau.
Malam hari nya, Intan sudah sadar dari pingsan nya, ia hanya mengalami sedikit luka kecil. Intan sangat terkejut ketika sadar ada di rumah yang tidak ia kenali, beruntung ada pelayan yang menjelaskan semua nya pada Intan.
"Siapa dia ya, semoga saja dia tidak marah, pasti mobil nya lecet. Aku tak akan mampu mengganti biaya perbaikan mobil nya, dari rumah nya seperti dia orang kaya," batin Intan.
Intan ingin sekali pulang, ia takut orang tua nya mencari keberadaan nya dan khawatir, ya walaupun sebenarnya mereka sama sekali tidak peduli dengan Intan. Tetapi pelayan tidak memperbolehkan Intan pulang karena Intan harus bertemu dengan pemilik rumah. Mereka tidak berani memulangkan Intan tanpa persetujuan dari Justin.
Di kamar Justin baru saja bangun dari tidur nya, ia melihat jam sudah pukul 9 malam. Ia sudah melewatkan jam makan malam. Karena sangat lapar Justin tetap keluar kamar untuk makan sekali ia ingin tau kondisi gadis yang ia tabrak tadi. Sebenarnya bukan Justin yang menabrak tetapi Intan yang menabrak mobil Justin.
"Dia sudah sadar," tanya Justin.
"Sudah tuan."
"Bawa dia ke sini," ucap Justin.
"Siap tuan.."
Justin memakan makanan yang ada di depan nya, ia melihat wanita yang menabrak nya tadi dengan tatapan yang cukup menakutkan. Dari tatapan itu Intan dapat tau siapa pria yang ia tabrak.
"Tu.. tuan," ucap Intan.
"Duduk dan makan lah," kata Justin.
Jangan kan untuk makan, Intan saja kesulitan menelan air ludah nya, ia berhadapan dengan seseorang yang paling ia takuti selamat ini.
"Kau bukan nya yang di toko bunga," tanya Justin.
"Iya tuan," jawab Intan.
"Kau sudah bosan bekerja, kau tau gaji mu di sana tak akan cukup membayar biaya kerusakan mobil ku. Kau benar-benar ya.."
"Ampun tuan, saya akan melakukan apa saja untuk membayar semuanya, dengan tenaga saya tidak dengan uang. Saya tidak mempunyai uang tuan, sepeda saya juga sudah rusak, saya tidak bisa bekerja lagi tuan," ucap Intan.
Justin benar-benar muak mendengar ucapan Intan. Ia sama sekali tidak suka dengan wanita seperti ini, untuk tidak berurusan dengan Intan adalah jalan terbaik. Lebih baik berurusan dengan banyak Mafia dari pada dengan wanita.
Justin mengambil beberapa uang dan memberikan nya pada Intan, bukan karena dia baik tetapi karena tanggung jawabnya. Mau di bawa kepolisian pun dia yang salah, pasti roda empat selalu salah di lalulintas.
"Pergi dan jangan pernah kembali. Kau antar kan dia, jahat sampai dia ingat jalan ke rumah ku."
"Baik tuan."
Intan cukup senang mendapatkan uang dari Justin, ia tidak di tuntun Justin malah di minta untuk pergi, ini memang hal yang ingin ia lakukan pergi dari Justin yang sangat menakutkan.
Setelah makan malam Justin kembali ke kamar, ia masih memikirkan wanita mana yang akan ia nikahin. Ia mampu memberikan nafkah tetapi tidak mau memberikan cinta. Menikah adalah hal yang tidak pernah terpikirkan sebelum nya, janji nya pada sang mantan membuat Justin seperti ini.
"Kalau aku bisa mengendalikan wanita yang aku nikahi pasti akan jauh lebih baik. Siapa wanita baik baik yang bisa aku kendalikan," ucap Justin.
Ntah kenapa ingatan Justin langsung pada Intan, bodoh nya ia malah meminta Intan untuk pergi dari rumah nya. Otak nya yang sangat licik langsung berpikir untuk memaafkan gadis lugu itu.
"Kau Justin, semua orang takut pada mu, kau bisa melakukan apa saja yang kau inginkan. Kau beli gadis itu dan jadikan dia istri mu, tidak bukan istri ku tetapi budak ku," ucap Justin dengan senyuman liciknya.
Intan sudah sampai di rumah nya, ia sangat takut orang tua nya marah padanya. Tetapi saat ia masuk rumah orang tua nya sama sekali tidak bertanya kenapa ia pulang malam. Memang ke dua orang tua nya sudah tidak mengharap kan diri nya lagi.
"Malam," ucap Intan.
"Masih ingat pulang, aku pikir kau sudah pergi jauh dari sini. Kau menjual diri mu sampai pulang semalam ini."
"Mamah.."
Perkataan mamah nya benar-benar sangat menyakitkan untuk Intan, dengan cepat Intan langsung pergi berlari ke kamar nya. Rasa sakit yang ada di dalam hati nya selama ini sudah tidak bisa ia tahan lagi. Intan melepaskan semuanya isi hati nya malam ini, menangis cara terbaik untuk membuat nya jauh lebih baik.
Pagi hari nya. Justin menuju ke sebuah rumah, sebenarnya ia tidak yakin tetapi main bagaimana lagi, Justin sudah tidak bisa menghindari hal ini lagi. Sebelum nya Justin tidak pernah ke rumah yang akan ia tuju, ia hanya mendapatkan informasi dari anak buah yang ia tugas kan.
"Jelek sekali rumah nya, ternyata dia miskin," ucap Justin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Rastika Wati
itu mulut Justin klo ngmnk gk di filter dlu,,,,
2023-03-09
0
Murny
ngakak 🤣🤣🤣
2022-11-11
1
Murny
sombong,,tp aq ngakak 🤣
2022-11-11
1