"Ya dia memang cantik tapi apa mau tuan Justin pada nya, kenapa dia begitu percaya diri," batin Intan.
Intan yang tidak ingin mencari masalah dengan mereka semua hanya nurut apa yang mereka katakan. Terutama Ira yang seperti nya kurang suka pada nya, Intan seperti lebih berhati-hati lagi pada wanita itu. Ira seperti wanita yang tidak bisa remehkan.
"Masak apa??"
"Masak sup iga, dan lain lain," jawab Intan.
"Apa tuan Justin makan dari masakan kalian," tanya Intan.
"Tidak, tuan memesan dari restoran lalu kami yang menyiapkan nya."
"Oh begitu.."
Satu persatu orang mulai pergi mengerjakan tugas mereka masing-masing. Sebelum sore semua nya harus sudah selesai. Justin tidak suka di rumah nya ada kegiatan di malam hari.
"Sudah siap," ucap Intan.
Intan menyajikan semuanya di meja makan, ia memasak sup iga, ayam goreng bumbu, sambal dan beberapa makanan pendukung lainnya. Sebelum nya Intan tidak pernah memasak makanan sebanyak ini. Tetapi Intan yakin semuanya enak karena ia sudah mencoba nya.
"Jarang jarang makan enak," ucap Intan.
Tak lama Justin turun dari lantai atas. Ia sudah tampil lebih rapi dari sebelumnya, seperti nya Justin akan pergi setelah makan siang ini.
"Silahkan tuan," ucap Intan.
"Untuk kali ini kau boleh duduk, ada yang ingin aku bicarakan," kata Justin.
"Baik tuan.."
Sebelum mulai berbicara Justin mencoba semua makanan yang Intan masak. Ia menaikan alis nya karena semua masakan sangat enak, hampir sama dengan masakan nenek nya di desa.
"Bagaimana tuan," tanya Intan.
"Enak, bagus masak terus seperti ini," jawab Justin.
"Kau susah mendapatkan semua nya, pakaian dan apa nama nya itu, skincare," tanya Justin.
"Sudah tuan, terimakasih."
"Pertama kau pakai pakaian yang sesuai, ke dua rawat diri mu dengan baik, aku tak mau kau lecet sedikit pun. Ke tiga pakaian yang bagus akan kau pakai jika aku membawa mu pergi dari rumah," kata Justin.
Apa yang Justin katakan membuat Intan takut Ia takut Justin akan menjual nya pada om om hidung belanga. Intan berusaha berpikir positif, ia berusaha yakin hal itu tidak terjadi.
"Baik tuan."
"Hmmm umur mu berapa," tanya Justin.
"18 tahun tuan," jawab Intan.
Justin menganggukkan kepala nya, setelah bertanya umur ia tidak ada berbicara lagi, tampak Justin sangat menikmati makanan yang Intan masak.
"Enak semuanya, aku puas." Tanpa melihat ke arah Intan, Justin pergi meninggalkan tempat itu. Ia tidak kembali ke kamar, langkah kakinya menuju keluar dari dalam rumah.
"Akhirnya aku bisa makan dengan sangat tenang," ucap Intan.
Rasa nya sangat puas bisa memasak semua ini dengan sangat enak, apalagi Justin menyukai masakan nya. Tetapi Intan kebingungan siapa yang makan semua makanan sisa ini, apakah Justin mau makan makanan yang sama malam nanti.
"Ah mungkin nanti pelayan yang makan," ucap Intan.
Justin pergi ke kantor nya untuk mengecek keadaan. Mark sudah ia tugas kan untuk mengurus pernikahan nya dengan Intan. Kalau ia yang mempersiapkan pernikahan nya tidak ada waktu lagi, ada banyak hal yang harus ia lakukan.
"Wah jadi tuan Justin mau menikah," tanya Mark.
"Kau terlihat senang, kau pikir kau mau menikah kalau tidak karena nenek ku," jawab Justin.
"Hahaha ya tidak papa tuan, nama nya juga nenek," ucap Mark.
"Ya sudah kau siapkan semuanya lah, aku malas memikirkan pernikahan ini, aku akan menikah minggu depan. Sebelum menikah aku harus ke luar negeri untuk dua hari."
"Siap tuan, saya tau apa yang harus saya lakukan, harus simpel tanpa ada yang ribet," kata Mark.
"Nah itu tau.. Untung saja aku mendapatkan wanita yang tepat. Wanita tanpa ribet yang bisa aku kontrol."
"Bagaimana wanita itu tuan, seksi dia? malam pertama mau bagaimana," tanya Mark.
"Malam pertama kata mu, aku bahkan tak mempunyai nafsu pada nya. Aku sudah bersumpah dengan masa lalu ku untuk tidak menikah dan untuk tidak berhubungan pada siapapun. Aku sudah melanggar sumpah pernikahan ku, tapi tak akan dengan berhubungan badan dengan nya."
"Tuan, maafkan saya ya. Saya ingin mengatakan sesuatu, tuan kan mempunyai harta yang sangat banyak, perusahaan besar. Kalau tuan tidak mempunyai anak siapa yang akan menerus kan semua nya," tanya Mark
Bruak.... Justin memukul meja dengan keras.
"Ada hak apa kau bertanya seperti itu," tanya Justin.
"Maaf tuan maafkan saya.." Mark langsung ciut seketika.
"Kau dengar ya baik baik, mau ada anak atau tidak itu urusan ku." Justin pergi meninggalkan ruangan itu. Jujur apa yang Mark katakan cukup membuat nya pusing.
"Tak berikan ke orang pinggir jalan, begitu saja repot," ucap Justin.
Saat ingin keluar kantor handphone Justin berdering, terlihat panggilan dari nenek tercinta nya, sebelum mengangkat nya Justin menstabilkan perasaan nya terlebih dahulu.
"Halo nenek," ucap Justin.
"Mana calon istri mu??"
"Minggu depan aku akan menikah nek, jadi tunggu saja ya, aku akan memberikan mu kejutan," ucap Justin.
"Kau jangan bohong ya, nenek tunggu."
"Iya nenek ku sayang.." Justin mematikan sambungan telepon itu dengan perlahan.
Mafia kejam seperti Justin tak ada arti nya di depan nenek tercinta. Sebenarnya Justin sangat malu jika nenek nya menghubungi nya di depan umum, harga diri nya seperti terinjak-injak. Tetapi ya mau bagaimana lagi, Justin tidak bisa meminta kapan nenek nya harus menghubungi nya.
Malam hari nya, Justin kembali ke rumah, ia sudah tidak sabar untuk memakan masakan dari Intan, masakan Intan tadi membuat Justin terbayang-bayang. Ia harap Justin memasak banyak makanan yang lebih enak lagi.
"Malam tuan," ucap Intan.
"Mana makanan nya," tanya Justin.
"Sebentar tuan, saya bawa dulu ya ke sini, tadi masih panas," jawab Intan.
"Masak banyak kan, awas saja sudah diberikan banyak bahan tidak membuat makanan yang banyak," kata Justin.
"Siap tuan tenang saja lah," ucap Intan.
"Kau harus ikut dengan ku keluar negeri," kata Justin yang membuat Intan terkejut.
"Ha!!"
"Kenapa kau kaget, kau memang harus ikut kmana pun aku pergi. Pertama karena kau harus mempersiapkan semua keperluan ku, kau sudah aku beli dengan harga yang mahal," ucap Justin.
"Hmmm dan ke dua kau harus latihan, aku tak mau di acara yang sudah di siapkan kau kaku tidak jelas."
"Acara apa tuan," tanya Intan sambil membawa makanan itu ke depan Justin.
"Hmmmm apa ya, kau kepo sekali ya.."
"Nama nya ingin tau tuan," ucap Intan.
"Banyak tingkah, cepat bawa semuanya!!"
"Maaf tuan.." Intan bingung harus senang atau bagaimana, ia belum pernah keluar negeri sebelum nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Putri Cikal
hi justin lucu😁
2022-11-20
0
Fay
lanjut thor
2022-11-18
0
Yunerty Blessa
lanjut
2022-10-25
0