Keesokan harinya
Pagi itu Dara bangun seperti biasa, dia bangun sebelum subuh karena itu sudah menjadi kebiasaan nya.
Dara sebelum berangkat kerja harus mempersiapkan keperluan anaknya,sebelum di tinggal ke tempat kerja.
Dara selalu mempersiapkan semua keperluan anaknya,memberi sarapan dan lain sebagainya selalu dia kerjakan sendiri.
Pagi sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, dia harus segera berangkat ke tempat bekerja.
Dika setelah berantem dan memukuli istrinya, dia langsung pergi entah ke mana dan itu sudah menjadi kebiasaan nya.
Setelah semuanya selesai dan Farel pun sudah siap untuk di tinggal.
Dara pergi ke kamarnya untuk segera berganti pakaian, dia menggunakan blazer untuk menutupi beberapa luka lebam yang ada di bagian tangan, dan makeup yang sedikit tebal agar lebam di wajahnya tersamarkan.
Setelah selesai dengan semua persiapan nya, akhirnya Dara pun turun dari lantai atas untuk menuju lantai bawah dan akan segera berangkat ke kantor.
Pagi ini sangat cerah sekali secerah mentari pagi yang menyinari, tetapi tidak dengan hati Dara.
Meskipun dia berusaha untuk menutup seluruh luka yang ada di tubuhnya, tetapi tidak dengan luka yang ada di hatinya.
Dengan langkah penuh semangat dan luka yang begitu banyak di tubuh dan hatinya, dia berusaha kuat agar tak terlihat lemah di mata semua orang.
Dara keluar dari rumah dan sudah di tunggu oleh taxi online yang sudah di pesan nya.
Dia segera masuk kedalam kendaraan itu, lalu memberi intruksi agar pak sopir segera melajukan kendaraan nya.
Dengan perlahan pak sopir melajukan kendaraan nya, Dara yang duduk di belakang masih termenung sambil menikmati perjalanan.
Setelah cukup lama di perjalanan, akhirnya taxi yang di tumpangi pun sudah memasuki area gedung perkantoran.
Mobil pun berhenti, lalu Dara keluar dari kendaraan itu setelah membayar nya.
Dara bergegas pergi untuk segera pergi untuk menuju ruangan kerjanya.
Sudah banyak para karyawan yang mulai berdatangan, Dara sudah memasuki ruangan di mana dia menghabiskan hari nya untuk bekerja.
Setelah sampai di dalam ruangannya Dara langsung duduk di mana tempat dia, memulai pekerjaan nya.
Baru juga Dara baru saja duduk tiba-tiba di panggil namanya.
"Dar apa sudah sarapan? " Tanya Maya sahabat nya itu.
"Sudah, kenapa emangnya?" Tanya balik Dara terhadap sahabat nya itu.
"Temenin sarapan dong, lagi pula belum waktunya juga jam masuk kantor masih ada waktu! " Ajak Maya terhadap Dara sahabat nya itu.
"Lagi malas pergi-pergi" Jawab Dara.
"Eh tungu dulu, itu jidat kamu kenapa? " Tanya Maya terhadap Dara, dia melihat jidat sahabat nya itu di tutup plester.
"Ini!" Jawab Dara sambil menyentuh jidatnya yang tertutup plester itu.
"Iya, jangan bilang kamu habis di pukulin lagi,! " Ucap Maya terhadap Dara, Sudah sering sekali Dara di perlakuan kasar oleh suaminya tetapi wanita itu selalu saja sabar.
"Bukan! ini hanya ke pentok pintu "Dusta Dara terhadap sahabatnya, jika saja Maya tahu bahwa Dara habis di pukuli lagi sudah pasti dia ngomel-ngomel dan emosi.
" Jangan pernah membohongi ku, aku tahu itu bukan ke pentok pintu tapi luka kekerasan yang di lakukan suami kamu lagi kan? "Desak Maya terhadap Dara.
" Sudah lah jangan di bahas lagi, di sini bukan waktu yang tepat. Aku hanya ingin fokus bekerja dan bisa mempunyai uang banyak setelah itu bisa pergi bersama Farel ke tempat yang jauh, di mana bisa memulai kehidupan yang baru bersama orang-orang baru"Tutur Dara terhadap sahabat nya, Maya.
"Kenapa sih nggak di laporkan saja bahwa kamu itu korban kekerasan dalam rumah tangga" ucap Maya dengan nada kesalnya, sungguh dia tidak mengerti apa yang ada di pikiran Dara.
"Aku bisa saja melaporkan dia, tetapi kasihan Farel nantinya jika mempunyai ayah seorang narapidana" ucap Dara, dia tidak mau anak nya di bully teman-temannya jika sampai terjadi suaminya masuk penjara. itu pasti sangat merusak mental anaknya,meskipun sering terjadi beratem antara Dara dan Dika bahkan Farel kerap sekali melihat nya.
Dan itu juga sudah merusak mental sang anak, Dara tidak mau mental Farel lebih rusak jika di tambah ayah nya harus mendekam di balik jeruji besi.
"Kamu itu manusia atau bukan sih? ko ada yah perempuan bodoh seperti kamu" Ucap Maya kesal.
"Sudah lah jangan di bahas lagi, katanya mau sarapan? sanah pergi! " Dara, menyuruh temannya itu untuk segera pergi ke kantin.
Maya pun akhirnya pergi keluar dari ruangan kerja nya, untuk segera pergi ke kantin untuk melakukan sarapan pagi.
Setelah kepergian Maya, Dara pun bisa bernafas dengan lega dia tidak perlu lagi menjawab semua pertanyaan dari sahabatnya itu.
Hari pun sudah semakin sore, saat nya seluruh karyawan pun akan segera pulang ke rumah masing-masing begitu pun dengan Dara .
Dia sudah tidak sabar lagi untuk segera sampai di rumah dan bertemu dengan malaikat kecil nya, Farel adalah pengobat dari semua rasa lelah yang telah di laluinya setelah seharian bekerja.
Dara dengan perlahan berjalan keluar dari gedung perkantoran itu, dan akan segera pulang.
Taxi yang dia pesan pun sudah menunggunya.
Perjalanan yang di tempuh pun sudah lumayan lama, akhirnya kendaraan yang di tumpangi Dara sudah memasuki area pekarangan rumahnya.
Dara keluar dari Taxi setelah membayar ongkos, dia berjalan perlahan untuk segera masuk ke dalam Rumah.
Setelah berada di dalam Rumah, dia di kaget kan dengan semua barang sudah berada di lantai bawah.
Dia melihat ke seluruh yang ruangan terlihat sepi, dia segera naik ke lantai atas untuk memastikan ada apa yang terjadi.
Setelah sampai di lantai atas ,dia segera masuk ke dalam kamar yang di tempatnya.
Langsung membuka pintu, setelah pintu terbuka dia di kaget kan dengan seorang wanita yang berada di kamar itu.
"Sedang apa kamu di kamar saya?dan apa yang di lakukan terhadap semua barang-barang saya, kenapa semuanya ada di luar? " Tanya Dara terhadap wanita itu.
"Owh rupanya sudah pulang! ok akan saya beri tahu sekarang, jadi mulai saat ini kamar ini akan saya tempati dan kamu tidur di ruang tamu! " Ucap wanita itu sambil menunjuk wajah Dara tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Apa-apaan ini rumah saya, apa hak kamu mengatur saya?tidak ada hak sedikit pun kamu mengatur saya di rumah ini" Jawab Dara dengan nada bicara sedikit meninggi, sungguh dia sangat marah terhadap wanita itu
"Mulai hari ini, yang jadi nyonya di rumah ini adalah saya dan kamu tidak ada hak apapun di rumah ini" Ucap wanita itu sambil berkaca pinggang.
"Owhh hebat sekali anda, saya istri sah di mata hukum dan agama jadi yang lebih berhak itu saya, kamu yang hanya jadi selingkuhan pun bangga bener" Cibir Dara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
lucky gril
paling ngga gugat cerai neng🙄
loe diemin kayak gitu juga ngerusak mental anak loe,ngeliat mak dipukuli bpknya terus2an.
udah sih rezeki mah ada aja takut banget sih,trus y'Allah sumpah mak sampe istighfar ae dr bab 1😏
2024-09-27
0
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Makin diinjak" harga dirimu sm pelakor y Dar
2023-01-16
4
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Iya Dara bodoh.. tp karna melindungi anaknya
2023-01-16
4