Alam tak lama lama melihat Arga, ia hanya beberapa saat saja melihat Arga. yang penting keadaan Arga tidak ada yang mengkhawatirkan itu sudah membuat nya tenang. Lagi pula jika ia terlalu lama istri nya di rumah pasti akan terus menghubungi nya, jujur itu membuat Alam tidak nyaman.
"Terimakasih telah menjaga anak kita dengan baik," ucap Alam.
"Iya, dia darah daging ku, tak mungkin aku tidak menjaganya dengan baik," kata Ismi.
"Aku pergi dulu, jika Arga mau menikah berikan aku kabar," ucap Alam.
"Pasti.."
Alam pun pergi meninggalkan rumah itu, Ismi lebih tenang jika Alam ada melihat Arga, itu tandanya Alam tidak melupakan Arga anak kandung nya.
"Sayang," ucap Yoga.
"Iya, kamu datang, tadi tidak ketemu dengan nya," tanya Ismi.
"Bertemu, dia juga tak ada hak apa apa," jawab Yoga.
"Kenapa dia datang?"
"Ingin melihat Arga," ucap Ismi.
"Ih ternyata dia masih ingat anak nya ya, bagus lah kalau begitu."
"Ya ingat lah, nama nya juga anak kandung," ucap Ismi.
Sementara itu di dalam kamar Atha. Citra sedang membereskan semua barang atau pakaian yang berantakan, sekarang sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan hal itu, tetapi untuk memandikan Arga Citra belum berani, biasa nya mamah nya yang melakukan nya, walaupun Arga mandi menggunakan dalaman Citra tatap belum berani melakukan nya.
"Siapa," tanya Arga yang terbangun dari tidur nya.
"Saya tuan," jawab Citra.
Arga hanya menatap sejenak Citra, sudah beberapa kali mereka bertemu, jadi Arga seperti sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Citra, Mirna juga sudah memberikan Arga penjelasan jika Citra anak nya yang akan membantu Arga, Mirna juga memberikan alasan kenapa Citra yang membantu Arga jadi Arga sedikit menerima Citra di kamar nya.
Jika otak Arga lagi baik baik saja, ia tidak begitu ganas pada orang lain, ia lebih cuek pada orang lain, tetapi masalah nya otak konslet Arga datang tanpa permisi, Arga bisa tiba-tiba mengamuk tiba jelas, hal itu membuat Citra sangat berhati-hati pada Arga.
"Dimana mamah mu," tanya Arga.
"Sedang keluar tuan, ada yang bisa saya bantu," tanya Citra.
Arga memejamkan mata nya sejenak, tidur membuat nya sangat lelah. Tetapi setelah tidur yang cukup panjang otak nya terasa lebih fresh, seperti nya obat yang masuk ke dalam diri nya tadi pagi cukup berpengaruh. Tadi pagi pertama kali Arga minum obat untuk sekian lama nya, ntah kenapa tiba tiba tadi pagi Arga meminta obat pada Mirna.
"Bantu aku," ucap Arga.
"Iya tuan.." Citra membantu Arga untuk pindah ke kursi roda nya.
"Kenapa aku bisa berpikir lebih baik, apa aku harus meminum obat," batin Arga.
"Arga.." Ismi berjalan masuk ke dalam.
Mendengar suara itu membuat Arga kembali memejamkan mata nya. Mungkin karena pengaruh obat Arga tidak langsung mengamuk pada biasa nya.
Ismi cukup takut melihat Arga yang langsung memejamkan mata nya, ia berani masuk ke dalam kamar ini karena Mirna memberitahu nya jika Arga meminum beberapa obat penting yang tak pernah Arga sentuh sebelum nya.
"Ada apa," tanya Arga.
Ismi bernafas dengan tenang ketika Arga bertanya seperti itu, jujur itu membuat nya sangat senang.
"Mamah boleh bicara," tanya Ismi.
"Hmmm," gumam Arga.
"Sayang tadi papah datang," ucap Ismi sambil berjalan mendekati Arga.
"Bukan nya dia hanya fokus dengan anak nya itu, untuk apa dia datang," tanya Arga.
"Hmmm dia ingin kamu tetap menjadi pewaris nya, tapi seperti nya kalau kamu sendiri tidak ingin itu terasa sulit. Arga kamu tau kecelakaan kamu karena siapa karena wanita dan anak brengseknya itu. Kamu ingin mereka menang sedangkan kamu seperti ini," ucap Ismi.
"Walaupun kita tidak mempunyai bukti jika mereka yang melakukan nya, tetapi satu hal yang harus kamu tau mereka berdua yang paling tidak ingin kamu mewarisi semuanya. Kalau kamu mau bangkit dan membalasnya semuanya kamu pasti akan menang sayang."
Arga sedikit pusing mendengar semua nya, otak nya baru saja sedikit benar. Mamah nya sudah berbicara panjang kali lebar. Tetapi sedikit dikit Arga mengerti semuanya. Sudah sangat lama ia hanya mengurung diri di dalam kamar ini, selalu menyalakan semuanya pada diri nya sendiri, kalau ia tidak berguna.
"Keluar aku ingin sendiri."
Arga memutuskan untuk mengusir Ismi dan Citra
Tanpa berbicara mereka berdua keluar dari sana. Ismi seperti tau jika Arga sedang memikirkan apa yang ia katakan. Kenapa Ismi berkata seperti itu, karena ini momen yang sangat tepat, pasti Arga akan berpikir untuk bangkit dari semua keterpurukan nya.
"Kamu benar benar masuk sayang," tanya Yoga.
"Iya, dia sudah lebih baik. Sebenarnya kalau dia mau minum obat pasti dia akan lebih baik Terutama mental nya, tetapi dia sulit sekali untuk meminum obat, di paksa pun tak bisa."
"Sabar sayang, dia harus mempunyai hal atau motifasi untuk diri nya bangkit lagi. Semua itu bertahap sayang," ucap Yoga.
"Iya aku paham, aku sangat senang dia sudah mau mendengarkan apa yang aku katakan," kata Ismi.
Malam hari nya, Citra mengantarkan makanan dan obat untuk Arga. Ia melihat Arga sedang memakai pakaian nya, sebelum nya mamah nya membantu Arga untuk mandi.
"Makan tuan," ucap Citra.
"Kau lagi si, dimana mamah mu," tanya Arga.
"Sudah pulang tuan," jawab Citra.
"Katakan kau pasti memiliki tujuan berada terus di sini, apa yang kalian rencana kan," tanya Arga.
Selama Citra merawat Arga baru kali ini Arga banyak berbicara pada nya, ini menunjukkan Arga semakin membaik.
"Tuan ingin tau semua nya," tanya Citra.
"Hmmmmm.."
"Sebenarnya saya di tugas kan untuk menikah dengan tuan. Tuan harus mempunyai anak agar.."
"Sudah aku paham." Potong Arga.
"Kau mau menikah dengan pria cacat seperti ku," tanya Arga.
"Saya bersedia membantu tuan Arga," jawab Citra.
"Kalau begitu katakan pada mamahku ya aku mau menikah dengan mu."
Seperti nya apa yang Ismi katakan tadi membuat pikiran Arga terbuka. Arga tidak rela orang yang membuat nya seperti ini akan menang dan bahagia. Sedangkan diri nya sendiri sangat hancur seperti ini. Tak akan adil bagi nya, hak nya harus menjadi milik nya.
Setelah memberikan makanan dan obat pada Arga Citra langsung keluar dan mencari Ismi.
"Tante kata den Arga dia mau menikah dengan saya," ucap Citra.
"Apa!! apa itu benar! dia sudah tau kalau kamu akan menikah dengan nya dan dia mau??"
"Iya tan, den Arga sudah jauh lebih baik, dan kata dia, dia mau menikah dengan saya," kata Citra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Kinan Rosa
sebenarnya sih kalau balas dendam itu tidak baik tapi jika dipikir pikir orang yang telah merebut semua kebahagiaan keluarga kita itu tak patut di kasihani
semangat citra bantu Arga untuk sembuh
2022-10-24
0
Kinan Rosa
semangat Arga kamu harus sembuh dan tunjukkan pada lawan mu kalau kamu bisa menjadi pewaris dari papa mu
2022-10-24
0
Cinta Angelica Stk
hayooo arga semangat....
2022-10-04
0