BAB 3 Srigala Berbulu Domba

Seketika Esmeralda menarik tubuhnya menjauh dari Maheer. Dia tidak betah merasakan geli-geli yang menempel di kulitnya. Keadaan yang gelap membuatnya tidak dapat memastikan benda apa yang sebenarnya membuat dia geli itu.

"Aku akan tamat," gumam Esmeralda sembari bergidig ngeri.

Selekas melihat Esmeralda yang menghindari dirinya, Maheer pun menyalakan lampu kabin mobil yang langsung menampakkan wajah tampannya. Dia melemparkan senyum yang mematikan kepada Esmeralda, hingga Gadis itu terkesima. Maheer seakan sengaja menebar pesona saat melihat mimik wajah Gadis berkulit putih bersih itu diam menganga.

"Ooh, jadi yang membuatku geli tadi bulu dadanya," batin Esmeralda.

"Ouugh! harum tubuhnya, suara merdunya, dan segala yang ada padanya membuatku ingin memiliki dan mengenalnya lebih jauh. Esmeralda ... canduku," sanjung Maheer di dalam hati.

"Nona, Esme! Kamu tampak seksii saat sedang bengong seperti itu," lontar Maheer membuyarkan lamunan Esmeralda.

"O ... Ohh! Jangan memujiku." Esmeralda memalingkan wajahnya sambil salah tingkah.

"Hahaha! Oke, jadi apa kita akan terus di sini? Tidakkah kamu ingin memberitahu tujuanmu supaya aku bisa mengantarkanmu ke sana?" tutur Maheer.

"Tentu saja," kata Esmeralda sembari menyapukan pandangan matanya ke arah luar yang gelap.

"Apa di sini aman?" imbuhnya menanyakan tentang tempat itu.

"Paling-paling ada srigala," jawab Maheer sekenanya.

"Apa? Srigala?" kata Esmeralda berteriak kaget.

"Apakah dia berbulu domba?" lanjutnya dengan wajah yang mulai memucat.

Maheer menahan tawanya. Walau sesungguhnya, ingin sekali dia tertawa terbahak-bahak. Namun, untuk menghormati ketakutan Esmeralda dia pura-pura ikut menegang, tapi bukan anunya ... hanya ekspresi wajahnya saja.

"Dia sangat menawan, bahkan ketika sedang ketakutan." Sekali lagi, Maheer berdecak kagum pada aura rembulan yang ada pada Esmeralda.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa kamu juga jelmaan srigala?" cetus Esmeralda.

"Aku menunggu kamu mengatakan alamat tujuanmu, itu saja. Kenapa kamu senang sekali menduga-duga?" alibi Maheer.

"Ooh, aku kira kamu jelmaan siluman srigala. Hiiii, mengerikan!" ucap Gadis itu seraya mengangkat bahunya.

"Jadi, apa kita akan bermalam di dalam mobil saja, Nona?" sindir Maheer pada Esmeralda yang tidak juga mengatakan dengan jelas alamat tujuannya.

"Enak saja! Aku tidak mau! Kamu pikir siapa dirimu? Berani-beraninya berkata begitu padaku," geram Esmeralda merasa direndahkan.

"Kalau begitu katakan kamu akan kemana!" tegas Maheer dengan sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Baiklah .... Ke desa penjahit."

"Rumah siapa?" tanya Maheer lagi.

"Nenekku, Rossalinda," jawab Esmeralda ketus.

Tanpa menoleh lagi, Maheer pun langsung memutar kunci untuk menyalakan mesin mobilnya. Namun, situasi tidak terduga kembali terjadi. "Aaahhh, siaal! Mobilnya mogok," umpat Maheer.

"Lalu kita harus bagaimana?" kata Esmeralda panik.

Maheer merogoh ponsel dari saku celananya. Sayang sekali, ternyata bateray ponselnya juga habis. "Apa aku boleh pinjam ponselmu?" tanya Maheer sambil tidak enak hati.

"Untuk apa?" kata Esmeralda menaruh kembali rasa curiganya pada Maheer.

"Menghubungi bengkel!" tandas Maheer.

"Memangnya masih ada yang buka? Ini sudah mulai malam," tanya Esmeralda.

"Benar juga, ya," setuju Maheer.

"Ya sudah, kalau begitu kita menginap di mobil saja," tutur Maheer, lantas merebah di sandaran jok mobilnya.

"Apa tidak ada cara lain?" protes Esmeralda meragu.

"Ada ... kita bisa tidur di rumah lamaku yang tadi itu, tapi di luar 'kan sedang hujan deras," papar Maheer dengan santainya.

"Siaal sekali hari ini!" umpat Esmeralda.

"Sudah, jangan mengumpat," lontar Maheer.

"Dasar pria srigala!" cerca Esmeralda mengatai Maheer.

"Aku mendengarnya, Nona."

"Awas saja kalau berani macam-macam!" peringati Esmeralda.

"Aku tidak janji. Bagaimana kalau nanti aku berubah jadi srigala yang buas? Apa kamu akan melawan atau menyerahkan diri?" ledek Maheer.

"Aku akan memmbunuhmu!" jawab Gadis itu dengan tatapan sinis.

Malam semakin gelap dan hujan pun tak kunjung reda. Rasa kantuk mulai mendera kedua insan yang terjebak dalam situasi itu. Akhirnya, mereka pun tertidur dan tanpa disadari mereka sudah saling berdekapan.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Nami chan

Nami chan

gmn caranya berdekapan dimobil? posisinya di belakang kemudi sama sebelahnyakan? tolong bantu aku berimajinasi, ga nemu2 🥲

2023-11-25

1

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Jd hrs takut dulu biar dihormati 😭😭

2022-11-09

1

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Geli aku

2022-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!