Abraham yang berada di kamar hotelnya sedang memikirkan rencana bagaimana caranya membuat Liona mau menikah dengan dirinya dan Abraham semakin kesal waktu mengingat interaksi Liona dan Kevin yang begitu Akrab
"aku harus bisa mendapatkan Liona lebih dulu di bandingkan dengan Kevin". monolog Abraham sambil mondar mandir dan kemudian Abraham mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang
"hallo tuan Abraham ada yang bisa saya bantu". jawab Bu Irma selaku manager tempat Liona bekerja
"iya, saya ingin memesan makanan untuk sarapan, makan Siang dan makam malam dari restoran mu" ucap Abraham
"bisa tuan dan tentu itu bisa menjadi kebahagiaan untuk saya karena bisa mendapatkan pelanggan seperti tuan". ucap Bu Irma
"satu lagi saya ingin yang mengantarkan makan itu adalah pelayan yang bernama Liona dan jika sampai orang lain yang mengantarkan makan itu maka saya akan berhenti menjadi pelanggan di restoran anda, sarapan dan malam malam antar ke hotel tempat saya menginap dan makan siang antar ke kantor saya lakukan itu selama saya masih ada di sini". ucap Abraham
"baik tuan akan saya usahakan Liona yang akan mengantarkan pesanan tuan". jawab Bu Irma.
"bagus jangan sampai kecewa dengan pelayanan restoran anda". ucap Abraham
"tuan tenang saja tuan akan merasa senang dengan pelayanan restoran kami". jawab Bu Irma
Abraham mematikan sambungan ponselnya dan tersenyum puas
"rencana pertama untuk mendekatinya hingga sampai rencana terakhir yaitu pernikahan kita berdua terjadi dan yang pasti Liona tidak akan tau jika semua ini sudah di rencanakan". ucap Abraham
"Kevin kamu harus cari perempuan lain karena Liona akan segera menjadi milik ku". monolog Abraham sambil memandang ponselnya memperhatikan foto seseorang
"benar benar mirip sekali". ucap Abraham dengan mata yang berbinar sambil menscroll foto foto yang lainnya
sedangkan di restoran Bu Irma menemui Liona
"Liona". panggil Bu Irma dan Liona menghentikan kegiatannya yang sedang mencuci piring lalu menghampiri Bu Irma
"mulai besok kamu mengantarkan pesanan untuk tuan Abraham yaitu sarapan dan makan malam antar ke hotel tempat Abraham menginap lalu untuk makan siang antar ke kantor tuna Abraham dan itu kamu lakukan setiap hari selama tuan Abraham ada di sini, kamu bisakan Liona". ucap Bu Irma
"kamu tenang saja ada tambahan gaji dengan tugas ini". sambung Bu Irma
"kalau aku sanggupi akan lumayan jika ada tambahan gaji karena aku sangat butuh uang untuk berobat ibu dan untuk biaya sempro". monolog Liona dalam hati
"Liona bisa Bu". jawab Liona yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan uang itu selagi dia masih bisa melakukan
"oke, jadi besok kamu datang pagi pagi sekali ke sini karena tuan Abraham berpesan untuk sarapan pagi harus sudah datang sebelum jam tujuh pagi". ucap Bu Irma
"baik bu saya siap". jawab Liona
"saya senang punya pegawai seperti kamu Liona yang bisa di andalkan dengan baik bahkan berkerja dengan baik". ucap Bu Irma
"saya sangat berterima kasih sama ibu yang sudah mau menerima saya bekerja secara part time di sini walaupun saya masih kuliah karena banyak tempat yang saya datangi tidak ada yang mau menerima mahasiswi". ucap Liona
"ya sudah kamu kembali bekerja lagi". perintah Bu Irma
"baik bu". jawab Liona.
setelah kepergian Bu Irma Liona kembali bekerja dengan senyum senang karena dia akan mendapatkan uang tambahan untuk beberapa hari ke depan.
drt
drt
drt
Liona mengambil ponselnya dan tertera nama ibunya, Liona segera mengangkat panggilan ibunya karena khawatir dengan keadaan ibunya
"hallo ibu ada apa telepon Liona, ibu baik bak sajakan". tanya Liona dengan khawatir dan terdengar kekehan dari sebrang telepon
"ibu baik baik saja Liona jangan khawatir seperti itu, ibu telepon hanya ingin memberitahu mu jika obat ibu sudah habis, jika ada uang lebih belikan ibu obat lagi ya jika tidak ada belikan obat di warung saja yang murah". jawab Ibunya
"ibu tidak perlu khawatir Liona masih punya uang nanti sepulang dari kerja Liona mampir ke apotik untuk beli obat". jawab Liona
"beli setengah saja ya sebaiknya uangnya kamu gunakan untuk keperluan kuliah Liona apalagi sekarang kamu semester akhir yang pasti butuh banyak biaya". ucap Ibu Liona
"ibu tenang saja uang buat kuliah Liona sudah pisahkan dari uang untuk beli obat untuk ibu juga untuk makan kita sehari hari". jawab Liona dengan bohong padahal selama ini uang dari hasil kerjanya hanya cukup untuk membelikan obat dan makan mereka dengan menu sederhana bagi Liona kesehatan ibunya yang jauh lebih penting
"maafkan ibu jika ibu bisanya merepotkan kamu saja nak". ucapnya
"ibu bicara apa, ibu sama sekali tidak merepotkan Liona, sudah dulu ya Bu Liona harus kembali bekerja". jawab Liona
"iya kerja dengan baik jangan buat kecewa bosmu". nasehat ibu
"siap Bu". jawab Liona
setelah panggilan terputus Liona memasukan ponselnya ke dalam saku lalu membuka tasnya dan mengambil dompetnya untuk mengecek uangnya
"uangnya hanya cukup untuk membeli obat ibu sisanya tinggal lima belas ribu dan beras juga habis, uang lima belas ini hanya cukup untuk membeli beras satu kilo dan dua tempe saja berati nanti malam masak satu tempe di bagi dua dan satunya untuk besok pagi". ucap Liona lalu memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet
"terpaksa harus jalan kaki lagi, tidak apa ala sambil berolahraga dan biar sehat juga". ucap Liona dan kembali berkerja
saat waktunya pulang Liona mengembuskan nafasnya dan melangkah kakinya menuju apotik yang dekat dengan kampus, setelah membeli obat Liona berjalan kaki menuju rumahnya dalam perjalanan pulang sesekali Liona menyeka keringatnya.
"Bu beli beras satu kilo". ucap Liona yang mampir ke warung dekat rumahnya
"sudah pulang neng". tanya pemilik warung
"sudah Bu". jawab Liona
"ini neng berasnya".
"ini Bu uangnya dan sisanya di kasih tempe saja". ucap Liona
"neng tadi suami ibu habis panen sayuran ada beberapa sayuran yang tidak tumbuh dengan sehat jadi tidak bisa di jual apa neng mau". tanya pemilik warung
"mau Bu". ucap Liona
"ini neng". pemilik warung itu memberikan kantung plastik yang berisi pare, terong, kacang dan timun
"Bu inikan cabainya bagus bagus". ucap Liona saat melihat cabainya yang bagus tidak seperti sayuran yang bentuknya tidak bagus
"tidak apa apa itu untuk neng". jawab
"makasih Bu". ucap Liona dan pemilik warung menanggukan kepalanya
Liona sangat bersyukur mendapatkan beberapa sayuran, sayuran itu di berikan bukan karena tidak segar atupun busuk hanya saja bentuknya yang tidak memenuhi standar penjualan.
"Bu Liona pulang". ucap Liona
"ibu di kamar nak". jawab ibu Liona
"Bu ini obatnya". Liona menyerahkan obat pada ibunya
"terima kasih nak".
"Liona mau masak dulu tadi di kasih sayuran sama Bu Laksmi". ucap Liona
"istirahat dulu kalau masih capek jangan terlalu memaksa nanti kamu lelah dan jatuh sakit". ucap ibu Liona.
"hanya masak tidak akan membuat Liona sakit Bu". jawab Liona
setelah mengatakan itu Liona menuju dapur dan memasak makanan untuk mereka berdua makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Nur Aena
lanjut kak Jangan lama lama up nya
2022-10-03
0