setelah kepulangan Kevin, Abraham berniat untuk pergi ke supermarket. Abraham masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya sambil mencengkram stir mobilnya dengan erat, saat akan melajukan mobilnya dengan kencang Abraham menghentikan dan saat melihat gadis yang menabraknya yang berjalan memasuki sebuah gang, Abraham turun dari mobilnya dan mengikuti gadis itu dengan diam diam sedangkan gadis itu tidak tau jika di ikuti, gadis masuk ke dalam sebuah rumah kecil sambil memegang sebuah plastik yang berisi obat.
"jadi dia tinggal di sini". monolog Abraham lalu mengambil ponselnya dan melihat ponsel itu yang kemudian sebuah senyuman tercetak jelas lalu Abraham memasukkan ponselnya kembali dan menatap rumah itu
"sebentar lagi kita bersama dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kita". monolog Abraham lalu meninggalkan rumah itu.
Abraham berjalan menuju mobil yang dia tinggalkan tadi, setelah sampai di mobil Abraham memilih kembali kehotel tempat dia menginap, saat baru sampai di kamar ponselnya berdering
drt
drt
drt
"hallo mom". ucap Abraham sambil membuka dua kancing kemeja atasnya
"Abraham kapan kamu menikah mommy sudah tidak sabar mengedong cucu apalagi semua teman teman mommy sudah memiliki cucu". ucap mom Dila
"sebentar lagi, nanti Abraham pulang bawa istri untuk mom". jawab Abraham
"sungguh". tanya mom Dila
"iya mom". ucap Abraham sambil menyandarkan badannya di kepalanya
"siapa yang akan jadi menantu mommy". t ay mom Dila
"nanti mama akan tau, saat Abraham sampai di rumah". ucap Abraham
"baiklah mommy tunggu". ucap mom Dila
"mom sudah ya Abraham ingin istirahat dulu". ucap Abraham
"baiklah Abra". ucap mom Dila lalu mematikan sambungan teleponnya
setelah sambungan terputus Abraham menatap langit langsung hotel itu sambil memikirkan sesuatu.
"Kevin aku juga menginginkannya". monolog Abraham sambil menatap layar ponselnya yang sedang menyala, Abraham mengusap ponselnya sambil tersenyum, setelah puas memandangi ponselnya Abraham meletakan ponselnya di atas nakas dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan karena terasa gerah, di dalam kamar mandi Abraham berdiri di bawah sower sambil memejamkan matanya. setelah selesai Abraham keluar hanya mengunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Abraham mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang untuk mencari tau tentang profil seseorang. setelah itu Abraham membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
dengan semangat empat lima Abraham Keluar dari hotel, setelah sampai di Salah satu cafe Abraham tidak langsung turun melainkan menunggu di dalam mobil, Abraham melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. netra Abraham mengikuti seorang gadis yang sedang masuk ke dalam restoran itu. setelah gadis itu masuk Abraham baru turun dari mobil dan memasuki cafe itu. Abraham memilih duduk di salah satu kursi yang berada sangat ujung dan dari sini Abraham dapat melihat seisi cafe.
"tuan ingin memesan apa". tanya gadis itu sambil menyerahkan menu makanan
"saya ingin pesan makanan yang paling favorit di cafe ini". jawab Abraham
"baiklah tuan untuk minumannya". tanyanya lagi sambil mencatatkan pesanan Abraham
"es lemon tea saja". jawab Abraham
"baiklah tuan mohon tunggu sebentar, pesenan ada akan kami siapkan". ucap gadis itu dan Abraham menganggukan kepalanya
Abraham mengamatinya yang sedang menyiapkan pesanannya, Abraham membuka ponselnya lalu melihat ke arah gadis terbaru kemudian kembali ke ponselnya
"akhirnya aku menemukanmu". monolog Abraham lalu memasukkan kembali ponselnya tetapi sebelum itu Abraham mengirimkan pesan pada seseorang.
gadis itu meletakkan pesanan Abraham di atas meja
"silahkan di nikmati tuan jika ada kurang berkenan dari hidangannya tuan bisa mengatakan pada saya". ucapannya dan Abraham menganggukan kepalanya
setelah makanan tertata gadis itu kembali membawa pesanan milik orang lain
ting
Abraham terseyum saat mendapatkan pesan dari seseorang yaitu yang berisi identitas seseorang
"Liona nama yang indah". Abraham menyunggingkan senyumannya saat menyebut nama Liona
Abraham menatap tajam ke arah Liona yang sedang berbicara pada kevin. Kevin yang melihat Abraham langsung mengahampiri
"Hay bro ternyata ada di sini juga". ucap kevin lalu duduk satu meja bersama Abraham
"yah sebelum meeting harus mengisi energi". jawab Abraham
"hey bro saranku itu muka jangan datar terus nanti jomblo seumur hidup". ucap kevin
"bagaimana menurutmu Abra ,cantik tidak mahasiswi incaranku". tanya Kevin sambil memandang Liona
"lumayanlah". jawab singkat Abraham
"pak kevin ini pesannya". ucap Liona
"terima kasih Liona". jawab Defan sambil tersenyum
Abraham dan Kevin menikmati makanan mereka dengan hening tetapi mereka sama sama melihat satu objek yaitu Liona. setelah selesai makan Abraham memilih untuk segera menuju ke lokasi meeting.
"Liona kamu tidak bimbingan hari ini". tanya kevin
"tidak pak belum selesai merevisinya". jawab Liona dengan sopan
mevin adalah dosen pembimbing Liona dan Liona yang beruntung mendapatkan dosen pembimbing seperti Kevin karena Kevin bisa mengerti keadaannya.
"baiklah sempat waktu walaupun hanya lima belas menit untuk merevisi". ucap Defan
"iya pak dan terima kasih atas bimbingannya". ucap Liona
"iya sama sama, kalau begitu saya langsung ke kampus dan jangan segan untuk menghubungi saya jika ingin bimbingan". ucap kevin
"iya pak". jawab Liona
Liona memandangi punggung kevin yang memulai menjauh, bukannya Liona tidak ingin bimbingan hanya saja jika sudah ACC Liona harus melakukan seminar dan agar bisa seminar Liona harus membayar sedangkan untuk saat ini Liona belum memiliki cukup uang, untuk makan sehari-hari bersama ibunya saja Liona bersyukur masih bisa makan di tambah Liona harus membelikan obat untuk ibundanya setiap Minggu".
"hidup kadang di atas kadang juga di bawah, dulu aku sangat manja tetapi semenjak ayah meninggal kehidupan ku berubah total". monolog Liona
ayah Liona meninggal setelah ketahuan korupsi dan pada akhirnya semua aset yang di miliki keluarga Liona di Sita dan setelah ayahnya meninggal membuat ibunya sering jatuh sakit. bahkan berita ayah Liona yang korupsi membuat Liona di jauhi oleh teman temannya. Liona sempat marah kenapa ayahnya bisa melakukan itu tetapi ingin marah pada siapa sedangkan ayahnya sudah tiada.
hari ini Liona memilih lembur karena sangat membutuhkan uang dan tidak hari ini saja Liona sudah memutuskan untuk lembur selama seminggu dan Bu Irma sudah menyetujui, Liona juga sudah memutuskan tidak akan masuk kuliah selama satu minggu.
"Liona jadi lembur". tanya Bu Irma
"jadi Bu dalam satu minggu ini". jawab Liona
"baiklah kerja yang rajin". ucap Bu Irma dan Liona mengangukan kelapanya
cafe tempat Liona bekerja buka dalam dua puluh empat jam, dan selalu ada sift sift kerja tetapi juga ada beberapa karyawan yang bekerja seharian full diantara mereka yang merantau ataupun orang yang sangat membutuhkan uang seperti Liona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments