setelah makanan sudah selesai di masak Liona membawa makanan itu di ruang tamu karena rumah yang Liona tinggali hanya ada dua kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. setelah masakan sudah tertata Liona masuk ke kamar ibunya.
"Bu makan dulu yuk Liona sudah selesai masak". ucap Liona
"iya nak". jawab ibunya
Liona membantu ibunya berjalan menuju ruang tamu, Liona mengambilkan makan untuk ibunya dulu setelah itu baru dirinya. Liona dan ibunya makan dengan tenang.
"maafkan ibu Liona, ibu hanya bisa membuat mu susah karena ibu yang sakit sakitan seperti ini, andai papamu tidak korupsi untuk menyenangkan selingkuhannya maka hidup kita tidak seperti ini nak". ucap Lida sambil menatap putrinya
setelah selesai makan Liona membereskan sisa makanan mereka, setelah memastikan ibunya meminum obatnya Liona baru beranjak dari kamar ibunya dan segera mandi karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. selesai mandi Liona segera mengistirahatkan tubuhnya di ranjang bambu yang tidak ada kasurnya hanya di alasi tikar saja, awalnya Liona sulit beradaptasi tinggal di rumah ini tetapi lama kelamaan Liona mulai terbiasa dari gadis manja menjadi gadis yang mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga ibunya. Liona memejamkan matanya.
pukul empat pagi Liona segera bangun untuk menyiapkan makanan dan membereskan rumah, tepat pukul lima Liona sudah siap untuk berangkat berkerja
"Bu Liona berangkat dulu ya". ucap Liona
"tumben jam lima sudah berangkat". tanya ibunya
"Liona dapat tugas baru dari Bu Irma Bu". jawab Liona
"ya sudah hati hati di jalan". ucap Lida
Liona menyalimi tangan ibunya dan segera berangkat karena dia harus jalan kaki ke tempat kerja , Liona sudah tidak mempunyai uang untuk naik angkot ataupun ojek. pukul enam kurang Liona sudah sampai di restoran tempat di bekerja.
"Liona ini pesanan tuan Abraham segera kami antara". ucap bu Irma
"ini kunci motornya, selama mengantarkan makanan tuan Abraham kamu bisa pakai motor". Bu Irma menyerahkan kunci motor dan Liona menerima kunci motor itu
motor itu sebenarnya dari Abraham yang semalam melihat Liona pulang berjalan kaki karena Abraham tidak ingin Liona mengalami hambatan saat mengantarkan pesanannya. Liona segera mengendarai motornya ke hotel yang di sebutkan oleh Bu Irma tadi. sesampainya di hotel Liona langsung memasuk Lift menuju kamar tempat Abraham menginap.
sedangkan Abraham yang berada di kamar hotel terseyum saat melihat ponselnya jika motor yang di kendarai Liona sudah sampai di hotel dia menginap, Abraham memasang GPS di motor tersebut agar mengetahui sampai mana Liona mengantarkan pesanan.
"pasti sebentar lagi sampai". monolog Abraham dan senyumnya semakin mengembang saat mendengar bel berbunyi, Abraham bangkit dari duduknya dan merubah ekspresinya menjadi datar. Abraham membuka pintunya menampilkan Liona.
"tuan ini pesanan Anda". ucap Liona sambil menyerahkan pesannya dan Abraham menerimanya
"ini untuk mu". ucap Abraham dan menyerahkan satu lembar uang seratus ribuan
"tuan saya hanya bertugas mengantarkan makanan tersebut dan itu sudah anda Bayar". ucap Liona
"ini tips untukmu, ambillah". ucap Abraham
Liona mengulurkan tangannya mengambil uang tersebut.
"terima kasih tuan". ucap Liona
"saya permisi tuan". sambung Liona lalu melangkah kakinya meninggalkan Abraham, setelah kepergian Liona Abraham masuk ke dalam kamarnya.
Liona yang berada di dalam lift terseyum karena mendapatkan sebuah tips dan itu bisa Liona gunakan untuk membeli beras karena beras di rumah yang dia beli kemarin sudah dia masak tadi pagi
"ternyata masih ada orang baik seperti tuan Abraham yang memberi tips sampai seratus ribu". ucap Liona dan memasukan uang tersebut ke dalam sakunya.
Liona melajukan motornya kembali ke restoran, sesampainya di restoran Liona segera melaksanakan pekerjaan. awal dia bekerja di sini awalnya sangat berat karena baru pertama kali bekerja dan Liona sangat beruntung memiliki atasan dan rekan kerja yang baik dan mau mengajarinya.
"Liona habis darimana". tanya Cika teman kerja Liona
"di suruh Bu Irma mengantar pesanan pelanggan". jawab Liona
"owh tapi tumben kamu yang di suruh kan sudah ada driver sendiri restoran ini". ucap Liona
"tidak tau mungkin Bu Irma tau aku sangat membutuhkan uang jadi di aku di suruh mengantarkan pesanannya". jawab Liona
"bisa jadi soal Bu Irma itu orang baik". ucap Cika
"iya kita beruntung punya atasan seperti Bu Irma". ucap Liona
Cika adalah salah satu teman kerja Liona yang dekat dengan Lipan, mereka sering berbincang saat sedang berkerja, bahkan kadang Cika sering meminjamkan uang pada Liona jika ibunya harus di rawat di rumah sakit.
saat jam makan siang Liona kembali mengantarkan pesanan Abraham ke kantornya saat sampai kantor Liona menggunakan masker karena malu, dan lagi lagi Liona mendapatkan tips dari Abraham. saat masuk makan malam Liona kembali mengantarkan makanan ke hotel Abraham menginap dan lagi lagi Liona mendapatkan tips dari Abraham.
"ini kenapa tuan Abraham sangat baik banget pasti keluarganya juga baik, yang seratus aku tabung untuk Keperluan kuliah". ucap Liona.
sudah satu minggu Liona mengantarkan pesanan milik Abraham dan selama seminggu itu juga Liona terus mendapatkan tips dari Abraham.
"Cika aku sudah punya Rezki ini aku kembali uang yang aku pinjam". ucap Liona dan menyerahkan uang Liam ratus ribu pada Cika
"terima kasih Liona padahal tidak perlu buru buru juga mengembalikan". ucap Cika
"mumpung ada uang Cik daripada nanti numpuk hutang kan lebih baik segera di bayar". ucap Liona
"benar juga, pulang yuk sudah jam dua belas malam". ajak Cika
"Ayuk". jawab Liona
di dalam perjalanan pulang Liona mengusap lengan yang terasa dingin, Liona melangkahkan kakinya menuju rumah dan jalanan terasa sepi
"Hay cantik". ucap seseorang di depan Liona
"malam malam keluar sendirian aja nih". ucap satunya
"dingin ini neng bagaimana kalau neng kami hangatkan". ucap satunya dan kelima orang itu maju dan Liona memundurkan langkahnya
"jangan macam macam ya". ucap Liona sambil memundurkan langkahnya
"hanya satu macam neng yaitu membuat neng puas malam ini". jawab salah satunya.
Liona yang menangkap sinyal bahaya langsung berlari tetapi preman itu berhasil menangkap Liona
"lepas". teriak Liona
"nanti Abang lepaskan setelah neng berteriak nikmat".
Liona berusaha memberontak dan meminta tolong tetapi karena sepi tidak ada yang mendengar dan preman itu tertawa puas dan menyeret Liona ke semak semak. setelah sampai semak semak mereka membaringkan Liona dan Liona tetapi berusaha memberontak dan meminta tolong berharap ada yang menolongnya. Liona terisak saat salah satu preman berhasil membuka kancing kemeja sehingga tubuh bagian atas terlihat
bugh
bugh
bugh
bugh
bugh
tiba tiba ada seseorang yang memukul ke lima Preman tersebut dan Liona langsung berdiri dan menyilangkan kedua tangannya di dada karena kemeja sudah robek.
Liona melihat punggung seorang pria yang sedang menghajar ke lima preman tersebut.
"pergi Kalian sebelum aku panggil polisi". ucap pria itu dan preman tersebut pergi
pria itu melepaskan jasnya dan mengahampiri Liona dan memakaikan jasnya pada Liona
"sudah aman sekarang dimana rumah mu biar saya antar". ucap pria itu
"tuan Abraham". ucap Liona saat sudah mengatakan kepalanya dan menghapus air matanya
"ayo Liona saya antar kamu pulang, saya takut kamu kenapa kenapa di jalan". ucap Abraham
Abraham menarik tangan Liona dan membawanya ke dalam mobil, Abraham mengendarai mobilnya sesuai arahan Liona tetapi sebenarnya Abraham sudah mengetahui rumah Liona.
"terima kasih tuan mungkin jika tidak ada tuan hidup saya sudah hancur". ucap Liona
"kebetulan tadi saya lewat jalan itu dan mendengar suara orang minta tolong jadi saya berhenti". ucap Abraham
"sudah malam sebaiknya kamu masuk tidak baik perempuan berada di luar malam malam apalagi ini sudah hampir jam satu malam". ucap Abraham
"sekali lagi terima kasih tuan". ucap Liona dan turun dari mobil
setelah Liona masuk dalam rumah Abraham baru menjalankan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Nur Aena
lanjut kak
2022-10-06
0