Shopia berjalan dengan anggunnya menyusuri lorong hotel tempat acara pernikahannya dengan Ganesha. Pembawaannya yang sedikit pendiam dan pribadi yang lumayan tertutup, membuat Shopia tidak memiliki banyak teman. Hanya orang-orang yang mau menerima keadaannya sebagai anak broken home, yang menjadi teman dekatnya. Meskipun temannya itu hanya ingin memanfaatkan dia tanpa sepengetahuannya.
"Shopia, kemari Nak! Ayo kita sarapan bersama!" ajak Prada saat dia melihat Shopia mendekat ke arah mejanya, sedangkan di belakang wanita cantik itu terlihat Ganesha yang sibuk menelpon seraya sambil berjalan.
Shopia langsung tersenyum mendapat sambutan hangat dari mertuanya. Dua hari tinggal bersama orang tua Ganesha, membuat dia merasa memiliki keluarga kembali. Meskipun benar pernikahannya dengan Ganesha karena sebuah tragedi, tetapi orang tua Ganesha sepertinya tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka menganggap Shopia layaknya menantu pada umumnya.
"Maaf, Tuan, Nyonya kalau lama menunggu," ucap Shopia dengan membungkukkan sedikit badannya.
"Tidak apa, kami yang tua-tua mengerti kalau kalian butuh waktu berdua untuk memberikan kami seorang cucu." Prada tersenyum manis pada Shopia. "Phia mulai hari ini jangan memanggil kami tuan dan nyonya lagi. Sekarang kamu menantu kami, rasanya kurang pantas terdengar di telinga. Biasakan ya memanggil kami papa dan mama. Benar kan, Pah?"
"Benar apa yang mama kamu katakan. Ayo duduk, kita sarapan bersama. Setelah sarapan kita akan melihat rumah baru kalian." Galen menyetujui ucapan istrinya.
"Terima kasih, Mah, Pah!" ujar Shopia dengan mata yang berkaca-kaca.
Dia sangat terharu dengan kebaikan orang tua itu. Meskipun putra mereka selalu berbuat semaunya, tetapi mereka selalu datang sebagai penyembuh dari luka hati karena Ganesha.
"Anez, sudah dulu menelponnya. Percuma kamu mencari keberadaan Dora. Dia sudah memilih jalan hidupnya sendiri. Lebih baik kamu ikhlaskan dan mulai menerima dengan lapang dada kalau Shopia adalah jodoh kamu," ucap Galen.
Entah kenapa dari pertama dia bertemu dengan Dora, hatinya merasa ada yang ganjal. Tetapi dia berusaha menerima pilihan putranya demi kebahagiaan anak semata wayangnya. Berbeda dengan saat pertama kali dia melihat Shopia. Dia langsung bisa merasakan kalau gadis itu sangat cocok dengan putranya yang arogan.
"Pah, sepertinya aku tidak bisa ikut melihat rumah baru itu. Aku ada pekerjaan yang harus aku urus," ucap Ganesha setelah dia mendudukkan bokongnya.
"Pekerjaan tidak akan ada habisnya, Anez. Kamu tidak butuh waktu dua puluh empat jam untuk melihat rumah itu."
"Baiklah, aku hanya melihatnya. Setelah itu, aku akan langsung pergi."
"Terserah kamu. Yang penting menantu Mama sudah tahu rumah barunya. Mama akan membiarkan Shopia untuk menentukan perabotan yang dia inginkan untuk mengisi rumah baru kalian."
"Ya-ya-ya ... Sekarang anak Mama dan Papa dia. Aku hanya anak pungut kalian," gerutu Ganesha dengan memasukkan sepotong daging ke mulutnya.
Shopia hanya tersenyum tipis mendengar perdebatan kecil di meja makan. Dia tahu semua itu hanya salah satu bentuk mengungkapkan rasa sayang mereka. Dia hanya berharap, jika nanti memiliki seorang anak, anaknya tidak tidak merasa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua. Tidak seperti dirinya, seperti anak yang dilupakan oleh ibunya.
Setelah semuanya menikmati sarapan pagi, mereka pun langsung menuju ke rumah baru Ganesha sebagai hadiah dari orang tuanya. Sebuah rumah dengan bergaya modern minimalis. Terlihat sangat nyaman untuk ditempati oleh pasangan baru dan keluarga kecilnya.
"Shopia, mulai sekarang ini rumah kalian. Terserah kamu mau apakan rumah, asal kalian merasa nyaman tinggal di sini. Jangan ditunda ya, Mama dan Papa berharap bisa secepatnya mendengar suara anak kecil di rumah ini memanggil Oma dan Opa," ucap Prada saat mereka sudah berada di dalam rumah baru Ganesha.
"Iya, Mah. Shopia akan mengikuti kemauan Mas Anez saja," ucap Shopia dengan tersenyum samar.
Bagaimana mungkin aku akan memiliki anak, sementara suamiku saja tidak menginginkannya, batin Shopia.
Flashback
Saat Shopia baru saja tiba di rumah orang tua Ganesha, tiba-tiba laki-laki itu datang dengan botol kecil dan gelas di tangannya. Dia sengaja mendatangi Shopia tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"Shopia dengar! Meskipun nanti kita menikah, aku tidak ingin memiliki anak dari perempuan seperti kamu. Kamu harus meminum ini setiap malam sebelum tidur. Kalau kamu tidak mau meminumnya, ayo kita ke Dokter untuk memasang spiral atau implan."
"Tidak usah! Aku akan rajin meminumnya. Kamu tenang saja, aku pun tidak mau memiliki anak dari orang yang menganggap aku rendah. Anggap saja pernikahan ini sebagai cara aku untuk menebus kesalahanku pada keluarga kamu."
"Baguslah kalau begitu. Ingat kalau sampai kamu hamil, aku tidak segan menggugurkannya."
Shopia hanya diam melihat kepergian Ganesha. Bibirnya tersenyum kecut menertawakan kemalangannya. Bahkan, laki-laki yang akan menikahinya, justru tidak menginginkan anak darinya.
Hahaha ... Ya takdir ini sungguh lucu. Tidak hentinya memberikan mimpi buruk dalam hidupku. Tapi tidak apa Shopia, jika nanti kamu menyandang status janda. Setidaknya, orang-orang tidak akan mengolok kamu saat nanti menikah dengan orang lain tapi sudah tidak perawan lagi. Anggap saja pernikahan ini sebagai batu loncatan agar kamu tidak direndahkan oleh orang lain dengan berlindung dibalik nama besar keluarga Oenelon.
Flashback off
"Mah, aku mau ke kantor dulu. Sepertinya ada masalah. Tadi Piero nelpon katanya ada karyawan yang tertangkap mencuri di perusahaan," ucap Ganesha yang sukses membuyarkan lamunan Shopia.
"Iya, hati-hati. Mama juga mau pulang. Nanti sore ada arisan dengan ibu-ibu komplek. Shopia, baik-baik di rumah. Kalau kamu butuh apa-apa, minta tolong saja sama Bibi," ucap Prada. "Kamar kalian ada di lantai atas," lanjutnya.
"Iya, Mah. Nanti aku cek ke sana," ucap Shopia.
"Papa juga pulang ya! Hati-hati di rumah. Kamu istirahat saja kalau lelah. Biarkan Bibi yang beres-beres," pamit Tuan Galen.
"Iya, Pah. Makasih untuk semuanya," ucap Shopia.
Senang sekali dia tinggal di rumah yang bagus. Apa karena aku orang kaya, dia jadi berusaha untuk mendapatkan aku? Dasar cewek matre! Tunggu saja nanti malam! Akan aku buat kamu terkapar kelelahan, batin Ganesha.
Setelah semuanya pergi, Shopia pun langsung menuju ke kamarnya. Namun saat sampai di sana, dia melihat foto prewedding Ganesha dan Dora terpajang indah di atas tempat tidur yang berukuran king size itu. Hatinya sedikit tercubit melihat foto itu.
Rasa bersalah dan rasa sesal yang Shopia rasakan saat melihat wajah sahabatnya. Namun, saat dia teringat semua hinaan dan cemoohan dari orang-orang dan ibunya Dora membuat hatinya menjadi sakit.
Aku tahu aku salah, Dora. Tapi rasanya tidak adil jika aku sendiri yang harus menanggung kesalahan itu.
...~Bersambung~...
...Jangan lupa dukungannya ya kawan! Klik like, comment, vote, rate, gift dan favorite....
...Terima kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BENAR2 MANUSIA GK PUNYA HATI..
2024-01-03
2
Kamiem sag
semangat Shopia menjadi budak sex laki2 yg kau cintai, apapun ini adalah benar kesalahanmu, takseharusnya mengkonsumsi miras saat itu
2023-10-12
1
YK
mereka juga salah. memaksamu minum alkohol.
2023-05-25
1