Bab 5 Rumah Baru

Shopia berjalan dengan anggunnya menyusuri lorong hotel tempat acara pernikahannya dengan Ganesha. Pembawaannya yang sedikit pendiam dan pribadi yang lumayan tertutup, membuat Shopia tidak memiliki banyak teman. Hanya orang-orang yang mau menerima keadaannya sebagai anak broken home, yang menjadi teman dekatnya. Meskipun temannya itu hanya ingin memanfaatkan dia tanpa sepengetahuannya.

"Shopia, kemari Nak! Ayo kita sarapan bersama!" ajak Prada saat dia melihat Shopia mendekat ke arah mejanya, sedangkan di belakang wanita cantik itu terlihat Ganesha yang sibuk menelpon seraya sambil berjalan.

Shopia langsung tersenyum mendapat sambutan hangat dari mertuanya. Dua hari tinggal bersama orang tua Ganesha, membuat dia merasa memiliki keluarga kembali. Meskipun benar pernikahannya dengan Ganesha karena sebuah tragedi, tetapi orang tua Ganesha sepertinya tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka menganggap Shopia layaknya menantu pada umumnya.

"Maaf, Tuan, Nyonya kalau lama menunggu," ucap Shopia dengan membungkukkan sedikit badannya.

"Tidak apa, kami yang tua-tua mengerti kalau kalian butuh waktu berdua untuk memberikan kami seorang cucu." Prada tersenyum manis pada Shopia. "Phia mulai hari ini jangan memanggil kami tuan dan nyonya lagi. Sekarang kamu menantu kami, rasanya kurang pantas terdengar di telinga. Biasakan ya memanggil kami papa dan mama. Benar kan, Pah?"

"Benar apa yang mama kamu katakan. Ayo duduk, kita sarapan bersama. Setelah sarapan kita akan melihat rumah baru kalian." Galen menyetujui ucapan istrinya.

"Terima kasih, Mah, Pah!" ujar Shopia dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia sangat terharu dengan kebaikan orang tua itu. Meskipun putra mereka selalu berbuat semaunya, tetapi mereka selalu datang sebagai penyembuh dari luka hati karena Ganesha.

"Anez, sudah dulu menelponnya. Percuma kamu mencari keberadaan Dora. Dia sudah memilih jalan hidupnya sendiri. Lebih baik kamu ikhlaskan dan mulai menerima dengan lapang dada kalau Shopia adalah jodoh kamu," ucap Galen.

Entah kenapa dari pertama dia bertemu dengan Dora, hatinya merasa ada yang ganjal. Tetapi dia berusaha menerima pilihan putranya demi kebahagiaan anak semata wayangnya. Berbeda dengan saat pertama kali dia melihat Shopia. Dia langsung bisa merasakan kalau gadis itu sangat cocok dengan putranya yang arogan.

"Pah, sepertinya aku tidak bisa ikut melihat rumah baru itu. Aku ada pekerjaan yang harus aku urus," ucap Ganesha setelah dia mendudukkan bokongnya.

"Pekerjaan tidak akan ada habisnya, Anez. Kamu tidak butuh waktu dua puluh empat jam untuk melihat rumah itu."

"Baiklah, aku hanya melihatnya. Setelah itu, aku akan langsung pergi."

"Terserah kamu. Yang penting menantu Mama sudah tahu rumah barunya. Mama akan membiarkan Shopia untuk menentukan perabotan yang dia inginkan untuk mengisi rumah baru kalian."

"Ya-ya-ya ... Sekarang anak Mama dan Papa dia. Aku hanya anak pungut kalian," gerutu Ganesha dengan memasukkan sepotong daging ke mulutnya.

Shopia hanya tersenyum tipis mendengar perdebatan kecil di meja makan. Dia tahu semua itu hanya salah satu bentuk mengungkapkan rasa sayang mereka. Dia hanya berharap, jika nanti memiliki seorang anak, anaknya tidak tidak merasa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua. Tidak seperti dirinya, seperti anak yang dilupakan oleh ibunya.

Setelah semuanya menikmati sarapan pagi, mereka pun langsung menuju ke rumah baru Ganesha sebagai hadiah dari orang tuanya. Sebuah rumah dengan bergaya modern minimalis. Terlihat sangat nyaman untuk ditempati oleh pasangan baru dan keluarga kecilnya.

"Shopia, mulai sekarang ini rumah kalian. Terserah kamu mau apakan rumah, asal kalian merasa nyaman tinggal di sini. Jangan ditunda ya, Mama dan Papa berharap bisa secepatnya mendengar suara anak kecil di rumah ini memanggil Oma dan Opa," ucap Prada saat mereka sudah berada di dalam rumah baru Ganesha.

"Iya, Mah. Shopia akan mengikuti kemauan Mas Anez saja," ucap Shopia dengan tersenyum samar.

Bagaimana mungkin aku akan memiliki anak, sementara suamiku saja tidak menginginkannya, batin Shopia.

Flashback

Saat Shopia baru saja tiba di rumah orang tua Ganesha, tiba-tiba laki-laki itu datang dengan botol kecil dan gelas di tangannya. Dia sengaja mendatangi Shopia tanpa sepengetahuan orang tuanya.

"Shopia dengar! Meskipun nanti kita menikah, aku tidak ingin memiliki anak dari perempuan seperti kamu. Kamu harus meminum ini setiap malam sebelum tidur. Kalau kamu tidak mau meminumnya, ayo kita ke Dokter untuk memasang spiral atau implan."

"Tidak usah! Aku akan rajin meminumnya. Kamu tenang saja, aku pun tidak mau memiliki anak dari orang yang menganggap aku rendah. Anggap saja pernikahan ini sebagai cara aku untuk menebus kesalahanku pada keluarga kamu."

"Baguslah kalau begitu. Ingat kalau sampai kamu hamil, aku tidak segan menggugurkannya."

Shopia hanya diam melihat kepergian Ganesha. Bibirnya tersenyum kecut menertawakan kemalangannya. Bahkan, laki-laki yang akan menikahinya, justru tidak menginginkan anak darinya.

Hahaha ... Ya takdir ini sungguh lucu. Tidak hentinya memberikan mimpi buruk dalam hidupku. Tapi tidak apa Shopia, jika nanti kamu menyandang status janda. Setidaknya, orang-orang tidak akan mengolok kamu saat nanti menikah dengan orang lain tapi sudah tidak perawan lagi. Anggap saja pernikahan ini sebagai batu loncatan agar kamu tidak direndahkan oleh orang lain dengan berlindung dibalik nama besar keluarga Oenelon.

Flashback off

"Mah, aku mau ke kantor dulu. Sepertinya ada masalah. Tadi Piero nelpon katanya ada karyawan yang tertangkap mencuri di perusahaan," ucap Ganesha yang sukses membuyarkan lamunan Shopia.

"Iya, hati-hati. Mama juga mau pulang. Nanti sore ada arisan dengan ibu-ibu komplek. Shopia, baik-baik di rumah. Kalau kamu butuh apa-apa, minta tolong saja sama Bibi," ucap Prada. "Kamar kalian ada di lantai atas," lanjutnya.

"Iya, Mah. Nanti aku cek ke sana," ucap Shopia.

"Papa juga pulang ya! Hati-hati di rumah. Kamu istirahat saja kalau lelah. Biarkan Bibi yang beres-beres," pamit Tuan Galen.

"Iya, Pah. Makasih untuk semuanya," ucap Shopia.

Senang sekali dia tinggal di rumah yang bagus. Apa karena aku orang kaya, dia jadi berusaha untuk mendapatkan aku? Dasar cewek matre! Tunggu saja nanti malam! Akan aku buat kamu terkapar kelelahan, batin Ganesha.

Setelah semuanya pergi, Shopia pun langsung menuju ke kamarnya. Namun saat sampai di sana, dia melihat foto prewedding Ganesha dan Dora terpajang indah di atas tempat tidur yang berukuran king size itu. Hatinya sedikit tercubit melihat foto itu.

Rasa bersalah dan rasa sesal yang Shopia rasakan saat melihat wajah sahabatnya. Namun, saat dia teringat semua hinaan dan cemoohan dari orang-orang dan ibunya Dora membuat hatinya menjadi sakit.

Aku tahu aku salah, Dora. Tapi rasanya tidak adil jika aku sendiri yang harus menanggung kesalahan itu.

...~Bersambung~...

...Jangan lupa dukungannya ya kawan! Klik like, comment, vote, rate, gift dan favorite....

...Terima kasih....

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BENAR2 MANUSIA GK PUNYA HATI..

2024-01-03

2

Kamiem sag

Kamiem sag

semangat Shopia menjadi budak sex laki2 yg kau cintai, apapun ini adalah benar kesalahanmu, takseharusnya mengkonsumsi miras saat itu

2023-10-12

1

YK

YK

mereka juga salah. memaksamu minum alkohol.

2023-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terjebak Pesta Lajang
2 Bab 2 Diusir
3 Bab 3 Tanggung Jawab
4 Bab 4 Pernikahan Tanpa Rencana
5 Bab 5 Rumah Baru
6 Bab 6 Puaskan hatimu, Anez!
7 Bab 7 Kedatangan Mama Mertua
8 Bab 8 Jangan Cemburu!
9 Bab 9 Be strong, Shopia
10 Bab 10 Kenapa harus marah?
11 Bab 11 Menertawakan Diri Sendiri
12 Bab 12 Lihat aku, Shopia!
13 Bab 13 Apa harus berdamai?
14 Bab 14 SHOPIA, KAMU DIMANA?
15 Bab 15 Mendadak Berubah
16 Bab 16 Sakit
17 Bab 17 Lain di Mulut Lain di Hati
18 Bab 18 Sandiwara Shopia
19 Bab 19 Hasutan Yang Gagal
20 Bab 20 Dora Kembali
21 Bab 21 Perintah Mertua
22 Bab 22 Apa kamu terpikat?
23 Bab 23 Bukan Shopia Yang Dulu
24 Bab 24 Barbeque
25 Bab 25 Terima kasih, Mas!
26 Bab 26 Terjebak Kembali
27 Bab 27 Kemarahan Prada
28 Bab 28 Selamat Tinggal Cinta Yang Tak Tergapai
29 Bab 29 Mencari Shopia
30 Bab 30 Mimpi Shopia
31 Bab 31 Desakan Dora
32 Bab 32 Bertemu Dora
33 Bab 33 Ganesha vs Piero
34 Bab 34 Diculik
35 Bab 35 Tertangkap
36 Bab 36 Shopia, kenapa menghukum aku?
37 Bab 37 Musibah Sebagai Teguran
38 Bab 38 Hampir Terbongkar
39 Bab 39 Menjenguk Ganesha
40 Bab 40 Jackpot!
41 Bab 41 Tolong Maafkan Anez!
42 Bab 42 Jangan sedih, Anez!
43 Bab 43 Apa mas mengintai aku?
44 Bab 44 I LOVE YOU, SHOPIA!
45 Bab 45 Menikmati Malam
46 Bab 46 Sambutan Hangat
47 Bab 47 Hanya Menjaga Jodoh Orang
48 Bab 48 Sania Sakit
49 Bab 49 Papa Egois
50 Bab 50 Mirip
51 Bab 51 Suara Aneh
52 Bab 52 Terima kasih, Mas!
53 Bab 53 Pacar Bohongan
54 Bab 54 Belimbing Wuluh
55 Bab 55 Tragedi Anniversary
56 Bab 56 Menginap
57 Bab 57 Menikah?
58 Bab 58 Akal-akalan Ganesha
59 Bab 59 Kedatangan Tuan Jody
60 Bab 60 Mochi
61 Bab 61 Perubahan Eliza
62 Bab 62 Penjelasan Jordan
63 Bab 63 Terkuak
64 Bab 64 Putri Kandung
65 Bab 65 Piero Mengintip
66 Bab 66 Nikah bohongan?
67 Bab 67 Menonton apa ditonton?
68 Bab 68 Sania Gugup
69 Bab 69 Menikmati Senja
70 Bab 70 Kedatangan Ibu
71 Bab 71 Penuturan Bu Kia
72 Bab 72 Periksa Kandungan
73 Bab 73 Di Rumah Prada
74 Bab 74 Hinaan Eliza
75 Giveaway
76 Bab 75 Was-was
77 Bab 76 Saksi Kunci
78 Bab 77 Menangkap Lucy
79 Bab 78 Kabur
80 Bab 79 Terima kasih, Dok!
81 Bab 80 Bayi Perempuan
82 Bab 81 Terjebak
83 Bab 82 Pilihan Untuk Eliza
84 Bab 83 El Zatta Oenelon
85 Bab 84 Hot Daddy
86 Bab 85 Apa Nike itu Vero?
87 Bab 86 Trauma Masa Kecil Nike
88 Bab 87 Sania Cemburu
89 Bab 88 Eliza vs Nike
90 Bab 89 Keinginan Lucy
91 Bab 90 Kepergian Nyonya Lucy
92 Bab 91 Baby Girl
93 Bab 92 Mengantar Nike Pulang
94 Bab 93 Ulah Nike
95 Bab 94 Membujuk Shopia
96 Bab 95 Pesan Mama Prada
97 Bab 96 Nasihat Sania
98 Bab 97 Janji Ganesha
99 Bab 98 Sayang Sewajarnya
100 Bab 99 Kemanjaan El Zatta
101 Bab 100 Bertemu Elgar
102 Bab 101 Blong
103 Bab 102 Siapa pelakunya?
104 Bab 103 Cepat kejar!
105 Bab 104 Siapa mereka?
106 Bab 105 Ambisi Eliza
107 Bab 106 Cepat sembuh ya, El!
108 Bab 107 Kekhawatiran Piero
109 Bab 108 Kebakaran
110 Bab 109 Pulang ke Rumah
111 Bab 110 Eliza Sadar
112 Bab 111 Tekad Jordan
113 Bab 112 Quality Time
114 Bab 113 Akal-akalan Jordan
115 Bab 114 Kesuksesan Rencana Jordan
116 Bab 115 Pernikahan Jordan
117 Bab 116 Kebersamaan
118 Bab 117 Tragedi Pesta Ulang Tahun
119 Bab 118 Pengakuan Tuan Yongki
120 Bab 119 Temani Mas tidur!
121 GiveAway
122 Promo Mainan CEO Arogant
123 Promo Novel Maaf Jika Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Terjebak Pesta Lajang
2
Bab 2 Diusir
3
Bab 3 Tanggung Jawab
4
Bab 4 Pernikahan Tanpa Rencana
5
Bab 5 Rumah Baru
6
Bab 6 Puaskan hatimu, Anez!
7
Bab 7 Kedatangan Mama Mertua
8
Bab 8 Jangan Cemburu!
9
Bab 9 Be strong, Shopia
10
Bab 10 Kenapa harus marah?
11
Bab 11 Menertawakan Diri Sendiri
12
Bab 12 Lihat aku, Shopia!
13
Bab 13 Apa harus berdamai?
14
Bab 14 SHOPIA, KAMU DIMANA?
15
Bab 15 Mendadak Berubah
16
Bab 16 Sakit
17
Bab 17 Lain di Mulut Lain di Hati
18
Bab 18 Sandiwara Shopia
19
Bab 19 Hasutan Yang Gagal
20
Bab 20 Dora Kembali
21
Bab 21 Perintah Mertua
22
Bab 22 Apa kamu terpikat?
23
Bab 23 Bukan Shopia Yang Dulu
24
Bab 24 Barbeque
25
Bab 25 Terima kasih, Mas!
26
Bab 26 Terjebak Kembali
27
Bab 27 Kemarahan Prada
28
Bab 28 Selamat Tinggal Cinta Yang Tak Tergapai
29
Bab 29 Mencari Shopia
30
Bab 30 Mimpi Shopia
31
Bab 31 Desakan Dora
32
Bab 32 Bertemu Dora
33
Bab 33 Ganesha vs Piero
34
Bab 34 Diculik
35
Bab 35 Tertangkap
36
Bab 36 Shopia, kenapa menghukum aku?
37
Bab 37 Musibah Sebagai Teguran
38
Bab 38 Hampir Terbongkar
39
Bab 39 Menjenguk Ganesha
40
Bab 40 Jackpot!
41
Bab 41 Tolong Maafkan Anez!
42
Bab 42 Jangan sedih, Anez!
43
Bab 43 Apa mas mengintai aku?
44
Bab 44 I LOVE YOU, SHOPIA!
45
Bab 45 Menikmati Malam
46
Bab 46 Sambutan Hangat
47
Bab 47 Hanya Menjaga Jodoh Orang
48
Bab 48 Sania Sakit
49
Bab 49 Papa Egois
50
Bab 50 Mirip
51
Bab 51 Suara Aneh
52
Bab 52 Terima kasih, Mas!
53
Bab 53 Pacar Bohongan
54
Bab 54 Belimbing Wuluh
55
Bab 55 Tragedi Anniversary
56
Bab 56 Menginap
57
Bab 57 Menikah?
58
Bab 58 Akal-akalan Ganesha
59
Bab 59 Kedatangan Tuan Jody
60
Bab 60 Mochi
61
Bab 61 Perubahan Eliza
62
Bab 62 Penjelasan Jordan
63
Bab 63 Terkuak
64
Bab 64 Putri Kandung
65
Bab 65 Piero Mengintip
66
Bab 66 Nikah bohongan?
67
Bab 67 Menonton apa ditonton?
68
Bab 68 Sania Gugup
69
Bab 69 Menikmati Senja
70
Bab 70 Kedatangan Ibu
71
Bab 71 Penuturan Bu Kia
72
Bab 72 Periksa Kandungan
73
Bab 73 Di Rumah Prada
74
Bab 74 Hinaan Eliza
75
Giveaway
76
Bab 75 Was-was
77
Bab 76 Saksi Kunci
78
Bab 77 Menangkap Lucy
79
Bab 78 Kabur
80
Bab 79 Terima kasih, Dok!
81
Bab 80 Bayi Perempuan
82
Bab 81 Terjebak
83
Bab 82 Pilihan Untuk Eliza
84
Bab 83 El Zatta Oenelon
85
Bab 84 Hot Daddy
86
Bab 85 Apa Nike itu Vero?
87
Bab 86 Trauma Masa Kecil Nike
88
Bab 87 Sania Cemburu
89
Bab 88 Eliza vs Nike
90
Bab 89 Keinginan Lucy
91
Bab 90 Kepergian Nyonya Lucy
92
Bab 91 Baby Girl
93
Bab 92 Mengantar Nike Pulang
94
Bab 93 Ulah Nike
95
Bab 94 Membujuk Shopia
96
Bab 95 Pesan Mama Prada
97
Bab 96 Nasihat Sania
98
Bab 97 Janji Ganesha
99
Bab 98 Sayang Sewajarnya
100
Bab 99 Kemanjaan El Zatta
101
Bab 100 Bertemu Elgar
102
Bab 101 Blong
103
Bab 102 Siapa pelakunya?
104
Bab 103 Cepat kejar!
105
Bab 104 Siapa mereka?
106
Bab 105 Ambisi Eliza
107
Bab 106 Cepat sembuh ya, El!
108
Bab 107 Kekhawatiran Piero
109
Bab 108 Kebakaran
110
Bab 109 Pulang ke Rumah
111
Bab 110 Eliza Sadar
112
Bab 111 Tekad Jordan
113
Bab 112 Quality Time
114
Bab 113 Akal-akalan Jordan
115
Bab 114 Kesuksesan Rencana Jordan
116
Bab 115 Pernikahan Jordan
117
Bab 116 Kebersamaan
118
Bab 117 Tragedi Pesta Ulang Tahun
119
Bab 118 Pengakuan Tuan Yongki
120
Bab 119 Temani Mas tidur!
121
GiveAway
122
Promo Mainan CEO Arogant
123
Promo Novel Maaf Jika Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!