Suasana sakral menyelimuti ruangan yang sudah dihias dengan begitu indahnya. Sebuah ballroom hotel berbintang lima, menjadi saksi dua insan yang disatukan oleh Tuhan. Ya, Ganesha dan Shopia baru saja melaksanakan akad nikah.
Pesta pernikahan yang disiapkan untuk Ganesha dan Dora kini menjadi pesta pernikahan Ganesha dan Shopia. Meskipun, laki-laki itu merasa enggan untuk menikahi Shopia. Akan tetapi, dia tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya. Apalagi, semenjak malam itu, hasratnya selalu mencuat setiap kali dia tanpa sengaja melihat bagian dalam tubuh Shopia yang sedikit terekspos.
Seperti saat ini, Shopia mengenakan baju pengantin dengan bahu yang terbuka. Ingin rasanya Ganesha segera membawa gadis itu ke kamar dan memuaskan sesuatu di bawah sana yang terasa sesak. Namun, sebisa mungkin dia menahannya. Karena tamu undangan terus saja berdatangan untuk memberikan ucapan selamat kepadanya.
Sampai akhirnya, saat pesta belum usai, Shopia pamit untuk beristirahat lebih dulu. Kakinya terasa sakit karena lecet. Akibat dia belum terbiasa memakai high heels.
"Mas Anez, aku ke kamar dulu. Kakiku sakit sekali," pamit Shopia.
"Pergilah!" suruh Ganesha.
Shopia langsung berlalu begitu saja dengan menaikkan gaun putihnya yang menjuntai ke lantai. Saat sudah turun dari pelaminan, dia segera melepaskan high heels yang dipakainya. Rasanya nyaman saat benda yang menyakitkan itu dia lepaskan. Dia pun bergegas menuju ke kamar yang tadi dia pakai untuk berhias.
"Melelahkan sekali. Padahal hanya duduk dengan sesekali berdiri. Tapi kakiku sakit sekali," keluh Shopia.
Dia langsung membuka gaun yang dipakainya. Kemudian membersihkan diri. Sampai akhirnya rasa kantuk datang tanpa dia undang. Membuat Shopia langsung memejamkan matanya.
Sementara Ganesha masih berkumpul dengan teman-temannya. Dia menghabiskan malam pengantin bersama teman dan sebotol minuman yang isinya sudah ludes dia teguk semua. Merasa kepalanya sudah terasa pusing, Ganesha pun berpamitan pada teman-temannya.
"Bro, aku ke kamar dulu!"
"Yoi, Bro! Nikmati malam pengantin kamu. Jangan sia-siakan istrimu! Karena akan ada orang lain yang menginginkan istrimu, saat kamu tidak memperdulikannya," ucap Piero.
"Ck! Ambil saja kalau mau! Kalau tidak terpaksa, aku juga tidak akan menikahinya." Ganesha berdecak sebal dengan apa yang sahabatnya katakan.
Dia pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar. Terlihat di sana Shopia sudah tertidur pulas dengan selimut yang membungkus badannya sebatas dada. Ganesha pun langsung menghampiri istrinya.
"Dosa apa aku di masa lalu, sampai harus menikah dengan cewek murahan ini," gumam Ganesha dengan menatap lekat Shopia.
Semakin dia menatap lekat wajah cantik Shopia yang terlihat pucat, semakin kuat dorongan untuk menjamah istrinya. Ganesha pun menyingkap selimut yang membungkus gadis yang sudah dia renggut kesuciannya. Nampak dua gunung kembar yang terlihat menantang. Tanpa berpikir dua kali, Ganesha langsung menurunkan kacamata pelindung kedua gunung kembar itu. Dia langsung naik ke atas tempat tidur dan mulai menikmati gunung kembar yang menggoda itu.
Shopia langsung membuka matanya saat merasakan ada seseorang yang menghisap kedua sqiusy-nya. Dia sangat terkejut melihat ada seorang lelaki yang berada di atas tubuhnya. Tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, dia langsung menjambak rambut laki-laki itu dan menjauhkan dari dadanya.
"Sakit brengsek!" umpat Ganesha.
"Mas Anez? Apa yang kamu lakukan?"
"Kenapa masih bertanya? Tentu saja aku mengambil hak aku. Bukankah sekarang malam pengantin kita?"
"Iya, ta-tapi ka-kamu kan tidak suka sama aku."
"Aku memang tidak suka sama kamu, tapi aku akan memenuhi keinginan kamu untuk mendapatkan tubuhku. Sekarang diamlah, aku mau melanjutkan yang tadi tertunda."
Ganesha pun langsung menyerang Sophia dengan brutal. Dia melepaskan hasratnya yang sudah membuncah. Pengaruh alkohol ditambah libido Ganesha yang sedang tinggi, membuat Shopia kewalahan menghadapi hasrat suaminya. Sampai akhirnya dia hanya bisa pasrah, membiarkan laki-laki itu menyalurkan hasratnya.
...***...
Keesokan paginya, saat sinar mentari menelusup masuk lewat celah jendela, perlahan Shopia membukakan matanya. Dilihatnya Ganesha yang sedang tidur dengan menelungkupkan badannya, dia pun perlahan turun dari tempat tidurnya.
"Aw … Kenapa sakit sekali?" Shopia meringis merasakan sakit di organ intinya. Rasa perih yang sama sakitnya saat dia pertama kali melakukan hal itu dengan Ganesha.
Padahal ini yang kedua kalinya, tetapi terasa masih sakit. Aku harus segera ke kamar mandi dan membersihkan diri. Kata Ibu, seorang istri harus bangun sebelum suaminya bangun, batin Shopia.
Dengan berjalan tertatih, akhirnya Shopia sampai di kamar mandi. Dia langsung mengisi bathtub dengan air hangat dan meneteskan aroma terapi yang menenangkan pikiran. Setelah airnya hampir penuh, Shopia pun masuk dan berendam di sana. Berharap rasa perih itu akan hilang dengan sendirinya.
Shopia terhanyut dengan aroma terapi yang masuk ke indera penciumannya. Tanpa terasa matanya mulai terpejam. Untuk beberapa saat, dia pun tertidur kembali seraya menikmati aroma terapi. Sampai akhirnya ada seseorang yang ikut bergabung ke dalam bathtub, barulah dia membuka matanya.
"Mas Anez? Sudah bangun?"
"Sudah dan sedang mencari gua python untuk aku masuki."
Lagi dan lagi, Ganesha menggempurnya. Mengeksplor setiap inci tubuh Shopia. Laki-laki itu seperti seseorang yang mendapatkan mainan baru. Dia sangat bersemangat memompa gairah bersama istrinya.
Ganesha tidak peduli dengan rasa sakit yang Shopia rasakan di area intinya. Laki-laki itu hanya menginginkan kenikmatan dan berpikir, istrinya hanya untuk memuaskan hasratnya.
Selesai acara mandi plus-plus dan berpakaian, Shopia pun duduk di depan meja rias. Satu persatu dia mengaplikasikan make-up ke wajahnya. Sampai terdengar suara Ganesha yang berbicara tidak jauh dari tempat Shopia berada.
"Shopia dengar! Apapun yang sudah aku lakukan padamu, bukan karena aku sudah bisa menerima kamu ataupun karena aku mulai mencintai kamu. Tapi hanya untuk memenuhi kewajiban aku sebagai seorang suami. Karena gadis yang aku cintai hanya Dora bukan kamu. Kamu hanya istri yang harus memenuhi semua kebutuhanku."
"Aku mengerti! Baiklah jika itu keinginan Mas Anez. Bagaimana jika kita buat kesepakatan, Mas Anez mendapatkan tubuhku dan aku mendapatkan tunjangan untuk semua kebutuhanku. Aku tidak akan menggangu kehidupan pribadi Mas Anez. Begitupun dengan Mas Anez tidak boleh mengganggu kehidupan pribadiku. Kita hanya jadi suami istri saat berada di atas tempat tidur."
"Baik! Aku tidak menyangka kamu gadis yang pintar. Aku akan menyiapkan surat perjanjiannya, tapi mulai besok kamu menjadi assisten pribadiku. Aku tidak mau menahannya, jika nanti menginginkanmu saat berada di kantor. Satu lagi, tidak boleh ada yang tahu dengan perjanjian ini. Apalagi, jika orang tuaku sampai tahu, maka kamu akan menanggung akibatnya."
"Aku akan tutup mulut. Mas Anez atur saja, aku akan mengikuti apa yang Mas Anez katakan."
Sekarang kamu bilang tidak mencintaiku tapi aku yakin, jika nanti kamu sudah ketagihan denganku, kamu tidak akan bisa berpaling dariku. Kita buktikan Mas. Siapa yang tidak akan bisa melepaskan saat pernikahan ini harus berakhir, batin Shopia.
...~Bersambung~...
...Jangan lupa dukungannya ya Kak! Klik like, comment, rate, gift, vote dan favorite....
...Terima kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MURAHAN, TPI LO JAMAH JUGA, DASAR PRIA MUNAFIK LOO
2024-01-03
1
Sulaiman Efendy
NAFSU JUGA LO LIAT SHOPIA...
2024-01-03
1
Sulaiman Efendy
TUMBEN AKAD NIKAHNYA GK ADA KATA SAH. JDI PRTANYAAN NI TOKOH GANES MUSLIM ATAU KAFIR, BGITU JUGA DGN TOKOH SHOPIA, SDGKN CERITA LAIN SLLU ADA IJAB QABULNYA SAAT AKAD,, MKANYA SANGAT DISAYANGKN, KLO MUSLIM, KNP PRILAKU SPRTI KAFIR, BHKN MIRIS DGN UMAT MUSLIM SKRG, KLAKUAN MELEBIHI ORG KAFIR ASLI... DOYAN MINUMAN YG DIHARAMKN ALLAH, PARTY2 GAK JELAS... SEX BEBAS....
2024-01-03
1