Bab 3 Tanggung Jawab

Perlahan Shopia membuka matanya. Dia mengedarkan pandangannya menelisik ke segala penjuru ruangan. Matanya sedikit menyipit, merasa heran dengan kamar yang ditempatinya. Apalagi wangi maskulin menyeruak masuk ke indera penciumannya.

"Aku ada di mana? Ini kamar siapa?" gumam Shopia dengan mencoba bangun dari tidurnya.

Perlahan dia menginjakkan kakinya, lalu berjalan ke arah pintu. Samar-samar terdengar seperti ada orang yang sedang berdebat di luar kamar. Shopia pun langsung membukakan pintu karena ingin tahu siapa orang yang sudah membawanya. Seingatnya, dia akan menyeberang saat ingin membeli minum di minimarket.

Terlihat di sana Seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik, sedang memarahi seseorang yang duduk di atas sofa. Namun, Shopia tidak bisa melihat siapa laki-laki yang sedang dimarahi oleh wanita cantik itu.

"Anez, apa yang kamu lakukan itu membuat wajah Mama terasa tercoreng. Kamu tahu, undangan telah tersebar. Tapi tiba-tiba saja Keluarga Dora datang untuk membatalkan acara pernikahan kalian. Dengan alasan kamu sudah berselingkuh dengan sahabatnya Dora," geram Prada Oenelon, mamanya Ganesha.

"Bukan seperti itu kejadiannya, Mah. Aku tidak tahu kenapa sampai meniduri gadis itu," kilah Ganesha.

"Papa dan Piero sudah memeriksa CCTV villa, sepertinya gadis itu dalam keadaan mabuk masuk ke kamar kamu. Tidak jauh beda dengan kamu yang berada dalam pengaruh alkohol saat masuk ke kamar. Sudah! Semua itu kecelakaan, kamu hanya perlu bertanggung jawab terhadap gadis itu," ucap Galen Oenelon, papanya Ganesha.

"Maksud Papa tanggung jawab?"

"Kamu harus menikahinya. Lagipula, Papa tidak mungkin menarik undangan yang sudah tersebar."

"Maaf Tuan! Dia tidak perlu tanggung jawab, aku akan pergi jauh dari kota ini," sela Shopia yang sedari terdiam di depan pintu.

Tentu saja hal itu membuat ketiga orang yang sedang berdebat langsung melihat ke arahnya. Jelas saja mereka merasa kaget saat mendengar ada orang yang ikut terlibat dalam perdebatannya. Orang tua Ganesha langsung menelisik penampilan Sophia yang terlihat pucat pasi seperti tidak ada darah setetes pun yang mengalir di tubuhnya.

"Kamu! Bukankah kamu gadis itu?" tanya Galen dengan menunjuk Shopia.

"Iya, Pah!" sahut Anez lemas.

'Sialan! Kenapa juga dia keluar kamar? Dasar cewek pembawa sial!' rutuk Ganesha dalam hati.

"Anez! Jelaskan semuanya yang terjadi dan kamu, cepat duduk di sini!" suruh Galen.

Dengan terpaksa Ganesha pun menceritakan tentang Shopia yang hampir saja tertabrak mobil. Hingga akhirnya dia bawa ke apartemen. Shopia yang hanya mendengarkan akhirnya mengerti kenapa dia berada di kamar yang asing baginya.

"Anez, Anez. Kamu sudah melakukan dua kesalahan pada dia. Masih tidak mau bertanggung jawab? Bagaimana kalau nanti ada benihmu yang tertinggal di rahimnya? Apa kamu tega menjadikan keturunanmu sendiri di cap sebagai anak haram?" Galen menatap tajam putranya. Dia tidak suka melihat Ganesha yang bertindak seperti seorang pengecut.

"Tapi, Pah. Aku tidak mencintai dia. Gara-gara dia pernikahanku batal dengan Dora," kelit Ganesha.

"Ganesha! Aku mendidikmu bukan untuk menjadi seorang pengecut. Kamu sudah merusak kehormatannya, tapi kamu lepas tanggung jawab begitu saja. Papa tidak mau tahu, lusa kamu harus menikah dengan dia," bentak Galen.

Shopia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia ingin berbicara, menolak semua rencana papanya Ganesha. Akan tetapi, suaranya seakan tercekat di tenggorokan

"Sudahlah, Nez. Kamu ikuti saja apa yang Papa katakan. Mama sebagai seorang perempuan, merasa sangat terhina dengan sikap kamu. Kamu merusaknya, tapi kamu mencampakkan begitu saja. Di mana hati nurani kamu, Nak?" tanya Prada.

"Baiklah, Mah! Aku akan menikahinya seperti yang Mama dan Papa inginkan," ucap Ganesha dengan nada yang rendah.

"Syukurlah! Mama senang mendengarnya, akhirnya kamu jadi lelaki sejati yang bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya." Prada tersenyum senang mendengar jawaban putranya. Keinginannya untuk cepat memiliki cucu, mungkin sebentar lagi akan terlaksana.

"Nama kamu siapa, Nak?" tanya Galen dengan melembutkan suaranya.

"A-aku … A-aku …."

"Dia Shopia Martin sahabatnya Dora," potong Ganesha saat mendengar suara Shopia seperti orang gagu.

"Oh, Kamu ikut dengan kami saja tinggal di rumah. Tidak baik berada di apartemen hanya berdua. Shopia, di mana rumah kamu? Biar kami menemui orang tua kamu," tanya Galen.

"Ayahnya sudah meninggal, sedangkan ibunya ikut suaminya ke luar negeri. Dia di kota ini hanya sendiri. Beruntung Dora mau bersahabat dengannya, bahkan dia sudah dianggap saudara oleh Dora." Tanpa diminta, Ganesha menjelaskan tentang siapa Shopia.

Galen hanya tersenyum tipis mendengar penjelasan putranya. Dia tidak menyangka Ganesha akan tahu tentang Shopia sedetail itu. Tidak jauh dengan Galen, istrinya pun hanya bisa mengulum senyum mendengar penuturan putranya.

"Oh, begitu! Sudah malam, ayo kita pulang ke rumah!" ajak Prada.

"Ikutlah dengan orang tuaku! Barang-barang kamu masih ada di mobilku," suruh Ganesha.

"Ayo, Shopia ikut Mama!" Prada langsung menarik tangan gadis itu agar mengikutinya.

Mau tak mau, akhirnya Shopia mengikuti ajakan calon ibu mertuanya. Mau menolak pun, dia bingung harus pergi ke mana? Sementara tempat tinggal pun, dia tidak punya.

"Nyonya, terima kasih!" ucap Shopia pelan saat mereka sedang menunggu lift.

"Tidak usah berterima kasih! Memang sudah seharusnya Anez bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukannya. Mama minta maaf atas sikap putra Mama sama kamu," ucap Prada dengan tersenyum ramah.

Tidak lama kemudian, terdengar bunyi lift berhenti. Mereka pun segera masuk ke dalam kotak besi itu. Saat tiba di lobby apartemen, tanpa sengaja Shopia bertemu dengan sahabatnya dari semasa dia masih kecil.

"Loh, Shopia kamu ada di sini? Apa kamu pindah ke sini?" tanya Zara Moritz, sahabat Shopia.

"Ti-tidak Zara! Aku hanya sedang ada perlu. Aku pergi dulu ya!" pamit Shopia gugup. Dia tidak ingin Zara tahu dengan apa yang terjadi padanya. Apalagi kalau sahabat setia satu-satunya ikut memusuhi karena menganggapnya sebagai pelakor.

"Shopia tunggu! Nanti kita datang bersama ya, ke acara nikahannya Dora."

"Nyonya, boleh saya bicara sebentar dengan sahabat saya?" tanya Shopia.

"Oh, silahkan! Mama dan Papa tunggu di sana ya!" tunjuk Prada pada sebuah kursi tunggu yang ada di lobi apartemen.

Akhirnya Shopia hanya bisa menghela napas dalam mendengar apa yang sahabatnya itu katakan. Mau tidak mau, dia harus mengatakannya sekarang. Sebelum Zara tahu dari orang lain.

"Zara, sebenarnya pesta pernikahan Dora dibatalkan. Tapi aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Nanti malam aku akan menghubungi kamu," ucap Shopia.

"Baiklah, aku pasti akan menunggu panggilan telepon darimu. Shopia, apa telah terjadi sesuatu padamu? Kenapa mukamu pucat sekali? Siapa orang yang tadi bersama dengan kamu?"

"Aku baik-baik saja. Mungkin aku hanya kurang istirahat. Mereka calon mertua aku."

...~Bersambung~...

...Jangan lupa tinggalkan jejak ya Kak! Klik like, comment, rate, gift, vote dan favorite....

...Terima kasih....

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

malang benar nasibmu Shop

2023-10-12

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

rumit hati abang....

2022-11-07

0

Ana_Mar

Ana_Mar

kuat ya shopia...
next

2022-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terjebak Pesta Lajang
2 Bab 2 Diusir
3 Bab 3 Tanggung Jawab
4 Bab 4 Pernikahan Tanpa Rencana
5 Bab 5 Rumah Baru
6 Bab 6 Puaskan hatimu, Anez!
7 Bab 7 Kedatangan Mama Mertua
8 Bab 8 Jangan Cemburu!
9 Bab 9 Be strong, Shopia
10 Bab 10 Kenapa harus marah?
11 Bab 11 Menertawakan Diri Sendiri
12 Bab 12 Lihat aku, Shopia!
13 Bab 13 Apa harus berdamai?
14 Bab 14 SHOPIA, KAMU DIMANA?
15 Bab 15 Mendadak Berubah
16 Bab 16 Sakit
17 Bab 17 Lain di Mulut Lain di Hati
18 Bab 18 Sandiwara Shopia
19 Bab 19 Hasutan Yang Gagal
20 Bab 20 Dora Kembali
21 Bab 21 Perintah Mertua
22 Bab 22 Apa kamu terpikat?
23 Bab 23 Bukan Shopia Yang Dulu
24 Bab 24 Barbeque
25 Bab 25 Terima kasih, Mas!
26 Bab 26 Terjebak Kembali
27 Bab 27 Kemarahan Prada
28 Bab 28 Selamat Tinggal Cinta Yang Tak Tergapai
29 Bab 29 Mencari Shopia
30 Bab 30 Mimpi Shopia
31 Bab 31 Desakan Dora
32 Bab 32 Bertemu Dora
33 Bab 33 Ganesha vs Piero
34 Bab 34 Diculik
35 Bab 35 Tertangkap
36 Bab 36 Shopia, kenapa menghukum aku?
37 Bab 37 Musibah Sebagai Teguran
38 Bab 38 Hampir Terbongkar
39 Bab 39 Menjenguk Ganesha
40 Bab 40 Jackpot!
41 Bab 41 Tolong Maafkan Anez!
42 Bab 42 Jangan sedih, Anez!
43 Bab 43 Apa mas mengintai aku?
44 Bab 44 I LOVE YOU, SHOPIA!
45 Bab 45 Menikmati Malam
46 Bab 46 Sambutan Hangat
47 Bab 47 Hanya Menjaga Jodoh Orang
48 Bab 48 Sania Sakit
49 Bab 49 Papa Egois
50 Bab 50 Mirip
51 Bab 51 Suara Aneh
52 Bab 52 Terima kasih, Mas!
53 Bab 53 Pacar Bohongan
54 Bab 54 Belimbing Wuluh
55 Bab 55 Tragedi Anniversary
56 Bab 56 Menginap
57 Bab 57 Menikah?
58 Bab 58 Akal-akalan Ganesha
59 Bab 59 Kedatangan Tuan Jody
60 Bab 60 Mochi
61 Bab 61 Perubahan Eliza
62 Bab 62 Penjelasan Jordan
63 Bab 63 Terkuak
64 Bab 64 Putri Kandung
65 Bab 65 Piero Mengintip
66 Bab 66 Nikah bohongan?
67 Bab 67 Menonton apa ditonton?
68 Bab 68 Sania Gugup
69 Bab 69 Menikmati Senja
70 Bab 70 Kedatangan Ibu
71 Bab 71 Penuturan Bu Kia
72 Bab 72 Periksa Kandungan
73 Bab 73 Di Rumah Prada
74 Bab 74 Hinaan Eliza
75 Giveaway
76 Bab 75 Was-was
77 Bab 76 Saksi Kunci
78 Bab 77 Menangkap Lucy
79 Bab 78 Kabur
80 Bab 79 Terima kasih, Dok!
81 Bab 80 Bayi Perempuan
82 Bab 81 Terjebak
83 Bab 82 Pilihan Untuk Eliza
84 Bab 83 El Zatta Oenelon
85 Bab 84 Hot Daddy
86 Bab 85 Apa Nike itu Vero?
87 Bab 86 Trauma Masa Kecil Nike
88 Bab 87 Sania Cemburu
89 Bab 88 Eliza vs Nike
90 Bab 89 Keinginan Lucy
91 Bab 90 Kepergian Nyonya Lucy
92 Bab 91 Baby Girl
93 Bab 92 Mengantar Nike Pulang
94 Bab 93 Ulah Nike
95 Bab 94 Membujuk Shopia
96 Bab 95 Pesan Mama Prada
97 Bab 96 Nasihat Sania
98 Bab 97 Janji Ganesha
99 Bab 98 Sayang Sewajarnya
100 Bab 99 Kemanjaan El Zatta
101 Bab 100 Bertemu Elgar
102 Bab 101 Blong
103 Bab 102 Siapa pelakunya?
104 Bab 103 Cepat kejar!
105 Bab 104 Siapa mereka?
106 Bab 105 Ambisi Eliza
107 Bab 106 Cepat sembuh ya, El!
108 Bab 107 Kekhawatiran Piero
109 Bab 108 Kebakaran
110 Bab 109 Pulang ke Rumah
111 Bab 110 Eliza Sadar
112 Bab 111 Tekad Jordan
113 Bab 112 Quality Time
114 Bab 113 Akal-akalan Jordan
115 Bab 114 Kesuksesan Rencana Jordan
116 Bab 115 Pernikahan Jordan
117 Bab 116 Kebersamaan
118 Bab 117 Tragedi Pesta Ulang Tahun
119 Bab 118 Pengakuan Tuan Yongki
120 Bab 119 Temani Mas tidur!
121 GiveAway
122 Promo Mainan CEO Arogant
123 Promo Novel Maaf Jika Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Terjebak Pesta Lajang
2
Bab 2 Diusir
3
Bab 3 Tanggung Jawab
4
Bab 4 Pernikahan Tanpa Rencana
5
Bab 5 Rumah Baru
6
Bab 6 Puaskan hatimu, Anez!
7
Bab 7 Kedatangan Mama Mertua
8
Bab 8 Jangan Cemburu!
9
Bab 9 Be strong, Shopia
10
Bab 10 Kenapa harus marah?
11
Bab 11 Menertawakan Diri Sendiri
12
Bab 12 Lihat aku, Shopia!
13
Bab 13 Apa harus berdamai?
14
Bab 14 SHOPIA, KAMU DIMANA?
15
Bab 15 Mendadak Berubah
16
Bab 16 Sakit
17
Bab 17 Lain di Mulut Lain di Hati
18
Bab 18 Sandiwara Shopia
19
Bab 19 Hasutan Yang Gagal
20
Bab 20 Dora Kembali
21
Bab 21 Perintah Mertua
22
Bab 22 Apa kamu terpikat?
23
Bab 23 Bukan Shopia Yang Dulu
24
Bab 24 Barbeque
25
Bab 25 Terima kasih, Mas!
26
Bab 26 Terjebak Kembali
27
Bab 27 Kemarahan Prada
28
Bab 28 Selamat Tinggal Cinta Yang Tak Tergapai
29
Bab 29 Mencari Shopia
30
Bab 30 Mimpi Shopia
31
Bab 31 Desakan Dora
32
Bab 32 Bertemu Dora
33
Bab 33 Ganesha vs Piero
34
Bab 34 Diculik
35
Bab 35 Tertangkap
36
Bab 36 Shopia, kenapa menghukum aku?
37
Bab 37 Musibah Sebagai Teguran
38
Bab 38 Hampir Terbongkar
39
Bab 39 Menjenguk Ganesha
40
Bab 40 Jackpot!
41
Bab 41 Tolong Maafkan Anez!
42
Bab 42 Jangan sedih, Anez!
43
Bab 43 Apa mas mengintai aku?
44
Bab 44 I LOVE YOU, SHOPIA!
45
Bab 45 Menikmati Malam
46
Bab 46 Sambutan Hangat
47
Bab 47 Hanya Menjaga Jodoh Orang
48
Bab 48 Sania Sakit
49
Bab 49 Papa Egois
50
Bab 50 Mirip
51
Bab 51 Suara Aneh
52
Bab 52 Terima kasih, Mas!
53
Bab 53 Pacar Bohongan
54
Bab 54 Belimbing Wuluh
55
Bab 55 Tragedi Anniversary
56
Bab 56 Menginap
57
Bab 57 Menikah?
58
Bab 58 Akal-akalan Ganesha
59
Bab 59 Kedatangan Tuan Jody
60
Bab 60 Mochi
61
Bab 61 Perubahan Eliza
62
Bab 62 Penjelasan Jordan
63
Bab 63 Terkuak
64
Bab 64 Putri Kandung
65
Bab 65 Piero Mengintip
66
Bab 66 Nikah bohongan?
67
Bab 67 Menonton apa ditonton?
68
Bab 68 Sania Gugup
69
Bab 69 Menikmati Senja
70
Bab 70 Kedatangan Ibu
71
Bab 71 Penuturan Bu Kia
72
Bab 72 Periksa Kandungan
73
Bab 73 Di Rumah Prada
74
Bab 74 Hinaan Eliza
75
Giveaway
76
Bab 75 Was-was
77
Bab 76 Saksi Kunci
78
Bab 77 Menangkap Lucy
79
Bab 78 Kabur
80
Bab 79 Terima kasih, Dok!
81
Bab 80 Bayi Perempuan
82
Bab 81 Terjebak
83
Bab 82 Pilihan Untuk Eliza
84
Bab 83 El Zatta Oenelon
85
Bab 84 Hot Daddy
86
Bab 85 Apa Nike itu Vero?
87
Bab 86 Trauma Masa Kecil Nike
88
Bab 87 Sania Cemburu
89
Bab 88 Eliza vs Nike
90
Bab 89 Keinginan Lucy
91
Bab 90 Kepergian Nyonya Lucy
92
Bab 91 Baby Girl
93
Bab 92 Mengantar Nike Pulang
94
Bab 93 Ulah Nike
95
Bab 94 Membujuk Shopia
96
Bab 95 Pesan Mama Prada
97
Bab 96 Nasihat Sania
98
Bab 97 Janji Ganesha
99
Bab 98 Sayang Sewajarnya
100
Bab 99 Kemanjaan El Zatta
101
Bab 100 Bertemu Elgar
102
Bab 101 Blong
103
Bab 102 Siapa pelakunya?
104
Bab 103 Cepat kejar!
105
Bab 104 Siapa mereka?
106
Bab 105 Ambisi Eliza
107
Bab 106 Cepat sembuh ya, El!
108
Bab 107 Kekhawatiran Piero
109
Bab 108 Kebakaran
110
Bab 109 Pulang ke Rumah
111
Bab 110 Eliza Sadar
112
Bab 111 Tekad Jordan
113
Bab 112 Quality Time
114
Bab 113 Akal-akalan Jordan
115
Bab 114 Kesuksesan Rencana Jordan
116
Bab 115 Pernikahan Jordan
117
Bab 116 Kebersamaan
118
Bab 117 Tragedi Pesta Ulang Tahun
119
Bab 118 Pengakuan Tuan Yongki
120
Bab 119 Temani Mas tidur!
121
GiveAway
122
Promo Mainan CEO Arogant
123
Promo Novel Maaf Jika Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!