"Hei, coba kulihat tagihan bulan ini." ucap Milla sambil mengunyah daging barbequenya.
Malam itu mereka makan makanan mewah karena mereka mendapatkan banyak tips dari pengunjung club yang menyukai duet mereka.
Millo memberikan ponselnya kepada Milla, "Kita sudah membayar sewa apartemen ini sampai tahun depan. Hidupku berubah begitu aku bertemu denganmu, Milla. Kita seperti sudah ditakdirkan untuk bertemu. Nama kita saja sama. Kamu Milla sedangkan aku Millo." sahut Millo menikmati daging serta segelas bir yang didapatkannya dari pemilik club.
Milla mendengus, "Namaku ada C-nya. Camilla. Kamu hanya Millo, tanpa C." balas Milla.
Millo tertawa, "Baiklah mulai sekarang namaku Camillo, memakai C di depannya. Hahaha." ucap Millo.
"Anyway, aku belum pernah mendengar ceritamu. Ceritakanlah kepadaku segala sesuatu tentangmu." pinta Millo.
Sejak pertemuan pertama mereka, Milla tidak pernah bercerita tentang hidupnya dan bagaimana ia bisa sampai di kota kecil itu. Millo menilai wanita yang ada di depannya sekarang mengalami sesuatu yang sangat pahit sehingga ia ingin mengubur semua memorinya dalam-dalam.
"Tidak ada yang perlu di ceritakan."
Itu yang selalu jadi jawaban Milla saat Millo memintanya untuk bercerita tentang kisah hidupnya. Jika hanya ada mereka berdua saja, Milla bisa sangat cerewet tapi jika berada di luar Milla hanya akan menyumpal telinganya dengan headset dan mendengarkan lagu Blink 182 kesayangannya.
Yang Millo yakini adalah Milla pembawa keberuntungan dalam hidupnya. Karena sejak Milla muncul kondisi keuangan serta kondisi hatinya menjadi lebih baik.
Dan sepertinya Millo jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Milla saat ia melihatnya memakai gaun pengantin berwarna putih tulang yang cantik.
"Bagaimana denganmu? Kamu juga tidak pernah menceritakan tentang kehidupanmu. Aku tidak akan memintamu untuk menceritakannya. Jadi kita akan simpan masa lalu kita masing-masing. Deal?" ucap Milla.
Millo mengangguk, "Oke, deal." sahutnya.
Itulah komitmen yang telah mereka buat bersama. Milla tidak ada keinginan untuk mencari tau dimana dia berada selama lima tahun ini, dia bahkan tidak melapor ke polisi bahwa dia diculik oleh sekumpulan orang yang dibayar oleh saudari kembarnya di saat ia ingin menikah. Dia juga tidak mencari tahu dimana Andrew dan mengapa sampai detik ini Andrew tidak pernah mencarinya.
Keesokan harinya mereka mulai kembali bekerja di pusat kota sebagai musisi jalanan. Biasanya Milla akan bermain keyboard dan Millo memegang gitar, lalu mereka berdua akan bernyanyi.
"Semoga hari ini ramai, begitu pula dengan nanti malam di club. Aku ingin makan daging lagi, Ya Tuhan kabulkanlah doa kami. Amin." harap Millo mengangkupkan kedua tangannya.
"Amin." balas Milla.
"Hei, jika hari ini kita mendapatkan lebih banyak dari kemarin, pulang bekerja aku ingin mengajakmu kencan." sahut Millo.
Milla menatapnya, "Kencan? Hahahaha. Aku tidak ada waktu untuk kencan." jawab Milla.
"Oh, ayolah. Bersenang-senanglah dan nikmati hidupmu sesekali." bujuk Millo.
"Kamu tidak akan bisa menyamai seleraku, hahahaha." sahut Milla.
Millo menghentikan aktivitasnya sebentar dan menghampiri Milla yang sedang mengatur keyboardnya, "Aku serius. Ayo kita kencan malam ini." ucap Millo.
"Baiklah, tapi hanya kalau kita dapat lebih banyak dari kemarin yah?" tantang Milla.
Millo tersenyum, "Oke. Aku akan mewujudkannya." jawab Millo menyeringai.
Bukan tanpa maksud Millo mengajak Milla kencan, karena memang dia ingin memastikan perasaannya selama ini. Apakah itu cinta atau dia hanya terbiasa dengan kehadiran Milla.
Tiba-tiba, seorang wanita berteriak, "Tolong! Tolong!"
Bugh!
Seorang pria menubruk keyboard Milla. Dengan cepat, Milla segera mengejar pria yang menubruk keyboardnya hingga jatuh. Dengan membawa kaki keyboard yang terjatuh, ia mengejar pria itu dengan kesal.
Seluruh emosinya pagi itu ia buang dengan berlari, dan
Brugh!
Milla berhasil menjatuhkan pria itu dengan menggunakan kaki keyboard yang di geserkan ke arah pria itu. Dan ketika pria itu terjatuh, Milla menindihnya dan mengunci tangan pria itu, "Hei kamu, makhluk astral! Kalau berlari itu lihat ke depan! Kamu tau berapa harga keyboardku, hah! Lebih mahal daripada harga dirimu! Dan kamu menabraknya, beruntunglah keyboardku aman. Kalau sampai aku menemukan ada lecet pada keyboardku maka ini hari terakhir kamu melihat matahari! Paham!" ancam Milla.
Tak lama wanita yang berteriak minta tolong berlari menghampiri mereka, "Dia mengambil tas saya. Dasar pencuri!" tukas ibu itu dan merebut tasnya dari pria yang sekarang tersungkur tidak dapat bergerak.
"Eegghh! Lepaskan aku wanita bar-bar!" tukas pria itu.
Milla menoyor kepala pria yang ternyata pencuri itu, "Aku akan melepaskanmu saat polisi datang nanti!"
Dan dengan kekuatan suara soprannya, Camilla berteriak memanggil Millo, "Millo! Hei Millo! Bantu aku cepat! Hubungi polisi! Atau salah satu dari kalian panggil sekuriti jangan hanya merekam kejadian ini! Bodoh!" Milla berseru sementara kakinya berusaha menyelengkat seorang pria yang merekam aksinya.
"Aku di sebelahmu Milla dan tidak perlu berteriak, sekuriti sudah datang." jawab Millo kalem.
Milla memberikan pria itu kepada sekuriti yang segera memborgol kedua tangannya dan meringkusnya, "Terimakasih nona...."
"Mad....Camilla saja." jawab Milla.
"Baik, Nona Camilla setelah ini mohon ikut kami untuk membuat berita acara kepolisian." ucap sekuriti tersebut.
"Baik pak." jawab Milla.
Kemudian Milla mengeluarkan topi anyamannya dan mengedarkannya kepada orang-orang yang menonton serta merekam aksinya, "Mohon maaf ibu, bapak. Pertunjukan sudah selesai silahkan masukan rejeki sukarela kalian ke dalam topi ini. Terimakasih ibu, semoga berkat melimpah selalu untuk anda dan keluarga. Silahkan, silahkan!"
Beberapa orang memasukan uang ke dalam topi yang diedarkan oleh Milla.
Millo mendengus tertawa, "Aku tidak pernah tau sisi gilamu yang seperti ini. Kamu keren, Milla." ucap Millo memuji.
***
Berita tentang aksi Camilla dengan cepat menjadi trending topic di berbagai platform media sosial. Para pengguna sosial media membagikan unggahan video itu berkali-kali hingga video Milla menjadi viral.
Di tambah lagi video Milla yang mendapatkan sertifikat serta penghargaan dari kepolisian setempat karena telah melindungi masyarakat dengan aksinya yang dianggap berani. Beberapa stasiun televisi pun menyiarkan berita tentang Milla dan aksinya itu.
"Tuan Oak, apakah anda sudah melihat video yang sedang trending di media sosial itu? Si wanita mirip sekali dengan Nona Oak." kata Josh, asisten pribadi Andrew Oak.
Andrew yang tidak pernah mempedulikan tentang apa yang trending di media sosial segera menyimak ucapan Josh, "Mirip? Apa maksudmu? Apakah istriku melakukan suatu kebodohan yang membuatku malu?" tanya Andrew.
Josh tersenyum, "Itu bukan istri anda, Tuan Oak. Hanya saja wanita di dalam video itu mirip sekali dengan Nona Oak." kata Josh memperjelas ucapannya.
"Bisa aku lihat videonya? Kalau sampai ternyata itu istriku, aku akan melarangnya keluar rumah selama setahun!" tukas Andrew.
Josh segera memberikan ponselnya kepada Andrew dan memutarkan video itu.
Tampak seorang wanita sedang menghajar seorang pria sampai tidak berkutik. Jantung Andrew tiba-tiba berdetak cepat tatkala wanita itu mengangkat wajahnya dan berteriak. Wajah yang sangat di kenalnya dan suara yang sudah sangat lama tidak di dengarnya.
Jantungnya berhenti ketika wanita itu menyebutkan namanya, "Mad...Camilla saja."
Andrew menghentikan video itu dan bertanya, "Dimana lokasi kejadiannya? Bawa aku kesana!" titah Andrew.
Camilla, akhirnya aku menemukanmu.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments