Oza yang sudah duduk dikursi kerjanya, tidak fokus pada pekerjaannya, saat dia mengingat lagi, kenapa dia harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh sang mommy. Dia adalah anak yang sangat penurut dan juga berbakti pada orang tuanya, tentu saja dia tidak akan menolak saat sang mommy menjodohkannya dengan seorang wanita. Meskipun dia merasa tidak bahagia dengan keputusan yang dia ambil.
Hembusan nafas kasar keluar dari bibir pria yang memiliki tubuh proposional, dan juga ketampanan diatas rata rata. Saat Oza sedang memikirkan mau dibawa ke mana pernikahan yang baru sehari dia jalani. Dia sangat tahu pernikahan itu sakral, dan tidak untuk dimainkan, tapi bagaimana bisa Oza harus berdampingan dengan wanita yang tidak baik, itu yang dipikirkan oleh Oza, ketika mengingat pertemuannya dengan Meri di tempat yang dianggapnya tidaklah baik.
“Apa yang harus aku lakukan dengan pernikahan ini ya Tuhan,” ucap Oza yang kini meraup wajahnya kasar. Setelahnya kini dia beranjak dari duduknya, saat mengingat lagi besok dia akan menghadiri sebuah acara penting. Dan tidak ada libur kerja meskipun baru saja melangsungkan pernikahan, karena memang acara pernikahannya diadakan dengan tertutup, dan hanya dihadiri oleh sanak keluarga, dan itu atas permintaan Meri yang sekarang sudah menyandang status sebagai istri sahnya di mata hukum dan juga agama.
“Sayang, kenapa belum tidur?” tanya mommy Berlian saat baru saja mengambil air minum, dan melihat sang putra baru turun dari lantai dua.
“Ini baru mau tidur, Mom,”
Tentu saja ucapan Oza membuat sang mommy langsung menautkan keningnya. “Kamar kamu ada di atas sayang, terus kamu mau tidur dimana?” tanya mommy Berlian penuh selidik.
Menyadari jika tadi ucapannya salah mebuat Oza, kini memutar otak untuk mencari ide, agar sang mommy tidak curiga jika dia berniat untuk tidur di kamar tamu.
“Iya Mom. Kamar aku ada diatas, dan aku kebawah berniat untuk mengambil air minum, seperti Mommy,” bohong Oza dengan melempar senyum kearah sang mommy.
“Mommy tahu kamu dan Meri menikah karena perjodohan, sayang,” ujar mommy Berlian yang tahu persis jika sang putra sedang mengatakan kebohongan, dan dia tahu persis Oza akan tidur di kamar tamu. “Dan mommy sangat tahu jika kamu belum memiliki perasan padanya, tapi jika kamu menghindar seperti ini, bagaimana kamu akan memiliki perasaan pada istri kamu itu. Kamu tahu, rasa cinta tumbuh karena kita sudah terbiasa dekat dengan seseorang, dan mommy yakin, rasa cinta kamu akan tumbuh untuk Meri dengan berjalannya waktu, sayang,” ujar mommy Berlian panjang lebar.
Membuat Oza hanya diam dan tidak menanggapi apa yang baru sang mommy katakan. “Tadi Meri sudah mengambil air minum, dan kamu jangan alasan lagi. Cepat kembali ke kamar kamu,” mommy Berlian Kini mendorong bahu sang putra untuk kembali ke kamarnya. “Jika kamu seperti ini, kapan kamu akan memberi cucu pada mommy seperti kedua kakak kamu,”
“Mom, jangan…”
“Mommy tidak mau mendengar alasan apapun. Sekarang cepat kembali ke kamar kamu!” perintah Mommy Berlian memotong perkataan sang putra.
Dan Oza kini tidak lagi mengatakan apapun, dan tidak bisa berbuat apa apa, saat sang mommy terus menarik tangannya hingga ke depan pintu kamarnya dimana Meri sudah berada didalam.
Oza pun segera masuk ke dalam kamarnya, setelah sang mommy mendorong tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar. Dan setelah berada didalam kamar, kedua bola matanya langsung tertuju pada tempat tidur dimana Meri belum tidur, dan dia sedang berbincang dengan seseorang lewat sambungan ponselnya.
Dan saat Meri menyadari keberadaan Oza, dia dengan segera menutup sambungan ponselnya. Dengan tatapan matanya tertuju pada Oza, yang kini berjalan mendekati tempat tidur dimana dia berada.
“Hey, kamu mau ke mana?”
“Tidur,” jawab Oza yang kini sudah duduk dipinggiran tempat tidur.
“Tidak bisa,”
“Kenapa tidak bisa, ini kamarku, dan ini tempat tidurku,” sambung Oza yang langsung menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur tersebut.
“Aku tidak ingin tidur satu tempat tidur denganmu,”
“Sama,”
“Ya sudah, kamu tidur di sofa seperti tadi malam,” pinta Meri.
“Kenapa tidak kamu saja yang tidur di sofa,
sana!”
Bersambung.....................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Louisa Janis
benar itu Oza jangan mengalah perempuan begitu perlu didikan keras
2022-11-10
1
lia
mantap
2022-11-04
0
Ita rahmawati
sm² blm mngenal dalemny mereka y..
2022-10-25
0