"Dia siapa?" tanya Arumi yang melihat foto seseorang yang sedang tersenyum dengan wajah ceria.
Pria itu mengajak Arumi pada kamar Bulan untuk menyadarkan gadis itu dari kebodohannya.
Arnold tersenyum sambil menatap foto gadis yang masih memakai seragam SMA tersebut.
"Dia Adikku, dia sudah meninggal beberapa tahun lalu!"
"Meninggal?" tanya Arumi terkejut.
"Iya, dia bunuh diri karena cintanya bertepuk sebelah tangan."
"Aku sangat menyayanginya, tapi dia tidak pernah memikirkan perasaanku bahwa aku sangat terluka saat melihat dirinya bunuh diri hanya karena seorang pria! Maka dari itu aku tidak mau kau melakukan tindakan bodoh seperti adikku!"
"Kamu tahu, saat melihat seseorang akan bunuh diri, aku teringat padanya dan membuatku sangat terluka!" ucap Arnold seraya menatap Bulan dengan wajah sendu.
"Tapi aku tidak punya siapapun! Jadi tidak akan ada yang terluka hanya karena aku mengakhiri hidupku!" ucap Arumi sendu.
Arnold dan Arumi berdiri di depan Foto Bulan, menatap foto itu dengan wajah sendu.
"Orang tuamu sudah meninggal?" tanya Arnold seraya menatap wajah Arumi dari samping.
"Aku hanya wanita yatim piatu, entah aku punya orang tua atau tidak aku tidak tahu, karena aku dibesarkan di Panti, dan aku di buangnya di sana!"
Arnold pun menghela nafas, lalu menarik tangan Wanita itu mengajaknya duduk di sofa kamar Bulan.
"Kamu tahu? Selama ini hidupku begitu banyak beban, tapi aku terus mencoba kuat demi adikku!" ucap Arnold.
"Beban apa?" tanya Arumi seraya menghapus sisa-sisa air matanya.
"Orang tuaku bercerai, setelah itu karena Papaku cemburu melihat kebahagiaan Mama, papamengambil salah satu anak kembar mama dari suami barunya. Hingga membuat mama Depresi dan akhirnya Mama meninggal."
"Setelah kepergian Mama, aku dibawa ke Swiss oleh Papa dan kami besar di sana hingga akhirnya Papa juga meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya."
"Aku dan Bulan tumbuh besar di Swiss, tapi kami kembali lagi ke Indonesia setelah kepergian Papa. Setelah itu, aku terpaksa menitipkan Adikku pada pelayan rumah ini, karena aku harus melanjutkan pendidikan di Singapore."
"Setelah beberapa bulan di Singapore, aku mendapatkan sebuah kejutan dengan meninggalnya adikku karena bunuh diri."
"Aku terus melanjutkan kuliahku di Singapore dan semakin mengembangkan perusahaan hanya untuk balas dendam atas kematian adikku~ Bulan."
"Akan tetapi, setelah aku sukses, aku kembali ke Indonesia untuk balas dendam, namun ternyata orang yang ingin kubalas dendam ternyata suami dari adikku yang tidak pernah kutemui~ kembaran dari adikku~ Bulan."
"Akhirnya, balas dendamku gagal karena kebaikan adikku," ucap Arnold tersenyum.
"Nama mereka siapa?" tanya Arumi penasaran dengan kisah Arnold.
"Dia Bulan~ Adikku yang meninggal!" ucap Arnold tersenyum seraya menatap foto Bulan yang menggantung di dinding kamar tersebut.
"Kalau yang ini namanya Rainy!" ucap Arnold seraya menghidupkan layar ponselnya. Arumi pun menatap wajah Rainy dari ponsel pria itu.
"Sekarang pasti dia sudah bahagia dengan suaminya, ya?" tanya Arumi tersenyum tipis.
Arnold menghela nafas, lalu pria itu tertunduk dengan wajah sendu. "Tidak, dia sudah bercerai, dan sekarang dia tinggal di Swiss. Dia terpuruk bahkan sempat Depresi karena keguguran! Aku sempat ingin membalas suaminya, tapi Rainy selalu menghalangiku dan dia pun mengancam akan mengakhiri hidupnya jika sampai menyentuh mantan suaminya tersebut," ucap Arnold kesal.
"Terus sampai saat ini Rainy masih di Swiss?" tanya Arumi yang semakin penasaran dengan kisah pria itu.
"Iya, dia masih di Swiss. Mungkin tidak lama lagi dia akan kembali. Kata Dokter yang merawatnya, dia sudah sembuh total. Dia juga sudah bangkit dari keterpurukannya." Arnold tersenyum seraya mengingat wajah sang adik yang ia rindukan.
"Namun pria itu tidak mengunjungi wanita itu agar mantan suami sang adik tidak mengetahui keberadaan adiknya tersebut.
"Apa kamu tidak memiliki istri?" Arumi menyerbu Arnold dengan berbagai macam pertanyaan.
"Jika kamu punya istri aku takut istrimu salah paham karena kau mengajakku ke rumahmu tanpa seizinnya." Arumi menatap Arnold intens.
Arnold tersenyum mendengar pernyataan Arumi. "Tidak. Beberapa tahun yang lalu aku ingin mengajak kekasih untuk menikah, tapi ternyata dia sudah menikah dengan pria lain saat aku kembali ke Indonesia untuk balas dendam."
"Kekasihmu bukan orang Indonesia?" tanya Arumi.
"Dia tinggal di Singapore dan dibesarkan di sana! Aku sangat mencintainya tapi dia mengkhianati cintaku!" ucap Arnold dengan wajah sendu.
"Ya Ampun … ternyata hidupmu lebih rumit dari hidupku!" ucap Arumi dengan wajah tertunduk malu.
"Aku malu padamu, setelah aku mendengar kisah hidupmu yang begitu rumit, aku sadar bahwa di dunia ini bukanlah aku yang paling menderita." Arumi mengalihkan tatapannya dari pria itu.
"Berjanjilah bahwa apapun yang terjadi, kamu tidak akan berpikiran untuk mengakhiri hidupmu lagi!" ucap Arnold tersenyum seraya menatap wanita itu intens. Arumi pun membalas senyuman pria itu, lalu menganggukkan kepalanya perlahan.
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat lagi!" ajak Arnold seraya beranjak dari tempat duduknya seraya mengulurkan tangannya pada wanita itu.
"Kemana?" tanya Arumi seraya mengerutkan kening.
"Ikut saja, nanti kamu akan tahu!" ajak Arnold tersenyum.
Arumi pun menerima uluran tangan Arnold dan pria itu pun menggenggam tangan Arumi erat dan menariknya keluar dari kamar Almarhumah sang adik, sementara Arumi mengikuti langkah pria tersebut.
...🌺🌺🌺🌺🌺...
...TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
stela
lanjut
2022-11-18
0
Yulia Bunyamin
mau di bawa kemana arumi sama Arnold yah
2022-10-26
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
nyimak komen bkn pusing sendiri🤭
2022-10-18
2