Mengkhiri hidup yang gagal

Setelah kepergian Rina, Arnold mengangkat kepalanya dan menghentikan ketikannya. 

Pria itu tahu betul sifat asli tunangannya tersebut, ia tersenyum sinis, lalu menabur berkas-berkas yang ada di meja kerjanya dengan emosi yang meledak-ledak.

"Kenapa aku tidak bisa menemukan wanita seperti adikku? Dia sangat baik dan lembut, hanya pria bodoh seperti mantan suaminya yang menyia-nyiakan wanita seperti adikku!

"Akh… " teriak Arnold dengan wajah penuh amarah.

Pria itu berpikir jika ia bertunangan dengan orang lain, maka dengan cepat ia bisa segera melupakan Regita yang tidak mungkin menjadi miliknya.

Pria itu ingin mencari seorang wanita yang tulus seperti Rainy~ Adik kandungnya. Namun, setiap ia mencari wanita, Ia hanya menemukan wanita yang hanya menginginkan hartanya, bukan wanita yang tulus mencintai pria tersebut.

Setelah itu, Arnold keluar dari ruangannya dengan wajah penuh kekesalan. Ia selalu emosi setiap melihat wajah Rina, karena ia tahu betul kalau ia dikhianati, tapi ia tidak memutuskan pertunangannya dengan wanita itu karena ia merasa hutang budi.

Ia merasa hutang budi pada Rina, karena Rina lah yang membantunya untuk memajukan perusahaan, hingga pria itu menjadi seseorang yang sukses di Berbagai Negara.

________

Sementara di tempat lain, Arumi menangis terisak-isak memeluk batu nisan sang suami. Wanita itu tetap berada di pemakaman sejak sang suami selesai dikebumikan, tak perduli langit yang sudah mulai gelap.

"Mas … kenapa kau tega meninggalkanku? Aku tidak sanggup hidup sendiri tanpamu Mas! Aku tidak sanggup!" ucap Arumi dengan tangisan pilunya.

"Aku tidak mau sendirian di dunia ini, aku tidak mau … ! Kita dibesarkan bersama di panti, hanya saja bedanya kamu ada yang mengadopsi sedangkan aku tidak."

"Selama ini kamu yang selalu membantuku dalam kesulitan, jika sekarang kamu sudah tidak ada, maka siapa yang akan membantuku, Mas? Siapa? Aku benar-benar sendiri dan tidak punya siapapun lagi, bahkan ibu panti pun sudah meninggal sejak 3 tahun lalu!" Arumi terus memeluk batu nisan suaminya dengan tangisan yang menyayat hati.

"Tidak, aku harus menyusulmu Mas! Kita besar bersama dan kita juga harus mati bersama!" ucap Arumi seraya bangkit dari kuburan suaminya tersebut.

Arumi mengahapus air matanya, lalu melangkah meninggalkan pemakaman itu. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah gedung lantai 3 yang tidak berpenghuni, tempatnya juga jauh dari keramaian.

Arumi berdiri dan merentangkan kedua tangannya bersiap untuk terjun. Arnold yang kebetulan melewati gedung tersebut mendongak, dan pria itu pun terkejut saat mendapati Arumi yang sudah terjun dari lantai 3.

Arnold pun reflek menangkap Arumi dan mereka jatuh bersama, dengan Arumi yang menimpa tubuh pria itu.

Arumi membuka matanya perlahan, lalu ia mendongak hingga tatapannya bertemu dengan netra Arnold. Tatapan mereka bertemu, dan untuk beberapa saat mereka saling tatap tanpa sadar.

"Sampai kapan kau akan terus menimpa tubuhku?" tanya Arnold yang masih terus menatap wanita yang ditolongnya. 

Seketika Arumi bangkit dari tubuh pria itu dengan wajah yang merona merah karena malu, ia pun salah tingkah dan hendak pergi. 

Namun, Arnold juga berdiri dan memegang pergelangan tangan Arumi hingga membuat wanita itu menghentikan langkahnya. "Lepas!" sentak Arumi. 

"Kamu …!" Arnold menatap Arumi dengan wajah terkejut.

"Aku tidak mengenalmu, jadi lepasin aku dan jangan mencegahku lagi." Arumi hendak melangkah kembali.

Namun, Arnold memeluknya erat untuk mencegah wanita itu pergi.

"Lepasin aku!" Arumi meronta di pelukan pria itu, namun Arnold tak kunjung melerai pelukannya karena ia teringat dengan sang adik yang bunuh diri karena patah hati, ia tidak mau orang lain melakukan hal bodoh seperti adiknya tersebut.

"Please … ! Aku mohon dengarkan aku, jangan biarkan orang lain merasakan apa yang kurasakan selama ini!" ucap Arnold dengan setitik air matanya yang jatuh begitu saja saat ia mengingat Bulan meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri. 

Seketika Arumi berhenti meronta karena merasakan air mata Arnold yang jatuh mengenai kening wanita tersebut. 

Arnold melonggarkan pelukannya, lalu menatap Arumi intens dengan menangkup kedua pipi wanita itu.

"Jangan lakukan ini lagi! Apapun masalahmu, jangan pernah berpikiran untuk bunuh diri! Datanglah padaku, jika kau tidak punya teman untuk membuang semua bebanmu!" ucap Arnold. 

Arumi menatap Arnold dengan air mata yang terus mengalir. "Kamu tidak pernah tahu apa yang kurasakan, aku tidak punya siapapun selain suamiku, tapi sekarang dia telah meninggalkanku untuk selamanya, jadi untuk apa aku hidup? Lebih baik aku menyusulnya!" ucap Arumi dengan tangisan yang terisak-isak. 

"Ikut aku!" ajak Arnold seraya menarik pergelangan tangan wanita itu dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat tersebut.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

...TBC...

Sambil nunggu karya Othor update, mampir yuk ke karya Bestie Othor, Seperti judul dan Cover di bawah ini 👇👇👇

 

Terpopuler

Comments

Ferfi Risma Uli

Ferfi Risma Uli

ini Arnold yg punya ilmu debus atau Arumi yg punya ilmu kucing, nyawanya banyak hingga saat terjun dari lantai 3 bisa saling tatap2an dgn orang yg ditimpanya🤭🤫

2024-08-21

1

Santi Liana

Santi Liana

seru nih ky nya

2023-01-15

1

Yulia Bunyamin

Yulia Bunyamin

jangan bunuh diri arumi, ada bang Arnold yg akan membantumu

2022-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!