Keluarga Aeera beserta keluarga Bavendra berduka atas Aeera yang terkena racun dari ice creamnya. Para keluarga yang saat itu dihubungi oleh Bavendra segera datang dan memberikan semangat pada Aeera agar Aeera bahagia dan dapat segera sembuh dari sakitnya.
Athifah sangat bahagia saat itu, saat mendengar kabar bahwa Aeera dirawat dirumah sakit karna terkena racun dari makanan yang ia makan. Tetapi, ia yang pandai ber akting dari dahulu pun tidak keberatan kalau ia harus menangis berpura pura sedih saat mendengar kabar itu.
Saat keluarga mengunjungi Aeera dirumah sakit, Athifah melakukan akting nya dengan baik. Ia bahkan menangis tersedu sedu dipelukan Aeera untuk menambah rasa nyata di dalam sandiwaranya kali ini.
***
Sudah dua hari ini Aeera menginap dirumah sakit, dan esok pagi ia akan pulang ke rumah yang ia rindukan. Selama Aeera dirawat dirumah sakit, Bavendra lah yang merawat dan menjaganya.
Bahkan Bavendra rela tidur diatas sofa hanya untuk menemani gadis yang entah sejak kapan Bavendra mulai mencintainya, bahkan sekarang keduanya sudah saling cinta. Mereka sepakat akan melangsungkan pertunangan mereka tiga hari lagi.
Awalnya Bavendra menolak karna ia khawatir akan kesehatan Aeera yang baru pulih itu. Tetapi apa boleh buat, Aeera menjadi keras kepala sekarang, ia hanya ingin dirinya dan Bavendra resmi tunangan tiga hari lagi.
Kreekk...
Bunyi decitan pintu yang terbuka merebut perhatian gadis berusia dua puluh dua tahun itu. Ia menoleh, dilihatnya Bavendra sedang membawa nampan berisi bubur, air putih serta dua pil obat yang berada diplastik kecil.
"Waktunya makan malam, Aeera sayang. Jalan lupa makan yang banyak, ya. Biar akang Bavendra yang akan menyuapi" ujar Bavendra lalu berjalan menghampiri Aeera yang sedang duduk bersandar pada ranjang yang dapat ditekuk itu. Aeera tersenyum, kemudian mengangguk.
Bavendra lalu duduk di kursi dekat ranjang pasien milik Aeera. Ia mengacak rambut Aeera gemas.
"Pintar"
Bavendra mulai menyendokkan bubur yang berada didalam mangkok berwarna putih. Lalu ia mengarahkannya pada mulut Aeera.
"Ayo buka mulutnya.. aakk"perintah Bavendra sambil membuka mulutnya.
Aeera membuka mulutnya, lalu menerima suapan bubur dari Bavendra. Bavendra tersenyum, membuat Aeera juga ikut tersenyum. Aeera mengunyah buburnya, ia bahagia melihat Bavendra yang memiliki cinta tulus padanya. Ia berjanji akan menjadi istri baik yang akan menemani Bavendra sampai ajal menjemputnya. Hehe.
Beberapa menit berlalu, kini Aeera telah menghabiskan semangkok bubur yang disuapkan kepadanya oleh Bavendra.
"Pinter, udah habis nih, sekarang minum obat ya? "Bujuk Bavendra sambil terus memandang Aeera yang sedang meminum air putih digelasnya.
"He'em. Tapi nanti besok jalan jalan ya? Ke taman yang disamping SMA itu loh, kulihat banyak bunga disana, aku suka bunga" pinta Aeera manja.
"Iya iya, nanti kuajak kamu kesana. Nih minum obat dulu" Bavendra menyodorkan dua pil obat yang langsung diterima oleh Aeera.
Ada yang aneh? Iya! Sekarang Bavendra dan Aeera sepertinya saling memanggil satu sama lain menggunakan aku-kamu. Ntah siapa yang memulai duluan.
Aeera menelan obat itu beserta air putih yang diminumnya. Bavendra mengambil tissue, lalu mengelap bibir Aeera yang masih terdapat sisa sisa air dan bubur.
"Pahit banget obatnya"rengek Aeera.
"Heemm.. kalo gak minum obat ya kamu gak sembuh sembuh dong ra, gimana sih?"Jawab Bavendra menjitak kening Aeera.
"Aukh.. ih Bavendra mah jahat"ucap Aeera lalu memalingkan wajah, dan melipat tangannya didepan dada.
"Si cantik marah, hm? "Tanya Bavendra nakal sembari mencolak colek dagu Aeera.
"Ihh Bavendra mah gitu, aku teriak nih.. Aaaa hmph! " Teriak Aeera, dan Bavendra pun dengan paniknya langsung menutup mulut gadis didepannya ini menggunakan tangannya.
"Jangan gitu yang, ih" ucap Bavendra sembari melepaskan tangannya dari mulut Aeera.
"Auk ah! "Ucap Aeera menunduk, ia kelihatan sedih.
"Nih, buat mulut kamu yang tadi katanya pahit"Bavendra menyodorkan sebuah coklat batang besar yang sangat menggiurkan.
Aeera langsung merebut coklat pemberian Bavendra dari Bavendra itu sendiri. Lalu Aeera pun langsung membuka penutup coklat batang tersebut. Tapi ternyata, Aeera tidak bisa membukanya, ia mulai lesu. Bavendra menyodorkan tangannya,
"Sini aku yang buka"ujarnya sambil tersenyum.
Aeera mengangguk lalu memberikan coklat itu.
"Makasih ya Ndra" tanya Aeera disela kegiatan Bavendra.
"Buat? "Jawab Bavendra balik bertanya.
"Buat semuanya"
"Gausah gitu, aku sayang dan cintaaaa banget sama ayang Aeera"ujar Bavendra jujur seraya menyodorkan coklat batang yang telah dibuka setengah.
"Hehe aku juga sayaangg dan cintaa sama ayang Bavendra"
Bavendra tersenyum, begitu pula Aeera. Bavenda pun duduk, lalu menyuruh Aeera untuk segera memakan coklat batangnya.
"Manis"
"Kek kamu"
Aeera gelagapan, pipinya bersemu merah, ia malu.
"Ciee pipinya merah tuh neng hahaha! "
"Ih! "
"Iya iya maaf"
Esok harinya...
Hari ini Aeera akan segera pulang, ia pun sangat bahagia. Aeera sudah bersiap, kini tinggal menunggu Bavendra yang sedang Ke ruangan dokter. Aeera sibuk memainkan ponselnya, tiba tiba Bavendra merebut benda pipih itu. Aeera kaget bukan kepalang.
"Anj-"
"Udah main handphone nya, mau pulang ga? " Tanya Bavendra.
"Mau pulang sekarang? "Jawab Aeera malah bertanya balik.
"Hm"
"Oke"
***
Athifah yang mendengar kabar jika Aeera akan pulang, mendapat ide licik diotaknya. Ia akan membuat kakaknya merasa tidak nyaman dirumah. Ia menghubungi seseorang, dan memesan sesuatu.
"Oke oke, nanti kutunggu ya? Makasih"
Athifah menutup telponnya, ia menyeringai. Lalu ia pun segera bersiap siap untuk menyambut kakaknya. Ia mandi dan berganti baju santai. Lalu dengan cepat masuk ke dapur yang disana terdapat ibunya yang sedang memasak.
"Bu, Ku bantu ya? "Tanyanya.
"Boleh, kamu masak makanan kesukaan kakak mu itu ya? "
"Hem"
Athifah pun mulai memasak, ia memasak makanan kesukaan Aeera, tak lain dan tak bukan ialah nasi goreng plus telor yang didadar.
Satu jam kemudian...
Semua makanan sudah tersedia diatas meja makan, mereka memasak banyak makanan hari ini. Semua keluarga Aeera dan Bavendra berkumpul, ingin menyambut kedatangan Aeera dari kepulangannya yang telah dirawat dua hari dirumah sakit.
Ting tong.. ting tong...
"Eh itu pasti mereka datang"ucap Zelda sambil berlari kearah pintu.
Dibukanya pintu, terlihat Aeera sedang bergandengan tangan dengan Bavendra. Aeera dan Bavendra tersenyum, Zelda pun membalas senyuman mereka.
"Selamat datang! Ayo masuk! "
"Oke ma! "
Aeera dan Bavendra pun memasuki rumah. Mereka menuju kearah meja makan yang berada dibelakang rumah. Sengaja Zelda ingin agar Aeera disambut makan makan dibelakang rumah, agar mendapat pemandangan yang menyejukkan.
Karna, dibelakang kediaman Danu terdapat kebun dan bukit yang luas. Jadi, pemandangan disana sangatlah menyejukkan, karna Zelda tau, Aeera pasti bosan dua hari dirumah sakit, jadi ia pasti akan merasa nyaman disana.
Aeera disambut baik oleh kedua keluarga, ia pun dipersilahkan duduk, disamping Bavendra tentunya. Mereka yang disana pun mulai memakan makanan yang Athiah dan Zelda sajikan itu. Sebenarnya ada pembantu dirumah mereka. Namun, pembantu yang berada disana sedang cuti karna anaknya yang dikampung sedang sakit.
Mereka makan dipenuhi dengan obrolan ringan. Sesekali mereka tertawa, melihat kebucinan Bavendra dan Aeera. Mereka berfikir, perjodohan ini lancar dan aman aman saja, karna melihat Bavendra dan Aeera yang sepertinya sudah saling mencintai satu sama lain. Tetapi mereka tidak tau, ada banyak rintangan yang akan menghadang hubungan Aeera dan Bavendra nantinya.
***
Athifah terlihat sedang membuka paket yang berisi suatu benda dikamar nya. Ia menyeringai, lalu tertawa sendiri.
"Tak akan ku biarkan kau hidup tenang kak! Hahahaha!! "
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments