KOV PART 4

Pagi hari pukul 05.30 pagi shanum membuka matanya ia bergegas melihat keadaan pria itu namun ia masih tertidur, shanum segera menuju dapur mengerjakan pekerjaan rumah dengan cepat., terdengar suara lirih lalu dengan cepat shanum menghampiri kamar yang di huni oleh pria itu

"Kamu sudah sadar??" Tanya shanum

"Kamu siapa?" Tanya nya dengan hati hati

"Aku yang seharusnya nanya kamu siapa??, Dan kenapa kamu ada di sungai di belakang rumahku" ucap shanum tanpa basa basi

"Benarkah" ucapnya sembari mengingat ie mencoba duduk sempurna

"Aaaw...aaaahhhhsssshhh" ia menahan kesakitannya

"Jagan banyak gerak, tubuhmu penuh luka"

Namun ia tak menggubris ucapan shanum ia terus mencoba dengan sekuat tenaga

"Kamu yang bawa aku kesini?"

"Ya"

"Heum kamu juga yang..." Ucapnya seraya melihat ke pakaian yang ia kenakan

"Tenang saja bukan aku yang menggantikan tapi temanku seorang pria juga, oh ya tunggu aku ambilkan sarapan pagi untukmu kamu harus minum obat" ucap shanum ia segera pergi

Pria itu hanya menatap dingin pada shanum, tak lama shanum kembali membawa air putih hangat dengan nasi hangat, sayur bayam dan tempe

"Ayo sarapan dulu, seteleh itu minum obat" ucap shanum tanpa rasa takut dan canggung ia merawat pria itu

"Terima kasih" ucapnya pada shanum, ia pun perlahan memakan makanannya

"Namamu siapa?" Tanya shanum

"Ar...ehh.. Udin" ucapnya perlahan

"Hah..heumph," shanum menahan tawa

"Kenapa ada yang salah dengan nama udin?" Tanya nya kembali

"Ohh enggak hanya saja tak sesuai dengan wajahmu" ucap shanum dengan hati hati sembari menahan tawa

"Asalmu dari mana?" tanya shanum

"Heum," ia terdiam mencoba mengingat sesuatu

"Desa cemerlang"

"Wow....baiklah aku akan laporkan kepala dusun tentang keberadaan mu di sini dan akan laporkan keamanan di desaku"

"Jangan...aku mohon jangan" pintanya ia menyelesaikan sarapan paginya yang hanya di makan dua sendok saja

"Loh kenapa??,kamu daftar pencarian orang hilang mas udin!"

"Aku tahu tapi aku akan pulang ketika lukaku membaik"

"Maksdnya dia mau di sini dulu, wah nambah pengeluaran dong tapi kalo aku tetap suruh dia pulang kasihan lukanya masih basah" bisik hati shanum

"Kenapa, mas udin mau tetap di sini?"

"Aku tak ingin ibuku bersedih melihat keadaan ku"ucapnya dengan suara bergetar

"Maaf bila boleh saya tahu mengapa mas udin mempunyai luka tembak?"

"Aku,aku mencuri palawija di salah satu kebun di desa cemerlang"ucapnya perlahan

"Astaghfirullah,lalu mas di sakiti"

"Ya aku tertangkap basah, oleh pemilik kebun naasnya dia seorang tentara tanpa dia tanya alasan ku mencuri, padahal aku memang tak punya uang untuk membeli bahan makanan" ucapnya perlahan, hati shanum bergetar ternyata ada yang lebih susah selain dirinya

"Aku mohon,. Izinkan aku disini hingga lukaku membaik,seteleh membaik aku janji akan membayar semua"

"Apa bayar, bukannya kamu bilang kamu tidak punya apapun"

"Benar, tapi di rumah aku masih memiliki tabungan" ucapnya meyakinkan shanum

"Heum, baiklah di sini saja pulihkan dulu tubuhmu" ucap shanum sembari tersenyum

"Terima kasih,maaf siapa namamu?"

"Aku shanum, SHANUM MALAIKA ALMAHIRA" ucap shanum

Pria itu tersenyum manis pada shanum

"Kamu istirahat lah, lalu minum obatnya aku tinggal ke kebun di samping rumah" ucap shanum lalu iapun meninggalkan udin sendiri di kamarnya

Dengan tertatih udin melihat ke sekeliling rumah terdapat banyak foto keluarga kecil shanum

Ia melihat di jendela shanum yang sibuk menanam bibit kentang dan singkong, Udin mencoba duduk perlahan di ruang tamu sembari menunggu shanum kembali

Sekembalinya shanum ia segera memasak untuk makan siang, udin mengikuti shanum hingga ke dapur

"Boleh aku disini?"

"Boleh," ucap shanum sembari tersenyum

"Rumah ini sepi, kemana orang tuamu?" Tanya udin dengan hati hati

"Orang tuaku telah meninggal ketika aku kelas 6 sekolah dasar"

"Oh, maaf,lalu anak perempuan itu siapa??"

"Hahah rasa ingin tahu mu sangat banyak ya din?"

"Maaf aku hanya penasaran!"

"Dia adikku namanya shanaz"

"Ohh, kemana dia apakah tidak yg tinggal di sini?"

Jantung shanum berdegup ia terdiam,ingin rasanya ia tak menjawab pertanyaan udin

"Dia..heum..." Suara shanum terbata

"Oh, dia ke kota valuta ingin melanjutkan studinya" ucap shanum seraya berbohong

"Oh, wow di universitas apa?" Tanya udin

"Haha aku tak tahu, akupun belum menjenguk nya, ayo makan sudah waktunya makan siang" ajak shanum

Mereka duduk berhadapan atas meja makan usang udin melihat menu sederhana yang tersaji di meja makan, hari itu awal pertemuan nya dengan udin orang asing yang shanum tolong karena terkapar di pinggir sungai.

Shanum makan dengan lahap sedangkan udin hanya menatap shanum

"Makan dong,kok bengong, kamu harus makan biar kamu cepat pulih dan bisa pulang ke rumah" ucap shanum sembari tersenyum

"Yaa, kamu setiap hari hanya makan ini ikan asin,sambal dan sayur-sayuran"

"Iyaa, kenapa?" Ucap shanum

"Ohh enggak aku juga sama ibuku selalu masak sederhana seperti ini" ucap udin sembari tersenyum manis menatap wajah shanum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!