Keesokan harinya shanum melakukan aktivitas seperti biasa ia mulai menanam jagung. Singkong, dan kentang di lahan yang kemarin sudah ia persiapkan. Ia menama berbagai sayur dsn buah untuknya di jual ke kota valuta dan uang yang terkumpul untuk biaya makan sehari hari sebagian lagi untuk bekal mencari Shahnaz adik shanum
"Num, shanum" seseorang mencari keberadaan shanum
Shanum yang berada di kebun belakang tak menyahuti
"Oalahhh shanum bude cari kok malah disini" ucap bude parti ibu dari dika
"Eh bude, maaf bude lagi sibuk" ucap shanum sembari tertawa
"Iya gak apa-apa, ini bude ada menu buat makan siang dimakan ya" ucap bude parti
"Iyaa bude maksih"
Bude parti menatap shanum sembari tersenyum
"Heum, yulinar.. yulinar. Anakmu jadi bener benar anak yang mandiri dan kuat sehat sehat yaa nduk" ucap bude parti dalam hatinya
Shanum bisa merasakan Masakan enak jikalau ibu dika mengirimkan menu untuk shanum walaupun tidak setiap hari namun terkadang ia selalu mengirimkan menu dua minggu sekali shanum sudsh sangat bersyukur.
Sore harinya dika datang mengendarai sepeda motornya
"Num ayoo"
"Diih mau kemanaaa"
"Ke alun alun lah kan di alun alun ada perayaan ulang tahun putra mahkota juga"
",Hahah gak ah maless mending di rumah"ucap shanum
"Waah, aku udah rapih loh num, mau ajak kamu"
"Udah kamu ajah dik, kali ajah dapet gebetan hahah"
"Yaudah lah aku berangkat yaa hati hati lo di rumah semua nya pergi ke alun alun"
"Iyaa iyaa"
Seteleh kepergian dika shanum masuk ke dalam rumah dan mengunci semua pintu ia masuk ke dalam kamarnya sembari membaca buku yang di tinggalkan oleh mendiang orang tuanya
Dan perlahan shanum pun terlelap tidur
"Pada suatu hari, ada dua orang anak manusia bersahabat dengan sangat baik, keduanya saling melengkapi saling menasehati satu dari mereka berdarah biru dan satu lagi hanya rakyat jelata namun pria berdarah biru itu sangat nyaman bersama pria jelata itu persahabatan mereka pun berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya, sang darah biru di nobatkan menjadi raja namun ia tidak melangit ia tetap membumi, suatu ketika sang raja memiliki banyak sekali harta dan saat itu pula hari kelahiran sang sahabat ia pun memberikan banyak koin emas untuk sahabat terbaiknya namun sahabat itu menolak dengan tegas, karena ia pun memiliki tabungan koin emas dari hasil nya berkebun, sang raja semakin merasa bangga dan takjub akan kegigihan sahabat nya itu,lalu sang raja bertanya untuk apa uang sebanyak ini kau akan gunakan, sahabatpun menjawab entahlah aku pun bingung, semua anak ku telah ku berikan kekayaan juga, namun uang. Mas ini masih banyak,sang raja berfikir keras lalu ia mempunyai pemikiran yang sangat aneh, sang raja pun mengubur harta yang melimpah itu miliknya dan milik sahabat nya itu di dalam tanah, ini akan terbuka kembali bila kerajaan ku mengalami krisis dan di kuasai oleh orang orang yang tamak, ucap si raja, sahabat pun menjawab,aku pun sama akan membuka kotak ini ketika salah satu keturunan ku bisa menjaga dengan baik, dan menggunakan emas ini untuk kepentingan semua orang, mereka bersalaman dan membuat surat dengan cap darah hingga saat ini belum di ketemukan tempat harta itu di kubur" bunda shanum membacakan kisah raja dan sahabat
",Heum bunda apa benar itu cuma dongeng?" Tanya shanum kecil
"Hahah tentu saja sayang, itu hanya mitos dan dongeng belaka"
"Bunda apa, raja itu jahat?"
"Haha tidak raja sangat baik"
"Mengapa semua bilang raja valuta jahat"
"Karena mereka tak mengenal raja lebih dekat, maka dari itu shanum sayang jangan pernah menilai seseorang hanya dari satu kali perkenalan, kamu bisa menilai ketika kamu semakin lama kenal oke"
"Oke bunda "
"Anak bunda hebat pintar"
Shanum perlahan membuka matanya terdengar suara kicau burung ternyata hari telah pagi, lagi lagi mimpi indah itu muncul ketika shanum merasa kesepian.
Ia melangkah kan kakinya seteleh mandi pagi
"Ahh lihat perangkap ikan yang semalam aku taruh mudah mudahan ada ikannya lumayan untuk lauk makan siang" ucap shanum, ia melihat beberapa ikan masuk ke dalam perangkap nya
"Alhamdulillah lumayan hihii" ucap shanum terkekeh
Ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan sungai yang berada di belakang kediamannya, ia melangkah dengan cepat tiba tiba ...
"Whooaaaaaaaa..." Shanum berteriak ia terjatuh ketakutan ia merasa ada tanga besar memegangi kakinya
Ia terduduk mundur dan terus mundur di hadapanya ada seseorang tertelungkup berbadan kekar
"Woy...mas ..woy...." Shanum menendang jemari pria itu namun tak ada jawaban ia hanya diam
Shanum mencoba mendekati ia menyentuh perlahan
"To..looong ...tooo..." Ucap nya lirih
"Dia masih hidup," shanum bergegas membantunya dengan tergopoh-gopoh ia membawa pria bertubuh tinggi besar itu ke rumahnya ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur
"Hosh ...hosh....hosh...gila...hosh..be..raaat...bangethh...." ucap shanum ia berjalan ke dapur untuk meminum satu gelas air
Lalu ia pun kembali melihat keadaan pria itu, shanum melihat wajahnya memar, terdapat luka sobek di pelipis matanya, dan dadanya yang tertembak hingga bajunya bersimbah darah shanum panik ia segera menelepon dika siang itu,untuk meminta pertolongan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments