"Ha....bulan madu? Jangan gila, apa kakak bercanda?" Aldo tertawa sinis.
..."Kenapa tidak? Dia sudah sah menjadi istri mu! Ingat jangan main-main dengan pernikahan Aldo atau kau akan menyesal nantinya!" Aldi tak ingin Aldo menganggap pernikahannya hanya sebagai alat untuk menekan Aldi agar tetap bertahan hidup....
"Oke..oke! Lebih baik sekarang kau habiskan dulu makanan mu!" Aldo tak ingin berdebat dengan kakaknya, karena jika perdebatan ini berlanjut hanya akan membuat Aldi emosi dan keadaannya jadi memburuk lagi.
...Keesokan harinya bersiap berkunjung ke rumah pamannya. Di lantai bawah sudah tersedia berbagai macam hadiah yang di siapkan oleh keluarga Pangestu atas perintah dari Aldi untuk keluarga Aira. Aldi tahu Aldo tak akan mau menyiapkan hadiah apapun untuk keluarga Aira....
"Hari ini adalah hari dimana aku harus berkunjung ke rumah keluarga ku, aku tidak menyangka keluarga Pangestu akan mempersiapkan begitu banyak hadiah untuk keluarga ku!" Aira bengong melihat begitu banyaknya hadiah yang akan ia bawa untuk keluarga pamannya.
...Disaat yang bersamaan Aldo menuruni anak tangga dengan gayanya yang begitu cool. Ia mengenakan celana hitam lengkap dengan setelan jasnya, ia terlihat begitu mempesona....
"Sial, kenapa ia terlihat begitu tampan hari ini!" Aira menelan salivanya kuat-kuat, entah kenapa ia merasa begitu gugup melihat Aldo yang seperti itu.
..."Tuan Aldo, hari ini nyonya Aira harus berkunjung ke rumah keluarganya! Bisakah Anda meluangkan waktu untuk mengantarkan dan menemaninya?" Burhan mencoba berbicara pada Aldo....
" Kami menerima tugas dari tuan Aldi untuk membuqt mereka dekat dan bersatu! Kami harus berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tugas ini!" Burhan dan Lina berbicara lewat tatapan mata mereka.
..."Kau pikir aku tak punya pekerjaan apa, aku nggak punya banyak waktu luang" Aldo berbicara dengan angkuhnya sambil melirik ke arah Aira....
"Setampan apapun dia tetaplah angkuh, sombong dan juga menyebalkan!" Aira memaki Aldo dalam hatinya karena begitu kesal.
..."Pak Burhan, aku bisa pergi sendiri, aku sudah biasa!" Aira tersenyum ramah pada Burhan....
Aldo yang mendengar kata-kata Aira tiba-tiba saja merasa kesal dan marah. Burhan kelabakkan menanggapi ekspresi wajah dari kedua-duanya.
..."Keluarga Sanjaya tidak akan peduli meski salah satu keluarga Pangestu tak ada yang menemaninya, asalkan banyak hadiah dan uang yang datang itu sudah lebih dari cukup! Bukankah begitu nyonya Pangestu?" Aldo menyindir Aira dengan kata-katanya yang tajam....
"Tolong panggil aku kakak ipar! Apakah ayah dan ibu mu tak pernah mengajari mu sopan santun?" Kini Aira balik menyindir Aldo dengan kata-katanya yang tajam pula.
...Kini mereka berdua diam dan saling menatap, bukannya takut Aira justru menatap balik mata Aldo. Tiba-tiba tatapan Aldo berubah menjadi dingin dan mengerikan, membuat Aira seakan tertusuk oleh aura menyeramkan dari Aldo. Aira bergidik ngeri lalu mengalihkan pandangannya....
"Ayah dan ibu ku benar-benar tak pernah mengajari ku sopan santun! Bagaimana jika kau yang mengajarkan ku sopan santun hemm?" Aldo mendekatkan wajahnya ke arah Aira sambil bicara dengan nada mengejek.
..."Apa...aku tidak bisa! Ka...kamu menyingkirkan dari ku?" Di tatap secara intens oleh Aldo membuat Aira gugup dan takut....
Aldo mundur beberapa langkah menjauhkan diri dari Aira, ia berpaling dan melangkah keluar pergi dari rumah. Aira sedikit bisa bernafas lega saat melihat Aldo sudah berjalan menjauh darinya dan pergi keluar rumah.
..."Pak Han, aku akan naik kelantai atas dan meminta ijin pada Aldi dulu!" Aira ingin naik ke lantai atas dan bicara pada Aldi....
"Nyonya, tual Aldi sekarang sedang melakukan terapi juga perawatan, ia tak bisa menemui anda! Tuan menyuruh ku untuk mengantarkan nyonya berkunjung ke keluarga Sanjaya!" Burhan meletakkan tangan kanannya di depan dada.
..."Sebenarnya aku juga ingin minta maaf padanya, kemaren malam aku seenaknya keluar dari dalam kamar pengantin tanpa peduli padanya..huft!" Aira menggerutu dalam hatinya, ia merasa bersalah pada Aldi karena kejadian kemaren....
"Baiklah.." Aira dan Burhan memasukkan semua hadiah dalam bagasi mobil. mereka berangkat menuju kediaman Sanjaya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Tertatih ku arungi bahtera kehidupan
Tersapu derasnya arus kebencian
Tenggelam dalam lautan dendam
Terombang-ambing di jurang kenistaan
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments