Aldo Dan Aldi

"Kenapa kamu nggak makan disini saja? Meja ini cukup besar untuk makan banyak orang?" Aldi menegur Aira yang ingin meninggalkan meja makan.

..."Aku tidak suka makan satu meja dengan orang yang tak memiliki etika dan sopan santu!" Aira berjalan ke arah dapur sambil membawa piring berisi makanannya....

"Nyonya Aira tunggu dulu, ini... ini" Lina mencoba mengejar dan menghentikan niatan Aira yang ingin makan di dapur saja.

..."Bibi Li, siapkan makanan untuk kakak, aku akan mengantarkan dan menyuapi kak Aldi" Aldo telah menyelesaikan sarapannya....

Aira yang mendengar nama Aldo di sebut langsung berhenti dan menoleh pada Aldo. Ia merasa inilah saatnya ia bersikap baik pada Aldi suaminya. Lina menyerahkan makanan untuk Aldi pada Aldo, saat Aldo hendak beranjak Aira mencegahnya.

..."Tunggu..., biar aku yang membawakan makanan itu untuk Aldi!" Aira menunjuk dirinya di hadapan Aldo....

"Jangan bersikap seolah-olah kau adalah istri yang baik!" Aldo menatap sinis ke arah Aira.

..."Apa maksud mu?" Aira merasa tak terima dengan perkataan Aldo....

..."Kau bahka lari dari kamar semalam saat malam pertama mu! Suami mu saja sekarang masih merasa kesal dan jengkel pada mu!!" Aldo tersenyum mengejek Aira....

"Dia tahu tentang masalah semalam! Ini benar-benar memalukan" Wajah Aira memerah karena merasa malu dan juga kesal.

..."Jika kau berani lari dari kamar lagi malam ini, akan ku pastikan, besok pagi kaki mu pasti ku patahkan!" Aldo menatap tajam ke arah Aira. Terdengar nada ancaman dalam bahasa bicaranya sambil berjalan melewati Aira....

"Cara bicara dan sikapnya yang begitu kasar, dingin dan juga arogan! Jika begini apa yang harus ku lakukan agar bisa merawat dan menjaga Aldi?" Aira bermonolog dalam hatinya.

Aira mencuci piring di dapur, ia merasa frustasi karena tak menemukan cara untuk merawat Aldi. Ia terlihat kesal.

..."Nyonya Aira, kamu sedang merasa kesal ya pada tuan Aldo? Dia memang orangnya mudah marah dan tersinggung!" Lina mendekati Aira yang dari tadi terlihat murung sambil mencuci piring....

"Tapi sebenarnya dia orang yang baik, dia begitu menyayangi tuan Aldi. Dia menyuapi makan dan obat tuan Aldi sendiri, dia yang selalu memperhatikan segala sesuatu tentang tuan Aldi!" Lina mencoba meluruskan kesalah pahaman yang dirasakan Aira.

..."Hmm, aku mengerti Bibi Li!" Aira tersenyum ramah pada Lina....

..."Bibi Li, kenapa Aldi tak melakukan cangkok kulit dan operasi plastik? Jaman sudah modern, teknologi medis juga semakin canggih, seharusnya tidak ada masalah kan?" Aira merasa ada yang aneh, mereka adalah orang kaya uang bukanlah hal yang sulit bagi mereka jika ingin melakukan sesuatu....

"Haist, sekarang mereka sedang berusaha membuat tuan Aldi untuk tetap bisa bertahan hidup! Bagaimana mungkin mereka masih ada tenaga dan waktu untuk melakukan pencakongkan kulit dan operasi plastik!" Lina menghela nafas berat ikut merasakan kesedihan dan prihatin akan nasib Aldi sekarang.

..."Tapi....semalam kenapa ia terlihat seperti orang yang tidak terluka parah? Ia bisa berjalan seperti orang normal, bahkan tenaganya sangat kuat saat berusaha memegang ku! Hanya kulitnya saja yang terlihat begitu parah dan buruk" Aira berbicara dalam hati, merasa heran dengan apa yang di sampaikan bibi Lina padanya....

"Nyonya, jangan sekali-kali membicarakan perihal kondisi tuan Aldi pada tuan Aldo! Ia akan sangat sedih dan juga marah, ia begitu sensitif jika membicarakan masalah tuan Aldi" Lina mencoba mengingatkan Aira akan sifat Aldo jika berurusan dengan Aldi.

..."Nyonya, cobalah sebisa mungkin kamu memahami tuan Aldo, tuan Aldi terbakar karena berusaha menyelamatkan nyawa tuan Aldi.. Jika terjadi sesuatu pada tuan Aldi temperamennya akan memburuk, kamu harus lebih sabar dan mencoba mengerti dia!" Lina melanjutkan kata-katanya....

"Tapi Aldo itu benar-benar menyebalkan juga menjengkelkan, baru pertama kali bertemu dengan kakak iparnya saja sudah berani mengatai ku sebagai seorang mesum, apakah ini sesuatu yang bisa di ucapkan adik ipar. Dia sama sekali tak menghormati ku sebagai kakak iparnya!" Aira menggerutu di dalam hatinya.

...Aldo berjalan menuju ke lantai paling atas mansion dengan membawa makanan cair untuk Aldo. Setiap kali hendak masuk ke kamar di mana kakaknya di rawat, jantungnya selalu berdegup kencang. Saat akan membuka pintu dokter yang bertugas merawat Aldi juga sedang membuka pintu hendak keluar ruangan....

"Ah, tuan Aldo..." Dokter terkejut melihat Aldo ada di depan pintu.

"Bagaimana keadaan kakak ku? Aku ingin menyuapinya makanan" Aldo hendak masuk, ia mencium aroma sterilisasi di dalam ruangan itu. tubuhnya mulai berkeringat.

"Tuan saya baru saja mensterilisasi ruangan lebih baik anda masuk nanti saja, anda alergi aroma sterilisasi!" Dokter mencoba mencegah Aldo untuk masuk.

"Kau bisa melanjutkan tugas mu! Aku akan masuk dan menyuapi kakak!" Aldo tak memperdulikan dirinya yang alergi.

..."Baiklah tuan" Dokter tak bisa berbuat apa-apa lagi, jika ia memaksa, ia bisa kehilangan nyawanya di tangan Aldo....

Aldo berjalan mendekati tempat tidur yang digunakan untuk merawat Aldi, ia duduk di kursi samping Aldi berbaring.

..."Do...kau bocah sialan berani-beraninya menikah menggunakan nama ku! Kau bahkan masih berani menggunakan wajah dan tubuh penuh luka bakar untuk menakut-nakuti istri mu!" Aldo memarahi tindakan Aldi yang seenaknya mempermainkan istrinya....

"Kakak kamulah yang menyuruh ku menikah! Aku tau kau takut aku kesepeian, tapi bagaimana jika ia punya motif tersembunyi pada kita!" Aldo mengalihkan pandangannya ke kanan tak berani menatap Aldi

..."Apakah kamu bisa merasa tenang memberikan adik mu pada orang seperti itu seumur hidupnya!" Kini Aldo menatap Aldi dengan senyuman yang sulit untuk di artikan....

"Haist, aku memang tak pernah bisa menang saat berbicara dengan mu! Tapi gadis yang bernama Aira itu pastilah gadis yang baik, di lihat dari sorot matanya saja sudah jelas ia gadis yang sangat polos!" Aldi mencoba meyakinkan Aldo akan Aira.

..."Hahaha polos kepala mu itu! Jika bukan karena di paksa atau tak berdaya, pasti karena ia punya tujuan dan maksud lain. Lihat saja aku pasti akan membongkar topengnya!" Aldo berbicara dalam hatinya....

"Kak aku sudah menikah dan mempunyai sertifikat pernikahan,aku sudah melakukannya dengan baik bukan? Jadi,sekarang kau juga harus melakukan pengobatan dan pencangkokan kulit serta operasi plastik dengan patuh dan baik juga bukan?" Aldo tersenyum penuh arti sambil menatap Aldi.

..."Bahkan aku juga sudah melakukan perawatan kulit setiap hari hanya untuk mu!" Aldo begitu bersemangat menatap Aldi....

"Ini..." Aldi ragu-ragu untuk bicara.

"Kau baru saja menikah, besok adalah hari dimana Aira harus berkunjung ke rumah keluarganya! Kau pergilah temani dia menjenguk keluarganya, kau bersiap-siaplah! Masalah yang lain kita bicarakan saat kau telah selesai bulan madu!" Aldi mencoba mengalihkan perhatian Aldo.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

***Dunia yang dipenuhi hiruk pikuk kehidupan

Terasa sunyi bagi yang kesepian

Tak ada teman, tak ada kasih

Hanya seorang diri menapaki kehidupan

Kau yang berharga telah pergi

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹***

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!