Bab 5 Hari Sial

Kring kring kring.... Alarm pagi telah berbunyi , tapi alarm terus saja berbunyi sepertinya pemilik handphone tersebut masih nyenyak dalam alam mimpi nya..

Tak lama kemudian Chika terbangun, sinar matahari sudah masuk lewat celah jendela,

" Oh my good, gue kesiangan banget ini udah jam 8, wah mampus gue. Inggit juga sama kesiangan. Nggit bangun udah siang kita kesiangan ". Dengan wajah kaget dan langsung loncat dari kasur menuju kamar mandi

" Sial, kita kesiangan ". Seru Inggit

Pagi ini mereka benar benar kesiangan, menjadi pagi yang berantakan untuk mereka. Apalagi bagi Chika dia sebagai anak baru baru hari ke dua kerja sudah kesiangan

" Mampus gue mampus, mampus,mampus". Chika kembali mengumpat

" Santai Chik santai pasti kita tetap boleh masuk ko tanpa potong gaji ".

" Lo enak bisa santai karna udah lama , lah gue baru kemaren masuk sekarang udah kesiangan. Bisa bisa gue di pecat " imbuh Chika

" Tenang aja ".

" Tenang tenang Mulu lo mah, ngebut dong bawa motornya nggit, cepetan ".

" Iya ini gue ngebut".

.

.

.

Disisi lain di Hans group

" Anak baru itu belum datang juga bert?". Tanya Brian

" Belum pak. Mungkin dia kecapean pak mangkanya dia kesiangan ".

" Kenapa kamu jadi membela dia?". Tanya Brian

" Tidak pak saya tidak membela, maaf kan saya pak". Robert merasa tidak enak

" Kalau anak baru itu datang suruh dia menghadap ke saya". Imbuh Brian dengan wajah yang tidak bisa di artikan

" Baik pak ".

Sesampai nya di Hans Group, Inggit dan Chika pergi ke ruangan masing masing. Sesampainya di ruangan Chika sudah mendapati Robert disana yang sedang duduk di meja Chika.

" Pagi pak Robert. Maaf pak saya kesiangan". Chika berkata dengan wajah memelas

" Pagi. Kenapa kamu telat? ". Tanya Robert

" Iya pak jalanan sangat macet , mangkanya saya telat ". Alibi Chika meyakinkan Robert supaya percaya

" Ya sudah, karna kamu telat kamu di suruh ke ruangan pak Brian".

" Baik pak".

Jantung Chika sudah mau copot rasanya, pikiran dia berkecamuk tidak jelas

" Mampus gue, pasti abis gue di maki maki sama bos nyebelin itu, ah sialan pake gak bangun segala gue tadi pagi ". Chika terus saja mengumpat ke dirinya sendiri

.

.

Tok...tok...tok..tok...

" Masuk". Brian berkata

" Bapak manggil saya". Chika berkata dengan wajah pucat dan jantung dia yang mau copot

" Kamu tau apa kesalahan kamu Chika Adriana Marlina?". Dengan nada dingin nya Brian berbicara

" Iya pak, maaf pak saya terlambat. Tadi di jalan sangat macet pak". Imbuh Chika berharap bos nya percaya

" Separah apa macet nya ".

" Padat banget pak , soalnya di depannya ada mobil yang mogok pak jadi yang belakang tidak bisa jalan ". Berbohong lagi Chika. Masih berharap bos nya mempercayai dirinya

" Wahh pasti macetnya parah sekali ya ". Imbuh Brian dengan tak percaya

" Iya bener pak mangkanya saya terlambat ". Kekeh Chika

" Kamu ini pintar sekali berbohong ya. Sudah tidak disiplin berani bohong lagi ". Brian tau kalau Chika sedang berbohong kepada dirinya. Bukan apa , karna Brian melewati jalan yang sama dan sama sekali tidak ada kemacetan apalagi mobil mogok yang tadi dikatakan Chika

" Enggak pak saya gak bohong".

" Kamu pikir saya ke kantor lewat jalur mana hah? Tidak ada kemacetan ataupun mobil mogok ".

" Mungkin bapak berangkat nya ke pagian pak". Chika masih saja tetap nyangkal

" Kalo saya ke pagian, berati kamu kesiangan".

" Maaf pak sekali lagi saya kesiangan, saya akuin saya salah".

" Chika Adriana Marlina , Kamu saya hukum!! " Brian berkata dengan tegas

" Jangan pecat saya pak saya mohon, tolong pak ". Imbuh Chika dengan wajah yang sudah tak karuan

" Saya bilang mau menghukum kamu bukan me mecat kamu ".

" Bapak boleh hukum saya apa saja, asal jangan pecat saya pak".

" Apa saja? Apakah benar yang kamu katakan ?". Tanya Brian dengan penuh selidik

" Haduh mampus gue, ngapain barusan gue ngomong gitu ya, salah ngomong gue " Chika ngebatin dalam hati. Mau gak mau dia jawab pertanyaan bos nya dengan pasrah

" Iya pak apa saja ".

" Oke, mulai besok ruangan kamu pindah ke ruangan saya ".

" Bapak serius?". Tanya Chika tidak percaya

" Saya mau pantau anak yang tidak disiplin seperti kamu sungguh sungguh atau tidak bekerja nya". Imbuh Brian

" Saya sungguh pak bekerja. Nanti gimana kata yang lain kalau saya pindah ke ruangan bapak , nanti saya di kira macem macem lagi ". Kekeh Chika berharap bos nya berubah pikiran

" Terserah kamu mau ikutin hukuman saya atau saya pecat. Kamu tahu pintu keluar perusahaan ini kan ".

" Ya sudah baik lah pa, besok saya akan pindah ke ruangan bapak". Chika berkata dengan wajah lesu nya.

Dalam hati Brian dia bersorak " ternyata gampang juga membuat wanita itu nyerah, untung aja dia ngelakuin kesalahan jadi ada alasan buat gue ngehukum dia " . Akhir akhir ini Brian memang ingin selalu melihat Chika, entah apa yang membuatnya dia tidak bisa melepaskan Chika dari pikiran nya. Mungkin saja Brian sudah jatuh cinta kepada karyawan nya sendiri.

.

.

Dengan langkah lunglai Chika menuju ruangan nya, banyak teman temanya yang bertanya

" Chika Lo gapapa, apa yang pak Brian lakuin". Tanya Farel

" Gue gapapa rel, cuma bos nyebelin itu ngehukum gue ".

" Whatttt?? Ngehukum Lo, udah kaya sekolah aja ada hukuman ".

" Emang gak jelas tu boss nyebelin ".

" Eh tapi lu di hukum apa Chik, gak di suruh bersihin kamar mandi kan. Hahah ". Ledek farel

" Hukuman nya lebih gila dari itu rel. Bos nyebelin itu nyuruh gue pindah ke rungannya dia mulai besok, gila kan tu bos ".

" Hah yang bener aja Lo pak Brian nyuruh Lo pindah, satu ruangan lagi Ama dia ".

" Bener , emang keliatan muka gue boong. Gue aja males banget . Kalo gue ga nurut gue di pecat ". Imbuh Chika

" Kayaknya dia ada sesuatu deh sama Lo , ga biasanya pak Brian kaya gitu ". Kekeh farel

" Maksud Lo sesuatu apa? Kaya gitu gimana ? " Tanya Chika penasaran

" Setau gue pak Brian itu paling gak suka ruangannya di masukin orang sembarangan, kecuali asisten nya itu si Robert. Lah ini malah nyuruh Lo seruangan Ama dia, kayaknya dia naksir Ama Lo Chik ".

" Sadar Lo sadar kalo ngomong, ga mungkin dia naksir sama cewek kampung kaya gue rel , ada ada aja Lo ah "

" Liat aja nanti kedepannya " . Kekeh farel

" Udah ah gue mau mulai kerja , ntar gue tambah di hukum yang aneh aneh lagi " .

Mereka berlalu pergi ke meja masing masing. Di meja nya Chika masih saja memikirkan perkataan farel dan permintaan bos nya yang nyebelin itu...

.

.

.

Terpopuler

Comments

agung stt

agung stt

bagussss

2022-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!