“Aku akan segera meminta Ernest untuk mengirimkan undangan makan malam di istana untuk duke Evan, agar aku bisa segera membicarakan tentang rencana perjodohan antara dia dan Alaya. Tolong kamu bantu aturkan menu makan malam untuk menyambut kedatangan duke Evan di istana besok malam.” Begitu Alaya pergi dari ruangan kerja mereka, Alvero segera menyampaikan rencananya pada Deanda.
“My Al, jangan bersikap terlalu keras seperti itu pada Alaya.” Deanda segera berkata kepada Alvero yang langsung mengajaknya duduk di sofa yang ada di salah satu sudut ruangan itu, tidak ingin Deanda yang kehamilannya sudah mulai terlihat terlalu lama berdiri.
“Aku juga tidak ingin dia cepat menikah sebelum dia benar-benar belajar bagaimana bersikap dan bertindak sebagai seorang putri. Tapi aku tidak bisa meremehkan lamaran dari putra mahkota Rodfeel. Aku harus mencari alasan yang tepat untuk menolaknya. Dan kamu tahu cara terbaik adalah dengan menyatakan bahwa Alaya sudah memiliki calon suami di Gracetian.” Deanda langsung menganggukkan kepalanya mendengar itu.
“Demi menolak lamaran seorang putra mahkota, tidak mungkin kalau aku membiarkan Alaya asal menunjuk seorang laki-laki sebagai calon suaminya. Kamu tahu di negara ini, seorang putri dari keturunan Adalvino menikah dengan laki-laki dengan status sosial minimal sama dengannya, atau jika memungkinkan yang di atasnya. Berarti dia hanya bisa menikah dengan laki-laki minimal dengan status pangeran atau duke.” Alvero kembali menjelaskan alasannya pada Deanda, yang meskipun tahu tentang itu, tapi tetap saja tidak teg ajika di jaman semodern ini, seorang Alaya yang biasa hidup bebas di luar negeri tanpa embel-embel status kebangsawanannya selama puluhan tahun, bahkan sejak dia masih dalam kandungan.
Deanda yang sejak lahir hidup dan dibesarkan di Gracetian, sudah tahu betul tentang semua aturan baku yang ada d negara kelahirannya ini, dan dia tidak pernah merasa itu hal yang memberatkan baginya, karena dia sudah terbiasa hidup dengan semua aturan itu di Gracetian.
Akan tetapi, bagi Alaya, semua aturan dan ikatan setelah statusnya kembali sebagai putri Gracetian, membuatnya cukup tersiksa. Dan Deanda tahu itu dengan baik karena hubungan mereka berdua memang sangat dekat.
(Sebagai catatan, untuk silsilah kekuasaan bangsawan dari yang tertinggi sampai yang terendah bisa Anda baca di episode 3 novel author dengan judul BUKAN CINDERELLA BISA. Kedudukan paling tinggi di negara Gracetian adalah raja. Di bawahnya putra mahkota, lalu duke, disusul pangeran dan putri, baru gelar-gelar kebangsawanan yang lain sampai yang paling rendah adalah knight, sebuah gelar khusus yang bisa diberikan pada rakyat biasa atas jasa atau prestasinya di bidang keprajuritan).
“Kamu pikir aku juga suka menjodohkan dia dengan duke Evan yang jelas-jelas pernah jatuh cinta padamu?” Perkataan Alvero langsung membuat Deanda menoleh dengan kaget, karena sebenarnya, Deanda sendiri tidak pernah menerima pernyataan cinta dari Evan, hanya Alvero yang tahu tentang itu karena Evan pernah secara khusus pernah meminta ijin padanya untuk mendekati Deanda yang waktu merupakan gadis yang ingin dinikahi oleh Alvero.
“Apa. Maksud… mu…?”
“Benar. Evan pernah mencintaimu dan meminta ijin dariku untuk bisa menjalin hubungan serius denganmu. Kamu tahu aturan baku seorang duke yang harus meminta ijin pada putra mahkota dan raja ketika mendekati seorang gadis yang dia suka. Seorang duke kehidupannya tidak bisa sebebas bangsawan yang lain, karena tanggungjawabnya yang besar sebagai pimpinan tertinggi kemiliteran di negara ini. Dia tidak bisa dengan bebas menetapkan pernikahannya tanpa ijin dari putra mahkita dan raja.” Alvero menghentikan kata-katanya sejenak.
“Ijin itu harus dapat dari keduanya, baik raja maupun putra mahkota, bukan raja atau putra mahkota. Tidak boleh jika hanya salah satu dari mereka yang mengijinkan. Setelah aku menolak permintaannya, secara otomatis, dia tidak maju kepada papa Vincent sebagai raja, karena akan percuma. Dan saat itu terus terang aku menolak permintaan duke Evan mentah-mentah, karena bagaimanapun kamu adalah calon istri yang sudah aku tetapkan sejak pertemuan kita waktu di depan mall.” Alvero melanjutkan kata-katanya sambil memandang ke arah Deanda, wanita yang begitu dicintainya, dan membuatnya begitu tergila-gila.
Mata Alvero yang sedang menatap ke arah Deanda langsung berubah menjadi lebih lembut dan mesra, begitu Alvero teringat kembali bagaimana perjuangan yang dia lakukan untuk dapat menaklukkan hati wanita pujaannya itu.
“Wah, ternyata ada sabotase ya di belakangku?” Deanda berkata sambil tersenyum geli, membuat Alvero lansung meraih tubuh istrinya itu dan memeluknya dari arah samping.
“Apa kamu menyesal aku sudah melakukan hal seperti itu?” Alvero berbisik lembut di telinga Deanda sambil mengecupi daun telinga itu dengan kecupan-kecupan kecil dari bibirnya, membuat Deanda meringis.
“Menyesal? Itu adalah kata-kata yang tidak akan pernah kamu dengar dari bibirku jika itu menyangkut tentang pernikahan kita. Justru aku sangat bersyukur karena saat itu, kamu tidak pernah sedetikku berniat melepasku yang begitu keras kepala menolak lamaranmu.” Deanda berkata sambil menggerakkan wajahnya ke arah Alvero.
“Akan menjadi penyesalan paling besar dalam hidupku, jika saat itu aku benar-benar menolakmu. Karena aku begitu mencintaimu my Al, my King.” Deanda berbisik pelan dan langsung mendekatkan bibirnya ke arah bibir Alvero yang pada akhirnya lebih dahulu mencium Deanda, dan tidak memberikan kesempatan bagi Deanda untuk menghindar sedikitpun.
# # # # # # # #
“Kenapa putri tiba-tiba ingin meminta nomer telepon Evan? Eh… maksud saya duke Evan?” Robert yang biasa memanggil Evan tanpa embel-embel duke, hampir saja keceplosan dan memanggil Evan seperti biasanya saat mereka dalam situasi tidak resmi di depan Alaya yang membuatnya kaget, karena tiba-tiba saja meminta info nomer handphone Evan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Hasnah Siti
yah sama ...aku juga jadi cemburu nih......🧚♂️
2022-11-17
4
Hasnah Siti
kebaperannnnn terus jadinya 🤭🌹🌹🌹🌹❤
2022-11-17
2
Ita Nusta Mega
aku yang baper my Al... My King... hu...hu...huuu... mau apa Alaya minta nomor Duvan...
2022-10-11
4