“Kita harus memikirkan cara untuk menolak secara halus lamaran dari putra mahkota Christopher, tanpa membuat mereka tersinggung.” Alvero berkata sambil menatap ke arah Deanda yang masih saja terlihat lincah, meski kehamilannya sudah mencapai trimester kedua.
Dan yang membuat Alvero semakin mencintai permaisurinya itu, dalam masa kehamilannya itu, Deanda semakin tampak cantik dan menggoda bagi Alvero.
“Satu-satunya cara jika ingin menghindari pernikahan itu, maka Alaya harus mengatakan kalau Alaya sudah ada rencana untuk menikah dengan orang lain.” Alvero berkata dengan sikap tenang.
“Eh? Menikah? Dengan orang lain?” Alaya langsung bertanya dengan mata melotot kaget karena perkataan dari Alvero, tentang ide bahwa dia harus menikah dengan orang lain jika ingin menolak lamaran dari Christopher.
“Ya tentu saja dengan orang lain. Kita kan sudah setuju kalau kamu tidak akan menikah dengan putra mahkota Christopher?” Alvero kembali mempertegas perkataannya.
“Tapi aku masih terlalu muda Kak. Aku masih ingin menikmati pekerjaanku. Apalagi Kakak tahu, selain bekerja, waktuku banyak habis karena harus belajar bagaimana menjadi seorang putri dengan baik. Itu saja sudah membuat kepalaku pusing, apalagi harus memikirkan tentang pernikahan. Aku belum siap untuk menikah.” Alaya berkata dengan mata menatap Alvero dengan tatapan memohon.
“Tidak bisa Alaya. Penolakanmu terhadap lamaran putra mahkota Chrsitopher tanpa alasan yang jelas, dapat menimbulkan konflik dan juga perang dagang, atau bahkan benar-benar perang secara fisik. Apalagi kamu tahu, para pemimpin di kerajaan Rodfeel merupakan orang-orang yang dikenal ambisius, dan menyukai perang.” Alaya sedikit terdiam mendengar perkataan Alvero.
Mau tidak mau Alaya harus mengakui kalau memang kerajaan Rodfeel dikenal dengan orang-orangnya yang memiliki karakter keras dan tidak mau mengalah dengan orang lain.
Alvero mengatakan itu bukannya karena dia takut untuk melawan kerajaan Rodfeel yang kemampuan angkatan bersenjatanya, tidak sebanding dengan kerjaan Gracetian, masih jauh di bawah kerajaan Gracetian.
Apalagi Gracetian memiliki seorang duke yang hebat seperti Evan, yang jago dalam strategi perang, dan juga Alvero sebagai raja yang juga jago dalam kemampuan beladirinya.
Hanya saja Alvero tidak mau menambah musuh, jika dia bersikeras menolak lamaran itu dengan kasar.
Bagi Alvero, selama bisa saling menjaga kedamaian, tidak selayaknya dia memilih perang, yang pasti akan menimbulkan banyak korban, entah korban jiwa atau materi yang ada bagi kerajaan yang dipimpinnya saat ini. Kalah atau menang, perang akan menyababkan banyak kerusakan dan sakit hati.
“Tapi my Al, kalaupun kamu memberikan jawaban bahwa Alaya sudah memiliki calonnya sendiri, dengan posisi tinggi yang dimiliki putra mahkota Christopher, aku yakin dia akan tetap tersinggung jika ternyata calon yang disebutkan sebagai calon suami Alaya posisi atau kedudukannya tidaklah tinggi.” Alvero langsung tersenyum mendengar perkataan bijak dari Deanda yang menunjukkan tentang kecerdasan permaisurinya yang cantik itu.
“Karena itu, calon yang bisa cocok dengan situasi ini hanya ada tiga orang bangsawan dari negara Garacetian yang bisa kita pilih untuk itu. Pangeran John, pangeran Javer, dan duke Evan. Dan dari sisiku, orang yang paling tepat, yang pastinya juga paling pas adalah duke Evan….”
“Duke Evan?” Mata Alaya langsung terbeliak sempurna dan langsung memotong perkataan karena Alvero menyebutkan nama Evan sebagai salah satu calon yang tepat intuk menikah dengannya, seorang laki-laki tampan dengan rambut pirangnya dan mata hijaunya yang wajahnya selalu terlihat ramah dan lembut, namun juga terlihat tegas, karena bagaimanapun dia merupakan seorang duke, yang merupakan pemimpin tertinggi dalam bidang kemiliteran negara Gracetian.
Evan merupakan duke dengan kekudukan paling tinggi di bawah putra mahkota dan raja Gracetian, yang bahkan secara hukum, duke adalah satu-satunya gelar bangsawan yang memungkinkan untuk naik posisinya menjadi seorang putra mahkota jika putra mahkota yang ada tidak memungkinkan lagi untuk bisa mengemban tugasnya dengan baik.
Sehingga boleh dikata, seorang duke akan diperlakukan dan dihormati seperti layaknya seorang putra mahkota.
Alaya tahu, jika saja itu gadis lain, pasti akan bersorak kegirangan jika tahu dia akan dijodohkan dengan duke Evan yang dikenal tampan dan juga memiliki sikap hangat, tidak seperti Alvero yang dikenal dingin dan tidak mudah untuk bersikap ramah pada orang lain, meskipun sejak kehadiran Deanda dalam hidupnya, membuat Alvero sedikit berubah dari sifatnya yang biasanya tidak mau perduli dengan pendapat orang lain.
Akan tetapi bagi Alaya yang masih ingin menikmati masa mudanya, dan tidak ingin terlalu mengikuti aturan dalam kerajaan, jika dia menikah dengan Evan, berarti kehidupan bebasnya akan benar-benar berakhir dengan menyedihkan.
“Kak. Kalau dari apa yang sempat aku pelajari, seorang duke seperti duke Evan, dia berhak memilih dan menentukan sendiri calon istrinya, meskipun harus atas seijin raja dan putra mahkota. Dan juga sudah diselidiki dengan baik, bahwa gadis itu dari keluarga baik-baik dan tidak bermasalah.” Alaya berkata sambil berpikir keras bagaimana caranya agar dia terhindar dari rencana perjodohan dengan Evan.
“Sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan Alaya?” Alvero yang sudah bisa menebak rencana Alaya untuk menolak perjodohan itu, akhirnya langsung bertanya pada Alaya.
“Kakak bisa saja menjodohkanku dengan duke Evan, tapi jika duke Evan menolak, maka rencana perjodohan itu pasti batal, karena setahuku, sebagai seorang duke, duke Evan memiliki otoritas untuk menolak perjodohan yang ditawarkan padanya, oleh seorang raja sekalipun.” Kata-kata Alaya membuat Alvero tersenyum tipis.
“Tentu saja, semua keputusan tetap berada di tangan Evan, karena itu, aku akan segera mengundang Evan untuk mengikuti acara makan malam di istana dan secara resmi akan meminta jawaban atas penawaranku ini. Dan jangan khawatir… jika Evan menolakmu, masih ada pangeran John dan pangeran Javer. Kamu bisa memilih diantara mereka berdua. Yang pasti tidak seperti Evan sebagai duke yang berhak menolak rencana perjodohan ini. Pangeran John dan Javer, harus menerima keputusanku saat aku sudah menetapkan perjodohan kalian.” Perkataan Alvero membuat dada Alaya berdebar keras karena merasa tidak nyaman dengan keputusan Alvero.
Dan putri cantik itu dengan cepat segera memikirkan cara agar dia bisa menghindari rencana perjodohan yang sedang ditetapkan oleh Alvero untuknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
anik julaikah
iki hahliserpami
2024-01-27
0
anik julaikah
novel duit novel ikujyasera
2024-01-27
0
Silvi viranda
Duke evan akhrnya bisa bahagia ekek
2022-12-06
4