Pengawasan

Sebuah cafe yang di isi oleh para remaja tampak sangat ramai siang itu. Live musik siang hari membuat tubuh penat seketika tenang.

Suara motor yang terdengar jelas membuat beberapa mata tertuju ke arah halaman parkir depan cafe.

Helm yang menutup wajah pria tampan kini sudah bertengger di motor besar kesayangan Veric. Dengan langkah percaya diri, ia pun berjalan memasuki cafe yang salah satu meja sudah di isi beberapa teman geng Veric.

“Hai bro…” sapa Dion datar.

“Ver, muka lo kusut amat sih? Kenapa? Belum kelar masalah kantor Ayah lu?” tanya Bara, yang juga teman Veric.

“Oh iya, gue baru mau tanya. Itu berita bener yah perusahaan Ayah lu bangkrut. Tapi kerennya sudah bisa kembali lagi.” seru Landa dengan wajah serius.

Tanpa menjawab, Veric seketika menghempaskan tubuhnya di kursi. Penat rasanya setiap di sekolah perasaannya terus di hantui dengan statusnya yang saat ini diam-diam sudah menjadi suami wanita mapan.

“Gila aja kalau sampai mereka tahu. Bisa-bisa malu seumur hidup gue.” batin Veric yang mengingat bagaiman frontalnya mulut teman-temannya.

Bara yang melihat wajah muring Veric, segera memecah keheningan. “Eh gue laper. Kita pesan sekarang aja makannya yah?” tanyanya.

Semua pun tampak setuju. Mereka mulai memesan pada pelayan cafe sesuai selera mereka masing. Tentu, di setiap kursi sebelah para pria itu ada satu wanita yang memang benar kekasih beberapa hari atau hanya sekedar menjadi pemanis hari itu.

“Masih kurang, Ver? Mau dua?” Landa bersuara mengkode Veric dengan mata yang melirik ke adah Iners di samping Veric.

“Iya kayaknya. Ners, lu pergi yah. Gue butuh yang baru. Kepala gue pusing banget.” Dengan mudahnya Veric memberikan seikat uang pada Iner.

Meski kesal, namun sebagai wanita yang memang tidak memakai perasaan. Iners setuju, ia pergi tanpa kata.

“Sialan lu, Ver. Belum juga dapat yang lebih udah bosan aja.” gerutu wanita itu beranjak keluar dari cafe.

Tak berselang lama dari waktu Veric bergabung dengan teman-temannya.

Suara merdu high heels yang bersentuh dengan lantai cafe siang itu membuat beberapa mata pria terfokus pada arah pintu masuk.

Wanita dengan rok span di atas lutut, serta blouse berkera sedikit longgar. Tak lupa rambut hitam nan panjang itu ia ikat tinggi dengan style ala thailand. Bibir yang berwarna merah, sungguh membuat jiwa para pria terbakar gairan di siang bolong.

“Silahkan, Nona.” Dua pria bertubuh tegap dan berisi mengatur sedemikian apik kursi dan meja yang akan di duduki wanita cantik yang baru saja melepas kaca mata hitam miliknya.

Tanpa suara, beberapa hidangan makan siang pun mulai berdatangan di meja wanita itu. Karena sang bodyguard sudah bergerak cepat memesankan.

“Wah gila…tuh cewek anak sultan mana yah? Itu baru namanya perempuan.” sambar Landa dengan mata yang hampir jatuh dari kelopaknya.

“Tanpa di lihat pun sudah pasti dalem-dalemnya mulus tanpa cacat. Apalagi lehernya kayak prosotan licinnya. Waw…” Bara sampai menggelengkan kepalanya merinding.

Veric yang suntuk, seketika terheran kala melihat fokus teman-temannya dan para pengunjung di cafe itu tertuju pada sosok wanita yang membuat mulutnya ikut terbuka lebar.

Bukan karena menginginkan hal yang sama, tapi ia sangat kaget melihat sang istri sudah di cafe yang sama dengannya.

“Dasar tante girang. Apa-apaan sih kesini. Nggak sadar usia yah?” umpatnya kesal dan tentunya di dengar oleh teman-temannya.

“Wah lu nggak bener nih, Ver. Ngatain tuh cewek tante girang lagi. Gue kalo di kasih ribuan kayak si Iners pun mending milih yang beginian biar cuman satu. Luar terawat sudah pasti dalam-dalamnya lebih terawat. Nggak lihat lo depannya aja nyembul kencang banget gitu. Pasti enak tuh.” Veric geram sekali mendengar temannya berfantasi liar dengan sang istri yang saat ini bahkan tak perduli jika semua mata pria di cafe itu menatap lapar padanya.

Indi hanya menikmati makan siangnya dengan tenang.

Menegur dengan mendatangi meja Indi rasanya tidak mungkin Veric lakukan. Yang ada teman-temannya pasti akan curiga.

“Argh! Apasih maunya? Bikin malu aja!” batin Veric yang kali ini tanpa sengaja bertatapan dengan manik mata indah milik Indi.

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

malu darimana riv istri mu itu baru 25 lho

2022-09-29

0

AbhiAgam Al Kautsar

AbhiAgam Al Kautsar

perasaan chapter nya sedikit amat ya

2022-09-29

0

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

jangan kesel2 ya verik...... bisa terbayang bayang ma Tante Indi Lo.....😂😂😂

2022-09-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!