Pagi hari pun datang, sang rembulan dan sang bintang sudah digantikan tugasnya oleh sang matahari untuk menyinari bumi.
Semenjak sang Ayah meninggal, Molly jika pagi datang, dia serasa tidak semangat untuk melanjutkan hari-harinya.
Kelebihan yang Molly miliki sayangnya tidak bisa membuatnya melihat arwah sang Ayah maupun Mamahnya.
Sebab kedua orang tua Molly sudah tenang disurga sana.
Sedangkan untuk arwah Greta sendiri, dia masih belum bisa terima jika dia sudah meninggal, itulah mengapa Greta masih gentayangan dibumi ini.
Dan Greta juga begitu menyayangi Molly sebagai teman manusianya dibumi, ditambah dengan meninggalnya Ayah Calvin, membuat Greta semakin tidak mau meninggalkan Molly sendirian didunia ini.
" Selamat pagi Molly ",, sapa hangat dari Greta untuk menghibur Molly.
" Hmm ",, jawab Molly super singkat kepada Greta.
Dan setelahnya Molly berlalu masuk kedalam kamar mandi rumahnya yang terpisah dengan kamarnya.
Greta sendiri yang melihat Molly masuk kedalam kamar mandi, dia langsung saja duduk menunggu Molly dikursi meja makan yang ada dirumah itu.
Ketika Molly sedang asik didalam kamar mandi, tiba-tiba saja pintu rumah Molly ada yang mengetuk dari luar.
Greta yang mendengarnya, dia langsung saja mengintip siapakah tamu pagi-pagi yang datang kerumah sahabatnya.
Setelah Greta sudah melihat siapa tamu yang mengetuk pintu, Greta langsung saja memberitahukannya kepada Molly.
" Molly............. ",, panggil-panggil Greta dari luar kamar mandi.
Walau Greta bisa mengintip Molly didalam kamar mandi, namun dia tidak mau melakukannya.
" Molly........... ",, panggil Greta lagi sambil sedikit berteriak.
" Iya...., ada apa sih teriak-teriak sepagi ini Greta ",, kata Molly sambil mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang dia bawa.
" Itu diluar ada Nyonya Margaret, dan dia sepertinya sedang membawakan makanan lagi untuk kamu ",, kata Greta kepada Molly.
Dan Nyonya Margaret adalah tetangga baik yang sering mengirimi makanan untuk Molly sejak Ayah Calvin meninggal dunia.
Molly pun yang mendengar perkataan dari Greta dia langsung saja memakai cadarnya untuk menutupi wajah cantiknya.
Setelahnya Molly langsung saja membuka pintunya untuk Nyonya Margaret.
" Nyonya Margaret ",, sapa Molly dengan langsung menundukkan pandangannya kebawah.
Nyonya Margaret tidak masalah dengan sikap Molly yang seperti itu, sebab fikir Nyonya Margaret dan seluruh warga desa yang ada disitu.
Molly sering menunduk karena dia merasa malu karena wajahnya yang rusak.
Nyonya Margaret yang sudah dibukakan pintu oleh Molly dia pun langsung saja tersenyum manis khas seorang ibu.
Jika Mamah Elina Mamahnya Molly masih hidup, pasti dia akan seumuran dengan Nyonya Margaret.
" Apakah kamu lama membuka pintunya karena baru saja keluar dari dalam kamar mandi Molly?? ",, tanya Nyonya Margaret kepada Molly dengan lembut.
" Iya Nyonya ",, jawab Molly sambil mengangguk dan masih menunduk.
" Pantas saja itu cadar dan selendang penutup kepala kamu terlihat basah ",, kata Nyonya Margaret lagi kepada Molly.
Molly pun hanya diam saja tidak menanggapi perkataan dari Nyonya Margaret tadi.
" Oh ya Nak, ini saya bawakan sarapan untuk kamu, dimakan ya ",, kata Nyonya Margaret lagi kepada Molly sambil menyerahkan rantang makanan yang dibawanya.
" Terimakasih Nyonya, Nyonya sungguh baik sekali kepada saya ",, kata Molly kepada Nyonya Margaret sambil menerima rantang tersebut.
" Tidak apa-apa Nak, dengan melihatmu saya seperti melihat anak saya yang sedang merantau dikota ",, kata Nyonya Margaret kepada Molly sambil tersenyum walau Molly tidak bisa melihat senyumannya.
" Dimakan ya Nak, dan jangan fikirkan tentang rantangnya, nanti bisa kamu kembalikan kapan-kapan atau jika saya kesini lagi akan saya ambil sekalian ",, kata Nyonya Margaret lagi kepada Molly.
" Sekali lagi terimakasih Nyonya ",, kata Molly juga kepada Nyonya Margaret.
Nyonya Margaret hanya menjawab dengan senyuman dan usapan lembut dirambut kepala Molly yang tertutup selendang itu.
Setelahnya Nyonya Margaret berpamitan pergi dari rumah Molly, dan Molly sendiri dia langsung membawa masuk makanan yang tadi diberikan oleh Nyonya Margaret.
" Nyonya itu sungguh sangat baik sekali sama kamu ya Molly, dia sering membawakan makanan untuk kamu ",, kata Greta kepada Molly yang sedang membuka cadar dan selendang penutup kepalanya.
" Andai saja Mamah masih hidup,.......... kalaupun sudah meninggal seperti sekarang, aku ingin sekali melihat arwahnya satu kali saja, tapi kenapa??, sejak Mamah dan Ayah meninggal aku tidak pernah bisa melihat arwah mereka sama sekali ",, kata Molly dengan wajah bersedihnya.
Greta yang melihat sang sahabat sedih seperti itu, dia langsung terbang kesisi Molly.
" Molly jangan bersedih terus dong, nanti aku akan ikut bersedih, sudah dimakan ya itu makanannya supaya kamu tidak sakit ",, kata Greta kepada Molly.
Dengan malas-malasan Molly pun memakan makanan itu, sebab Molly merasa sangat kesepian sekali didalam rumah.
Terlebih Molly masih teringat dengan Ayahnya yang baru saja meninggal, dia akan selalu curhat atau berbincang hangat dimeja makan itu setiap kali sarapan bersama sang Ayah.
Sedang geser kerumah Sang King Psikopat kita yaitu Pietro.
Setiap jam lima pagi Pietro sudah bangun dari tidur lelapnya.
Sebelum keluar dari dalam rumah, Pietro mandi dulu dan bersih-bersih badannya.
Setelahnya dia langsung saja lari-lari pagi disekitar rumah dengan suasana yang masih cukup gelap.
Pietro sungguh tidak takut sama sekali setiap hari harus berolahraga dikeadaan yang masih gelap gulita seperti itu.
Dan ketika Pietro sudah capek berolahraga diluar rumah, dia akan melanjutkan berolahraga didalam rumah dengan alat-alat fitnes yang dia miliki.
Setiap hari Pietro akan mengukur otot-otot lengan dan perutnya karena dia ingin terlihat kuat dan berotot.
Disaat Pietro sudah merasa capek, dia langsung saja menghentikan olahraganya dan cuma meminum air putih untuk menghilangkan rasa lapar yang menderanya.
" Sudah jam tujuh, mari kita cari makan ",, kata Pietro ketika melihat jam yang menggantung didinding rumah.
Setelahnya Pietro melangkahkan lagi kakinya untuk masuk kedalam kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi, Pietro yang sudah memakai celana camonya yang berwarna coklat dan panjangnya cuma selutut saja tanpa atasan alias bertelanjan9 dada.
Serta tidak lupa dengan sepatu boot berburunya yang cukup kuat dan berukuran besar sesuai kakinya selalu Pietro pakai ketika dia ingin berburu dihutan.
Dan jangan lupakan juga dengan perlengkapan berburunya yang sangat lengkap sekali yang berada dibalik punggung kokoh siPietro.
Yaps berburu, karena itulah hoby Pietro setiap pagi untuk mengisi perut kosongnya.
Pietro menyusuri hutan dari tanah yang datar hingga yang terjal pun sudah dia lewati, dan Pietro sendiri dia sudah sangat hafal sekali dengan jalur hutan yang ada disitu.
Ketika Pietro melihat sungai, dia pun langsung saja mencari ikan dengan tombak yang dia bawa.
Dan hap........
Satu ikan berukuran cukup besar sudah berhasil ditangkap oleh Pietro.
Pietro pun menyimpan ikannya itu diatas batu besar yang ada dipinggir sungai.
Selanjutnya, hap ..........
Untuk kedua kalinya Pietro berhasil menangkap ikan lagi dengan mudah.
Pietro mencari ikan tidak cuma satu atau dua, melainkan lima sekaligus, sebab tidak mungkin badan sebesar Pietro makannya sedikit.
Pietro yang sudah bisa menangkap kelima ikan itu, dia langsung saja membakarnya ditempat sambil menikmati suasana alam hutan yang masih rimbun itu.
" Ikannya manis, enak sekali, mari saatnya kita mencari makanan enak untuk makan malam ",, kata Pietro pada dirinya sendiri ketika dia sudah menghabiskan kelima ikan yang dibakarnya tadi.
Pietro lalu menyusuri lagi hutan itu untuk mencari mangsa yang lebih besar, seperti kijang, kelinci atau rusa atau yang lainnya yang penting hewan yang bisa dia makan.
Namun alangkah terkejutnya Pietro ketika dia sedang sibuk mengamati suasana, tiba-tiba telinga dia mendengar suara gaduh dan dia juga mendengar suara semak-semak atau ranting kayu yang terus terinjak oleh sesuatu.
Sikap waspada Pietro pun langsung siap siaga, mata dia melirik kesana dan kesini kesemua penjuru hutan untuk bersiap menyerang sesuatu yang terdengar semakin dekat saja dengan tempatnya berdiri.
Akan tetapi sebelum Pietro bisa menyerang, tubuh dia dibuat langsung kaku seketika, ketika tiba-tiba saja ada seorang gadis yang tingginya cuma sedagunya saja langsung memeluk erat tubuhnya sambil mengucapkan sesuatu kepadanya.
" Tuan siapapun anda tolong saya, saya ingin diculik oleh mereka, saya takut ",, kata gadis itu kepada Pietro dengan suara yang bergetar karena menangis.
...🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴...
Hayo......... pasti kalian semua sudah tahu siapa gadis itu kan??, ngaku saja deh🤭🤭.
Jangan tanya visualnya dulu ya readers, karena saya masih mencarinya😁.
Visual memang penting, tapi bagi saya yang terpenting adalah jalan ceritanya😉.
...🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️🛠️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Mr.VANO
cerita bagus,,,,dan menyentu,,,,,,,,mungkin itu molly,,,,yg di kejar oleh juraga tanah
2023-02-27
1
Indri Ani40
👍👍👍👍👍
2023-02-07
2
Kinay naluw
duuuuh kok bisa Molly mau di culik.
2023-01-04
1