Bab. 5

Naura sudah terbiasa bangun pagi dan sudah selesai mandi, melihat Leo masih tertidur lalu Naura keluar kamar menuruni tangga, tidak terlihat siapapun mereka semua masih di dalam kamar, yang ada hanya pelayan. Naura berjalan keliling mansion menghafalkan area Mension yang begitu luas dan mewah.

"Nyonya ada yang bisa saya bantu" tanya pelayan menunduk.

"Siapa yang menyuruh manggil nyonya, disini aku nyonya besar tidak ada yang lain, mengerti" ucap mama yang berjalan turun tangga tunjuk semua pelayan.

"Dan kamu jangan pernah bermimpi jadi orang kaya meskipun kamu menikah dengan Leo, aku tidak pernah menerima kamu sebagai menantuku" ucap mama dengan mengarahkan telunjuk ke depan Naura.

Naura hanya diam tidak menjawab, Naura hanya menghela nafas dan bergumam dalam hati. Andai orang tua ku masih hidup aku tidak seperti ini.

Leo terbangun melihat di sekitarnya tidak menemukan Naura, beranjak ke kamar mandi selesai mandi Leo melihat baju yang sudah disiapkan Naura, selesai semua Leo berjalan keluar kamar bersamaan dengan papa turun tangga. kedua terkejut pemandangan di lantai bawah mama dan Naura terdiam.

"Mereka semua menuju ruang makan. di tempat makan tidak bersuara. papa yang berbicara menanyakan tentang Naura, Naura menjawab dengan lirih. papa tidak meneruskan pertanyaannya merasa iba pada Naura, Leo hanya mendengar tidak bisa berkata apa-apa Leo menikahi Naura karena permintaan nenek tidak ada dalam hati Leo.

papa dan Leo berangkat kerja bersama asistennya sendiri dan perusahaan sendiri, Naura dan mama berjalan masuk. mama menghentikan langkah Naura dan menyuruh menjadi pelayan di mansion ini. Naura hanya mengangguk menerima perintah nyonya.

"Tidak ada yang boleh membantunya, panggil Naura dia bukan menantuku tapi pelayan, kerjakan semua sampai Leo pulang. jangan ada yang berani bicara kalau ada angkat kaki dari sini" ucap mama menatap Naura dan pelayan lainnya.

mama berjalan ke lantai atas, Naura merasa sedih apa kesalahan Naura sehingga mama tidak menyukainya. Naura mengerjakan pekerjaan rumah seperti pelayan lainnya. di jam makan siang Naura tidak diperbolehkan makan, Naura boleh makan kalau ada Leo karena.

Naura menerima aturan dari mama, Naura tidak merasa sedih sudah terbiasa sejak ditinggal orang tua. waktu jam istirahat Naura memakai waktunya untuk tiduran dikamar pelayan dan kembali bekerja lagi.

jam 6 malam Naura kembali ke kamar Leo, masuk ke kamar mandi membersihkan diri. selesai berganti baju Naura, menunggu Leo pulang tak terasa Naura tertidur di ranjang. Leo pulang dari kerja jam 8 malam berjalan masuk kamar melihat Naura yang sudah tidur. Leo membersihkan diri lalu tidur.

malam hari Naura terbangun melihat disampingnya Leo sudah tidur, Naura yang merasa lapar melihat jam makan malam sudah lewat lalu turun dari ranjang keluar kamar mau ambil air yang belum disiapkan di dalam kamar, Leo yang merasa bergelombang melihat Naura yang berjalan keluar kamar, Naura hanya mengisi air lalu kembali ke kamar. Naura duduk di sofa.

"Kamu tidak tidur" ucap Leo.

"Aku sudah tidur dari tadi, gak bisa tidur. kamu tidur aja besok kan kerja" ucap Naura tersenyum kecil.

Naura tidak mau kembali tidur di sebelah Leo karena perutnya yang berbunyi, sudah 2 gelas di minum bisa mengganjal perutnya agar tidak merasa sakit karena lapar, Naura yang menahan lapar akhirnya tertidur.

Leo terbangun melihat Naura masih tidur di sofa, langsung ke kamar mandi. Naura yang mendengar gemericik air terbangun, kaget karena bangun kesiangan. mendengar Leo ada di kamar mandi Naura menyiapkan baju, Leo selesai mandi hanya memakai handuk Naura langsung masuk ke kamar mandi menghindari Leo mau ganti baju. Leo hanya tersenyum kecil, dia takut melihat ku gumam Leo.

Leo dan Naura keluar kamar berjalan ke meja makan bersama duduk berdampingan, Naura mengambilkan makanan untuk Leo. "Pengantin baru bangun kesiangan ya, sudah berapa kali sampai kesiangan" canda papa tersenyum.

"Berkali-kali kan sudah punya istri pa" jawab Leo datar.

papa tertawa keras, "Apaan si pa" ucap mama yang tidak suka.

Naura hanya terdiam tidak bicara apapun hanya bicara seperlunya, Leo dan papa berangkat mama dan Naura mengikuti dari belakang lelakinya, mobil Leo dan papa keluar dari mansion. mama menatap Naura bicara kalau mama tidak akan pernah menerima sebagai menantu, Naura hanya menunduk melenggang pergi ke dapur mengerjakan semua yang harus dikerjakan.

Naura mencuci piring, membersihkan dapur dan, mencuci pakaian dan menggosok pakaian. jam makan siang para pelayan makan hanya Naura yang tidak makan, Naura kembali ke kamar pelayan. semua pelayan merasa kasihan pada Naura andai saja mereka bisa bantu tanpa keluar mansion ini, mereka takut kalau keluar dari sini tanpa pekerjaan.

Naura terbangun dan kembali mengerjakan pekerjaan rumah, mama yang melihat Naura seperti pelayan tersenyum senang. Kamu harus menerima ini semua karena kamu Leo tidak jadi menikah sama Vira yang memiliki status yang jelas, gumam mama. mama tidak mengetahui Leo meninggalkan Vira karena selingkuh seandainya mama mengetahui semua merasa kecewa sama Vira.

Naura menyiapkan makan malam sudah selesai tinggal menghidangkan di meja makan. Naura langsung masuk ke kamar segera membersihkan diri selesai memakai baju, tak menyadari Leo pulang membuka kamar, Naura yang terkejut Leo sudah di kamar Leo mengerutkan alis, "Kenapa kamu melihatku kaget seperti orang ketakutan" ucap Leo masuk kamar mandi.

Naura menarik nafas panjang, "Untung saja tidak ketahuan Leo kalau aku memakai baju pelayan" gumam Naura. Naura tersenyum senang akhirnya aku bisa makan malam.

Leo keluar kamar mandi melihat Naura tersenyum sendiri. "Kenapa kamu senyum sendiri" ucap Leo memakai pakaian yang disiapkan Naura.

"Tidak, aku hanya tersenyum senang saja" ucap Naura sembarang sambil menunduk di sofa tidak berani menatap Leo yang memakai pakaian.

Leo dan Naura keluar kamar bersama ke meja makan, mama dan papa melihat Naura hari ini kelihatan senang, " kelihatanya hari ini senang ada apa" tanya papa menatap Naura dengan senyum kecil.

" Tidak ada apa-apa tuan" jawab Naura lantang sambil makan dengan lahap seperti tidak makan seminggu. Semua memandang Naura.

"Tuan, jangan panggil saya tuan. panggil saya papa seperti Leo?" ucap papa.

"Ya tuan e e pa" ucap Naura menutup mulutnya.

mama mendengar Naura seperti itu menambah kemarahan mama, " awas saja besok aku tambah hukuman", senyum licik mama.

selesai makan malam mereka kembali ke kamar masing-masing. Naura tidur membelakangi Leo, Leo duduk sambil melihat laptop tangannya tak berhenti mengetik. mata yang mulai lelah menutup laptop meletakkan di meja, Leo menatap ke sebelah Naura yang tertidur tenang. "Dia kalau tidur cepat seperti orang kelelahan, setiap hari hanya di rumah apa bisa kelelahan itu" gumam Leo.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!