SKMK Bab 4. Misi Menghadapi Mertua

Boy menguatkan dirinya. Bertemu dengan kedua mertuanya dan mencoba menutupi segala sikap dan perbuatan buruk Lilian. Kenapa begitu? Kenapa harus di tutupi? Kenapa tidak di beberkan saja kebobrokan anak perempuan yang cantik di rupa tapi cacat pada hatinya.

Jawabannya satu. Boy sangat menghormati kedua orang tua Lilian. Boy juga menyayangi mereka selayaknya orang tua sendiri. Begitupun perlakuan mereka terhadap Boy. Bagi mereka, bagaimana pun keadaan Boy saat ini, menantunya itu tetaplah yang terbaik. Hubungan mereka sangat kontras dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Boy sesungguhnya. Tak habis pikir, bagaimana perilaku orang tua yang baik dan hangat itu tidak menurun pada tingkah laku Lilian.

Makasih ya mantu. Udah sayang banget sama anak Aba yang manja itu. Lilian dari kecil kagak pernah idup susah. Emang salah Aba yang manjain dia, mentang-mentang anak perempuan satu-satunya. Sabar terus ya, mantu.

Kata-kata dari mertuanya, yang tak lain adalah ayahnya Lilian. Selalu terngiang, dan satu-satunya hal yang membuat Boy bertahan. Akan tetapi, bagaimana pun ia memaklumi segala sifat buruk Lilian. Boy, tidak mampu menerima penghianatan yang di lakukan secara terang-terangan oleh Lilian.

"Kenapa aku harus mengambil paketnya di sebuah bangunan yang di tempati oleh pengacara hukum? Sejak kapan ada orderan seperti ini? Aneh?" Boy mengerutkan keningnya tanda berpikir dengan sangat keras. Ia terlupa, bahwa sistem yang memerintahkan misi padanya memang sudah sebuah keanehan.

TLINIING!

[ Ambil paket segera! Lalu tekan tanda OK . Jika anda gagal dalam misi kali ini. Motor dan juga uang tunai akan sistem tarik kembali.]

Boy melihat sebuah notif pesan yang tiba-tiba masuk ke ponselnya. Kedua matanya terbuka sangat lebar tatkala dirinya mendapatkan sebuah ancaman dari sistem.

"Emangnya gak boleh apa ya mikir-mikir dulu gitu? Gua lagi nyiapin hati ini, gimanapun juga mereka harus tau bahwa hubungan gua sama Lilian udah kandas." Boy, bermonolog sambil berjalan mondar-mandir.

Perilakunya tak lepas dari pengamatan sang kawan yang memang selalu kepo jadi orang. David yang baru keluar dari kamar mandi menghampiri Boy yang ada di halaman belakang rumahnya. Dengan handuk kecil yang mengalung di leher, David yang hanya mengenakan celana kolor itu berjalan menghampiri Boy secara mengendap-endap. Setelah dekat ia mengintip pada layar ponsel yang menyala menampilkan alamat penjemputan barang.

"Perlu gua anter? Apa lu mau pake motor yang baru?" ucap David tiba-tiba, yang mana hal itu tentu saja membuat Boy terlonjak lantaran kaget.

"Kampret panggang!" seru Boy terkesiap, ia mengeram kesal, hingga sebuah jitakan mendarat mulus di pucuk kepala David.

"Sakit! Peak!"

"Udah di kasih tumpangan pake aniaya, lu!" Protes David seraya mengelus kepalanya sendiri.

"Siapa suruh ngagetin orang?" ketus Boy.

"Dih, kayak anak perawan aja lu pake kagetan segala," ledek David.

"Lah, elu bisikin gue pas lagi mikir!" Boy tetap tak terima. David malah terkekeh sambil mengelap rambut dan juga tubuh bagian atasnya yang masih basah jangan lupakan bagian ketiak dan berakhir pada wajahnya.

"Jorok!" Boy yang resik lantas bergidik dengan urutan pengeringan tubuh yang di lakukan oleh David. Ia pun meninggalkan kawannya itu untuk membersihkan diri.

Pria berambut silver yang mendapat protesan dari pria berwajah bak manekin itu, seketika pecah tawanya. Ia sangat luas jika sudah membuat Boy jijik dan menghindar atas kelakuan absurdnya.

Ponsel kembali ia charge agar dayanya penuh. Sebab, sistem kurir aneh ini benar-benar memakan dayanya kuat sekali. Mungkin, ia harus ganti ponsel atau sekedar membeli power bank.

"Gua mau bawa si Item. Sekalian tes Drive," ucap Boy dengan mimik membanggakan dirinya di hadapan David. Membuat kawannya itu serta merta mencebikkan bibirnya. "Kenapa lu, mau naik? Sini gua bonceng, tapi duduk miring," ledek Boy kemudian tergelak.

"Suek lu, belagu benget dah!"

"Ye, gua belagu juga kan punya. Kalo belagu tapi gak punya, itu baru aneh!" Boy terkekeh geli sambil berlalu dengan gaya.

"Untung temen, ganteng lagi." David hanya bisa bersungut-sungut antara kesal dan bangga dengan kawannya itu. Ternyata di balik kemalangan yang bertubi-tubi menghajar Boy, ada juga keberuntungan menghampirinya.

Boy telah sampai di sebuah bangunan gedung advokat. Seorang asisten dari pengacara menyerahkan sebuah map coklat padanya. "Jadi, Mas kurirnya ya," tanyanya memastikan. Boy pun mengiyakan dengan sebuah senyuman ramah mengiringi.

"Anda terlalu keren, untuk menjadi sekedar kurir antar-jemput barang. Kenapa tidak mencoba ikut casting aja," celetuknya memuji. Memang sejak tadi tatapan mata wanita dengan kisaran usia 30 tahun itu terus memandang penuh kagum ke arah Boy.

"Mbaknya bisa aja. Tampang kayak gini dapet peran apa di sinetron? Tukang ojek?" tanya Boy merendah.

"Terlalu keren untuk level tukang ojek, setidaknya jadi direktur lah," ucap wanita itu lagi sambil tertawa renyah.

"Ya ampun, mbak. Bisa aja menghibur hati saya. Tapi, saya anggap itu pujian meskipun tidak seperti kenyataan," ucap Boy ikut tertawa.

"Halah, si Mas merendah melulu dari tadi. Nih kartu nama saya. Hubungin saya aja kalo Mas nya mau cari kerjaan lain. Saya punya banyak kenalan dan relasi." Wanita cantik nan elegan itu menyerahkan kartu namanya dengan seulas senyum penuh arti.

"Wah, makasi banget ya Mbak atas tawarannya. Nanti, saya coba pikirkan dulu deh. Permisi ya. Mari." Boy pun pamit undur diri, meninggalkan desah dari hela napas yang menandakan kecewa.

"Udah ganteng, mahal lagi." Wanita itu berbalik dengan senyum terukir di wajahnya.

Beberapa saat kemudian, Boy telah sampai di depan pekarangan rumah orang tua dari Lilian.

"Ini, sebenarnya surat apa ya? Kenapa berasal dari seorang pengacara?" gumam Boy penuh tanya. "Perasaan ku tiba-tiba, tidak enak. Apakah ada yang akan terjadi setelah ini." Boy masih sibuk bermonolog. Ia belum berani melangkahkan kakinya untuk masuk menginjak pekarangan yang memang tidak terhalang oleh pintu gerbang.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, seseorang membuka pintu lalu menghambur memeluk Boy.

"Maafin, Lilian ya, Nak. Jangan lepaskan dia!" jerit tangis keluar dari raga tua yang menubruk dadanya sambil terisak.

"Ba, Aba ...! Jangan begini, Ba." Boy berusaha menegakkan tubuh lemas itu, lali menggiringnya ke dalam rumah.

"Mantu! Akhirnya datang juga!" pekik seorang wanita yang juga sudah terlihat berumur. Kira-kira sekitar 50tahun. "Tolong, Nak. Bawa, Lilian kembali. Emak kagak tenang kalo Lilian sama laki-laki selain mantu," ucap wanita paruh baya itu memelas.

Tentu saja hal yang terjadi ini membuat Boy sangat teramat bingung. Ia tak tau harus mengatakan apa. Sebab ternyata kedua mertuanya ini sudah mengetahui bagaimana tingkah laku Lilian putri mereka.

"Maapin, Boy ya. Mak, Aba ...."

"Lilian yang minta, Boy untuk melepaskannya. Boy udah gak bisa lagi memenuhi setiap keinginan Lilian dengan keadaan Boy yang sekarang. Bahkan, Boy udah enggak lagi punya tempat tinggal," jelas Boy, yang tentu saja sontak membuat mata satu kedua orang tua di hadapannya ini terbuka lebar.

"Lilian!" Rahang pria paruh baya yang dipanggil Aba pun mengeras. Ia mengutuk perbuatan putrinya yang sangatlah dzalim terhadap suaminya sendiri.

"Aba memang telah salah dalam mendidiknya, sehingga Lilian memiliki sifat tamak dan serakah serta menuruti segala napsu-nya saja. Maafkan, Aba ya, Mantu," ucap pria paruh baya itu parau. Ia sangat malu dan tak enak hati. Kepada menanti baik hatinya ini.

"Inis semua sudah jalannya, Ba. Jangan menyalahkan diri sendiri. Boy, juga ikut andil. Sebab, telah mencintai Lilian dengan cara memenuhi segala keinginannya. Tidak pernah bisa tegas, karena Boy tidak tega melihatnya meneteskan air mata. Aku lemah, aku memang tidak lantas menjadi suaminya. Benar, memang jika aku ini hanyalah seorang pecundang." Boy berkata sembari menunduk. Setelah ingat, alasannya kesini ia pun menyerahkan paket yang di ambilnya di kantor pengacara tadi.

"Jangan begitu, Nak. Kau adalah menantu terhebat dan terbaik. Lilian sangat bodoh karena telah membuang pria penyayang sepertimu," ucap mertua perempuan membesarkan hati Boy.

"A–apa ini, Nak?" tanya mertua laki-laki dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Aku tidak tau, Boy hanya mengambilnya dari kantor pengacara," jawab Boy jujur. Ia terlihat heran dengan ekspresi kedua mertuanya itu.

"Kau lihatlah sendiri. Lilian telah menggugat mu ...,"

Dengan gemetar, Boy menerima secarik kertas yang di tunjukkan oleh mertuanya itu. Seketika itu juga, kedua matanya hendak loncat dari rongganya.

Semua hancur susah, tak bisa di perbaiki lagi.

TLINIING!

TLINIING!

Sebuah notif terdengar ketika, Boy melangkahkan tungkai lemas nya itu keluar dari pekarangan.

[ Misi selesai. Hubungan antara mertua dengan menantu pria tidak akan pernah bisa menjadi mantan selamanya. SELAMAT! Uang 250 juta telah masuk kedalam akun anda. Silakan di cek! ]

^^^Boy akan sering mengunjungi kalian. ^^^

Aba sama Emak tetaplah orang tua, Boy.

...Bersambung ...

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

LANJUT THOR SEMANGAT👍

2024-12-05

1

Aneuk Perley Perhatian

Aneuk Perley Perhatian

MC terlalu Naif.. istri begitu masih dipertahankan seandainya tak ada surat pengacara.. NOVEL SAMPAH... BYE BYE

2023-04-24

4

Ardhie Orochimaru

Ardhie Orochimaru

seperti nasib ku,sayang nya keluarga mantan tak pernah menghargai ku.aku kecewa dengan diri sendiri yg tak bisa mendidik istri

2023-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh SKMK
2 SKMK. Bab 1. Aplikasi Misterius.
3 SKMK Bab 2. Paket Yang Mengungkap Penghianatan.
4 SKMK Bab 3. Kendaraan Impian Hadiah Sistem
5 SKMK Bab 4. Misi Menghadapi Mertua
6 SKMK. Bab 5. Pesona Duren
7 SKMK. Bab 6. Kekuatan Level Gold
8 SkMK. Bab 7. Sistem Ngajak Gelud
9 SKMK. Bab 8. Salah Paham
10 SKMK. Bab 9. Sistem Misi Maksa
11 SKMK. Bab 10. Misi Suka-suka Sistem.
12 SKMK. Bab 11. Senjata Penuh Pesona
13 SKMK. Bab 12. Godaan Untuk Duda Kesepian 1
14 SKMK. Bab 13. Godaan Untuk Duda Kesepian 2
15 SKMK. Bab 14. Misi 75 Juta Dollar
16 SKMK. Bab 15. Membujuk Untuk Dua Nyawa
17 SKMK. Bab 16. Godaan Wanita
18 SKMK. Bab 17. Hadiah Yang Hampir Mencabut Nyawa.
19 SKMK. Bab 18. Mendadak Kaya Beneran
20 SKMK. Bab 19. Villa Ratusan Milyar
21 SKMK. Bab 20. Sistem Menggemaskan
22 SKMK. Bab 21. Menghajar Jambret Demi Paket
23 SKMK. Bab 22. Penyelamatan Yang Manis
24 SKMK. Bab 23. Tuan Muda Boy Kutzhel
25 SKMK. Bab 24. Tuduhan Dari David
26 SKMK. Bab 25. Semakin Dekat
27 SKMK. Bab 26. SUSAN Pingsan
28 SKMK. Bab 27. Semakin Mempesona.
29 SKMK. Bab 28. Mendapat Kekuatan Mode Teleportasi.
30 SKMK. Bab. 29. Pasangan Tak Ada Akhlak
31 SKMK. Bab 30. Serangan Jantung
32 SKMK. Bab 31. Sistem Yang Mulai Menyatu
33 SKMK. Bab 32. Misi Detak Jantung
34 SKMK. Bab 33. Hambatan Yang Tak Kunjung Usai
35 SKMK. Bab 34. Yang Tersembunyi
36 SKMK. Bab 35. Merekam Bukti
37 Bab. 36. Pengungkapan Kejahatan
38 Bab. 37. Sebuah Penghianatan
39 Bab. 38. Sistem Avatar Dewa.
40 Bab. 39. Mendapat Pelukan Yang Menggoda Iman
41 Bab. 40. Konglomerat
42 Bab. 41. Permintaan Susan Kepada Boy.
43 Bab. 42. Pemilik Saham Terbesar
44 Bab. 43. Bak Dewa Yunani
45 Bab. 44. Tragedi Kopi Hitam
46 Bab. 45. Habisi Saja, Ayah Saya!
47 Bab. 46. Nona, Chie Bie. ( Percobaan Pembunuhan )
48 Bab. 47. Di Bawah Tekanan [ Menuju Ending ]
49 Bab. 48. Be My Soulmate [ Real Ending ]
50 Bab Pengumuman Novel David Zerenk
51 Iklan novel baru, Guys!
52 Iklan Novel Baru.
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Perkenalan Tokoh SKMK
2
SKMK. Bab 1. Aplikasi Misterius.
3
SKMK Bab 2. Paket Yang Mengungkap Penghianatan.
4
SKMK Bab 3. Kendaraan Impian Hadiah Sistem
5
SKMK Bab 4. Misi Menghadapi Mertua
6
SKMK. Bab 5. Pesona Duren
7
SKMK. Bab 6. Kekuatan Level Gold
8
SkMK. Bab 7. Sistem Ngajak Gelud
9
SKMK. Bab 8. Salah Paham
10
SKMK. Bab 9. Sistem Misi Maksa
11
SKMK. Bab 10. Misi Suka-suka Sistem.
12
SKMK. Bab 11. Senjata Penuh Pesona
13
SKMK. Bab 12. Godaan Untuk Duda Kesepian 1
14
SKMK. Bab 13. Godaan Untuk Duda Kesepian 2
15
SKMK. Bab 14. Misi 75 Juta Dollar
16
SKMK. Bab 15. Membujuk Untuk Dua Nyawa
17
SKMK. Bab 16. Godaan Wanita
18
SKMK. Bab 17. Hadiah Yang Hampir Mencabut Nyawa.
19
SKMK. Bab 18. Mendadak Kaya Beneran
20
SKMK. Bab 19. Villa Ratusan Milyar
21
SKMK. Bab 20. Sistem Menggemaskan
22
SKMK. Bab 21. Menghajar Jambret Demi Paket
23
SKMK. Bab 22. Penyelamatan Yang Manis
24
SKMK. Bab 23. Tuan Muda Boy Kutzhel
25
SKMK. Bab 24. Tuduhan Dari David
26
SKMK. Bab 25. Semakin Dekat
27
SKMK. Bab 26. SUSAN Pingsan
28
SKMK. Bab 27. Semakin Mempesona.
29
SKMK. Bab 28. Mendapat Kekuatan Mode Teleportasi.
30
SKMK. Bab. 29. Pasangan Tak Ada Akhlak
31
SKMK. Bab 30. Serangan Jantung
32
SKMK. Bab 31. Sistem Yang Mulai Menyatu
33
SKMK. Bab 32. Misi Detak Jantung
34
SKMK. Bab 33. Hambatan Yang Tak Kunjung Usai
35
SKMK. Bab 34. Yang Tersembunyi
36
SKMK. Bab 35. Merekam Bukti
37
Bab. 36. Pengungkapan Kejahatan
38
Bab. 37. Sebuah Penghianatan
39
Bab. 38. Sistem Avatar Dewa.
40
Bab. 39. Mendapat Pelukan Yang Menggoda Iman
41
Bab. 40. Konglomerat
42
Bab. 41. Permintaan Susan Kepada Boy.
43
Bab. 42. Pemilik Saham Terbesar
44
Bab. 43. Bak Dewa Yunani
45
Bab. 44. Tragedi Kopi Hitam
46
Bab. 45. Habisi Saja, Ayah Saya!
47
Bab. 46. Nona, Chie Bie. ( Percobaan Pembunuhan )
48
Bab. 47. Di Bawah Tekanan [ Menuju Ending ]
49
Bab. 48. Be My Soulmate [ Real Ending ]
50
Bab Pengumuman Novel David Zerenk
51
Iklan novel baru, Guys!
52
Iklan Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!