"Cakiiil...!!! Iiih..., jahat deh, japrian aku ga dibaca-baca!!!"
Seorang gadis muda juga berseragam putih abu-abu berdiri didepan pintu sambil berkacak pinggang.
Wajahnya yang manis dengan bibir merah merona membuat bersemu juga muka Tito.
Gadis itu merangkulnya tanpa permisi. Membuat Tito semakim grogi dibuatnya. Hingga tanpa sadar tangan satunya menepis pelan tangan gadis muda itu.
Bukan muhrim, Neng! Maaf, aku masih takut Allah! Gumam hati kecil Tito.
Gadis itu menatap wajah Tito lekat. Semakin panas dingin Tito dibuatnya akan kelakuan bocah perempuan yang masih ingusan ini.
"Kamu kenapa, Cak? Lastri ada salahkah, sampe Cakil koq kayak yang ga suka perlakuan Lastri? Biasanya Cakil langsung sun pipi Lastri kalo Lastri marah-marah!"
Su-Sun pipi???
Tito pucat pasi. Meski usia nyatanya hampir 26 tahun, tapi seumur hidupnya ia terbilang jauh dari yang namanya 'cewek'. Apalagi cewek yang berstatus pacar.
Karena Tito tidak pernah pacaran. Tidak pernah menembak cewek juga karena ia sadar diri. Apalah dirinya ini.
Hanyalah sebongkah batu tak berharga. Bahkan batu yang rapuh. Untuk mengganjal lemari pun pasti hancur menjadi serpihan.
Itulah pendapat Tito pada dirinya sendiri yang super minder.
"Cakiiil iiih...!!! Apa salahkuuu!!!"
Tito kembali tersentak dari lamunannya mendengar suara cempreng dari gadis muda yang masih berdiri disampingnya itu.
"🎶Apa salahku...... apa salah ibu.... Diriku dirundung pilu...🎶"
"Iiih... Yadiii...! Rese' banget deh, malah godain Lastriii!!!
Bocah lelaki yang sedari tadi mengganggu Tito ikutan mengusili gadis yang diketahui Tito bernama Lastri itu.
"Sori, Las! Bingung gue juga sama pacar lu itu! Mungkin salah makan atau mungkin kebanyakan ngelem. Ga ngerti gue sama tuh anak hari ini!"
"Hei, bocah! Cungurmu dijaga ya! Aku ini cowok baik-baik harapan bangsa. Ga pernah ngelem apalagi narkoba! So', sori menyori boy!"
"Hahaha... Wanjim... kata-katanya tuh, Las!!! Aneh banget khan?"
Gadis muda dan pemuda tanggung itu masih menggoda Tito dengan canda mereka. Membuat Tito merasa kesal dan berteriak dengan kedua tangannya menggaruk-garuk kepala.
"Aaarrrggghhh...."
Spontan kedua pemuda-pemudi itu bertatapan antara bingung dan tak mengerti. Tapi bibir keduanya menyeringai, senyum tanpa maksud.
"Cak? Kamu baik-baik aja khan?"
"Aku baik-baik saja, Nona! Tapi jiwaku seperti tak mengerti apa-apa!"
???
Tito lalu mendorong cewek muda itu keluar rumah.
"Maaf, nona...jika aku terkesan tidak sopan! Tolong, aku ingin mendapat penjelasan dulu dari bocah gendeng ini!"
"Cak? Cakiiil... Iiih...!!! Koq aku diusir secara halus???"
Tito menarik pergelangan tangan pemuda tanggung itu. Lalu menariknya lagi masuk kedalam kamar dan menguncinya dari dalam.
Kasur tipis berukuran nomor 3 tersedia dipojok kamar dengan sprei motif tokoh kartun 'Popaye si pelaut', ditujunya guna menginterogasi bocah yang sedari tadi mendampinginya itu.
"Sini boy! Tolong jelasin siapa gua!"
"Haaah??!"
"Plisss... Gue butuh penjelasan! Siapa nama gue... gimana gue orangnya! En nama lu siapa! Kasih tau gue, sedetil-detilnya!"
"Ya Allah ya Tuhanku! Ini beneran elu, Cak? Asli lu ga napa-napa khan? Lu jatoh dikamar mandi ya? Atau kepala lu kejedot tembok? Cakil, beneran hari ini lu beneran bikin gue ngeri!"
"Asal lu tau,... Gue aja ngeri ma hidup gue sekarang, boy! Gue ga tau, apa yang terjadi sama gue! Yang gue tau, nama gue adalah Tito. Umur gue udah mau 26 tahun, bukan pelajar SMU kek gini. Dan ini asli bukan badan gue!!!"
Wajah pemuda tanggung dihadapan Tito itu seketika pucat pias. Melongo ia semelongo-melongonya. Bingung mendengar perkataan Tito yang tidak dapat dicerna fikirannya.
Merasa bodoh atau merasa dibodohi. Hampir sepuluh menit ia mematung, kemudian pecah tawanya sampai terkekeh dan terpingkal-pingkal.
"Edaaan, edan! Dasar boa edaaan...!!! Hahaha...!!! Serah lu dah! Akting lu dabest bro! Tapi gue ga ikutan akal-akalan lu!... Hadeeeuh... Sampe segitunya lu ya, pengen punya motor NMAX sama bokap nyokap lu!!! Sampe geser otak lu, ya! Hahaha...."
Tito ikutan bengong menatap 'teman sepantarannya' itu sekarang.
"Kemaren lu pura-pura kesurupan bawa-bawa clurit mau bunuh diri kalo ga di beliin NMAX. Sekarang tipuan apa lagi, Cak? Lu harusnya bersyukur, bokap lu sekarang lagi otewe ke Tegal. Mau jual galengan buat beli motor permintaan anak semata wayangnya! Kalo gue yang kelakuan model elu, gue abis babak belur digebukin abang-abang gue, Cak...."
"Dah lah,... motor matic lu juga masing greng. Masih bisa bonceng si Lastri kemana pun dia mau. Syukuri itu, Cak!" tambahnya lagi.
Mendengar ucapan pemuda itu membuat Tito sedikit memahami. Kalau pemilik tubuh yang kini jasadnya ia tempati adalah pemuda tanggung yang cukup meresahkan keluarganya.
Mungkinkah dirinya yang asli telah mati dan ber-reinkarnasi dalam tubuh yang baru?
Apakah ini benar-benar terjadi?
Tapi ia sama sekali tak bisa melihat dan mengetahui dirinya yang asli saat ini.
Apakah mayatnya saat ini sedang ada yang menangisi?
Tapi fikirannya kembali ingat kata ustad Zaki ustad favoritnya kalau "tidak ada reinkarnasi" dan setiap zat/setiap individu memiliki pertanggungjawabannya masing-masing pada dirinya sendiri. Baik itu tingkah laku, perbuatan maupun akhlak. Dan itu sudah ada dalam catatan raport diri sendiri yang selalu Allah pantau melalui utusannya Rakib-Atit. Dan semua akan menjadi pertanyaan diliang lahat sampai benar-benar digodok di akherat kelak.
Iya khan? Benar begitu khan? Hhh...
Tito menghela nafas panjang. Kepalanya terasa sakit hingga ia memijit pelipisnya sedikit keras.
Membayangkan apakah keluarganya akan menangisi kepergiannya yang tiba-tiba ini, ataukah hanya wajah-wajah lesu tapi batin mereka berkata, "akhirnya..."
Entahlah...!!! Tito menggeleng kepalanya berusaha mengusir pikiran negatifnya tentang ibu tiri dan saudara-saudara tirinya.
Masih menjelajah fikirannya kesemua arah. Koko Darto, Rasyid juga Taufik adiknya dan Lina istrinya, pasti turut sedih dengan kepergiannya ini. Hhh...
Asli, ini semua masih penuh tanda tanya dan teka-teki. Penuh misteri bahkan tanpa clue yang menjadi petunjuk untukku mencari celah ataupun jalan pilihan.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
🌻Yani Wi💕
Tito alim yaa
2022-10-08
1
stay halal ye kan😂
2022-10-02
1