APA YANG TERJADI DENGAN DUNIA INI PART 2

"Hei, bangun Cak! Woy,... berapa lama lu tidur ga bangun-bangun? Mati suri lu?"

Tito terkejut sekali ketika mendapati pukulan keras dibetis kirinya.

Matanya dibuka agak lebar. Seorang bocah laki-laki kurang lebih mungkin berusia 16 tahun mengguncang-guncang badannya dengan wajah kesal dan sorot mata tajam.

"Kamu siapa?"

"Hah???!?! 🎶Kamu siapaaa, kamu siapaaaa...🎶"

Mimik wajah anak itu langsung berubah ketika mendengar pertanyaan Tito. Bibirnya yang agak lebar berubah menyeringai dan bersenandung kata-kata pertanyaan Tito yang diulang lagi, membuat Tito hanya terdiam melongo.

"Buruan deh bangun! Jan banyak gaya, lu!!! Lama-lama gue getok pala lu pake palu kalo lu pura-pura amnesia! Tuh cepetan bangun woy...!!! Cewe lu udah ada dimarih!"

"Cewe? Cewe gue? Siapa???"

???

"Woooy, sableng!!! Lu punya berapa cewe emangnya, bambank!!! Lah! Budak cinta mulai hilang rasa cintanya sama si Lastri rupanya!"

Tito masih duduk terdiam dengan wajah termangu. Ia masih berfikir keras mengingat kejadian terakhirnya hingga ia bisa sampai tertidur pulas disini.

Iya! Dia baru sadar!!!... Harusnya ia ada diklinik akupuntur almarhum koko Chandra. Dan dia tadi susah berdiri karena lututnya yang lemas tiba-tiba. Hingga ia akhirnya memakai "JARUM NERAKA" atas bisikan suara gaib yang menyuruhnya melakukan tusuk akupuntur pada kaki kirinya.

"Mana kotak jarum neraka itu?"

Plak!!!!

Sebuah tamparan membuat pipi Tito memerah karena rasa panas.

"Lu mimpi ke neraka ye Cak? Sadar woy... Hadeeeuh!! Jangan-jangan lu kesurupan setan neraka ye?? Audzubillahiminassyaitonirrojiiiim... Bismillaahirrohmaanirrohiim..."

Tito segera bangkit ketika bocah itu berdiri dan mengangkat kedua tangannya seolah ia adalah seonggok mayat yang sedang disholatkan.

"Cakiiil...!!! Muhammad Azkiel Ardiaaan....!!! Woooy, anjir lu... gue dicuekin!"

Hah?!? Tito kembali menoleh pada bocah yang tadi mengusiknya setelah ia pergi hendak meninggalkan bocah itu.

"Namaku Tito, boy! Tito Sulistyo! Kamu salah orang!"

"Hah?!? Beneran kesambet ini anak!"

Tito melangkah pergi meninggalkan kamar yang terasa sangat asing itu dimatanya.

Tapi tiba-tiba ia terhenyak dengan mata lurus kedepan lemari kayu yang berpantul kaca cermin.

Ia berdiri mematung menatap pantulan dirinya sendiri dicermin itu.

Tito meraba wajahnya. Lalu rambut juga seluruh indera yang ada dikepalanya. Hanya ingin memastikan kalau tubuh dan pantulan raga yang ada dikaca cermin besar itu adalah benar dirinya.

Mulutnya terbuka lebar... membuat matanya melotot dan ia berteriak, "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....!!!!!!!!!!!"

Tito hanya terbelalak menyaksikan apa yang ada dicermin besar itu. Ia berubah menjadi seorang pemuda tanggung berseragam putih abu-abu dengan wajah yang nyaris tampan sempurna.

Lagi-lagi ia berteriak ketika melihat wajahnya yang terlihat begitu muda, tampan dan nyaris tiada cela.

"Anjiiir... Ini adalah mimpiku yang paling sempurna!!! Thanks God!!!!" teriaknya lagi.

Buuug!!!

Kepalanya sakit sekali. Membuat Tito meringis merasakan ngilu yang hebat.

Ternyata pemuda tanggung yang tadi membangunkan tidurnya itu menggetok kepalanya dengan kurang ajarnya.

Tanpa rasa bersalah, ia hanya nyengir saja. Membuat Tito geram dan balik menyerang pemuda itu dengan kesalnya.

Bug bag bug. Gedebug!!

"Woy, woy... woles woy...!!!"

"Siapa nama lu? Sekali lagi lu pukul kepala gue, siap-siap kepala lu gue copotin!!!"

"Papale pale pale... Du dudu duduuu..."

Tito semakin kesal dibuatnya. Bocah ingusan ini ingin sekali merasakan pukulan telaknya mendarat ditulang rusuknya, batin Tito jengkel.

Tapi urung dilakukan. Mengingat justru bocah inilah kunci dari semua misterinya kini.

Fikiran Tito kembali mengingat rasa sakit dikepalanya. Kalau nyeri, berarti ini bukan mimpi, kata hatinya bingung.

Tito melotot menatap pemuda dihadapannya yang masih menyeringai dengan kedua tangan mengangkat kedua jarinya menyimbolkan tanda 'perdamaian'.

"Pliiss, nama gue siapa? Nama lu juga siapa?"

"Lhaah??? Beneran lupa ingatan lu, Cak? Gusti!!! Ini beneran lu apa cuma akting, kuya!!!"

"Asli gue ga tau, apa yang terjadi pada diri gue, boy!!! Tolong jelasin!"

Tito mencubit tangannya sendiri dengan keras. Membuatnya teriak kesakitan dan kembali meyakini kalau ini bukanlah mimpi.

Lalu apa?

Apa ini halusinasi?

Tapi kenapa ini seperti real terjadi?

Dan dia masih tidak percaya pada apa yang terjadi pada dirinya didunia ini.

"Jarum nerakaku mana?" tanya Tito lagi membuat pemuda itu memukul bahunya lagi sambil tertawa terpingkal-pingkal.

Tito hanya mengusap wajahnya dengan menghela nafas panjang. Tak mengerti mengapa ini terjadi padanya.

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

Jarum neraka itu bentuknya kayak gimana ya 🙈🙈🙈🙈

2022-10-10

2

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

Kayak bongkar pasang aja, Bang. di copotin

2022-10-10

2

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

kesel ya pastinya 🤭🤭

2022-10-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!