APA YANG TERJADI DENGAN DUNIA INI

Dua minggu telah berlalu. Hari-hari Tito yang hanya berkutat dirumah tanpa pekerjaan akhirnya usai sudah.

Untungnya, kejadian tewasnya koko Chandra diklinik akupunturnya terjadi setelah ia dan Rasyid gajihan. Otomatis, meski dirumahkan selama 2 minggu selama masa penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian, Tito tidak kesulitan dalam urusan biaya pengeluaran sehari-hari.

Syukurnya juga, bahkan akhir bulan kemarin almarhum koko Chandra sempat menghadiahkan bonus akhir tahun selama sebulan gaji. Itu adalah tabungan yang cukup untuk sebulan hidup kedepan sebelum Tito kembali menemukan pekerjaan.

Hhhhh....

Tito hanya bisa menarik nafas panjang. Pening seketika kepalanya, mengingat ia pasti harus kembali bergulat dengan kejamnya persaingan dalam mencari pekerjaan di ibukota yang kejam dan durjana ini.

Hari ini ia dan Rasyid mulai kembali ke klinik. Membersihkan semuanya di klinik setelah pemeriksaan pihak kepolisian usai.

Jenazah koko Chandra sendiri telah dikremasi keluarganya seminggu yang lalu. Dan hasil dari pihak kepolisian sendiri menyatakan kalau Koko Chandra tewas bukan akibat adanya serangan dari seseorang ataupun bunuh diri, seperti yang santer diberitakan di beberapa media ibukota yang sengaja dibuat hot agar meningkat penjualan examplar tabloidnya.

Tito menunggu Rasyid membukakan pintu klinik karena dia memang datang lebih awal sedang semua kunci dipegang Rasyid.

Koko Darto, kakak satu-satunya almarhum koko Chandra Sang Maestro Sinshe Akupuntur. Otomatis, dialah yang meneruskan tampuk kepemimpinan meskipun belum ada cerita ia bisa menangani pasien dengan jarum-jarum akupuntur seperti keahlian adiknya.

"Hei, bro... Lama kali kau datang! Aku nunggu hampir setengah jam."

Suara koko Darto membuat aku dan Rasyid terkejut bukan kepalang. Karena sepintas suaranya terdengar mirip dengan almarhum adiknya.

"Lah? Darimana koko? Aku dan Rasyid sudah hampir seperempat jam dimarih!"

"Hadeeeuh! Ya aku ada diwarkop samping klinik lah! Ngeri aku masuk duluan kesini sendirian. Walaupun aku bukan orang yang penakut, tapi aku merinding juga masuk klinik si Chandra yang dead disini 2 minggu lalu. Bagaimana kalo dia tiba-tiba berdiri dihadapanku sambil bilang, 'ciluk baaa'...! Bisa mati berdiri aku disini, terkencing-kencing pula!"

Spontan pecah tawa Tito dan Rasyid mendengar canda koko Darto yang terdengar tidak biasa.

Bagaimana tidak, ia dengan entengnya mencandai kedua bawahan adiknya yang baru saja wafat di klinik ini. Tepatnya dilantai yang saat ini Rasyid tengah sapu dan pel.

Membuat Tito setengah bergidik mendengar candaan calon atasannya yang belum jelas ini.

"Ko, koko beneran bakalan lanjutin klinik ini lagi? Maaf, aku belum pernah liat koko ngobati pasien dengan jarum-jarum seperti koko Chandra."

Kata-kata Tito membuat Darto yang tengah mengemas sampah kertas-kertas yang berceceran dimeja mendongakkan kepalanya dan menatap Tito tajam.

"Kalau aku tutup tempat ini, bagaimana dengan kalian? Apa kalian siap jadi pengangguran?"

Tito dan Rasyid saling berpandangan. Mereka termenung juga mendengar perkataan Koko Darto yang benar adanya.

Andaikan klinik ini ditutup. Dia dan Rasyid dipastikan akan membuat CV (curriculum vitae) dan berkeliling keluar masuk perkantoran guna mencari pekerjaan. Meski pekerjaan hina dan rendahan sekalipun, pasti Tito dan Rasyid ambil demi bisa melanjutkan hidup.

"Dah lah, jangan kalian fikirkan! Aku akan coba cari ahli akupuntur lain, yang bisa menghandle klinik ini. Tapi butuh waktu lama, karena ga bisa sembarang juga maen comot orang. Bisa-bisa aku ditangkap polisi melakukan praktek ilegal mallpraktek kalo ambil tenaga non medis ga berpengalaman!"

Demikianlah ucapan calon bossnya yang terdengar enak ditelinga tapi cukup mengusik dihati.

Bagaimana tidak. Dia begitu santuynya bilang begitu, sedang Tito dan Rasyid sendiri harap-harap cemas akan statusnya sebagai karyawan di klinik ini.

Bagaimana kalau terlalu sulit mencari ahli akupuntur sehebat koko Chandra? Lantas bagaimana nasib mereka berdua? Menjadi karyawan yang di PHK? Lalu berjalan kesana kemari dengan menenteng map riwayat hidup yang dikepit diketiak?

Nasiiiiib....!!! Beginilah jadi kaum rendahan tak punya skill apalagi harta.

Darto telah pergi selepas adzan Dzuhur. Entah kemana. Omongnya sih ada janji makan siang bersama rekan-rekan sejawatnya. Kini tinggal Tito sendiri diruangan besar ruang pasien dimana almarhum Chandra meninggal dunia.

Tito merinding mengingat ucapan koko Darto tadi soal almarhum bossnya. Bulu kuduknya sedikit meremang. Melihat sekeliling ruangan yang kini sudah rapi, bersih dan wangi.

Rasyid telah pergi keluar, membeli perlengkapan bersih-bersih yang tadi koko Darto pesan.

!!!!

Mata Tito tertuju pada sebuah kotak kaca yang terlihat biasa saja bagi sebagian orang, tapi tidak baginya.

Karena seumur-umur ia bekerja sebagai asisten koko Chandra, baru kali ini ia melihat kotak kaca yang terlihat berisi jarum-jarum akupuntur.

"Apakah itu jarum akupuntur baru pesanan koko Chandra sebelum dia wafat?" gumam hati kecil Tito seraya bergegas mengambil kotak kaca itu.

Koko Chandra adalah ahli totok akupuntur yang sangat profesional. Ia tidak pernah sembarangan dalam memilih jarum maupun alat kerja lainnya yang ia gunakan dalam menangani pasien. Baik itu pasien ringan maupun pasien yang sudah kronis penyakitnya.

JARUM NERAKA

Jarum neraka???????

Tito menelan salivanya. Membuat jakunnya naik turun dan jantungnya terpacu lebih cepat dari biasanya.

Ada yang membuatnya menggigil kedinginan padahal cuaca sedang begitu teriknya. Kata-kata yang tertulis dibawah kotak jarum akupuntur itu membuatnya merasakan hembusan angin mistis.

Jelegeeeeerrrrrrr.....

Hampir Tito loncat dari tempat dia berdiri mendengar tiba-tiba petir menggelegar padahal diluar tidak sedang hujan.

Lemas lututnya seketika.

Membuat Tito langsung ambruk jatuh terduduk dilantai tempat dimana tempo hari Koko Chandra terbaring dalam keadaan tak bernyawa.

Jantung Tito berdegub makin kencang. Tapi kakinya lemas tak bertenaga untuk membawanya kembali berdiri.

Sementara kotak 'jarum neraka' masih berada ditangannya. Masih lengkap utuh karena masih dalam kondisi di segel plat timah.

Tiba-tiba seperti ada suatu bisikan terdengar halus namun jelas ditelinga kiri Tito.

"Pakai jarum itu, Tito! Gunakan pada bagian kakimu. Kamu akan pastikan, tubuhmu kembali pulih seperti sedia kala!"

Tito pucat pias seketika. Matanya melotot tak berkedip, memastikan pendengarannya yang masih normal.

Dia takut, tapi penasaran. Kakinya benar-benar tidak bisa digerakkan. Seperti mati rasa.

Tangannya perlahan membuka segel setelah hampir seperempat jam ia hanya termenung dengan otak yang membeku.

Hingga ia mengambil inisiatif mengikuti arahan suara gaib tadi. Karena ia tidak ingin terus-terusan didalam ruangan yang membuatnya dingin sedingin mayat.

Sambil menarik nafas dan mengucapkan bismillah, Tito mengambil beberapa buah jarum dan mulai menancapkan jarum-jarum itu dititik-titik tertentu setelah ia menggulung setengah celana katunnya kearah lutut.

Tangannya gemetar. Karena ia takut juga pada efeknya meski sebenarnya ia juga terbiasa melakukan akupuntur pada dirinya sendiri dan juga bossnya, almarhum Koko Chandra ketika sore hari dimana habis melakukan aktifitas meng-akupuntur-kan pasien.

Tito takut karena kata-kata "Jarum Neraka" yang tertulis dibawah kotaknya.

Apa yang akan terjadi nanti setelah ini?

Apakah "Jarum Neraka" itu akan benar-benar membawanya keneraka?

Ataukah itu hanyalah sebuah kata-kata saja, hanya untuk menarik minat pembelinya?

Atau memang memiliki khasiat yang dahsyat sedahsyat jarum neraka?

Tiada yang bisa menjawab pertanyaan hati kecil Tito yang bertubi-tubi. Selain kakinya yang semakin melemas dan matanya yang tertutup, sepat karena mengantuk.

...........................................................

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

زيتون مامة

زيتون مامة

kalau jadi aku, tak akan kau sentuh benda2 pelik macam tu, sekadar lihat saja..hehehe serem

2022-10-24

1

BELVA

BELVA

jarum neraka.....Bun...is that judul nya lagu Nicky Astria 👍🤭....keren2 pokonya

2022-10-04

3

Ni.Mar

Ni.Mar

Tito berubah jadi apa ya setelah di tusuk jarum neraka

2022-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!